"Turnamen???"
Ciel bergumam dengan ekspresi kosong. Dia tidak tahu kenapa kakeknya sampai repot-repot membawa dirinya menuju ke Kekaisaran Silver Sky hanya karena turnamen.
"Daripada turnamen, sebenarnya itu lebih mirip memberi para generasi muda kesempatan."
Mendengar ucapan dari Kaisar Verner itu, Ciel malah menjadi lebih bingung.
"Dalam 24 tahun sekali, akan ada sebuah Dimensi Saku yang berada di hutan besar yang berbatasan dengan tiga Kekaisaran.
Hanya saja, jumlah yang masuk sangat terbatas. Yaitu 100 iblis yang berusia kurang dari 21 tahun.
Para Kaisar dan beberapa Raja memutuskan untuk mengirim hanya perwakilan dari Kekaisaran atau Kerajaan mereka masing-masing.
Tiga Kekaisaran masing-masing mendapatkan 15 tempat. Sisa 55 tempat dibagi untuk enam Kerajaan lainnya. Satu Kerajaan mendapatkan tempat untuk 9 orang. Yang berarti sisa 2 tempat.
Sisa 2 tempat itu diberikan kepada dua dari enam Kerajaan secara bergiliran."
"Lalu ... Kenapa Kakek sampai membawa saya kemari, Paman Verner? Bukankah itu hanya membuang tempat saja?"
Seharusnya 15 tempat yang disebut oleh Kaisar Verner itu sangat berarti. Agak aneh sampai mengundang orang luar seperti dirinya untuk mengambil tempat.
"Jika hanya kesempatan untuk generasi muda saja, kami tidak perlu mengundangmu, Pangeran Luciel. Namun ... Selain kesempatan, akan ada penilaian.
Penilaian yang akan digunakan untuk distribusi bagian yang didapat dari wilayah hutan tersebut.
Karena hutan itu dikelilingi oleh tiga Kekaisaran dan enam Kerajaan. Hutan tersebut menjadi rebutan karena memiliki banyak hal-hal yang berharga di dalamnya.
Jadi sejak zaman dahulu, kami menggunakan cara itu untuk membagi luas hutan yang dibagikan dan seberapa berharga hal-hal yang ada di dalamnya."
"..."
Ciel hanya diam, tetapi juga mengerti. Alasan kenapa mereka bisa melakukan itu tentu karena menghindari perang yang berlebihan dan malah merugikan. Tentu saja, dia juga tahu bahwa apa yang disebut dengan kesempatan itu sama sekali tidak aman.
Kemungkinan besar, para generasi muda akan berusaha saling menikam dan membunuh di dalam Dimensi Saku.
Apa yang menjadi pemikiran Ciel adalah Dimensi Saku itu sendiri. Kemungkinan besar, apa yang dimaksud oleh kakeknya adalah hal itu.
"Kamu memiliki kemampuan yang melebihi pemuda di usia yang sama denganmu, Pangeran Luciel. Dengan bantuanmu, aku masih yakin untuk memenangkan posisi tiga besar."
"Hanya tiga besar?" tanya Ciel.
"Ya. Bukan tidak mungkin untuk memenangkan posisi ke-2. Sedangkan posisi pertama, tempat itu sudah dipesan oleh Kerajaan Blood Estera."
Mendengar itu, Ciel merasa terkejut. Tidak menyangka kalau pemenangnya bahkan bukan sosok dari 3 Kekaisaran, tetapi malah dari sebuah Kerajaan.
"Kamu pasti berpikir itu aneh. Namun kamu hanya bisa percaya. Kerajaan Blood Estera itu lebih kuat daripada Kerajaan pada umumnya. Bahkan mampu menyaingi sebuah Kekaisaran.
Hanya saja, karena mereka memiliki leluhur yang tak sekuat tiga Kekaisaran, mereka bahkan tidak memiliki kemampuan untuk merubah nama dari Kerajaan ke Kekaisaran.
Khususnya sosok generasi muda mereka yang sekarang, Putri Silvia."
"Putri Silvia ..." gumam Ciel.
Karena Pamannya sampai menjelaskan dan menyebutkan namanya, Ciel memilih untuk mengingatnya. Jelas, itu akan menjadi salah satu musuh yang berbahaya bagi dirinya.
Dikarenakan hanya boleh memunculkan kekuatan level 6 (awal), lebih tepatnya ... Keluarganya tidak mengizinkan dirinya menunjukkan kekuatannya, Ciel tidak yakin dirinya bisa mengalahkan semua lawan begitu saja.
Lagipula ... Dunia begitu luas dan ada banyak jenius yang tak bisa aku hitung jumlahnya.
Memikirkan itu, Ciel yang hanya ingin hidup tenang secara aman dan nyaman hanya bisa menghela napas panjang.
"Kapan acara itu akan dilakukan, Paman Verner?"
"Tiga belas hari kemudian. Ngomong-ngomong ... Karena gadis bernama Camellia itu bisa mengikutinya, aku akan memberi satu tempat lagi untuk dirinya."
"Terima kasih banyak, Paman."
Kaisar Verner mengangkat tangannya, menyuruh Ciel berhenti.
"Tidak perlu berterima kasih. Ini adalah hubungan yang sama-sama menguntungkan. Jadi, aku harap kamu bisa berjuang sekuat tenaga untuk Kekaisaran Silver Sky seperti bertarung demi rumahmu sendiri."
"Saya akan berjuang semampunya, Paman Verner."
"Bagus. Kalau begitu kamu boleh mundur. Kakek dan Nenekmu akan menunjukkan kamarmu.
Untuk dua belas hari kedepannya, kamu boleh jalan-jalan untuk menikmati kota. Pada saat itu juga, kamu juga akan berkenalan dengan 13 perwakilan lain dari Kekaisaran Silver Sky."
"Terima kasih, Paman Verner."
Setelah itu, Ciel dan dua wanitanya mundur mengikuti Kakek Claus dan Nenek Frine.
Keluar dari sana, Kakek Claus menatap Ciel lalu bertanya.
"Apakah kalian ingin kamar terpisah atau tidak?"
"Satu kamar dengan ranjang yang luas, tolong."
Mendengar ucapan Ciel, Kakek Claus terkekeh. Dia menggeleng ringan sebelum akhirnya memutuskan untuk memberikan cucunya itu kamar terbaik untuk tamu.
...***...
Sore harinya setelah beristirahat.
"Apakah kalian ingin pergi jalan-jalan?"
Duduk di kursi sambil menatap ke luar jendela, Ciel bertanya kepada Camellia dan Elena.
"Kami akan mengikuti kemana Anda pergi, Tuanku."
Karena tidak bisa membawa Deschia atau Dark Unicorn, Ciel tidak ingin pergi terlalu jauh dari Kota Aelford. Bukannya tidak bisa, dia hanya tidak ingin terlalu lelah. Lebih tepatnya, dia terlalu malas.
"Kalau begitu kita menghabiskan hari ini untuk beristirahat. Besok untuk menyesuaikan diri dengan Istana Kekaisaran.
Kesempatan lain untuk berjalan-jalan di Kota Aelford."
"Sesuai keinginan anda, Tuanku." Camellia dan Elena menjawab bersamaan.
Setelah mengatakan itu, Ciel duduk lalu mengeluarkan buku dari cincin penyimpanan miliknya. Dia memilih untuk bersantai sendirian. Membiarkan kedua wanita itu beristirahat dan menyesuaikan diri dengan lingkungan baru.
Dimensi Saku ... Jika di sana ada petunjuk tentang domain, itu akan menjadi akhir terbaik.
Jika tidak ... Aku harus meminta kakek mengizinkan aku pergi ke Dimensi Saku milik Kekaisaran Silver Sky.
Tujuan perjalanan Ciel kali ini adalah menemukan cara tercepat dan terbaik untuk membangun domain miliknya sendiri. Setelah itu, dia akan kembali ke Wilayah Blackfield untuk melakukan latihan tertutup dan segera menembus level 7 secepatnya.
Dengan demikian, barulah dia bisa dianggap sebagai salah satu tokoh top di dunia ini. Paling tidak, memiliki kekuatan untuk memperjuangkan hak miliknya sendiri.
Ya ... Begitulah yang ada dalam kepala Ciel. Padahal, untuk usia seperti dirinya. Pemuda itu sudah terlalu kuat. Malah terlalu berlebihan dibandingkan kebanyakan Raja di seluruh dunia.
"Di dunia yang begitu berbahaya seperti ini ... masih diperlukan kekuatan mutlak untuk hidup dengan tenang dan damai.
Benar-benar menjengkelkan."
Melihat kota indah di luar jendela, Ciel menghela napas panjang.
...***...
Dalam ruang belajar Kaisar Verner.
"Saya datang untuk melapor, Ayahanda."
Kaisar Verner yang duduk di kursinya sambil menulis sesuatu menghentikan gerakannya. Pria itu kemudian menoleh ke sosok pemuda yang datang ke ruang belajar.
Sosok itu adalah seorang pemuda tampan dengan rambut pirang dan mata ungu. Memiliki kulit putih pucat dan tubuh yang ramping.
"Ada apa, Xildas?"
Pemuda yang bernama Xildas itu masih berlutut dengan hormat. Meski suaranya lembut, dia bertanya dengan nada penuh keraguan.
"Menurut informasi yang saya temukan tentang Pangeran Luciel. Saya rasa ...
Dia tidak pantas untuk mendapatkan kesempatan ini, Ayahanda."
Mendengar ucapan Xildas, mata Kaisar Verner menyempit.
>> Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 169 Episodes
Comments
Rafly Setiawan
kenapa tidak dibawa? bukannya dark unicorn nya bisa masuk kebayangannya?
2023-05-07
1
Axl
akan kah nanti jadi selir nya
2022-04-08
0
John Singgih
ada yang berniat cari gara-gara dengan Ciel tampaknya
2022-03-19
0