Acara yang ditunggu-tunggu itu akhirnya tiba, tepat pada pukul 5 Sore ini persiapan pun dilakukan dengan sangat teliti, Gereja Yesus Altars yang dipilih sebagai tempat Pengucapan janji suci Pernikahan itu dilangsungkan.
Tampak semua orang sudah hadir, terutama Keluarga besar Moureen yang sudah menduduki kursi didepan Altar dengan Karpet merah yang membentang indah untuk para Mempelai yang akan memulai hidup barunya dari sekarang.
Kakek Moureen dan Nenek Victoria yang hadir menduduki kursi terdepan dengan Momy Carolin dan Dady Albert yang mengurus Sang Pria Tampan yang sudah naik keatas Altar sana dengan tatapan datar berkharisma itu memandang para Media dan beberapa Tamu yang hanya di undang khusus untuk hadir sore ini.
Tatapan mata elang menusuk itu tampak mempesona dengan Postur wajah yang pas dengan Tuksedo hitam yang begitu tampil luar biasa membalut tubuh kekar sosok tegas memikat itu membuat para tamu sana enggan mengalihkan tatapan pada objek lain. tentu saja Momy Carolin mempunyai berbagai cara untuk menutupi kulit Nareus yang tadi siang sudah mulai membaik dari resep Prof. Jayenley yang begitu ampuh hingga acara bisa berjalan dengan lancar.
"Nak, jangan gugup!"
Nareus hanya mempertahankan wajah datarnya, ia sama sekali tak gugup karna ia menganggap ini hanya Formalitas belaka dan untuk kebahagiaan para orang tuanya.
Keluarga besar Rashid, dan Keluarga Mahardinata yang berbeda Keyakinan dengan mereka sedang menunggu di aula Resepsi besar yang ada di seberang tempat ini, tentu mereka juga bisa menyaksikan Prosesi Pengucapan janji itu lewat Media yang menyorot langsung suasana di Gereja besar ini.
.......
"Sayang, kau jangan berlari!!"
Pekikan seorang pria yang sedari tadi kewalahan mengurusi sang istri yang begitu liar menempel kesana sini seperti cicak yang kelaparan, keringat itu muncul didahi mulusnya dengan deru nafas yang tak beraturan.
"Ayolah, Vian! sebentar lagi acaranya di mulai!!"
"Ta..Tapi kau jangan! Jangan berlari, Sayang!"
Amanda hanya diam lalu duduk disamping Shena yang seperti biasa di belit oleh lengan kekar sang suami tampannya itu dengan mata yang fokus menatap layar dihadapan mereka.
"Assalamu'alaikum!"
"Wa'alaikumsalam, bagaimana dengan Kandunganmu?"
"Vian?"
"Kenapa tanya padaku?"
Kesal Vian duduk disamping Amanda yang tak tahu apapun, hanya Vian-lah yang selalu mengurus Keperluan bahkan umur Kandungannya pun Amanda tak tahu.
"Kan kau yang tahu, Sayang!"
"Cihh, Alhamdulillah Junior ku baik-baik saja, tapi Bundanya yang membuat Ulah!"
"Eh, mana ada Ayah!"
Vian hanya mencabik kesal lalu menyandarkan Amanda ke dada bidangnya seraya menatap Prosesi Pernikahan yang akan menunggu Pengantin wanitanya untuk hadir.
Sedangkan Dania dan Janson yang baru datangpun geli mendengar panggilan Vian dan Amanda yang setuju dengan Ayah Bunda sebagai panggilan anak-anak mereka.
"Apa kami terlambat?"
"Belum, kami menunggu Alen keluar!"
Dania mengangguk duduk dibelakang kursi Amanda dan Janson yang sedang menelfon seseorang karna harus menjaga ketat wanita yang sangat liar itu.
"Iya Tuan!"
"Kemana dia?"
"Nona Alen sedari tadi memohon untuk mengganti Pakaian dan menghapus Topeng itu katanya, Tuan!"
Janson seketika bungkam, ia menatap Kingnya yang terlihat tahu apa yang diperbuat wanita keras kepala itu hingga sudah lama begini belum datang.
"Biii! Mana Aty..Lelen?"
"Sutt!"
Baby Denzo menutup mulut Baby Mian kasar karna ia merasa terganggu dengan suara itu, apalagi Baby Rea yang tadi asik bermain dengannya malah terambil perhatiannya karna Mian.
"Ada apa, Sian?"
"Seperti biasa!"
Ucap Mark mengecup kening Shena kilas lalu mengambil Ponselnya menelfon Alen yang enggan keluar dengan Tampilan berbeda karna ulah Shena tadi.
"Hello King!"
Suara kerisihan itu terdengar dengan Mark yang memperbesar Volumnya.
"5 Menit!"
"Ki..King, a..aku mohon ini sangat menyiksa! Tugaskan aku di Area perbatasan untuk..!"
"Kalau sampai kau tak datang dan membuat kerja keras istriku sia-sia! jangan tunjukan wajahmu didepanku!"
Alen yang sedang berada didalam Mobil sana seketika bungkam dengan wajah yang begitu takut dan memelas menatap Momy Berry yang tersenyum bahagia.
"Ba..Baik, King!"
Tutt..
Alen mematikan sambungannya lalu mengambil Cermin disamping kursi Mobil ini, alangkah geramnya ia melihat wajahnya sudah begitu berbeda dari sebelumnya.
"Mom, aku tak ingin memakai Topeng!"
"Stop!! Menurutlah, atau Kingmu akan menghapus namamu dari List anggota terbaik!"
Alen mendecah kesal lalu menendang pintu Mobilnya kasar dengan wajah yang begitu datar tanpa exspresi sama sekali, ia bahkan tak menatap para anggota Nareus yang terkesima melihat Tampilannya yang sekarang.
Kulit Kuning Langsat itu tampak ditonjolkan dengan riasan yang tak begitu tebal bahkan menambah kesan dari tatapan tegas Alen yang begitu menusuk, Gaun berbawahan renda berekor dengan belahan dada Simpel dan minim itu tampak menambah Kesan Sexsi dengan lekuk punggungnya yang lentik menjadi daya tarik dari tubuhnya sendiri.
Bugh..
"Alen!"
Momy Berry terkejut saat Alen malah melempar Heels yang wanita itu pakai ke wajah anggota Nareus yang langsung tertunduk diam merasa wanita ini sebelas dua belas dengan Tuan mereka.
"Sekali lagi kalian menatapku begitu! kau congkel mata kalian!"
"Kak, disini ada Media! jaga sikapmu!"
Cullen yang kembali Heels yang dibawakan para pelayan sana dan kembali memakaikannya ke kaki jenjang Alen yang terlihat menarik dan begitu segar membuat Cullen terhipnotis.
Bughh..
Cullen tersungkur akan tolakan Kaki sang kakak yang tadi ia letakan di atas pahanya untuk membantu memasang Heels itu.
"Laki-Laki memang mata keranjang!"
"Kau seharusnya tahu kakakmu itu sangat galak!"
Dady Tom yang membantu putranya berdiri dan kembali berjalan mengikuti langkah jantan Alen yang tak biasa memakai benda ini.
"Kondisikan kakimu, Alen!"
"Aku tak bisa, ini saja aku sudah ingin jatuh!"
Gumam Alen membalas bisikan Momy Berry ditelinganya, ia menghela nafas berat untuk masuk kedalam Gedung sana tanpa mengecewakan Nyonya-nya nanti.
"Kau membawa nama besar Keluarga kita!"
Alen hanya diam berusaha tetap tenang untuk berdiri didepan pintu Gedung sana, Momy Berry memasangkan penutup kepala Alen yang membawa sebuket bunga yang begitu dirangkai cantik Nan indah.
"Kau siap, Nak?"
"Hm!"
Momy Berry langsung melangkahkan kakinya masuk kedalam Gedung yang seketika hening saat kedatangan Keluarganya yang langsung menjadi Objek perhatian.
Kaki Alen sedikit gemetar karna ditatap begitu dalam oleh ratusan orang yang berdiri di kiri kanan Karpet merah ini membuat ia menjadi tak nyaman.
"Mom!"
"Sutt! anggap ini Misi dari Kingmu!"
Alen mengangguk pasrah lalu menggandeng tangan Dady Tom untuk mengantarnya keatas Altar sana dengan Momy Berry dan Cullen yang duduk ditempatnya sendiri.
Setiap langkahnya begitu diperhatikan, bahkan Nareus yang ada diatas sana terlihat bungkam diam membisu mencari cela untuk melihat, benarkah ini si Wanita batangan itu? tapi kenapa bentuk yang ini begitu Sexsi dan mempesona dengan tampilan yang menonjolkan aura ketegasan dari tubuh indah ini?
"Da..Dad!"
"Pertahankan langkah kakimu!"
Ucap Dady Tom yang berusaha tenang tersenyum menghadap Kamera padahal ia sudah sangat gugup kalau Alen membuat ulah didepan ratusan orang ini.
Namun, saat Alen ingin menapaki satu tangga Altar kakinya oleng karna tak bisa menopang berat tubuh dengan Heels cantik itu.
Semua orang terlihat terkejut saat tubuh Alen oleng ingin jatuh namun seketika.
Grepp..
Seulet tubuh gagah nan kekar seorang Pria tampan yang tadi sudah cukup diam diatas sana langsung menyambarnya dengan Gestur kegagahan.
"Woww!!"
Parok...Prok..
Mereka memberi tepuk tangan yang meriah dari aksi Romantis Nareus yang ternyata begitu gesit menagkup pinggang ramping wanita itu.
Untuk sesaat Alen dan Nareus saling pandang dengan tatapan mata yang benar-benar terkunci dalam, netra tajam Alen begitu cantik dihiasi bulu mata lentik yang semakin membuat pahatan wajahnya menjadi sempurna, belum lagi dengan bibir tipis namun mempunyai lekuk sensual itu begitu tampak menggairahkan dengan warna yang segar.
Begitu juga Alen yang sempat tak fokus karna wajah Tampan Nareus yang berperawakan Bule Perancis sedikit ke Arabian itu terlihat menguarkan Kekuasaan dan daya pesona yang begitu kuat.
"Ehemm!"
Alen dan Nareus langsung tersadar saat Dady Tom yang berdehem membuat suasana begitu ceria dan menggelikan di'iringi tawa kebahagiaan semua orang apalagi Momy Berry dan Momy Carolin yang sangat senang.
"Lain kali belajar terlebih dahulu!"
"Diamlah!"
Ketus Alen tanpa berterimakasih sama sekali dengan acuhnya menatap Kamera yang sudah mengambil gambar setiap gestur mereka.
"Ayo Nak!"
Sang Pastor yang sudah bersiap melakukan Ritual suci ini hingga Alen dan Nareus berdiri dihadapannya dengan tangan yang terpaksa menggenggam sesuai arahan para Momy mereka.
Namun Alen seperti biasa tak terbiasa menggandeng laki-laki hingga ia melepasnya spontanitas membuat Para Tamu sana terkejut.
"Apa Nona Muda Eliotes yang baru dikenalkan ke publik ini terpaksa menikah?"
Desas-Desus yang mulai bergunjing membuat rahang Nareus mengetat dengan aura yang begitu kelam, wajahnya sudah tak bisa dihitung kadar kemurkaannya mencengkram kuat lengan Alen yang meringis mengumpat.
"Da..Dad!"
"Kau selesaikan ini!"
Tekan Dady Tom menatap tajam Alen yang mencari akal agar acara ini tak rusak gara-gara Kebiasaanya yang selalu menyendiri dan tak tersentuh orang lain.
..........
Vote and Like Sayang..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
Sweet Girl
sedikit lagi Alèn....
dr pada kamu dipecat....
2022-08-01
0
hartatik hartatik
anty lelen..😄😄😄
2022-07-01
0
Rokiyah Yulianti
Hanya King yg bisa memerintah si Alen, oh ayolah aty lelen kalem dikit
2022-02-22
0