“Apakah anda berpikir kalau sesuatu hal yang buruk terjadi kepada Pangeran Luciel?”
Mendengar suara Elvira, sosok Xildas tampak agak terkejut. Memikirkan sesuatu, pemuda itu akhirnya menggelengkan kepalanya.
“Seharusnya tidak. Lagipula, tidak banyak makhluk yang bisa mengancamnya dalam Garden of Purple Moon ini.”
“Bagaimana jika Pangeran Luciel dan Camellia bertemu dengan Putri Silvia?”
“...”
Xildas menatap tunangannya itu sambil menahan amarah. Meski kemungkinan itu juga bisa terjadi, apa yang dikatakan gadis berambut ungu yang cantik itu benar-benar membuatnya khawatir. Jika sampai sesuatu yang buruk terjadi kepada Ciel … dia benar-benar tidak tahu harus berkata apa kepada ayahnya.
Sudah kurang dari empat jam sebelum Garden of Purple Moon kembali ditutup. Namun beberapa masih belum kembali berkumpul di altar kuno pada pusat Dimensi Saku.
Seharusnya semua orang yang masuk ke dalam Garden of Purple Moon diberitahu bahwa mereka benar-benar harus berada di sana dalam waktu kurang dari tujuh hari, atau mereka benar-benar akan terjebak di sana sampai Dimensi Saku dibuka pada periode berikutnya.
Bukan hanya Xildas, hampir semua yang menunggu di altar tampak bingung. Itu karena ada beberapa sosok yang belum kembali. Belum lagi mereka adalah yang dipercaya sebagai pemimpin generasi muda.
Putri Silvia, Pangeran Arvind, dan Pangeran Luciel.
Sosok yang berada di level 6 pada usia muda itu justru malah belum kembali. Hal itu membuat kebanyakan peserta menduga bahwa mereka tumbang karena kecerobohan dan kesombongan mereka!
Satu jam berlalu, menyisakan tiga jam sebelum penutupan Garden of Purple Moon.
“Apakah mereka bertiga benar-benar tumbang, Pangeran Xildas?”
Mendengar Elvira menanyakan itu lagi, sudut bibir Xildas berkedut. Dia tidak ingin banyak berkomentar, tetapi akhirnya menghela napas panjang.
“Aku tidak tahu, tetapi kuharap Pangeran Luciel baik-baik saja.”
Pada saat itu, orang-orang menatap ke arah yang sama sambil berbicara.
“Lihat ke sana!”
Semua peserta menoleh ke arah tersebut. Siluet hitam berjalan tertatih sendirian. Setelah semakin mendekat, mereka akhirnya melihat sosok Pangeran Arvind yang berpenampilan berantakan. Benar-benar berbeda daripada saat tiba pertama kali!
Melihat penampilan Pangeran Arvind, para peserta tampak menyesal. Karena area pusat Garden of Purple Moon dianggap netral, adegan saling membunuh tidak diizinkan di sana.
Jika melihat kondisi Arvind di luar area pusat, mereka pasti gelap mata dan mencoba menghabisi pemuda itu demi poin yang telah didapatkan olehnya.
Melihat Arvind yang babak belur, ketika pemuda itu mendekat, Xildas tidak bisa tidak bertanya.
“Apa yang terjadi kepadamu sampai berakhir seperti ini, Arvind? Apakah kamu melihat Pangeran Luciel?”
Xildas langsung mencurigai sosok Arvind. Karena kedua Kekaisaran tidak memiliki hubungan yang begitu baik, pemuda itu takut kalau Ciel benar-benar terbunuh oleh perwakilan dari Kekaisaran lawan. Lagipula, tidak banyak sosok yang bisa membuat Arvind sampai babak belur seperti itu.
“Eh?
Mendengar itu, Arvind yang awalnya tampak suram terkejut. Dia kemudian tertawa terbahak-bahak. Merasa bahwa semua itu lucu.
“Hahahaha! Aku tidak menyangka pemuda kejam itu benar-benar jatuh.”
“Apa maksud dari perkataanmu, Arvind?” Xildas mengangkat alisnya, benar-benar marah kali ini.
“Bertemu dengan makhluk kuat bisa dianggap keberuntungan atau kesialan. Dalam perjalanan, aku melawan Demonic Beast level 6 (awal). Jika bukan karena benda penyelamat yang aku bawa dan sedikit keberuntungan, mungkin aku juga telah dimakamkan di tempat ini.
Apakah Putri Arogan itu juga belum kembali? Kelihatannya dia terlalu sombong dan tidak menempatkan Garden of Purple Moon di matanya dan berakhir dengan kemalangan.”
Mendengar itu, banyak peserta terkejut. Xildas sendiri cukup terkejut, tetapi segera tenang. Setelah analisis, dia bertanya.
“Apakah kamu bisa membuktikannya?” tanya Xildas.
“Lihat poin milikku!” ucap Arvind dengan bangga.
Melihat gelang platinum di tangannya yang menunjukkan 1782 poin, semua peserta terkejut. Mereka tidak menyangka kalau Arvind membunuh Demonic beast level 6 (awal) dan langsung mendapat 1000 poin. Benar-benar meninggalkan peserta lain dalam debu!
“Seperti yang diharapkan dari Pangeran Arvind.”
“Anda sangat luar biasa, Pangeran Arvind!”
“...”
Mendengar pujian dari perwakilan Kekaisaran Verradian, Arvind mengangkat kepalanya tinggi, tampak begitu bangga. Meski terlihat babak belur, dia masih selamat dan kembali dengan utuh. Merasa jauh lebih baik daripada dua jenius lain yang tumbang.
Sementara Arvind bangga, Xildas menjadi semakin cemas. Melihat ekspresi Elvira yang panik, dia merasa lebih tertekan. Pemuda itu pada akhirnya hanya bisa berharap dalam hati.
Tidak peduli seberapa banyak poin yang kamu dapat, tolong segera kembali, Pangeran Luciel!
...***...
BLARR!!! BLARR!!! BLARR!!!
Ledakan demi ledakan tercipta. Sosok Silvia yang memakai armor perang berwarna perak sambil memegang tombaknya menggertakkan gigi.
“Seekor Naga yang benar-benar keras kepala!”
Menatap ke arah sosok Naga barat yang meraung tidak terlalu jauh darinya, Silvia merasa agak tertekan. Makhluk itu lebih kuat daripada yang dia pikirkan. Gadis angkuh itu benar-benar tidak bisa segera menghabisinya bahkan tertahan.
Naga barat itu memiliki sisik hitam legam dengan garis-garis ungu di sekujur tubuhnya. Memiliki mata layaknya lentera kuning yang menyala dalam kegelapan. Naga itu adalah Demonic Beast level 6 (menengah) … Purpleflame Dragon.
Tidak bisa dianggap kuat di antara seluruh ras Naga. Namun mereka masih termasuk Naga sejati, yang lebih kuat daripada Naga semu seperti Wyvern atau Basilisk.
Seharusnya, iblis normal tidak bisa menghadapi Naga yang berada di level yang sama. Bahkan kesulitan untuk mengalahkan Naga di bawah levelnya. Namun Silvia berbeda. Mirip dengan Ciel, dia juga mewarisi bakat leluhurnya.
‘Dragonlord.’
Bakat yang membuat pemiliknya memiliki kekuatan dan bakat layaknya seekor Naga sejati. Tentu saja, bukan bakat tetua apalagi leluhur Naga, tetapi masih sangat kuat. Seperti Purpleflame Dragon yang Silvia lawan.
Belum lagi, Dragonlord memiliki efek khusus yaitu melemahkan lawan dari ras Naga dan turunannya. Hal yang membuat Silvia benar-benar bertarung imbang dengan Purpleflame Dragon di level sama dengan dirinya.
Haruskah aku menggunakan skill itu? Jika aku menggunakannya … apakah aku masih memiliki kekuatan untuk segera kembali?
Haruskah aku menyerah dan meninggalkannya? Tidak mungkin! Naga ini sudah sekarat … ini juga sangat penting untukku!
Silvia jatuh dalam dilema. Gadis itu sebenarnya masih memiliki skill lain yang sangat jarang dia gunakan karena memiliki efek seperti skill Berserk. Jika menggunakan skill itu, Silvia pasti segera menang. Hanya saja, dia mungkin kehilangan energi dan tidak bisa kembali.
Sebaliknya, jika dia bertarung dengan cara seperti ini. Menunggu Naga itu mati juga pasti terlalu lama. Kemungkinan dirinya juga akan terlambat untuk kembali.
Pada saat Silvia bingung, gadis itu melihat ke arah langit. Melihat langit penuh bintang yang ditutupi oleh awan gelap, gadis itu tampak bingung. Namun ketika melihat petir hitam menari, ekspresinya langsung menjadi buruk.
“Lightning Judgement!”
Ketika suara dingin terdengar, seekor Naga timur yang seluruh tubuhnya terbuat dari petir hitam turun. Melihat itu, Silvia langsung menghindar sejauh mungkin.
BLARRR!!!
Purpleflame Dragon yang sudah sekarat tidak sempat menghindar. Dipukul dengan sihir ganas semacam itu, makhluk itu berhenti bergerak.
Melihat Purpleflame Dragon yang mati tetapi dengan tubuh utuh, Silvia terkejut. Pada saat itu, suara yang akrab terdengar di telinganya.
“Karena aku dalam suasana hati yang baik, aku tidak keberatan membantu.”
Melihat sosok Ciel yang melayang di langit sambil menggendong Camellia dengan satu tangan dan tersenyum ke arahnya, sudut bibir Silvia berkedut.
Urat nadi muncul di dahi gadis kecil itu ketika memelototi Ciel sambil menggertakkan gigi.
KAMU SEBUT ITU MEMBANTU???
KAMU HANYA MENCURI LAST HIT, K-PARAT!!!
>> Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 169 Episodes
Comments
Suyudana Arta
itulah cheat kebanggan ciel😂
2025-02-26
0
Cheryl
wakakakakak aku paham apa yg kau rasakan Silvia 🤣🤣🤣
2022-09-02
0
John Singgih
niatnya membantu tetapi dianggap menganggu
2022-03-20
0