Ch.18 Menjadi ibu yang kuat

Tangis yang selama ini ia tahan pun tumpah. Beginilah Aileena sebenarnya. Ia selalu berusaha tampak kuat di luar . Namun, sebenarnya ia rapuh. Sangat rapuh.

Menangis dalam kesendirian. Menangis dalam kesepian. Meratap dalam kesepian dan kesendirian. Meluapkan dalam kesepian dan kesendirian.

Tiba-tiba sepasang tangan besar nan kokoh merangkul tubuh bergetar Aileena ke dalam pelukannya. Ia sandarkan wajah pada dada bidangnya. Lalu tangan kanannya mengusap-usap punggung Aileena mencoba memberi ketenangan.

"Menangislah. Tumpahkan semua kesedihanmu. Tumpahkan saja. Jangan kau tahan! Luapkan saja! Ada aku di sini." ucap seseorang tersebut.

Tangis Aileena makin pecah. Ia tumpahkan segala kesedihan yang membuncah di dalam dadanya. Ia luapkan segala emosi jiwa melalui bulir-bulir air mata. Aileena bertekad dalam hati, ini adalah tangisnya yang terakhir. Cukup sampai di sini ia menangisi nasibnya. Cukup sampai di sini ia menangisi akhir dari rumah tangganya. Ia harus jadi wanita yang kuat. Sebab ia adalah calon ibu dari anak dalam kandungannya. Ibu yang tangguh, ibu yang kuat. Ya, ia harus jadi sosok ibu yang kuat agar anaknya kelak bisa sekuat dirinya.

Setelah dirasa puas menumpahkan segala kepedihan dan kesedihannya, Aileena pun melepaskan diri dari pelukan entah siapa itu. Ia masih belum sadar. Aileena menyeka air mata yang masih menggantung di pelupuk matanya dengan punggung tangannya. Setelah merasa lebih baik, barulah ia mendongakkan wajahnya. Awalnya ia bingung melihat dada bidang yang berada tepat di depan dadanya. Namun, saat mengangkat wajahnya, Aileena langsung tersentak dengan pupil yang membesar dan mulut menganga.

"Astagfirullah, mas Fatur." seru Aileena kaget.

Aileena benar-benar terkejut melihat sosok di depannya kini yang tengah menyunggingkan senyum lebar ke arahnya. Entah sejak kapan sosok itu ada di sana dan matanya kian membelalak saat melihat kemeja bagian depan Fatur basah dan dapat ia pastikan itu karena air matanya.

"Bagaimana? Sudah merasa lebih baik?" tanya Fatur lembut sambil menyeka sisa air mata di pelupuk mata Aileena yang tampak menggantung setelah Aileena mengerjapkan matanya.

Hati Aileena menghangat mendapat perlakuan begitu lembut dan manis dari Fatur, namun segera ia tepis rasa itu sebab ia sadar siapalah dirinya. Ia hanya seorang janda yang tengah hamil anak mantan suaminya. Ia kini tak berani berharap akan dapat menjalin hubungan dengan seorang lelaki. Ia tak berani berharap akan datang seorang lelaki yang tulus mencintainya dan menerima segala kekurangan dan apa yang ada pada dirinya. Aileena hanya ingin fokus pada kehamilannya. Ia yakin, seiring berjalannya waktu, apalagi setelah kelahiran buah hatinya nanti, segala luka hati yang menderanya akan sembuh. Walaupun tak bisa melupakan, tapi setidaknya ia akan merasa jauh lebih baik nantinya.

Aileena mengangguk seraya tersenyum manis membuat Fatur yang jaraknya begitu dekat, jadi terpesona.

'Masya Allah, cantiknya. Ya Allah, jadikanlah ia jodohku ' ucap Fatur dalam hati.

"Maaf ya mas, bajunya ... jadi basah." ucap Aileena merasa malu karena bisa-bisanya menangis di dada seorang lelaki yang bukan siapa-siapanya. Bahkan ia sampai membasahi kemeja bagian depan Fatur.

"Tidak apa-apa. Aku senang bisa membantumu yah, walaupun hanya dijadikan tempat membuang air mata dan ..." Fatur menjeda ucapannya membuat Aileena penasaran ' ... dan apa?'

Lalu Fatur menunjuk ke ujung hidungnya sendiri, membuat Aileena mengerutkan keningnya, tampak berpikir. Seketika matanya membola saat menyadari apa artinya.

"Maaf." lirih Aileena sambil tertunduk malu.

Fatur terkekeh, "No problem. Sepertinya, kemeja ini nggak akan mas cuci. " ujar Fatur sambil terkekeh.

"Dasar jorok!" ejek Aileena sambil mengulum senyum.

"Biarin. Anggap aja sebagai kenang-kenangan."

"Dasar orang aneh." ejek Aileena lagi seraya memukul pundak Fatur.

Aileena lantas berdiri. Ia hendak masuk ke dalam rumah dan membuatkan Fatur minuman. Setelah selesai, Aileena menghidangkannya dan mereka pun menghabiskan sore bersama. Aileena senang, walaupun tadi ia sempat menangis, ternyata kehadiran Fatur mampu mengalihkan kesedihannya sehingga kini ia bisa kembali tersenyum bahkan tertawa.

...***...

"Anak-anak, bagaimana, apa yang diumumkan oleh pak Hanan kemarin, sudah dibawa semua kan? Nggak ada yang lupa kan?" tanya Aileena sambil berdiri di depan kelas.

Ya, kemarin anak-anak sudah mendengar pengumuman untuk membawa gelas dari rumah masing-masing. Sebab hari ini akan ada dokter dari rumah sakit yang akan datang memberikan penyuluhan pentingnya gosok gigi di SD Mercubuana.

"Sudah, buuuu." seru anak-anak serentak.

Aileena tersenyum lebar.

"Nanti kalau dokternya datang dan masuk ke kelas kalian, kalian harus memberi hormat ya! Terus dengarkan setiap penjelasan dokter. Kalau ditanya, dijawab, dan satu lagi, nggak boleh ri ..."

" ... buuut ." sahut anak-anak kompak.

Aileena tersenyum puas. Anak-anak didiknya sangatlah pintar dan penurut.

Tak lama kemudian, seseorang tampak mengetuk pintu ruang kelas dimana Aileena mengajar. Aileena lantas menghentikan kegiatannya dan menoleh ke arah sumber suara. Aileena membelalakkan matanya saat melihat siapa yang mengetuk pintu itu.

"Radika ..." ucapnya, lantas Radika tersenyum lebar.

"Selamat pagi anak-anak." sapa Radika ketika mulai menginjakkan kakinya di dalam kelas.

"Selamat pagi pak dokter ..." seru anak-anak bersamaan.

Radika melemparkan senyum ke arah anak-anak, lalu menatap Aileena dengan tersenyum lebar.

"Selamat pagi, Bu Aileena." sapa Radika .

"Selamat pagi dokter Radika." balas Aileena dengan menekankan namanya.

Radika hanya tersenyum geli, ia yakin, pasti Aileena bingung mengapa ia bisa berada di sini sedangkan ia adalah seorang dokter kandungan.

"Nah, anak-anak, perkenalkan, nama dokter, dokter Radika, kalian bisa panggil pak dokter saja atau bisa juga dokter Dika. Hari ini, pak dokter akan memberikan penyuluhan pada kalian tentang pentingnya menggosok gigi. Siapa di sini yang rajin gosok gigi?" tanya Radika mencoba berinteraksi dengan anak-anak.

"Saya pak dokter, saya pak, saya dokter, ..." seru anak-anak menggema di ruangan kelas itu.

Tampaknya Radika berhasil menarik minat anak-anak. Ia juga dapat berinteraksi dengan baik. Radika juga membagikan sikat gigi dan pasta gigi secara gratis kepada anak-anak dibantu Aileena. Setelah semua kebagian, Radika pun membimbing anak-anak untuk menyikat giginya dengan baik dan benar di luar kelas .

Setelah semuanya selesai, Radika tidak langsung pulang. Ia justru menunggu kepulangan Aileena. Ia tau, Aileena selalu menggunakan mobil saat bepergian, jadi ia sengaja ke sekolah itu dengan tidak mengendarai mobilnya.

"Hai, Ai!" sapa Radika yang tengah duduk di bangku taman sekolah.

"Eh, kamu, Ka. " sahut Aileena terkejut. "Kok kamu belum pulang?"

"Aku nggak bawa mobil. Boleh nggak aku nebeng sama kamu? Bukan minta anterin ke apartemen kok, cuma ke supermarket di depan sana, ada yang mau aku beli di sana sebelum pulang." ucap Radika santai.

"Oh, hmmm ... baiklah." ucap Aileena.

Sebelum pulang, Aileena mampir dahulu ke pos penjaga sekolah. Sisa kue untuk para dokter tadi masih cukup banyak, jadi ia hendak membagikannya pada penjaga sekolah di sana. Radika tampak mengikuti langkah Aileena dengan jalan bersisian sambil bercengkrama. Di saat yang bersamaan, tampak Delima sedang berada di dalam sebuah taksi online bersama Nanda dalam gendongannya. Jalanan nampak padat merayap, jadi mobil itu melaju dengan lambat. Delima tampak menoleh ke sebuah sekolah yang terlihat sangat megah. Baru saja beberapa detik ia menatap ke sekolah itu, matanya seketika membola saat melihat apa yang ada di sana.

"Dika ..." ucapnya dengan pandangan nanar. Tapi pandangan itu berubah jadi keterkejutan saat melihat perempuan yang berada di samping Radika. Dapat ia lihat, Radika terus tersenyum ke arah Aileena, membuatnya mengepalkan tangannya.

"Dasar perempuan mandul. Mengapa mereka ada di sana? Oh ya, dia kan seorang guru, apa ini sekolah tempatnya mengajar, tapi mengapa Radika juga ada di sana? Bukankah Radika seorang dokter. Apa Radika kesana untuk menemui mbak Ai? Apa hubungan mereka ? Atau jangan-jangan ...." Nafas Delima tiba-tiba tercekat. Ia tidak terima bila Aileena bersama Radika. "Nggak-nggak, itu nggak mungkin." lirihnya dalam hati hingga tanpa terasa, setitik air mata mengalir di pipinya.

...***...

...Happy reading 🥰🥰🙏...

Terpopuler

Comments

Liiee

Liiee

udah ngerusak kebahagiaan ai masih aja gak ada jeranya,, emang ya wanita kaya delima ini harusnya di musnahkan aja selain gak punya malu gak punya harga diri juha

2023-08-25

1

Cecilia Gracemargaretha

Cecilia Gracemargaretha

jadi keingat kelakuan gw pas kecil,saat ada dokter yg kunjungan kesekolah buat nyuntik/penyuluhan gigi/pemeriksaan semua nya intinya sekaligus ngasih vitamin,gw bisa2nya udh tau mana yg cakep sama jelek dan pastinya dokter2 yg suka datang bnyk yg ganteng,dan mana dgn polos nya *ih doktel kenapa muka doktel ganteng pisan ih,klo aku udh gede pengin deh pacalan Ama doktel*🤦‍♀️ dan gw masih inget setiap ditanya cita2,gw selalu bilang *Bu aku ingin jadi doktel* kata guru *alasan mu pengin dokter apa nak?* yah gw jawab dgn polos+jujur *Karna doktel2 itu pada ganteng2 Bu,bisa jadi aku juga bisa jadi doktel cantik dan bisa pacalan Sama doktel ganteng*🤦‍♀️emng kelakuan2 gw pas bocah masyaallah,eh udh gede malah gk centil lagi gak pas kecil malah mutusin gk mau pacaran Karna gak penting dan skrng juga gak jadi dokter Karna gagal dinilai malah skrng dipelayaran kan gak nyambung bnget dgn cita2 dari kecil🤦‍♀️🙄😭🤣🤣🤣

2023-07-10

0

Cahaya Hayati

Cahaya Hayati

emang kenapa Radika ya

2022-09-29

0

lihat semua
Episodes
1 Ch.1 Kejutan tak terduga
2 Ch.2 Berpisah
3 Ch.3 Getir
4 Ch.4 Pertemuan Aileena dan Delima
5 Ch.5 Pesan ibu
6 Ch.6 Pelita hidup
7 Ch.7 Mencari Rumah Baru
8 Ch.8 Rahasia Aileena
9 Ch.9 Rumah baru
10 Ch.10 Amplop coklat
11 Ch.11 Memeriksakan kandungan
12 Ch.12 CFD
13 Ch.13 Lapar
14 Ch.14 Lelaki paling beruntung
15 Ch.15 Complicated
16 Ch.16 Mengantar Aileena
17 Ch.17 Rapuh
18 Ch.18 Menjadi ibu yang kuat
19 Ch.19 Bingung
20 Ch.20 Fitnah
21 Ch.21 Resmi Bercerai
22 Ch.22 mantan mertua
23 Ch.23 Pelakor
24 Ch.24 Fatur
25 Ch.26 Ogah ~ Oh nggak masalah
26 Ch.27 art untuk Aileena
27 Ch.28 Amarah Adnan
28 Ch.29 Amarah Adnan II
29 Ch.30 Membuat perhitungan
30 Ch.31 Tangis
31 Ch.32 Pernyataan
32 Ch.33 Pernyataan II
33 Ch.33 Shock
34 Ch. 34 Dia anakku
35 Ch.35 Rencana Delima
36 Ch.36 Mencari keberadaan Aileena
37 Ch.37 Mencari
38 Ch.38 Akhirnya, aku menemukanmu.
39 Ch.39
40 Ch.40 Kasmaran?
41 Ch.41 Kedatangan Adnan I
42 Ch. 42 Kedatangan Adnan II
43 Ch.43 Kebohongan ibarat bangkai
44 Ch.44 Doa dan Harapan Fatur
45 Ch.45 Kemarahan Adnan/Fakta
46 Ch.46 Talak tiga
47 Ch.47 Delima - Doni
48 Ch.48 Pengakuan Doni
49 Ch.49 Rasanya ... nano nano
50 Ch.50 Akibat fatal
51 Ch.51
52 Ch.52 Kedatangan 3 Pria ?
53 Ch.53 Keputusan Aileena
54 Ch.54 Sesuatu yang tidak bisa dikatakan
55 Ch.55 Risau
56 Ch.56 Bingung
57 Ch.57 Surat peninggalan ibu
58 Ch.58 Penyesalan
59 Ch.59 Kontraksi
60 Ch.60 Hilang akal
61 Ch.61 UGD
62 Ch.62 UGD 2
63 Ch.63 UGD 3
64 Ch.64 Penyesalan
65 Ch.65
66 Ch.66 Fareezky Daneeswara
67 Ch.67 Penolakan Doni
68 Ch.68 Sesuatu yang mengganjal
69 Ch.69 Penolakan Malika
70 Ch.70 Masa Lalu
71 Ch.71 Kangen
72 Ch.72 Akhirnya ...
73 Ch.73 Pergi
74 Ch.74 jangan pergi
75 Ch.75 Fareezky kangen ayah
76 Ch.76 Skenario
77 Ch.77 Surat
78 Ch.78 Penyesalan
79 Ch.79 Terpesona
80 Ch.80 Loe - gue end
81 Ch.81 Semoga
82 Ch.82 Masih tetap mencari
83 Ch.83 Akhirnya bertemu
84 Ch.84 Segalanya ada hikmahnya
85 Ch.85 Ajakan nikah
86 Ch.86 ... kalau perlu besok
87 Ch.87 Jawaban
88 Ch.88 Yeay Sah ...
89 Ch.89 Menara yang nelangsa
90 Ch.90 Janji
91 Ch.91 Calon pacar
92 Ch.92 Jadian
93 Ch.93 Memimpin pertempuran
94 Ch.94 Yang Terbaik
95 Ch.95
96 Ch.96 Ke Kantor Fatur
97 Ch.97 Anakku ... ini ayah.
98 Ch.98 Khawatir
99 Ch.99 Pertempuran
100 Ch.100 Bertemu Nanda
101 Ch.101 Kedatangan Fiora
102 Ch.102 Cuap cuap cinta
103 Ch.103 Positif
104 Ch.104 Rumah baru
105 Ch.105 Happy family
106 Ch.106 Spoiler sedikit, gpp ya!
107 Ch.107 Calon mami papi
108 Ch.108 Daster
109 Ch.109 Baby girl
110 Ch.110
111 Ch.111 Ibu yang terbaik
112 Ch.112 Extra part : Nanda
113 Ch.113 Extra part : Nanda II
114 Ch.114
115 Ch.115 Last Chapter
116 PROMO [NOT] Beautiful Wedding
117 Novel Baru
118 BENALU DALAM RUMAH TANGGAKU
Episodes

Updated 118 Episodes

1
Ch.1 Kejutan tak terduga
2
Ch.2 Berpisah
3
Ch.3 Getir
4
Ch.4 Pertemuan Aileena dan Delima
5
Ch.5 Pesan ibu
6
Ch.6 Pelita hidup
7
Ch.7 Mencari Rumah Baru
8
Ch.8 Rahasia Aileena
9
Ch.9 Rumah baru
10
Ch.10 Amplop coklat
11
Ch.11 Memeriksakan kandungan
12
Ch.12 CFD
13
Ch.13 Lapar
14
Ch.14 Lelaki paling beruntung
15
Ch.15 Complicated
16
Ch.16 Mengantar Aileena
17
Ch.17 Rapuh
18
Ch.18 Menjadi ibu yang kuat
19
Ch.19 Bingung
20
Ch.20 Fitnah
21
Ch.21 Resmi Bercerai
22
Ch.22 mantan mertua
23
Ch.23 Pelakor
24
Ch.24 Fatur
25
Ch.26 Ogah ~ Oh nggak masalah
26
Ch.27 art untuk Aileena
27
Ch.28 Amarah Adnan
28
Ch.29 Amarah Adnan II
29
Ch.30 Membuat perhitungan
30
Ch.31 Tangis
31
Ch.32 Pernyataan
32
Ch.33 Pernyataan II
33
Ch.33 Shock
34
Ch. 34 Dia anakku
35
Ch.35 Rencana Delima
36
Ch.36 Mencari keberadaan Aileena
37
Ch.37 Mencari
38
Ch.38 Akhirnya, aku menemukanmu.
39
Ch.39
40
Ch.40 Kasmaran?
41
Ch.41 Kedatangan Adnan I
42
Ch. 42 Kedatangan Adnan II
43
Ch.43 Kebohongan ibarat bangkai
44
Ch.44 Doa dan Harapan Fatur
45
Ch.45 Kemarahan Adnan/Fakta
46
Ch.46 Talak tiga
47
Ch.47 Delima - Doni
48
Ch.48 Pengakuan Doni
49
Ch.49 Rasanya ... nano nano
50
Ch.50 Akibat fatal
51
Ch.51
52
Ch.52 Kedatangan 3 Pria ?
53
Ch.53 Keputusan Aileena
54
Ch.54 Sesuatu yang tidak bisa dikatakan
55
Ch.55 Risau
56
Ch.56 Bingung
57
Ch.57 Surat peninggalan ibu
58
Ch.58 Penyesalan
59
Ch.59 Kontraksi
60
Ch.60 Hilang akal
61
Ch.61 UGD
62
Ch.62 UGD 2
63
Ch.63 UGD 3
64
Ch.64 Penyesalan
65
Ch.65
66
Ch.66 Fareezky Daneeswara
67
Ch.67 Penolakan Doni
68
Ch.68 Sesuatu yang mengganjal
69
Ch.69 Penolakan Malika
70
Ch.70 Masa Lalu
71
Ch.71 Kangen
72
Ch.72 Akhirnya ...
73
Ch.73 Pergi
74
Ch.74 jangan pergi
75
Ch.75 Fareezky kangen ayah
76
Ch.76 Skenario
77
Ch.77 Surat
78
Ch.78 Penyesalan
79
Ch.79 Terpesona
80
Ch.80 Loe - gue end
81
Ch.81 Semoga
82
Ch.82 Masih tetap mencari
83
Ch.83 Akhirnya bertemu
84
Ch.84 Segalanya ada hikmahnya
85
Ch.85 Ajakan nikah
86
Ch.86 ... kalau perlu besok
87
Ch.87 Jawaban
88
Ch.88 Yeay Sah ...
89
Ch.89 Menara yang nelangsa
90
Ch.90 Janji
91
Ch.91 Calon pacar
92
Ch.92 Jadian
93
Ch.93 Memimpin pertempuran
94
Ch.94 Yang Terbaik
95
Ch.95
96
Ch.96 Ke Kantor Fatur
97
Ch.97 Anakku ... ini ayah.
98
Ch.98 Khawatir
99
Ch.99 Pertempuran
100
Ch.100 Bertemu Nanda
101
Ch.101 Kedatangan Fiora
102
Ch.102 Cuap cuap cinta
103
Ch.103 Positif
104
Ch.104 Rumah baru
105
Ch.105 Happy family
106
Ch.106 Spoiler sedikit, gpp ya!
107
Ch.107 Calon mami papi
108
Ch.108 Daster
109
Ch.109 Baby girl
110
Ch.110
111
Ch.111 Ibu yang terbaik
112
Ch.112 Extra part : Nanda
113
Ch.113 Extra part : Nanda II
114
Ch.114
115
Ch.115 Last Chapter
116
PROMO [NOT] Beautiful Wedding
117
Novel Baru
118
BENALU DALAM RUMAH TANGGAKU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!