Ch.8 Rahasia Aileena

"Sayang, temen kamu itu, si Aileena itu masih single atau udah jadi istri orang?" tanya Rama pada Khanza. Saat ini mereka tengah makan malam di sebuah restoran seafood sederhana.

Mata Khanza sontak memicing saat mendengar Rama menanyakan status Aileena.

"Kamu kenapa nanyain status Aileena masih single atau udah sold out gitu?" ketus Khanza.

"Nanya doang, emang nggak boleh?"

"Ya untuk apa? Kamu naksir sama dia? Kamu pengen deketin dia?" tanya Khanza dengan mata menyipit penuh selidik.

Rama yang sedang makan sontak menyemburkan makanan di dalam mulutnya saat mendengar pertanyaan Khanza.

Ukhuk ... ukhuk ...

Rama menepuk-nepuk dadanya karena makanan yang tertelan tak sempurna, sedangkan Khanza hanya menatapnya dengan jengah.

"Ya Allah sayang, aku sampai tersedak dengerin pertanyaan kamu itu. Kalau aku mati di sini gimana? Kita nggak jadi nikah dong." Rama mendelik kesal. "Lagian, pertanyaan apa itu tadi? Kamu pikir aku ini cowok nggak setia? Mudah jatuh cinta gitu?" ketus Rama sambil menatap lekat Khanza.

"Ya bisa aja, buktinya itu malah nanya-nanya tentang Aileena."

"Aku nanyain karena teman aku ada yang nanya, bukannya aku yang mau tau, tapi buat temen aku. Suer tekewer-kewer deh!" ujar Rama sambil mengangkat jari telunjuk dan jari tengahnya membentuk huruf V.

"Jadi bukan karena kamu suka kan?" tanya Khanza lagi dengan bibir mengerucut.

"Bukan Yang, beneran deh!" ucap Rama dengan mimik wajah serius.

"Syukurlah. Kalaupun kamu suka sama dia aku ikhlas kok asal kamu bisa bahagiain dia." ucap Khanza sendu.

"Eh, kok gitu! Aku kan cintanya cuma sama kamu sayang. Jadi jangan aneh-aneh deh!" tukas Rama. "Aku serius yang, temen aku yang nanyain. Dia tadi liat temen kamu pas aku lagi bahas masalah rumah ke dia. Jadi dia nanyain, kata aku nanti, aku cari tau dulu. " ujar Rama.

"Oh, ...Aileena itu bukan single, Ram. Tapi sedang otw single alias single parent." ujar Khanza ambigu membuat Rama bingung.

"Maksudnya gimana sih sayang, aku nggak ngerti." ujar Rama dengan mengerutkan keningnya.

"Iya, dia sebenarnya udah nikah, nggak single lagi, tapi sedang dalam proses cerai dari suami lucknutnya."

"Suami lucknut? Terus kamu tadi bilang otw single parent itu apa?"

"Suami lucknut soalnya dia selingkuh sama pembantunya sendiri. Padahal pembantunya itu adalah janda yang ditolong Aileena di pinggir jalan terus dikasi tempat tinggal eh air susu malah dibalas air tuba sama perempuan itu. Dia malah selingkuh sama suami Ai sampai hamil. Padahal hari itu Ai baru pulang dari rumah sakit mau ngabarin kalau penantian mereka selama 3 tahun ini akan terbayar sudah , tapi kejutan tak terduga malah datang dari suami dan pembantunya. Mereka malah bermesraan di rumah Ai dan ternyata perempuan itu udah hamil. Karena itu Ai minta cerai dan sekarang lagi on proses. Karena itu juga Ai lagi cari rumah, dia udah nggak mau tinggal di rumah lamanya itu." cerita Khanza. "Kamu tau nggak Ram apa alasan suami brengs*k itu selingkuh? "

Rama menggeleng karena ia memang tidak tahu.

"Alasan klise sebenarnya hanya karena Aileena tak kunjung hamil dan dia nggak mau disebut mandul jadi dia mau buktiin dia nggak mandul dengan melakukan hubungan terlarang sama pembantunya itu. Kan si pembantunya itu udah ada anak 1 jadi udah pasti subur pikirnya. Bodoh kan! "

"Jadi temen kamu kasi tau suaminya itu nggak kalau dia udah hamil?"

Khanza menggeleng, "Dia nggak mau anak dijadikan alasan mereka tak jadi berpisah. Apalagi Ai udah sakit hati banget sama mereka berdua. Aku cuma berharap, Ai kelak bisa menemukan kebahagiaannya." ucap Khanza tulus yang diangguki oleh Rama.

Sepulang dari makan malam, Rama pun segera mengambil ponsel dan menghubungi atasannya tersebut. Lalu ia pun menceritakan semuanya sesuai yang diceritakan Khanza. Setelah menceritakan semuanya, Rama pun menutup panggilan teleponnya.

...***...

Dddrrrtd ...

Ponsel Aileena yang ada di atas meja kerjanya bergetar , setelah melihat siapa yang menelponnya Aileena bergegas mengangkatnya.

"Halo, assalamualaikum, ma." ucap Aileena.

"Wa'alaikum salam, Ai. Mama ganggu ya?"

"Ah, nggak kok ma, Ai udah hampir selesai kok." sahut Aileena.

"Mama bisa nggak ketemu sama kamu sepulang sekolah nanti?"

"Bisa kok ma, kasi tau aja dimana tempatnya nanti Ai segera ke sama. Kebetulan, pekerjaan Ai akan segera selesai. Bentar lagi Ai akan pulang."

"Baiklah, kita ketemu di cafe AX yang ada di dekat sekolah kau ya, Ai."

"Baik, Bu. Assalamualaikum."

"Wa'alaikum salam."

Setelah memutuskan panggilan teleponnya, Aileena pun segera pergi menuju cafe yang dimaksud mantan ibu mertuanya itu.

"Ma ..." panggil Aileena sambil mengulurkan tangannya dan mencium punggung tangan Santi.

Dengan mata berkaca-kaca, Santi berdiri dan memeluk tubuh Aileena. Lalu disusul Rere yang baru keluar dari toilet.

"Ai, apa kabarmu sayang?" tanya Santi.

"Kabar Ai baik kok , ma. Kabar mama gimana? Rere juga?" tanya Aileena setelah pelukan mereka terlepas.

Lalu mereka duduk di kursi tempat dimana Santi dan Rere menunggu tadi. Di meja itu juga telah terhidang 3 jenis minuman dan makanan.

"Kabar mama ya begini, Ai. Fisik mama memang terlihat sehat, tapi hati mama terluka." ucap Santi sendu.

"Mama kenapa?" tanya Aileena seraya menggenggam tangan Aileena.

"Mama sedih nak, mama sedih banget. Mama sedih karena sekarang kamu bukan lagi menantu mama. Maafin mama ya sayang karena mama udah gagal mendidik Adnan hingga dia melakukan perbuatan yang menyakiti kamu seperti ini." ujar Santi sambil terisak.

"Mama udah tau masalahnya?" tanya Aileena, Santi dan Rere pun mengangguk.

"Mama nggak usah minta maaf , Ma. Ini semua bukan salah mama. Mama dan papa udah mendidik dan membesarkan Mas Adnan dengan baik. Mungkin ini semua sudah jalan takdir Ai, Ma. Ai ikhlas menjalani semuanya. " sahut Aileena dengan mata berkaca-kaca.

Sebagaimana Santi menyayangi Aileena, begitu pula Aileena begitu menyayangi Santi. Ia sudah menganggap Santi seperti ibu kandungnya sendiri. Tapi sepertinya ini memang sudah jalan takdir dirinya yang harus mengalami perpisahan dengan Adnan. Namun biar begitu, Aileena tetap menghormati Santi sebagai mantan mertuanya yang begitu baik dan penyayang.

"Mbak, Mbak udah nggak tinggal di rumah lama ya? Dari kemarin sore kami ke sana tapi kosong." ujar Rere.

"Iya Re, kamu pasti ngerti kan! Mbak nggak akan sanggup tinggal di sana. Terlalu banyak kenangan antara mbak dan Mas Adnan di sana." ucap Aileena dengan wajah tertunduk. Setetes air mata jatuh dari pelupuk matanya.

"Rere ngerti, Mbak. Rere juga tau, pasti hati mbak Ai sakit banget. Rere nggak nyangka kalo kak Adnan bisa berbuat sekeji itu dengan menduakan mbak dengan janda gatal itu. Apalagi sampai dia hamil begitu. Rere benci banget mbak sama mereka berdua." ujar Rere dengan wajah bersungut-sungut.

"Kamu nggak boleh terlalu membenci mereka, Re, bagaimana pun Mas Adnan itu kakak kamu dan wanita itu sedang mengandung keponakan kamu." ujar Aileena.

"Hati mbak terbuat dari apa sih masih belain mereka? Mengapa Mas Adnan sampai menyia-nyiakan perempuan sebaik mbak Ai? Rere yakin, nanti dia bakal menyesal dengan keputusannya yang tega menjandakan istri sendiri karena janda lain yang nggak jelas seperti Delima Delima itu."

"Kamu benar Re, bukan maksud mama mendoakan kakak kamu yang jelek-jelek, tapi mama berharap, dia kelak menyesali perbuatannya itu sebab mama punya firasat, Delima itu bukanlah perempuan baik-baik. Yah, walaupun nanti sudah terlambat dan Aileena tidak bisa menjadi menantu mama lagi, yang penting kita nggak putus komunikasi ya sayang." ucap Santi.

"Makasih ma karena udah sayang sama Ai selama ini. Oh ya ma, Ai ada satu rahasia yang ingin Ai sampaikan pada mama tapi Ai mohon jangan ada yang kasi tau ke mas Adnan apa yang akan Ai sampaikan ini. Bila ada yang mengatakannya, Ai bersumpah akan pergi dari kalian semua." ujar Aileena dengan suara bergetar membuat Santi dan Rere penasaran dengan apa yang akan disampaikan Aileena.

"Iya sayang, mama janji akan menjaga rahasia kamu." ucap Santi bersungguh-sungguh.

"Iya mbak, Rere juga berjanji akan menjaga rahasia mbak. Rere rela jadi perawan tua kalau sampai Rere bocorin rahasia mbak." ujar Rere yang juga bersungguh-sungguh.

"Ma, Re, sebenarnya Ai ... sebenarnya ... Ai sekarang sedang hamil anak mas Adnan." ujar Aileena dengan wajah tertunduk.

Santi dan Rere terdiam mematung, tak lama kemudian tangis keduanya pecah. Mereka sontak memeluk Aileena sambil menangis pilu.

"Ya Allah nak, mengapa ujian kamu begitu berat sayang. Semua karena anak bodoh itu. Andai dia nggak berbuat bodoh pasti hari ini akan jadi hari paling membahagiakan keluarga kita." ujar Santi sambil terisak menatap lekat wajah cantik Aileena.

"Ya Allah mbak, sejak kapan mbak tau?"

"Mbak tau tepat di hari mbak memergoki mereka sedang ... sedang bercumbu mesra." kini bukan hanya tangis Santi dan Rere yang pecah, tapi juga Aileena.

Tangis yang sedari tadi ia tahan akhirnya luruh. Ketiga orang itu kembali berpelukan. Untung suasana cafe tidak terlalu ramai jadi hanya beberapa orang saja yang menatap penasaran kepada ketiga orang yang sedang menangis sambil berpelukan itu. Termasuk salah seorang yang sedang duduk tepat di belakang Aileena. Entah apa alasannya duduk disana dan mendengarkan pembicaraan ketiga orang itu.

"Bu, orang yang ibu tunggu sudah tiba dan sekarang sedang berada di ruangan ibu." ujar salah seorang pelayan di cafe itu.

"Baiklah saya akan segera kesana. " sahutnya singkat lalu segera berdiri menuju ke ruang kerjanya.

...***...

...Happy reading 🥰🥰🥰...

Terpopuler

Comments

Ade Tiara

Ade Tiara

cerita ya bnr2 masuk bgt,aq nangis kejer baca ya,untung sendirian klu ga pada tanya kenapa nangis

2023-11-05

2

Cahaya Hayati

Cahaya Hayati

ya kasi tau keluarga Afnan agar terlindung dari fitnah

2022-09-28

0

Lutha Novhia

Lutha Novhia

penisirin sm sosok ganteng itu 😁

2022-09-08

0

lihat semua
Episodes
1 Ch.1 Kejutan tak terduga
2 Ch.2 Berpisah
3 Ch.3 Getir
4 Ch.4 Pertemuan Aileena dan Delima
5 Ch.5 Pesan ibu
6 Ch.6 Pelita hidup
7 Ch.7 Mencari Rumah Baru
8 Ch.8 Rahasia Aileena
9 Ch.9 Rumah baru
10 Ch.10 Amplop coklat
11 Ch.11 Memeriksakan kandungan
12 Ch.12 CFD
13 Ch.13 Lapar
14 Ch.14 Lelaki paling beruntung
15 Ch.15 Complicated
16 Ch.16 Mengantar Aileena
17 Ch.17 Rapuh
18 Ch.18 Menjadi ibu yang kuat
19 Ch.19 Bingung
20 Ch.20 Fitnah
21 Ch.21 Resmi Bercerai
22 Ch.22 mantan mertua
23 Ch.23 Pelakor
24 Ch.24 Fatur
25 Ch.26 Ogah ~ Oh nggak masalah
26 Ch.27 art untuk Aileena
27 Ch.28 Amarah Adnan
28 Ch.29 Amarah Adnan II
29 Ch.30 Membuat perhitungan
30 Ch.31 Tangis
31 Ch.32 Pernyataan
32 Ch.33 Pernyataan II
33 Ch.33 Shock
34 Ch. 34 Dia anakku
35 Ch.35 Rencana Delima
36 Ch.36 Mencari keberadaan Aileena
37 Ch.37 Mencari
38 Ch.38 Akhirnya, aku menemukanmu.
39 Ch.39
40 Ch.40 Kasmaran?
41 Ch.41 Kedatangan Adnan I
42 Ch. 42 Kedatangan Adnan II
43 Ch.43 Kebohongan ibarat bangkai
44 Ch.44 Doa dan Harapan Fatur
45 Ch.45 Kemarahan Adnan/Fakta
46 Ch.46 Talak tiga
47 Ch.47 Delima - Doni
48 Ch.48 Pengakuan Doni
49 Ch.49 Rasanya ... nano nano
50 Ch.50 Akibat fatal
51 Ch.51
52 Ch.52 Kedatangan 3 Pria ?
53 Ch.53 Keputusan Aileena
54 Ch.54 Sesuatu yang tidak bisa dikatakan
55 Ch.55 Risau
56 Ch.56 Bingung
57 Ch.57 Surat peninggalan ibu
58 Ch.58 Penyesalan
59 Ch.59 Kontraksi
60 Ch.60 Hilang akal
61 Ch.61 UGD
62 Ch.62 UGD 2
63 Ch.63 UGD 3
64 Ch.64 Penyesalan
65 Ch.65
66 Ch.66 Fareezky Daneeswara
67 Ch.67 Penolakan Doni
68 Ch.68 Sesuatu yang mengganjal
69 Ch.69 Penolakan Malika
70 Ch.70 Masa Lalu
71 Ch.71 Kangen
72 Ch.72 Akhirnya ...
73 Ch.73 Pergi
74 Ch.74 jangan pergi
75 Ch.75 Fareezky kangen ayah
76 Ch.76 Skenario
77 Ch.77 Surat
78 Ch.78 Penyesalan
79 Ch.79 Terpesona
80 Ch.80 Loe - gue end
81 Ch.81 Semoga
82 Ch.82 Masih tetap mencari
83 Ch.83 Akhirnya bertemu
84 Ch.84 Segalanya ada hikmahnya
85 Ch.85 Ajakan nikah
86 Ch.86 ... kalau perlu besok
87 Ch.87 Jawaban
88 Ch.88 Yeay Sah ...
89 Ch.89 Menara yang nelangsa
90 Ch.90 Janji
91 Ch.91 Calon pacar
92 Ch.92 Jadian
93 Ch.93 Memimpin pertempuran
94 Ch.94 Yang Terbaik
95 Ch.95
96 Ch.96 Ke Kantor Fatur
97 Ch.97 Anakku ... ini ayah.
98 Ch.98 Khawatir
99 Ch.99 Pertempuran
100 Ch.100 Bertemu Nanda
101 Ch.101 Kedatangan Fiora
102 Ch.102 Cuap cuap cinta
103 Ch.103 Positif
104 Ch.104 Rumah baru
105 Ch.105 Happy family
106 Ch.106 Spoiler sedikit, gpp ya!
107 Ch.107 Calon mami papi
108 Ch.108 Daster
109 Ch.109 Baby girl
110 Ch.110
111 Ch.111 Ibu yang terbaik
112 Ch.112 Extra part : Nanda
113 Ch.113 Extra part : Nanda II
114 Ch.114
115 Ch.115 Last Chapter
116 PROMO [NOT] Beautiful Wedding
117 Novel Baru
118 BENALU DALAM RUMAH TANGGAKU
Episodes

Updated 118 Episodes

1
Ch.1 Kejutan tak terduga
2
Ch.2 Berpisah
3
Ch.3 Getir
4
Ch.4 Pertemuan Aileena dan Delima
5
Ch.5 Pesan ibu
6
Ch.6 Pelita hidup
7
Ch.7 Mencari Rumah Baru
8
Ch.8 Rahasia Aileena
9
Ch.9 Rumah baru
10
Ch.10 Amplop coklat
11
Ch.11 Memeriksakan kandungan
12
Ch.12 CFD
13
Ch.13 Lapar
14
Ch.14 Lelaki paling beruntung
15
Ch.15 Complicated
16
Ch.16 Mengantar Aileena
17
Ch.17 Rapuh
18
Ch.18 Menjadi ibu yang kuat
19
Ch.19 Bingung
20
Ch.20 Fitnah
21
Ch.21 Resmi Bercerai
22
Ch.22 mantan mertua
23
Ch.23 Pelakor
24
Ch.24 Fatur
25
Ch.26 Ogah ~ Oh nggak masalah
26
Ch.27 art untuk Aileena
27
Ch.28 Amarah Adnan
28
Ch.29 Amarah Adnan II
29
Ch.30 Membuat perhitungan
30
Ch.31 Tangis
31
Ch.32 Pernyataan
32
Ch.33 Pernyataan II
33
Ch.33 Shock
34
Ch. 34 Dia anakku
35
Ch.35 Rencana Delima
36
Ch.36 Mencari keberadaan Aileena
37
Ch.37 Mencari
38
Ch.38 Akhirnya, aku menemukanmu.
39
Ch.39
40
Ch.40 Kasmaran?
41
Ch.41 Kedatangan Adnan I
42
Ch. 42 Kedatangan Adnan II
43
Ch.43 Kebohongan ibarat bangkai
44
Ch.44 Doa dan Harapan Fatur
45
Ch.45 Kemarahan Adnan/Fakta
46
Ch.46 Talak tiga
47
Ch.47 Delima - Doni
48
Ch.48 Pengakuan Doni
49
Ch.49 Rasanya ... nano nano
50
Ch.50 Akibat fatal
51
Ch.51
52
Ch.52 Kedatangan 3 Pria ?
53
Ch.53 Keputusan Aileena
54
Ch.54 Sesuatu yang tidak bisa dikatakan
55
Ch.55 Risau
56
Ch.56 Bingung
57
Ch.57 Surat peninggalan ibu
58
Ch.58 Penyesalan
59
Ch.59 Kontraksi
60
Ch.60 Hilang akal
61
Ch.61 UGD
62
Ch.62 UGD 2
63
Ch.63 UGD 3
64
Ch.64 Penyesalan
65
Ch.65
66
Ch.66 Fareezky Daneeswara
67
Ch.67 Penolakan Doni
68
Ch.68 Sesuatu yang mengganjal
69
Ch.69 Penolakan Malika
70
Ch.70 Masa Lalu
71
Ch.71 Kangen
72
Ch.72 Akhirnya ...
73
Ch.73 Pergi
74
Ch.74 jangan pergi
75
Ch.75 Fareezky kangen ayah
76
Ch.76 Skenario
77
Ch.77 Surat
78
Ch.78 Penyesalan
79
Ch.79 Terpesona
80
Ch.80 Loe - gue end
81
Ch.81 Semoga
82
Ch.82 Masih tetap mencari
83
Ch.83 Akhirnya bertemu
84
Ch.84 Segalanya ada hikmahnya
85
Ch.85 Ajakan nikah
86
Ch.86 ... kalau perlu besok
87
Ch.87 Jawaban
88
Ch.88 Yeay Sah ...
89
Ch.89 Menara yang nelangsa
90
Ch.90 Janji
91
Ch.91 Calon pacar
92
Ch.92 Jadian
93
Ch.93 Memimpin pertempuran
94
Ch.94 Yang Terbaik
95
Ch.95
96
Ch.96 Ke Kantor Fatur
97
Ch.97 Anakku ... ini ayah.
98
Ch.98 Khawatir
99
Ch.99 Pertempuran
100
Ch.100 Bertemu Nanda
101
Ch.101 Kedatangan Fiora
102
Ch.102 Cuap cuap cinta
103
Ch.103 Positif
104
Ch.104 Rumah baru
105
Ch.105 Happy family
106
Ch.106 Spoiler sedikit, gpp ya!
107
Ch.107 Calon mami papi
108
Ch.108 Daster
109
Ch.109 Baby girl
110
Ch.110
111
Ch.111 Ibu yang terbaik
112
Ch.112 Extra part : Nanda
113
Ch.113 Extra part : Nanda II
114
Ch.114
115
Ch.115 Last Chapter
116
PROMO [NOT] Beautiful Wedding
117
Novel Baru
118
BENALU DALAM RUMAH TANGGAKU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!