Ch.9 Rumah baru

Setelah bertemu dengan Santi dan Rere, Aileena bertolak menuju rumah yang akan dia lihat. Rama telah mengirimkan lokasinya. Rencananya, Khanza juga akan kesana menemaninya.

Hanya dalam 35 menit, Aileena telah tiba disebuah kawasan perumahan yang tidak sederhana, namun juga tidak terlalu mewah. Kawasannya cukup asri. Sepertinya mayoritas warga disana gemar bercocok tanam sehingga tampak begitu meneduhkan saat dipandang.

Aileena tampak celingukan mencari rumah yang dimaksud Rama. Hingga tak lama kemudian, ia melihat Khanza yang berdiri sembari melambaikan tangan di depan sebuah rumah berteralis tinggi berwarna gold.

Aileena menyunggingkan senyumnya saat melihat wajah sumringah sahabatnya tersebut. Lalu ia membawa mobilnya masuk ke dalam halaman rumah yang masih didominasi warna putih itu.

Aileena turun dari mobilnya seraya tersenyum lalu ia menghampiri Khanza yang sekarang telah masuk ke pekarangan rumah.

"Udah lama, Za?" tanya Aileena.

"Nggak terlalu sih, kalau orang yang didalam nah lumayan lama." ujarnya sambil menyengir.

"Orang di dalam? Siapa? Rama?" cecar Aileena seraya merapikan pakaian dinasnya yang berwarna coklat.

Khanza mengangguk, "Tapi dia nggak sendiri. Ada rekannya juga. " ujar Khanza yang ditanggapi Aileena dengan ber'oh ria saja. "Orangnya cakep banget lho. Badannya tinggi, putih, gagah, wajahnya klimis , bersih banget." ujar Khanza lagi sambil menyengir kuda.

Plak ...

Aileena menepuk bahu Khanza yang masih menyengir, "Kalau didengar Rama, tau rasa Lo!" Ujar Aileena mendelik membuat Khanza terkekeh.

"Kan aku cuma ngasi tau kamu, siapa tau kamu butuh seseorang buat move on."

"Iya, kalau single, kalau pacar orang, tunangan orang, atau lebih parah suami orang gimana? Aku nggak mau ih disebut pelakor. Mending jadi single aja lebih aman." ujar Aileena seraya melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah itu.

"Nggak aman juga kali Ai, kamu nggak tau gimana julidnya netijen zaman sekarang kalau liat ada seorang wanita hamil tanpa suami, pasti otak mereka langsung su'udzon. Dan dampak terbesar itu kelak ya ke anak kamu. Kamu paham kan apa yang aku maksud?" ujar Khanza seraya menatap Aileena yang tiba-tiba murung.

"Udah, jangan pikirin dulu sekarang. Tapi next, kamu harus pikirin juga. Jangan kapok buat menjalin hubungan ya, Ai. Aku yakin, habis gelap terbitlah terang. Kali ini boleh duniamu gelap, tapi jangan buat kamu jera untuk mencari pasangan hidup. Aku yakin, pasti akan ada pria sejati yang mau menerimamu sepenuh hati dan mencintai kamu apa adanya. Aku harap kau selalu bahagia, Ai." ujar Khanza tulus membuat mata Aileena berkaca-kaca.

"Makasih ya, Za udah setia menemani dan mendukungku bahkan di saat terburukku sekalipun." sahut Aileena.

"Kalian kenapa? Za, kamu kok buat Aileena nangis? Kamu usilin dia ya?" tanya Rama membuat Khanza mencebik kesal.

"Enak aja. Aku nggak usil ya. Su'udzon aja isi otakmu itu ." Khanza mendelik kesal.

"Iya, sorry, jangan ngambek ya sayang." ucap Rama sengannwajah memelas seraya mengusap punggung tangan Khanza yang kini digenggamnya.

"Ekhem, kalo mau sayang-sayangan jangan di sini ih, aku kan mau lihat-lihat rumah bukan nonton adegan romantis kalian secara live." cibir Aileena membuat Rama dan Khanza tergelak. Sedangkan seorang pria di samping Rama hanya tersenyum tipis.

"Oh ya, Aileena, ini perkenalan, Faturrahman Elhaq, rekan kerjaku. Nanti apa yang ingin kamu ubah atau tambah bisa bicara sama dia." ujar Rama seraya memperkenalkan Fatur.

"Saya Aileena, salam kenal." ujar Aileena seraya mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan.

"Faturrahman Elhaq, Anda bisa memanggil saya Fatur." ujar Faturrahman seraya menjabat tangan Aileena.

deg ...

Tiba-tiba saja dada Faturrahman berdegup kencang hanya karena bersentuhan tangan dengan Aileena.

"Oh baiklah mas Fatur."

Faturrahman menyunggingkan senyumnya saat mendengar kata Mas yang disematkan Aileena di depan namanya.

Lalu Faturrahman pun mulai mengajak Aileena menjelajahi setiap sudut ruangan rumah itu, mulai dari dapur, halaman belakang rumah, kamar, dan kini halaman depan. Halaman depan rumah memang cukup luas membuat Aileena memiliki ide ingin membuat sebuah air mancur mini dengan kolam ikan di bawahnya dan sebuah taman kecil untuk dirinya menanam aneka bunga warna warni.

"Mas Fatur." panggil Aileena yang membuat Faturrahman segera menoleh ke arah Aileena.

"Ya ..." sahutnya.

"Secara keseluruhan, rumah ini sangat sesuai dengan impian saya, rumah yang tidak terlalu besar dengan lahan kosong di depan dan belakang. Di belakang niat saya ingin membuat arena bermain agar kelak bila anak saya lahir, dia bisa bermain-main di taman belakang. Lalu bisa tidak, saya ingin membuat sebuah air mancur mini di sana yang dibawahnya bisa dimasukkan ikan hias. Sedangkan di ujung sana, bisa saya jadikan kebun mini." ujar Aileena lalu Faturrahman menilik ke arah yang ditunjuk Aileena.

Faturrahman tampak mengangguk sambil mengukur lokasinya sekilas.

"Bisa." jawabannya. "Untuk cat? Mau diubah atau dibiarkan saja?" tanya Faturrahman.

"Saya ingin dindingnya di-mix warna biru Aqua supaya terlihat lebih cerah dan lembut. "

Faturrahman tampak mengangguk-anggukan kepalanya.

"Pilihan warna yang bagus. Sesuai dengan pemiliknya." puji Faturrahman tanpa menoleh ke arah Aileena. Sedangkan Aileena justru menatap Faturrahman dengan dahi berkerut. Entah apa yang ada di pikiran Aileena tentang seorang Faturrahman.

Seperti halnya Aileena, Adnan pun ternyata sedang mencari hunian baru untuknya. Tapi ia tidak membeli hunian baru atau yang benar-benar baru, melainkan ia mendapat tawaran dari temannya yang hendak pindah ke luar kota. Jadi ia hendak menjual rumahnya terlebih dahulu sebelum pindah.

Kini Adnan dan Delima yang sedang menggendong Nanda telah berada di sebuah perumahan sederhana. Lokasinya cukup strategis tapi rumah itu tidak cukup luas, berbeda jauh dengan rumah yang ditempati Aileena sebelumnya.

"Mas, serius kamu mau beli rumah ini?" tanya Delima dengan dahi berkerut.

"Kenapa? Rumahnya lumayan bagus kok. Jadi kamu nggak perlu capek-capek bersihinnya." ujar Adnan santai.

"Tapi ini terlalu kecil, Mas. Masa' rumah mbak Ai yang cuma dia tempati sendirian malah gede, sedangkan rumah kita bertiga kecil. Ah bukan bertiga, kan nggak lama lagi anak kita lahir, Mas. Rumah ini terlalu kecil. Nggak ada rumah lain yang lebih besar apa?" rengek Delima yang tidak terima rumah baru mereka kecil. Hanya ada 2 buah kamar dan hanya satu lantai. Untungnya, setiap kamar memiliki kamar mandi sendiri. Lalu ada sebuah kamar kecil di dapur, mungkin itu untuk art nya kelak kalau mereka memakai jasa art.

Adnan mengerutkan keningnya sambil menatap jengah Delima. Entah mengapa semenjak tidak tinggal bersama Aileena lagi, ia justru jengah melihat keberadaan Delima di sisinya. Andai tidak ada anak di dalam kandungan Delima, sudah pasti ia akan segera meninggalkan Delima yang makin hari terlihat makin menyebalkan.

"Jadi kamu mau rumah yang besar, hm?" tanya Adnan sinis. "Mana uangnya ? Bila kau mau rumah yang lebih besar, berikan aku uang sekarang, pasti aku akan mencarikan rumah yang jauh lebih besar untukmu." sinis Adnan lagi dengan sebelah bibir terangkat ke atas.

"Mas, kamu kan tau aku nggak punya uang kok malah minta di aku. Mas itu calon suami Ima, calon ayah dari anak Ima , seharusnya Mas yang memenuhi segala kebutuhan Ima. Bukannya minta duit dari Ima. Ima aja kalau nggak dibantu mbak Ai mungkin sekarang udah jadi gelandangan." ujar Delima tanpa rasa bersalah. Ia ingat tapi mengabaikan kebaikan Aileena. Sungguh wanita tak punya hati. Air susu dibalas air tuba.

"Kau ingat kau berhutang budi dengan Aileena, tapi kau menusuknya dari belakang. Kau malah merayuku dan menawarkan diri untuk hamil anakku. Aku sungguh menyesali kebodohanku itu yang mau-mau saja menjadikan dirimu ibu dari anakku." ketus Adnan.

"Kau jangan hanya menyalahkan ku, Mas." sergah Delima. "Kau pikir semua akan terjadi bila kau bisa mengontrol napsumu. Jadi jangan hanya menyalahkan diriku, bukankah Mas malah menikmati tubuhku dan permainanku. Bahkan kau bahagia saat tau aku hamil anakmu jadi jangan sok suci di hadapan ku." tukas Delima geram membuat Adnan terdiam dan memalingkan wajah.

"Aku akan tetap membeli rumah ini. Bila kau tak bersedia tinggal di sini, kau bisa pergi." pungkas Adnan sebelum berlalu dari hadapan Delima untuk memeriksa ruangan yang lain.

...***...

...Happy reading 🥰🥰🥰...

Terpopuler

Comments

ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢

ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢

kalo mau punya rumah besar kerja mbak, jangan ngerebut suami orang yg mbak kira bakal dapetin harta nya. udah hasil ngerebut banyak mau nya nih mbak nya 🤬

2024-01-05

5

Ibelmizzel

Ibelmizzel

baru sehari udah bertingkah dasar nenek lampir.

2023-11-10

1

Tiara

Tiara

baru sehari hidup berdua sudah cekcok, gmana hari2 selanjutnya

2023-07-02

1

lihat semua
Episodes
1 Ch.1 Kejutan tak terduga
2 Ch.2 Berpisah
3 Ch.3 Getir
4 Ch.4 Pertemuan Aileena dan Delima
5 Ch.5 Pesan ibu
6 Ch.6 Pelita hidup
7 Ch.7 Mencari Rumah Baru
8 Ch.8 Rahasia Aileena
9 Ch.9 Rumah baru
10 Ch.10 Amplop coklat
11 Ch.11 Memeriksakan kandungan
12 Ch.12 CFD
13 Ch.13 Lapar
14 Ch.14 Lelaki paling beruntung
15 Ch.15 Complicated
16 Ch.16 Mengantar Aileena
17 Ch.17 Rapuh
18 Ch.18 Menjadi ibu yang kuat
19 Ch.19 Bingung
20 Ch.20 Fitnah
21 Ch.21 Resmi Bercerai
22 Ch.22 mantan mertua
23 Ch.23 Pelakor
24 Ch.24 Fatur
25 Ch.26 Ogah ~ Oh nggak masalah
26 Ch.27 art untuk Aileena
27 Ch.28 Amarah Adnan
28 Ch.29 Amarah Adnan II
29 Ch.30 Membuat perhitungan
30 Ch.31 Tangis
31 Ch.32 Pernyataan
32 Ch.33 Pernyataan II
33 Ch.33 Shock
34 Ch. 34 Dia anakku
35 Ch.35 Rencana Delima
36 Ch.36 Mencari keberadaan Aileena
37 Ch.37 Mencari
38 Ch.38 Akhirnya, aku menemukanmu.
39 Ch.39
40 Ch.40 Kasmaran?
41 Ch.41 Kedatangan Adnan I
42 Ch. 42 Kedatangan Adnan II
43 Ch.43 Kebohongan ibarat bangkai
44 Ch.44 Doa dan Harapan Fatur
45 Ch.45 Kemarahan Adnan/Fakta
46 Ch.46 Talak tiga
47 Ch.47 Delima - Doni
48 Ch.48 Pengakuan Doni
49 Ch.49 Rasanya ... nano nano
50 Ch.50 Akibat fatal
51 Ch.51
52 Ch.52 Kedatangan 3 Pria ?
53 Ch.53 Keputusan Aileena
54 Ch.54 Sesuatu yang tidak bisa dikatakan
55 Ch.55 Risau
56 Ch.56 Bingung
57 Ch.57 Surat peninggalan ibu
58 Ch.58 Penyesalan
59 Ch.59 Kontraksi
60 Ch.60 Hilang akal
61 Ch.61 UGD
62 Ch.62 UGD 2
63 Ch.63 UGD 3
64 Ch.64 Penyesalan
65 Ch.65
66 Ch.66 Fareezky Daneeswara
67 Ch.67 Penolakan Doni
68 Ch.68 Sesuatu yang mengganjal
69 Ch.69 Penolakan Malika
70 Ch.70 Masa Lalu
71 Ch.71 Kangen
72 Ch.72 Akhirnya ...
73 Ch.73 Pergi
74 Ch.74 jangan pergi
75 Ch.75 Fareezky kangen ayah
76 Ch.76 Skenario
77 Ch.77 Surat
78 Ch.78 Penyesalan
79 Ch.79 Terpesona
80 Ch.80 Loe - gue end
81 Ch.81 Semoga
82 Ch.82 Masih tetap mencari
83 Ch.83 Akhirnya bertemu
84 Ch.84 Segalanya ada hikmahnya
85 Ch.85 Ajakan nikah
86 Ch.86 ... kalau perlu besok
87 Ch.87 Jawaban
88 Ch.88 Yeay Sah ...
89 Ch.89 Menara yang nelangsa
90 Ch.90 Janji
91 Ch.91 Calon pacar
92 Ch.92 Jadian
93 Ch.93 Memimpin pertempuran
94 Ch.94 Yang Terbaik
95 Ch.95
96 Ch.96 Ke Kantor Fatur
97 Ch.97 Anakku ... ini ayah.
98 Ch.98 Khawatir
99 Ch.99 Pertempuran
100 Ch.100 Bertemu Nanda
101 Ch.101 Kedatangan Fiora
102 Ch.102 Cuap cuap cinta
103 Ch.103 Positif
104 Ch.104 Rumah baru
105 Ch.105 Happy family
106 Ch.106 Spoiler sedikit, gpp ya!
107 Ch.107 Calon mami papi
108 Ch.108 Daster
109 Ch.109 Baby girl
110 Ch.110
111 Ch.111 Ibu yang terbaik
112 Ch.112 Extra part : Nanda
113 Ch.113 Extra part : Nanda II
114 Ch.114
115 Ch.115 Last Chapter
116 PROMO [NOT] Beautiful Wedding
117 Novel Baru
118 BENALU DALAM RUMAH TANGGAKU
Episodes

Updated 118 Episodes

1
Ch.1 Kejutan tak terduga
2
Ch.2 Berpisah
3
Ch.3 Getir
4
Ch.4 Pertemuan Aileena dan Delima
5
Ch.5 Pesan ibu
6
Ch.6 Pelita hidup
7
Ch.7 Mencari Rumah Baru
8
Ch.8 Rahasia Aileena
9
Ch.9 Rumah baru
10
Ch.10 Amplop coklat
11
Ch.11 Memeriksakan kandungan
12
Ch.12 CFD
13
Ch.13 Lapar
14
Ch.14 Lelaki paling beruntung
15
Ch.15 Complicated
16
Ch.16 Mengantar Aileena
17
Ch.17 Rapuh
18
Ch.18 Menjadi ibu yang kuat
19
Ch.19 Bingung
20
Ch.20 Fitnah
21
Ch.21 Resmi Bercerai
22
Ch.22 mantan mertua
23
Ch.23 Pelakor
24
Ch.24 Fatur
25
Ch.26 Ogah ~ Oh nggak masalah
26
Ch.27 art untuk Aileena
27
Ch.28 Amarah Adnan
28
Ch.29 Amarah Adnan II
29
Ch.30 Membuat perhitungan
30
Ch.31 Tangis
31
Ch.32 Pernyataan
32
Ch.33 Pernyataan II
33
Ch.33 Shock
34
Ch. 34 Dia anakku
35
Ch.35 Rencana Delima
36
Ch.36 Mencari keberadaan Aileena
37
Ch.37 Mencari
38
Ch.38 Akhirnya, aku menemukanmu.
39
Ch.39
40
Ch.40 Kasmaran?
41
Ch.41 Kedatangan Adnan I
42
Ch. 42 Kedatangan Adnan II
43
Ch.43 Kebohongan ibarat bangkai
44
Ch.44 Doa dan Harapan Fatur
45
Ch.45 Kemarahan Adnan/Fakta
46
Ch.46 Talak tiga
47
Ch.47 Delima - Doni
48
Ch.48 Pengakuan Doni
49
Ch.49 Rasanya ... nano nano
50
Ch.50 Akibat fatal
51
Ch.51
52
Ch.52 Kedatangan 3 Pria ?
53
Ch.53 Keputusan Aileena
54
Ch.54 Sesuatu yang tidak bisa dikatakan
55
Ch.55 Risau
56
Ch.56 Bingung
57
Ch.57 Surat peninggalan ibu
58
Ch.58 Penyesalan
59
Ch.59 Kontraksi
60
Ch.60 Hilang akal
61
Ch.61 UGD
62
Ch.62 UGD 2
63
Ch.63 UGD 3
64
Ch.64 Penyesalan
65
Ch.65
66
Ch.66 Fareezky Daneeswara
67
Ch.67 Penolakan Doni
68
Ch.68 Sesuatu yang mengganjal
69
Ch.69 Penolakan Malika
70
Ch.70 Masa Lalu
71
Ch.71 Kangen
72
Ch.72 Akhirnya ...
73
Ch.73 Pergi
74
Ch.74 jangan pergi
75
Ch.75 Fareezky kangen ayah
76
Ch.76 Skenario
77
Ch.77 Surat
78
Ch.78 Penyesalan
79
Ch.79 Terpesona
80
Ch.80 Loe - gue end
81
Ch.81 Semoga
82
Ch.82 Masih tetap mencari
83
Ch.83 Akhirnya bertemu
84
Ch.84 Segalanya ada hikmahnya
85
Ch.85 Ajakan nikah
86
Ch.86 ... kalau perlu besok
87
Ch.87 Jawaban
88
Ch.88 Yeay Sah ...
89
Ch.89 Menara yang nelangsa
90
Ch.90 Janji
91
Ch.91 Calon pacar
92
Ch.92 Jadian
93
Ch.93 Memimpin pertempuran
94
Ch.94 Yang Terbaik
95
Ch.95
96
Ch.96 Ke Kantor Fatur
97
Ch.97 Anakku ... ini ayah.
98
Ch.98 Khawatir
99
Ch.99 Pertempuran
100
Ch.100 Bertemu Nanda
101
Ch.101 Kedatangan Fiora
102
Ch.102 Cuap cuap cinta
103
Ch.103 Positif
104
Ch.104 Rumah baru
105
Ch.105 Happy family
106
Ch.106 Spoiler sedikit, gpp ya!
107
Ch.107 Calon mami papi
108
Ch.108 Daster
109
Ch.109 Baby girl
110
Ch.110
111
Ch.111 Ibu yang terbaik
112
Ch.112 Extra part : Nanda
113
Ch.113 Extra part : Nanda II
114
Ch.114
115
Ch.115 Last Chapter
116
PROMO [NOT] Beautiful Wedding
117
Novel Baru
118
BENALU DALAM RUMAH TANGGAKU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!