Suasana kembali ramai dengan desas-desus yang meruak menimbulkan berita hangat dari Kamera Media yang tak berhenti membidik Moment apapun yang terjadi disini sesuai dengan tugas mereka masing-masing membuat Nareus mengepalkan tangannya kuat.
"Nona! kami percaya kalau anda adalah Nona Muda Eliotes yang selama ini tak tersorot media, tapi apakah pernikahan ini hanya sekedar Formalitas memperpanjang Bisnis?"
"Kau pikir aku kekurangan harta, ha?"
"Reus!!"
Alen mencegah Nareus yang mulai kehilangan kendali karna ucapan para Wartawan yang tak bisa disaring sama sekali, mereka semua menunduk melihat kobaran api dari Netra elang pria itu meruak menggetarkan tungkai.
"Kalian bilang apa? kami terpaksa? yang benar saja, bahkan kami audah sering menghabiskan waktu bersama!"
Ucap Alen memeluk Nareus yang hanya diam dengan hati yang bergejolak panas, ia harus memberi peringatan pada wanita angkuh ini hingga se'enaknya saja melakukan apapun.
"Tapi kenapa anda terlihat risih, Nona?"
"Karna seharusnya posisi kami tak begini!"
Ucap Alen memberi senyuman langkah itu membuat mereka terkesima akan bibir tipis berlekuk panah itu membuat Nareus tertegun sejenak, raut wajah Alen sangatlah berbeda dari Alen yang setiap hari ia temui, wanita ini begitu cantik dengan wajah ceria dan senyuman lebar ini.
"Lalu bagaimana, Nona?"
Alen dengan pasrah melangkah kedepan tubuh Nareus dengan kedua lengan kekar pria itu ia belitkan ke pinggang rampingnya dengan Posisi yang begitu intim dan Sensual, tubuh keduanya seakan menyatu dengan aura yang menelan kuat tatapan mereka.
"Kau..!"
"Diam! kalau tak begini mereka tak akan percaya kalau kita sepasang kekasih!"
Ucap memberi senyuman khasnya ke kamera sana seraya menatap lembut wajah Tampan Naerus yang mengerijap beberapa kali melihat wajah mengundang wanita ini.
"Kalian sangat romantis!"
"Ouhh, tentu! iya kan, Hubby?"
"Hm!"
Jawab Nareus mengikuti Acting Alen yang memang benar-benar terlihat nyata membuat Momy Carolin dan Momy Berry menutup mulutnya tak percaya akan apa yang mereka lihat, Persenan kehadiran Cucu itu akan semakin meningkat menduga apa yang terjadi setelah Pernikahan ini selesai.
"Baiklah, apa Prosesi ini bisa kita lakukan?"
"Sangat bisa, Pastor!"
Ucap Alen tersenyum dengan wajah yang menyimpan kegeraman seraya tangan yang mencengkram lengan Nareus sebagai pembalasan akan apa yang tadi pria itu lakukan padanya.
"Baiklah, sekarang dengarkan saya baik-baik!"
"Hm!"
Pastor yang bertugaspun langsung melakukan hal yang memang sangat penting dalam Ritual Pernikahan ini.
"Nareus Ouse Moureen, Putra dari Albert Moureen dan juga Carolin Moureen, apakah anda bersedia menerima Alen Eliotes sebagai istri?"
"Saya bersedia! dan akan berjanji menjalankan apa yang seharusnya saya lakukan sesuai Kenyataan!"
Mereka terlihat tersenyum dengan suasana yang begitu hikmat menyaksikan Pengucapan janji suci Pernikahan ini, namun tak ada satu orangpun yang tahu apa arti dari kata-kata itu.
"Nona Alen Eliotes! Putri dari Tom Hansom Eliotes dan Berry Yelen Eliotes! Bersediakah anda menerima Tuan Nareus Ouse sebagai suami?"
"Saya bersedia! dan akan melakukan apa yang seharusnya saya inginkan!"
Jawaban terkesan egois itu hanya diabaikan para Tamu yang terlihat fokus pada Alen dan Nareus yang sedang berpelukan hingga mereka kembali bersyukur pada yang kuasa saat Pastor mengumumkan Status mereka.
"Selamat, berkat restu Yesus kristus kalian sudah dinyatakan sebagai pasangan suami dan istri!"
Mereka langsung mengucap puji Syukur dengan para Keluarga Rashid dan yang lainnya di Gedung Aula sana mengucap Alhamdullilah karna acaranya sudah lancar terlaksana meski ada drama yang dibuat oleh wanita keras kepala itu.
"Baiklah, apa kalian sudah selesai Pembaktisan?"
"Sudah!"
Pastor itu mengangguk lalu memberikan berkat dan restunya hingga mereka benar-benar sampai pada Prosesi yang sakral yang tadi begitu banyak kegugupan yang melanda.
"Cium!"
Degg..
Nareus dan Alen yang tadi ingin turunpun seketika meneggang saat para Momynya itu malah menyebut kata haram yang belum pernah terpikirkan sampai sekarang.
"Mom!"
"Berciuman! kalian-kan sepasang suami-istri, tak usah malu!"
"Iya, Mr and Mrs!!"
Sambar yang lainnya menimpali ucapan Momy Carolin yang sudah menyiapkan sang Fotografer handal yang sudah mengambil berbagai Moment dari acara ini.
"A..Aku..!"
"Ayolah, Nak! tak usah malu!"
Mony Berry melempar kelopak bunga itu dengan wajah yang benar-benar bahagia meluapkan segalanya karna masa lajang putrinya telah berakhir.
"Mo..Mom! nanti saja, aku sudah lapar!"
"Ouuh, mana bisa! hanya sekilas saja tak akan menghabiskan 30 kalori!"
Alen tak tahu lagi harus bagaimana, begitu juga Nareus yang sudah sangat terpojok, bagaimana bisa mereka berciuman jika rasa itu saja belum ada? tapi semua orang mendesaknya melakukan itu.
Cup..
"Ouuh, bukan di pipi!"
Sambar Momy Carolin pada Nareus yang tadi dengan kilat mengecup pipi Alen mematung ditempat dengan wajah yang kosong.
Berani sekali pria sialan ini menyentuh lebih tubuhnya?
"Alen! senyum!"
Alen mengepalkan tangannya erat menatap Momy Berry yang memang ingin membuat ia semakin tersudut, Alen menatap Nareus datar begitu juga Nareus yang sungguh jijik melakukan ini.
"Cium!!! Cium!!"
"Dasar sialan! kenapa harus diposisi ini?"
Batin keduanya merutuk dengan tatapan yang tak biasa seakan menyimpan amarah masing-masing, tapi Nareus dan Alen bisa menyembunyikan aura tak suka itu dengan tubuh yang sama-sama berdempet.
"Cepatlah, kalian harus ke Aula kan?"
Alen terlihat menghela nafas halus, sejujurnya ia berat melakukan ini mengingat seorang yang ia tunggu masih belum kembali mengambil janjinya, tapi ia sudah menikah disini.
Nenek Victoria terlihat menatap Nareus yang perlahan mendekatkan wajah tampan rupawan itu ke wajah cantik Alen yang mencoba tak melawan.
Saat nafas itu mulai membentur wajah masing-masing, tangan Alen langsung mencengkram erat lengan Nareus yang terhenti sejenak menatap mata Alen yang terlihat berkecamuk.
"A..Aku tidak bisa!"
Alen melepas belitan tangan Nareus dari tubuhnya lalu melangkah turun dengan bantuan Pelayan yang sigap mengarahkan wanita ini dengan mereka yang saling pandang aneh.
"Ehmm! Ouhhh, Putriku itu pemalu! dia ingin melakukan hal yang lebih jika hanya berdua dengan suaminya!"
"Ouh, begitu! kami kira apa?"
Ucap Mereka semua kembali mengucapkan selamat pada Keluarga Moureen yang terlihat hanya merespon seadanya menyimpan rasa aneh didalam pikiran masing-masing.
"Selamat atas pernikahan Putra dan Putri kalian!"
"Iya, Mrs! Semoga Putrimu menyusul!"
"Tentu!"
Ucap Mrs Ramuels yang datang dengan rombongan keluarganya dan pergi menuju Aula meninggalkan Keluarga Moureen saja.
"Nyonya, berita ini sudah kami siarkan!"
"Terimakasih!"
"Sama-Sama, Nyonya! saya permisi!"
Momy Carolin mengangguki Fotografer Martte yang sudah mengurus soal Media hingga Topik ini akan meledak di Majalah.
"Nak!"
"Aku pergi dulu, Mom!"
Momy Carolin mengangguk mengecup pipi Nareus yang sudah tampak seperti biasa, Pria itu melangkah pergi Keluar Gereja untuk kembali bekerja.
"Tuan, anda mau ke..!"
"Hmm!"
Asisten Buron mengangguk lalu memasangkan Jas ke tubuh kekar Nareus yang melempar Tuxedonya asal dengan kekelaman dan Geram yang sudah begitu nyata berkobar membakar jiwanya.
"Nyonya ke..!"
"Dia bukan Nyonyamu!"
Anggota Nareus mengangguki ucapan dingin Tuannya dan menyiapkan Mobil dengan segera, keheningan itu terjadi sampai Mobil Nareus melesat pergi dari pekarangan ini.
Vote and Like Sayang...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
Sweet Girl
🤦🏼♀️🤦🏼♀️🤦🏼♀️
2022-08-01
0
Sweet Girl
bwahahaha
2022-08-01
0
༄༅⃟𝐐Dwi Kartikasari🐢
kecewa ya naerus?
iya lah masak g
2022-05-30
0