“Huh … saya pikir anda benar-benar melakukan itu, Pangeran Luciel.”
Ciel menoleh ke sumber suara. Melihat Xildas yang menyeka keringat di dahi, sudut bibir pemuda itu berkedut. Mengingat tunangan dan selirnya …
Mana yang tidak cantik? Mana yang tidak menonjol ke depan dan ke belakang?
Lolita seperti Silvia memang imut, tetapi itu bukan tipe yang aku suka. Belum lagi … dia terlalu galak. Bukankah jika menikah dengannya, aku harus mencuci leher sampai bersih? Bersiap dipotong setiap hari?
Ciel hanya menghela napas panjang. Meski lolita itu cantik dan imut, daripada memperlakukannya dengan cara itu, seperti binatang buas yang pikirannya sudah kacau … dia lebih ke arah melindungi lolita.
Lolita cantik bukan untuk dimainkan atau dirusak, tetapi untuk dilindungi.
Ya … kira-kira seperti itulah yang ada di kepala Ciel. Jadi, meski Silvia tampak begitu cantik dan imut … dia sama sekali tidak memiliki keinginan untuk memiliki, apalagi melamar atau menikahinya.
“Cara berpikir kamu kurang logis, Pangeran Xildas. Gadis yang pemarah dan kejam semacam itu … bagaimana caraku untuk melakukannya? Memaksa? Dia adalah gadis yang melakukan solo … 1 vs 1 melawan Purpleflame Dragon!”
“Eh?” Xildas terkejut. “Bagaimana anda tahu?”
“Pada saat itu aku lewat. Mengetahui bahwa Putri Silvia benar-benar hampir kalah, aku membantunya. Namun … dia malah marah.”
“Bisakah anda menunjukkan poin milik anda, pangeran Luciel?”
Ciel dengan santai menunjukkan gelangnya. Melihat angka cantik, 3322 poin … sudut bibir Xildas berkedut.
3000 poin? Naga level 6 (menengah)? Pantas saja Putri Silvia menatapmu seperti sedang menghadapi musuh bebuyutan!
Melihat Ciel yang sama sekali tidak merasa bersalah, Xildas bingung harus menangis atau tertawa. Meski mencuri musuh itu tidak melanggar peraturan … tetap saja yang dicuri mangsanya akan marah.
Belum lagi kalau itu Naga level 6 (menengah) yang diperjuangkan mati-matian. Ya … merebutnya sungguh sangat keterlaluan!
“Paling tidak, dengan ini Kekaisaran Silver Sky mendapat peringkat pertama.”
Tidak ingin banyak berpikir, Xildas membuang semuanya dan malah fokus ke arah keuntungan. Tentu saja, itu dilakukan karena dia tidak ingin merasa bersalah karena sepupunya itu dengan kejam merebut permen dari seorang lolita.
Enam jam kemudian.
Setelah poin dihitung, sepuluh nama terbaik dipajang. Bahkan diukir dalam sebuah batu monumen yang akan mereka tinggalkan sebagai saksi.
Luciel Dawnbringer, 3322 poin.
Melihat nama paling atas yang diukir secara khusus dan tampak mencolok, semua peserta merasa ada yang salah. Melihat Arvind berada di nomor 2 dengan poin 1782. Sedangkan Silvia … dia benar-benar berada di nomor 3 dengan poin 1342.
Semua peserta, bahkan penguasa langsung menatap ke arah Ciel dengan ekspresi terpana. Benar-benar membuat pemuda itu merasa tidak nyaman.
Apakah aku salah? Aku hanya berniat membantu, okay?
Melihat ke arah para perserta dan penguasa, sudut bibir Ciel berkedut.
...***...
Beberapa jam kemudian, setelah seluruh poin dihitung dan pemenang ditentukan.
Setelah memberi penghormatan kepada mereka yang tidak kembali, pesta perayaan diadakan. Ya … daripada pesta besar, itu lebih mirip jamuan makan yang cukup sederhana. Hanya formalitas karena tidak mungkin setelah pengumuman dan pembagian Twilight Forest mereka langsung pulang kembali ke Kerajaan atau Kekaisaran masing-masing.
Duduk mengelilingi meja yang sama, para perwakilan dari Kekaisaran Silver Sky hanya bisa menghela napas panjang karena 4 orang dari mereka tidak kembali. Meski tidak terlalu akrab satu sama lain, mereka masih dari Kekaisaran yang sama.
“Melihat ekspresi perwakilan dari Kerajaan Blood Estera membuatku merinding. Pangeran Luciel, anda benar-benar kejam! Berbeda dengan penampilan anda!”
“Tidak bisa disangkal. Lagipula, itu 3000 poin. Mereka tersingkir dari tempat pertama ke tempat nomor tiga.”
“Aku tahu itu. Jika itu aku … aku pasti sudah pingsan karena marah.”
“Hahahaha!”
“...”
Melihat beberapa pemuda yang tertawa ceria, Ciel hanya menggeleng ringan. Mengingat bagaimana nilai diumumkan tadi … pemuda itu benar-benar merasa agak canggung.
Tempat pertama, Kekaisaran Silver Sky.
Tempat ke-2, Kekaisaran Verradian.
Tempat ke-3, Kerajaan Blood Estera.
Tempat ke-4, Kekaisaran Dricia
…
Jika tatapan bisa membunuh, mungkin Ciel telah terbunuh berkali-kali oleh tatapan ganas para perwakilan dari Kerajaan Blood Estera.
Sementara itu, di meja para Penguasa … Kaisar Verner tampak sangat bahagia karena berhasil mendapat tempat pertama. Lebih penting lagi, dia masih bisa mengalahkan saingannya, Kaisar Valfredo.
Raja Arannis sendiri sama sekali tidak marah karena merasa mencuri poin itu tidak dilarang. Pria itu hanya masih merasa agak malu ketika mengingat saat dirinya menyuruh Ciel bertanggung jawab.
“Ingat janji anda, Kaisar Verner,” ucap Raja Arannis ketika memandang Kaisar Verner yang berbahagia.
Dia memang tidak peduli dengan peringkat. Selama masih masuk tiga besar, itu masih cukup. Namun pria itu masih ingin memanfaatkan situasinya.
Raja Arannis merasa, meski terlihat malas dan membosankan, Ciel benar-benar menantu laki-laki yang dia inginkan!
Pertama, pemuda itu kuat dan memiliki bakat yang baik. Kemudian, pemuda itu juga tampan sehingga jika menikah dengan Silvia, pasti memberinya cucu yang imut dan lucu. Selain itu, Raja Arannis yang selalu dikelilingi orang-orang kasar merasa sosok Ciel yang halus dan pendiam itu enak dipandang.
Tidak boleh gagal! Pangeran Luciel itu pasti cocok dengan Silvia!
Kaisar Verner yang melihat tatapan membara Raja Arannis tersenyum canggung.
“Bukankah awalnya anda berminat menjodohkan Silvia dengan Xildas atau Clovis? Lagipula, saya bukan ayah atau ibu Pangeran Luciel.
Saya benar-benar tidak bisa memutuskan ini.”
“...”
Sementara Raja Arannis terdiam, Xildas dan Clovis yang sedang minum anggur sambil mendengar pujian dari pemuda di sekitar mereka tiba-tiba merinding. Keduanya menoleh ke kiri dan kanan, tampak kebingungan.
Ya … mereka tidak tahu bahwa akan ‘dikorbankan’ demi kepentingan Kekaisaran Silver Sky.
Pura-pura batuk untuk menghilangkan perasaan tidak nyaman, Xildas menatap ke arah Ciel.
“Apakah anda sudah tahu ingin meminta hadiah apa, Pangeran Luciel?”
Mendengar pertanyaan Xildas, Ciel memiringkan kepalanya.
“Hadiah apa?” tanya Ciel.
“Tentu saja hadiah karena di antara 100 perwakilan anda memenangkan tempat pertama dalam jumlah perolehan poin. Tiga besar mendapatkan hadiah yang sesuai.”
Kali ini bukan Xildas, tetapi Elvira yang menjelaskannya kepada Ciel.
Ciel sendiri agak bingung. Baginya, sudah bisa masuk ke Dimensi Saku dan mendapatkan banyak pengetahuan dari tablet batu sudah sangat-sangat berharga. Jadi akhirnya, dia memutuskan untuk tidak terlalu memikirkannya.
Daripada memikirkan hadiah, Ciel ingin segera pulang untuk melatih beberapa kemampuan baru miliknya. Pada saat dia merenungkan itu, pemuda itu merasa aneh karena meja tiba-tiba menjadi sunyi.
“Ada yang mencari anda, Tuanku.”
Mendengar bisikan Camellia, Ciel menoleh ke arah Silvia yang menghampiri dirinya.
“Pangeran Luciel, ada yang ingin aku katakan padamu. Kamu … ikuti aku!”
Mendengar itu, semua perwakilan dari Kekaisaran Silver Sky langsung menatap Ciel dengan ekspresi terpana.
>> Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 169 Episodes
Comments
F_Zaida_C
pasti di embat tuh si putri silvia
2023-11-28
0
onee-san
betul sekali anda kawan memang begitulah seharusnya hemm... hemm...
2022-04-30
0
John Singgih
putri Silvia memohon kepada pangeran luciel untuk menikahinya
2022-03-20
0