Pelepasan Perbudakan!!

Deretan anggota Nareus telah berjejer di Markas besar Lord Devil yang akan membebaskan tawanan dari Daerah Selatan dimana penyelundupan Organ manusia dan Juga penjualan wanita dilakukan secara Ilegal dari beberapa Oknum yang tak jera-jeranya melakukan Bisnis kotor itu.

Kelompok Klan King Latina yang di wakili oleh Roman sendiri terlihat juga mempersiapkan Persenjataan yang lengkap, mereka biasanya bermisi dengan King dan pimpinan masing-masing, namun Mark yang menjadi Pimpinan tertinggi di Wilayah Amerika tak bisa ikut hingga Nareus yang menjadi Pemimpin Tertinggi di daratan Eropa yang akan turun tangan malam ini.

"Apa Yang Mulia Lord, akan ikut?"

"Hm! Saya yakin, Lord Devil tak akan ketinggalkan dalam kasus ini!"

Anggota bantuan dari Klan Kumo(klan King Latina) yang sudah biasa memanggil Nareus sebagai Lord Devil karna beliau setara dengan kedudukan bersama King Latina.

Melihat panggilan yang berbeda itu membuat Roman menjadi bingung, ia sering melihat anggota Nareus yang menjaga Keamanan Mashion dan dunia luar sana memanggil Pria Tampan itu dengan sebutan, TUAN, tapi sekarang, Ratusan manusia dari Markas besar ini malah memanggil nama yang berbeda.

"Maaf! tapi kami masih belum mengerti! siapa Lord dan siapa Tuan kalian?"

Smith yang menjadi Kaki tangan kedua di Dunia gelap Lord Devil itupun tersenyum pelit mendengarnya, hanya King Latina yang tahu seberapa besar kedudukan dan Tingginya seorang Lord Devil di Benua ini.

"Aku, Smith! kaki tangan Lord ketika di Dunia gelap, Tuan yang kau tahu itu panggilan bagi Anggota Junior kami karna Lord hanya akan mengungkap jati dirinya di Anggota Inti atau Senior! dan setiap menjalankan Misi gelap, Lord tak akan mengajak Anggota luar selain Anggota Senior sedari lama!"

Roman mengangguk mengerti, ia masih belum tahu sebagaimana kuat Lord yang di maksud pria berambut pirang pekat ini, apakah pria itu sama dengan King Latina, atau Lord itu lebih tinggi.

Brummm..

"Bersiap!"

Mereka semua lansung bersiap saat Gerbang besar itu terbuka menampakan 2 Mobil yang masuk dengan satu Plat yang khas jika memasuki Daerah Markas tepatnya di Nostara.

"Salam Lord!"

Suara serempak itu lansung bersenyayu di telinga dengan semua anggota gelap yang membungkukan setengah tubuhnya menyambut sosok berjubah hitam dengan Masker yang menutupi wajah tampannya, bagian belakang Jubah Kekuasaanya itu berlambangkan Kepala Naga dengan lilitan api yang memutarinya, tampak Cool dan sangat Magis dipandang mata.

"Dua!"

"Saya Lord!"

Smith dan Yosep lansung melangkah kedepan keluar dari barisan dengan Sesosok gagah berkharisma itu menatap mereka dingin penuh pantauan.

"Roman!"

"Saya utusan dari King Latina, Lord!"

Nareus terdiam sesaat, ia tak memperbolehkan Alen untuk ikut karna ia tak ingin wanita itu tahu Wujud darinya yang sebenarnya, disini ia bukanlah sesosok Nareus yang bisa diajak bercanda oleh wanita batangan itu.

"Aku hanya butuh, Dua anggota! dan dari Klan Latina aku perlu 2 dan hanya 4 Manusia yang ikut!"

Suara berat Bass berkharisma itu mengalun dengan aura yang begitu hitam, Roman salut akan kharisma dan daya kuat dari Inner Dark yang dipancarkan tubuh Nareus, sangat berbeda dengan Nareus yang ia kenal di saat bersama Kingnya.

"Baik, Lord!"

"Hmm!"

Nareus melangkah menuju Mobil Khusus baginya, celana Jeans dengan kaos tipis berbahan lembut melapisi tubuh kekarnya dengan Jubah kebangsawanan khas darinya menguarkan gejolak kegaguman disetiap keberadaan.

Dimalam yang sunyi dengan lulungan anjing liar didekat Markas sana tak meredupkan semangat mereka untuk membantai malam ini, Sinar rembulan aggak sedikit merah dengan pepohonan tanpa daun itu menghiasi sepanjang jalan menuju Markas yang kembali mereka lalui karna harus mengejar Target yang mulai mendekati Wilayah dalam.

"Buron!"

"Nona sedang sibuk dengan Berkas yang anda kirim tadi, Lord!"

Nareus berfikir sejenak, ia tadi menyibukan Alen dengan Berkas Perusahaannya, kalau wanita itu bisa menyelesaikan sebelum ia pulang dari Pekerjaannya ia akan membantu wanita itu menemukan sang kekasih yang sudah jelas akan Nareus teliti terlebih dahulu.

"Pantau dia terus! Wanita batangan itu sangat licik!"

Asisten Buron mengangguk seraya melihat layar Ponselnya yang masih menunjukan Alen masih di Kediaman Moureen dengan tanda merah yang mendeteksi wanita itu dari cicin pernikahan yang di pakainya.

Setelah beberapa lama melakukan Perjalanan, tibalah mereka ke sebuah Gedung tua dengan reruntuhan Beton jembatan yang sudah rusak di bawah laut sana, suasana sangat menyeramkan dengan kegelapan malam yang pekat.

"Pakai kaca mata kalian!"

"Baik!"

Nareus menghidupkan Earpice di telinganya dengan Pistol yang sudah terisi penuh di genggamanya, tak lupa Jam tangan serba guna itu selalu berputar sesuai lriikan tajam netra Nareus yang seperti singa jangan yang mempertahankan wilayahnya.

Derrrrr...

Suara gerombongan Mobil Bak dan juga para Algojo dari area barat yang terlihat dari kaca mata Indeks mereka sedang menyeret para Manusia tanpa busana disekat kerikil Beton itu.

"Lord! ada 10 Wanita yang di rantai dan di kurung 5 Manusia!"

Nareus terlihat berfikir, kalau ia menyerang sekarang, maka pasukan susulan dimana pasti Kelompok Gelap Ilegal ini tak sendiri melewati Jalur Wilayahnya.

"Tunggu mereka berkimpul!"

"Baik!"

Smith yang sudah keluar menginstrupsi sesuai arahan Lordnya, ia menunggu didekat Pohon besar tanpa daun itu karna daerah disini gersang dengan tanah yang retak karna kekurangan air.

Disaat 5 Mobil bak besar pengangkut Budak itu masuk ke tanda Merah wilayah Lord Devil, Nareus lansung memberi isyarat kecil untuk menabur sebuah paku rakitan yang tampak tumpul namun mempunyai Maknet yang kuat hingga Menempel di Plat-Plat mobil besar itu.

Para Ketua Kelompok Ilegal sana menyeringit bingung, mereka sudah menyiapkan rencana untuk melawan Lord Devil di sini sebelum pergi, tapi tak ada tanda-tanpa Kelompok kejam itu akan mincul.

"Apa kita salah jalan?"

"Tidak! aku benar, dulu kami melewati Jalur ini juga dan Kelompok Lord Devil lansung membantai habis Suruhanku!"

Jelas Shimon yang sudah kehilangan beberapa anggota karna tak bisa menembus wilayah satu ini.

"Aku tak ingin kehilangan Lidah!"

Sambar Hanco yang membayangkan kalau Rumor kejam Lord Devil yang gemar mengambil lidah musuhnya untuk penyusun Markas besar mereka.

Namun, disaat mereka mulai gugup melihat tanpa merah di tanah sana, Shimon lansung memerintahkan Bawahannya untuk lebih dulu memacu mobil mengecek apa ada jebakan atau tidak.

"Kau! Duluan!"

Pria yang mengendarai Mobil Bak besar itu lansung menyalip hingga ia mendekati Garis Merah diatanah kering sana yang kedua.

Roman tampak terdiam di sudut gelap sana, kenapa tak di serang sekarang? padahal pidikannya sudah pas untuk meleburkan para manusia sampah itu.

"Lord! apa sekarang?"

"Belum!"

"Tapi mobilnya sudah di area garis!"

Nareus menyunggingkan seringaian iblis itu membuat Roman yang melihatnya pun meremang, sebelas dua belas dengan menjalankan Misi bersama King Latina.

"Dia hanya mencoba Taktik murahan!"

Jawab Nareus bertopang kaki, ia tahu Mobil bak didepan itu hanya pancingan seandainya mereka menyerang maka hanya kekosongan yang mereka dapat karna Pasukan asli bukan dari daerah depan.

Disaat posisi lawan mulai pas dengan segerombolan wanita yang di rantai di tarik oleh para Algojo berbadan kekar itu menapaki Garis merah pertama, Nareus lansung menatap Aisten Buron yang lansung tahu akan isyarat Lord nya.

"Sekarang!"

Duarrrrr...

Ledakan besar itu terjadi membuat getaran luar bisa meretakan tanah yang kering ini, 3 Mobil yang berada dititik yang pas lansung terpelanting pecah dengan semburan api yang mewarnai tempat ini.

Membuat Roman tertegun dengan serakan Puing-Puing baja dari Mobil itu, ia mematung melihat Smith yang mulai menembaki satu persatu Algojo sana yang lansung menyerang balik.

Dorrr..Dorr..

"Aaaaaaaa!!!!"

Lengkingan teriakan wanita tanpa busana yang di rantai itu terdengar kuat menunduk karna peluru yang mengikis angin tepat di kulit mereka.

Ceceran darah itu menjibrat di Body Mobil dengan Roman yang lansung membebaskan tawanan rantai itu dan mengiringnya menuju area yang aman.

"To..Tolong!"

"Pergi kesana!"

Mereka lansung berlari menuju Puing-Puing Beton yang tertimbun untuk bersembunyi sementara di Jalur lintas tadi terjadi perkelahian sengit dengan suara tembakan yang nyaring.

"Sial!!! kita tertipu!!"

Umpat Shimon yang terpaksa keluar karna Smith dan Roman terus menembaki mobil Baknya dengan Hanco yang gemetar turun dari pintu mobil sana.

"Smith!"

Panggil Nareus yang sudah berdiri didepan Mobilnya dengan kibaran angin yang menghempaskan jubah kekar itu membuat ia bagaikan Malaikat pencabut nyawa dengan kharisma Fanatik yang kuat.

"Roman!"

"Apa?"

Tanya Roman yang tak mengerti, ia sama sekali tak tahu apa isyarat kecil bahkan cara kerja Klan Lord Devil ini.

"Jangan mengotori tanganmu!"

Smith menarik Roman menyingkir dari jalur dengan gerombolan 5 Mobil hitam pekat yang lansung menghujami mereka dengan tembakan beruntun itu.

Nareus hanya diam ditempatnya karna ia sudah menetapkan malam ini, Lord Devil harus membuat jera para Manusia tak beradap ini.

"Uhuuu!!!! para bajingan!"

"Bodoh!"

Gumam Smith saat para pasukan musuh yang asli datang setengah dari yang meledak tadi, tampak percaya dirinya mendekati seorang pria gagah yang hanya diam berdiri kokoh dengan tatapan pas dan lurus.

"Kalian itu Bo..!"

"Kau yang bodoh!"

Dorrr...

Duarrrrr...

Ledakan itu kembali terjadi dengan serakan daging dimana-mana, semua anggota musuh yang tadi Nareus pancing masuk ke garis perbatasannya sehingga ia mudah memicu ledakan paku tadi hingga mereka lansung terguling koyak dengan remukan tulang yang bisa Roman lihat dengan nyata.

"Cuihhh!!"

Roman meludah saat satu usus yang terlempar di bahunya, lalu berlindung dari lemparan puing mobul sana.

dengan Shimon yang berlari menjauh namun sayangnya Asisten Buron telah membekapnya dalam kegelapan.

"Mau kemana kau?"

"Lepas!!! a..aku tak bersalah!"

Asisten Buron hanya mencabik lalu menyeret pria ini menuju Lordnya yang tampak terdiam tenang sesuai sifat aslinya.

"Lo..Lord! sa..saya.. saya hanya terpaksa! saya tak..!"

Nareus hanya diam menerima sebuah Silet dari Smith yang tahu apa yang akan Lordnya lakukan.

"3 Kali!"

"Ti..Tidak, Lord! sa..saya..!"

Bughh..

Asisten Buron menendang kuat kaki pria itu hingga berlutut dihadapan Nareus yang hanya setia dengan wajah datarnya, kepala Shimon terkadah akan tarikan kuat Asisten Buron pada rambutnya.

"Lo..Lord! sa..saya terpaksa!"

Nareus hanya membatu mencengkram kuat mulut pria ini hingga ia bisa melihat lidah busuk Manusia tak bermoral seperti ini.

"Kau tahu! Tubuhmu tegap, otakmu waras! tapi kau pergunakan untuk bermalas-malasan!"

Srettt..

"A..Aaaaaaa!!"

Rintihan dan ringingisan itu muncul dengan lidah yang sudah terputus ditangan Nareus yang memakai Sapu tangan khasnya, ia menggengam benda lunak tak bertulang itu seraya menginjak sadis bagian inti Shimon yang memekik keras tak jelas.

"aaa Oord Aaaa!!"

"Pergunakan barangmu sesuai tempatnya!"

Grettt..

Nareus memperkuat injakannya hingga menimbulkan bunyi yang nyaring, Roman memeggangi kepunyaannya yang berdenyut menduga apa yang terjadi pada nyawanya lelaki itu.

"Tempatkan dia ke Muka Umum!"

"Aa..Am Ooo!"

Shimon hanya bisa meronta namun sayang Smith sudah melemparnya kedalam mobil yang akan menjadi kendaraan pembuangan pria itu.

"Lo...Lord!"

"Hm!"

"Nona tak ada di Kediaman!"

Nareus lansung mengepalkan tangannya kuat dengan aura membunuh yang nyata, ia sudah menduga wanita batu itu tak akan pernah menurut begitu saja.

Brakkk..

"Aaaasss!!!"

Roman terkejut mendengar ringisan kuat itu saat Nareus menendang bagian belakang Mobil membuat suara yang keras.

.......

Vote and Like Sayang..