Ch.6 Pelita hidup

Gerimis turun membasahi bumi membuat udara dingin menyelimuti malam yang sunyi. Setelah bercerita untuk melepaskan kegelisahan hatinya, Aileena pun berbaring di samping Khanza yang telah terlelap lebih dahulu.

Dalam kesunyian, pikiran Aileena menerawang ke masa yang akan datang. Apakah ia hanya akan hidup berdua saja dengan buah hatinya? Sebab ia sudah tidak memiliki siapa pun di dunia ini. Kedua orang tuanya telah berpulang kehadirat yang Kuasa.

Ah, dalam keadaan seperti ini, ia jadi teringat pada sang ibu mertua yang begitu baik padanya. Lebih tepatnya, mantan ibu mertua. Ayah mertuanya pun sama. Mereka menyayangi Aileena layaknya putri kandungnya sendiri. Begitu pula adik perempuan Adnan. Adnan begitu beruntung pikirnya. Sebab ia masih memiliki keluarga yang lengkap, sedangkan ia , hanya sebatang kara.

Tidak, ia tidak sebatang kara lagi. Ia kini memiliki seseorang yang harus ia jaga. Pelita hatinya. Penyemangat hidupnya.

"Aku tak boleh lemah. Aku tak boleh cengeng. Ada my baby yang membutuhkanku." gumam Aileena seraya menyunggingkan senyum. "Besok kita akan mencari rumah baru ya sayang. Setelah itu, kita beresin barang-barang kita. Kamu mau kan temenin bunda memulai lembaran hidup baru? Kamu harus kuat, ya sayang. Bunda mohon, teruslah sehat karena kamu adalah pelita dalam hidup bunda."

...***...

Sedangkan di tempat lain, seorang pria tampak sedang termenung meratapi nasibnya. Baru saja siang tadi ia kehilangan Aileena dan sore ini ia kehilangan keluarganya. Ia tak menyangka, perbuatannya membuat orang tua serta adiknya murka. Bahkan mereka terang-terangan menolak kehadiran Delima meskipun mereka tau kalau Delima sedang mengandung buah hatinya. Darah daging orang tuanya juga. Tapi mereka menolak keras dan tak segan-segan mengusir dirinya dan Delima. Akibatnya, ia dan Delima terpaksa menginap di hotel terlebih dahulu. Barulah besok ia akan mencari rumah untuk mereka berdua.

Adnan tampak merenung, benarkah keputusannya? Benarkah pilihannya? Bila benar, mengapa hatinya merasa kosong? Mengapa hatinya merasa hampa? Mungkinkah ia akan bahagia dengan pilihannya itu?

"Aileena ..." lirih Adnan.

Beberapa jam yang lalu,

"Eh, Nan, kok tumben kamu kemari tidak mengajak Aileena?" tanya Santi, ibu Adnan.

"Iya kak, Rere kangen sama mbak Ai, kok nggak sama-sama kak Ai sih? Terus, bukannya dia itu pembantu di rumah mbak Ai ya? Kok malah kak Adnan ajak kemari?" cecar Rere penasaran.

"Ma, Adnan sudah bercerai dengan Aileena." ucap Adnan seraya tertunduk.

"Apa?" seru Santo dan Rere bersamaan.

"Apa-apaan kau ini, Nan? Mengapa kalian sampai bercerai, hah?" bentak Santi.

"Oh, jangan-jangan, karena perempuan ini? Karena itu kakak bawa perempuan ini kesini, iya kak?" sergah Rere.

"Dia bukan pembantu dek, dia calon kakak ipar kamu karena kakak akan segera menikahinya." sergah Adnan tak terima Delima disebut pembantu. "Ma, Aileena yang memilih bercerai padahal Adnan tidak berniat menceraikannya. Padahal Adnan sudah memberikannya pilihan yang terbaik. Delima sedang hamil anak Adnan. Adnan sudah bilang ke Ai, kalau dia tetap akan jadi istri pertama Adnan. Adnan juga sudah mengatakan akan membuat anak Adnan dan Delima jadi anaknya tapi Ai tetap tidak terima dan dia lebih memilih bercerai." ujar Adnan menceritakan permasalahannya secara singkat.

Wajah Santi dan Rere memerah. Tangan mereka mengepal kuat. Rahang mereka pun sudah bergemeletuk menahan emosi yang membuncah.

"Dasar anak kurang aj*r, tak tau diri, kau pikir Aileena akan memaafkanmu dan menerimamu kembali setelah kau mengkhianatinya seperti itu, hah? Bila mama di posisi Aileena pun pasti mama akan melakukan hal yang sama."

"Dan kau, dasar wanita jal*ng, tak tau diri, tak tau malu, tak tau diuntung, tak tau terima kasih. Anjing saja takkan mengigit tuannya, tapi kau ..." tunjuk Rere dengan air mata sudah mengalir di pipinya, "Kau dan anakmu sudah ditolong mbak Ai, tapi kau malah mengkhianatinya dengan meniduri suaminya. Apa kau merasa hebat dan bangga bisa menghancurkan rumah tangga mbak Ai, heh? Apa kau merasa hebat dengan hamil anak kakakku? Apakah benar bayi dalam kandunganmu itu adalah darah daging kakakku?" Rere berdecih sinis.

"Re, hentikan! Kau tak berhak menghakimi Ima. Dia memang hamil anak kakak jadi tidak ada alasan bagi kakak untuk tidak menikahinya." bentak Adnan. Beruntung, Nanda sedang tertidur lelap, jadi ia tidak mendengar teriakkan-teriakkan ketiga orang itu.

"Kau yang tutup mulutmu anak tak tahu diri. Sampai kapanpun papa takkan merestui kalian. Terserah dia mau hamil anak kamu atau bukan. Tapi mulai sekarang, kau bukan anak kami lagi. Kau bukan bagian dari rumah ini, keluarga ini. Pergi dari rumah ini dan jangan menginjakkan kaki kotormu lagi di sini." bentak Andreas, ayah Adnan yang baru saja pulang ke rumah.

"Pa ..." bentak Adnan.

"Oh, kau sudah berani bicara dengan nada tinggi pada kami? Apa yang sudah disuguhkan perempuan jal*ng ini padamu hah sehingga kau jadi kurang ajar begini?"

"Dia bukan jal*ng, pa! Dia wanita baik-baik. Dia calon istri Adnan." bela Adnan.

"Wanita baik-baik mana yang mau tidur dengan suami orang lain?" sinis Santi. "Hanya seorang jal*ng yang mau tidur dan mengandung benih pria yang merupakan suami orang lain tanpa ikatan yang sah. Dan tak ada wanita baik-baik yang mengkhianati orang yang sudah menolongnya." sinis Santi telak membuat Adnan terdiam.

"Sekarang, pergi dari rumah ini kami sudah tidak sudi mempunyai anak seorang bajing*n seperti kamu. Dan kami juga tak sudi memiliki menantu seperti dia." usir Andreas.

"Mas ..." lirih Delima. "Aku nggak mau pergi."

"Oh, kamu berani membuka suara juga rupanya." sinis Santi.

"Mas, aku sedang hamil, aku capek, aku mau istirahat. Nanda juga." Delima merengek di lengan Adnan.

Membuat Santi, Andreas, dan Rere berdecih sinis.

"Jangan kau pikir dengan kau merengek seperti itu, kami akan menerimamu wanita mur*han. Tak usah banyak drama, segera angkat kaki dari sini sebelum kami panggil bagian keamanan untuk menyeret kalian keluar." pungkas Santi membuat Adnan tak dapat berkata lagi dan berjalan keluar dari rumah itu. Begitu pun, Delima, ia mengikuti langkah Adnan keluar dari rumah itu dengan wajah masam.

Setelah kepergian Adnan dan Delima, tangis Santo dan Rere pecah. Ia tak menyangka rumah tangga anaknya dan Aileena akan berakhir seperti ini. Mereka sangat menyayangi Aileena sebab Aileena wanita yang baik hatinya, lembut tutur katanya, sabar, dan penyayang. Mereka benar-benar tak menyangka, anaknya, putra kesayangannya lebih memilih seorang perempuan murahan untuk menjadi pendamping. Walaupun mereka menginginkan cucu, tapi mereka tidak terima bila Adnan memperolehnya dengan cara tak beradab seperti itu. Terlebih dengan menyakiti hati wanita sebaik Aileena.

...***....

...Happy Reading 🥰🥰🥰...

Terpopuler

Comments

Fani Indriyani

Fani Indriyani

tumben mertuanya bener..biasanya di novel2 lain mertuanya yg ngebet pengen cucu sampe anaknya dsuruh selingkuh

2024-04-16

2

Moch Rayhan

Moch Rayhan

setujuuuuu hahahaha

2023-09-07

1

paty

paty

emang susahnya berbuat baik, makanya skrg org lbh suka kasi duit dr pd menolong spt yg dilakukan ai

2022-11-13

0

lihat semua
Episodes
1 Ch.1 Kejutan tak terduga
2 Ch.2 Berpisah
3 Ch.3 Getir
4 Ch.4 Pertemuan Aileena dan Delima
5 Ch.5 Pesan ibu
6 Ch.6 Pelita hidup
7 Ch.7 Mencari Rumah Baru
8 Ch.8 Rahasia Aileena
9 Ch.9 Rumah baru
10 Ch.10 Amplop coklat
11 Ch.11 Memeriksakan kandungan
12 Ch.12 CFD
13 Ch.13 Lapar
14 Ch.14 Lelaki paling beruntung
15 Ch.15 Complicated
16 Ch.16 Mengantar Aileena
17 Ch.17 Rapuh
18 Ch.18 Menjadi ibu yang kuat
19 Ch.19 Bingung
20 Ch.20 Fitnah
21 Ch.21 Resmi Bercerai
22 Ch.22 mantan mertua
23 Ch.23 Pelakor
24 Ch.24 Fatur
25 Ch.26 Ogah ~ Oh nggak masalah
26 Ch.27 art untuk Aileena
27 Ch.28 Amarah Adnan
28 Ch.29 Amarah Adnan II
29 Ch.30 Membuat perhitungan
30 Ch.31 Tangis
31 Ch.32 Pernyataan
32 Ch.33 Pernyataan II
33 Ch.33 Shock
34 Ch. 34 Dia anakku
35 Ch.35 Rencana Delima
36 Ch.36 Mencari keberadaan Aileena
37 Ch.37 Mencari
38 Ch.38 Akhirnya, aku menemukanmu.
39 Ch.39
40 Ch.40 Kasmaran?
41 Ch.41 Kedatangan Adnan I
42 Ch. 42 Kedatangan Adnan II
43 Ch.43 Kebohongan ibarat bangkai
44 Ch.44 Doa dan Harapan Fatur
45 Ch.45 Kemarahan Adnan/Fakta
46 Ch.46 Talak tiga
47 Ch.47 Delima - Doni
48 Ch.48 Pengakuan Doni
49 Ch.49 Rasanya ... nano nano
50 Ch.50 Akibat fatal
51 Ch.51
52 Ch.52 Kedatangan 3 Pria ?
53 Ch.53 Keputusan Aileena
54 Ch.54 Sesuatu yang tidak bisa dikatakan
55 Ch.55 Risau
56 Ch.56 Bingung
57 Ch.57 Surat peninggalan ibu
58 Ch.58 Penyesalan
59 Ch.59 Kontraksi
60 Ch.60 Hilang akal
61 Ch.61 UGD
62 Ch.62 UGD 2
63 Ch.63 UGD 3
64 Ch.64 Penyesalan
65 Ch.65
66 Ch.66 Fareezky Daneeswara
67 Ch.67 Penolakan Doni
68 Ch.68 Sesuatu yang mengganjal
69 Ch.69 Penolakan Malika
70 Ch.70 Masa Lalu
71 Ch.71 Kangen
72 Ch.72 Akhirnya ...
73 Ch.73 Pergi
74 Ch.74 jangan pergi
75 Ch.75 Fareezky kangen ayah
76 Ch.76 Skenario
77 Ch.77 Surat
78 Ch.78 Penyesalan
79 Ch.79 Terpesona
80 Ch.80 Loe - gue end
81 Ch.81 Semoga
82 Ch.82 Masih tetap mencari
83 Ch.83 Akhirnya bertemu
84 Ch.84 Segalanya ada hikmahnya
85 Ch.85 Ajakan nikah
86 Ch.86 ... kalau perlu besok
87 Ch.87 Jawaban
88 Ch.88 Yeay Sah ...
89 Ch.89 Menara yang nelangsa
90 Ch.90 Janji
91 Ch.91 Calon pacar
92 Ch.92 Jadian
93 Ch.93 Memimpin pertempuran
94 Ch.94 Yang Terbaik
95 Ch.95
96 Ch.96 Ke Kantor Fatur
97 Ch.97 Anakku ... ini ayah.
98 Ch.98 Khawatir
99 Ch.99 Pertempuran
100 Ch.100 Bertemu Nanda
101 Ch.101 Kedatangan Fiora
102 Ch.102 Cuap cuap cinta
103 Ch.103 Positif
104 Ch.104 Rumah baru
105 Ch.105 Happy family
106 Ch.106 Spoiler sedikit, gpp ya!
107 Ch.107 Calon mami papi
108 Ch.108 Daster
109 Ch.109 Baby girl
110 Ch.110
111 Ch.111 Ibu yang terbaik
112 Ch.112 Extra part : Nanda
113 Ch.113 Extra part : Nanda II
114 Ch.114
115 Ch.115 Last Chapter
116 PROMO [NOT] Beautiful Wedding
117 Novel Baru
118 BENALU DALAM RUMAH TANGGAKU
Episodes

Updated 118 Episodes

1
Ch.1 Kejutan tak terduga
2
Ch.2 Berpisah
3
Ch.3 Getir
4
Ch.4 Pertemuan Aileena dan Delima
5
Ch.5 Pesan ibu
6
Ch.6 Pelita hidup
7
Ch.7 Mencari Rumah Baru
8
Ch.8 Rahasia Aileena
9
Ch.9 Rumah baru
10
Ch.10 Amplop coklat
11
Ch.11 Memeriksakan kandungan
12
Ch.12 CFD
13
Ch.13 Lapar
14
Ch.14 Lelaki paling beruntung
15
Ch.15 Complicated
16
Ch.16 Mengantar Aileena
17
Ch.17 Rapuh
18
Ch.18 Menjadi ibu yang kuat
19
Ch.19 Bingung
20
Ch.20 Fitnah
21
Ch.21 Resmi Bercerai
22
Ch.22 mantan mertua
23
Ch.23 Pelakor
24
Ch.24 Fatur
25
Ch.26 Ogah ~ Oh nggak masalah
26
Ch.27 art untuk Aileena
27
Ch.28 Amarah Adnan
28
Ch.29 Amarah Adnan II
29
Ch.30 Membuat perhitungan
30
Ch.31 Tangis
31
Ch.32 Pernyataan
32
Ch.33 Pernyataan II
33
Ch.33 Shock
34
Ch. 34 Dia anakku
35
Ch.35 Rencana Delima
36
Ch.36 Mencari keberadaan Aileena
37
Ch.37 Mencari
38
Ch.38 Akhirnya, aku menemukanmu.
39
Ch.39
40
Ch.40 Kasmaran?
41
Ch.41 Kedatangan Adnan I
42
Ch. 42 Kedatangan Adnan II
43
Ch.43 Kebohongan ibarat bangkai
44
Ch.44 Doa dan Harapan Fatur
45
Ch.45 Kemarahan Adnan/Fakta
46
Ch.46 Talak tiga
47
Ch.47 Delima - Doni
48
Ch.48 Pengakuan Doni
49
Ch.49 Rasanya ... nano nano
50
Ch.50 Akibat fatal
51
Ch.51
52
Ch.52 Kedatangan 3 Pria ?
53
Ch.53 Keputusan Aileena
54
Ch.54 Sesuatu yang tidak bisa dikatakan
55
Ch.55 Risau
56
Ch.56 Bingung
57
Ch.57 Surat peninggalan ibu
58
Ch.58 Penyesalan
59
Ch.59 Kontraksi
60
Ch.60 Hilang akal
61
Ch.61 UGD
62
Ch.62 UGD 2
63
Ch.63 UGD 3
64
Ch.64 Penyesalan
65
Ch.65
66
Ch.66 Fareezky Daneeswara
67
Ch.67 Penolakan Doni
68
Ch.68 Sesuatu yang mengganjal
69
Ch.69 Penolakan Malika
70
Ch.70 Masa Lalu
71
Ch.71 Kangen
72
Ch.72 Akhirnya ...
73
Ch.73 Pergi
74
Ch.74 jangan pergi
75
Ch.75 Fareezky kangen ayah
76
Ch.76 Skenario
77
Ch.77 Surat
78
Ch.78 Penyesalan
79
Ch.79 Terpesona
80
Ch.80 Loe - gue end
81
Ch.81 Semoga
82
Ch.82 Masih tetap mencari
83
Ch.83 Akhirnya bertemu
84
Ch.84 Segalanya ada hikmahnya
85
Ch.85 Ajakan nikah
86
Ch.86 ... kalau perlu besok
87
Ch.87 Jawaban
88
Ch.88 Yeay Sah ...
89
Ch.89 Menara yang nelangsa
90
Ch.90 Janji
91
Ch.91 Calon pacar
92
Ch.92 Jadian
93
Ch.93 Memimpin pertempuran
94
Ch.94 Yang Terbaik
95
Ch.95
96
Ch.96 Ke Kantor Fatur
97
Ch.97 Anakku ... ini ayah.
98
Ch.98 Khawatir
99
Ch.99 Pertempuran
100
Ch.100 Bertemu Nanda
101
Ch.101 Kedatangan Fiora
102
Ch.102 Cuap cuap cinta
103
Ch.103 Positif
104
Ch.104 Rumah baru
105
Ch.105 Happy family
106
Ch.106 Spoiler sedikit, gpp ya!
107
Ch.107 Calon mami papi
108
Ch.108 Daster
109
Ch.109 Baby girl
110
Ch.110
111
Ch.111 Ibu yang terbaik
112
Ch.112 Extra part : Nanda
113
Ch.113 Extra part : Nanda II
114
Ch.114
115
Ch.115 Last Chapter
116
PROMO [NOT] Beautiful Wedding
117
Novel Baru
118
BENALU DALAM RUMAH TANGGAKU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!