Ch.10 Amplop coklat

Aileena kini telah menempati rumah barunya. Walaupun masih dalam tahap renovasi, tapi ia tak mengapa sebab ia segan bila harus selalu merepotkan Khanza dengan tinggal di rumah sahabatnya itu.

Pagi-pagi sekali, Aileena telah tiba di SD Mercubuana dengan wajah sumringah. Setiap anak yang melihatnya langsung menegur sapa sembari mencium punggung tangan Aileena. Sikap ramah dan penyayang Aileena membuat hampir semua murid di sekolah itu menyukainya.

"Pagi, Bu Aileena." sapa seorang murid kelas 5.

"Pagi juga, Fita." sahut Aileena ramah. Lalu anak bernama Fita itu mengulurkan tangannya dan mencium punggung tangannya.

"Pagi ibu Aileena." sapa murid lainnya.

"Pagi juga." sahut Aileena. "Wah, kuncirannya lucu banget, siapa yang buat Nay?" tanya Aileena saat melihat kuncir kuda Naya yang dijalin menjadi banyak membuatnya terlihat sangat cantik.

"Dikuncirin mama, Bu." jawab Naya sumringah.

"Wah, coba ibu masih kecil, ibu mau dikuncirin kayak gitu." ucap Aileena seraya terkekeh.

...***...

Aileena memulai aktivitas mengajarnya seperti biasa. Hari ini ia giliran mengajar kelas 5B. Aileena tampak sedang mengajarkan anak-anak mengenai faktor persekutuan terkecil atau KPK.

"Baiklah anak-anak, ibu akan mencontohkan bagaimana cara mencari KPK dari bilangan 12 dan 20. Pertama-tama kalian harus mencari faktor dari bilangan 12 dan 20 menggunakan pohon faktor. Setelah ketemu hasilnya, kalian tinggal mengambil angka-angka dengan pangkat terbesar. Coba sebutkan faktor dari bilangan 12, siapa bisa angkat tangan?" ucap Aileena seraya memperhatikan setiap anak didiknya.

"Saya , Bu." ucap seorang siswa seraya mengangkat tangannya.

"Iya, kamu Dira, silahkan sebutkan faktor dari bilangan 12!"

"2² x 3 , Bu." jawab anak itu.

"Ya , benar. Terus siapa yang bisa menyebutkan faktor dari bilangan 20!"

"Saya, Bu." ucap seorang murid laki-laki.

"Iya, Dito, silahkan sebutkan!"

"2² x 5 , Bu." jawab Dito.

"Yah, pintar. Nah sekarang, silahkan cari KPK dari kedua bilangan tersebut!" ucap Aileena.

"Saya, Bu." tunjuk seorang murid laki-laki.

"Iya Arka, sebutkan jawabannya!"

"KPK'nya adalah 2² x 3 x 5 \= 60, Bu." jawab Arka.

"Pintar." puji Aileena. Wah, anak-anak ibu pintar semua, ya! Sekarang coba selesaikan soal di halaman 55 bagian A, nomor 1 sampai 5 ya! Kalau ada yang sulit, nanti kita kerjakan sama-sama." ucap Aileena.

"Baik, Bu." sahut murid kelas 5B serentak.

Tok tok tok ...

Aileena yang mendengar pintu diketuk lantas melihat ke luar.

"Ada apa, pak?" tanya Aileena pada seorang petugas keamanan.

"Ini Bu, ada orang yang mencari ibu. Sepertinya mau mengantarkan sesuatu." ucap petugas kemanan itu.

Aileena mengerutkan keningnya merasa penasaran. Ia tidak sedang membeli apapun secara online, jadi siapa dan apa yang diantarkan padanya itu.

"Orangnya dimana , pak?" tanya Aileena.

"Itu, Bu." petugas itu menunjuk seseorang yang tak jauh dari tempatnya berdiri. Lalu Aileena pun menghampirinya.

"Maaf, bapak cari saya ?" tanya Aileena pada seseorang yang ia taksir berusia sekitar 40 tahunan itu.

"Anda ibu Aileena?" tanya orang itu dan Aileena mengangguk.

"Ini Bu, saya ingin mengantarkan surat ini." ujar pria itu seraya menyerahkan sebuah amplop coklat bertuliskan pengadilan agama Jakarta pusat.

Aileena tersenyum miris, babak baru dalam hidupnya akhirnya akan segera dimulai. Status baru, Aileena tidak mengkhawatirkan itu. Yang ia pikirkan sekarang hanyalah menjaga titipan Allah yang ada di kandungannya sebaik mungkin.

Aileena pun menerima amplop coklat itu lalu menandatangani tanda bukti penerimaannya.

Dengan langkah gontai, Aileena masuk kembali ke ruang kelas. Tak lama kemudian, bell tanda jam pelajaran berakhir berbunyi nyaring membuat sorak sorai anak-anak menggema memenuhi ruangan kelas. Aileena yang tadi sempat mendung, lantas tersenyum tipis melihat wajah ceria anak-anak itu. Selain anak di dalam kandungannya, anak-anak adalah sumber kebahagiaannya. Ada kebahagiaan tersendiri saat menatap wajah-wajah polos itu. Walaupun kadang mereka sedikit nakal, bandel, atau malas, tapi tetap saja hal itu tidak menyurutkan kebahagiaannya.

"Tugasnya lanjutkan di rumah aja ya, anak-anak!" ucap Aileena yang disambut sorak bahagia anak-anak.

...***...

"Mas, kok kita nikahnya cuma di KUA aja sih? Kenapa nggak dipestain? Ima kan juga pingin." ujar Delima merajuk. Wajahnya di tekuk. Matanya hanya sibuk memandangi Nanda yang sedang bermain boneka miliknya.

Ya, mereka baru saja pulang dari Kantor Urusan Agama untuk mendaftarkan pernikahan mereka sekaligus menikah di sana. Dengan dibantu wali hakim dan 2 orang sepupu Adnan

"Untuk apa dipestain? Emang kamu punya keluarga untuk diundang?" tanya Adnan malas. Kepalanya pusing. Begitu banyak hal yang terjadi dalam minggu-minggu ini, bukan hanya yang berhubungan dengan rumah tangganya, tapi juga keluarga dan pekerjaan.

"Jadi mentang-mentang Ima nggak ada keluarga jadi nggak perlu pesta , gitu?" Delima mendelik. "Giliran mbak Aileena aja pasti pesta besar-besaran." sinis Delima.

"Astagaaaah, please Ima, kamu bisa lihat kondisi kita nggak? Kamu nggak ada keluarga, aku juga udah dibenci keluargaku, syukur-syukur 2 sepupuku tadi mau jadi saksi itu pun dengan aku memohon sebab mereka juga kecewa dengan perbuatanku. Dalam keluargaku, tidak ada kata perselingkuhan dan perceraian , kau tau. Jadi untuk apa kita berpesta? Untuk siapa? Siapa yang diundang? Yang ada kau akan diolok-olok oleh mereka sebagai pelakor, apa kau mau begitu?" ucap Adnan dengan nada meninggi. "Ini juga untuk kebaikanmu dan Nanda, Ima." ujarnya lagi dengan nada melemah.

"Tapi kalau kita tidak merayakannya, maka tidak ada yang mengetahui statusku sebagai istrimu, Mas. Yang ada mereka mengira kau masih suami mbak Aileena."

"Astaga, kepalaku! Hufth, bisa gila aku menghadapi kekeraskepalaanmu ini, Ima. Ku pikir kau mengerti aku sedikit saja, tapi nyatanya ... hah, sudahlah. Aku lelah." Adnan yang sudah lelah berdebat dengan Delima lantas bangkit dari tempat duduknya lalu menuju ke kamar miliknya.

Sedangkan Delima yang ditinggal seperti itu makin menekuk wajahnya.

"Dasar, wanita sial*n! Setelah berhasil mendapatkan Adnan, ku pikir aku bisa benar-benar menyingkirkannya lalu menjadi ratu dalam keluarga ini, tapi nyatanya, aku tetap saja tak dianggap." gerutu Delima.

Lalu ia meraih ponselnya dan menekan nomor seseorang di sana.

...***...

"Assalamualaikum." ucap Aileena saat melangkahkan kakinya mendekati Fatur yang sedang berbicara dengan salah seorang pekerja yang bertugas membuat air mancur mini di halaman rumahnya.

"Wa'alaikum salam." sahut Fatur. "Eh, kamu Ai, baru pulang?" tanya Fatur basa basi

"Belum, Ai belum pulang. Dia masih kerja." ujar Aileena seraya terkekeh.

"Belum pulang? Jadi yang ada dihadapanku ini siapa ya? Oh, kamu bayangannya Aileena ya! Wah, sepertinya otakku sudah terkontaminasi sama perempuan itu sampai berhalusinasi melihat keberadaannya di sini." canda Faturrahman.

Aileena tergelak mendengar candaan Faturrahman.

"Idih, candaannya garing!" sahut Aileena yang masih terkekeh.

"Bukannya yang garing itu enak ya! Coba deh kamu goreng kerupuk, pasti sampai garing kan, kalau nggak garing, alot, nggak enak."

"Mas Fatur bisa aja." Aileena terkekeh sambil menggelengkan kepalanya. "Mas udah makan siang?" tanyanya pada Fatur.

Fatur menggeleng, "Belum, nungguin kamu."

"Hah? Nungguin aku? Kenapa?" seru Aileena bingung.

"Ya mau bareng aja. Nggak enak makan sendirian." ujarnya seraya mengikuti langkah Aileena duduk di bangku tak jauh dari sana.

"Para pekerjanya udah makan belum, Mas?"

"Kalau pekerjanya udah, cuma mandornya belum. Kamu udah makan?" tanya Fatur balik.

"Aku juga belum sih, Mas. Pulang ngajar tadi, langsung balik aja. Gimana kalau makan di dalam aja, subuh tadi Ai sudah masak, tapi masakan sederhana cuma sayur sop sama sambal telur. Kalau mas mau ikan asin, bisa aku gorengin." tawar Aileena.

"Wah, kayaknya enak tuh! Boleh deh, kebetulan banget aku udah lapar banget. Tadi pagi belum sempat sarapan soalnya." ujar Fatur.

Aileena mengerutkan keningnya, "Seharusnya mas itu sempetin sarapan apalagi mas kan mau kerja jadi mas butuh tenaga ekstra."

"Yah, mau gimana lagi, tadi ada urusan mendadak jadi nggak sempat siapin sarapan. Cuma sempat minum air putih doang." sahut Fatur santai.

"Emang Mas Fatur tinggal sendiri? " tanya Aileena.

"Hmm ... maklumlah, mas kan Jodi, jomblo abadi." ujarnya sambil tergelak.

"Idih, jadi jomblo aja bangga." ejek Aileena. "Ya udah, aku ganti baju dulu ya mas, entar aku siapin makan siang kita." ujar Aileena segera beranjak masuk ke dalam rumahnya.

Semua interaksi antara Faturrahman dan Aileena tak putus dari perhatian para pekerja. Mereka sibuk bisik-bisik sudah seperti mak-mak kepo.

"Wah, pantesan si bos mau turun tangan langsung ngurusin pekerjaan ini, kayaknya dia mau deketin tu pemilik rumah ini." ujar salah seorang pekerja.

"Iya, bener banget! Jarang-jarang lho bisa liat bos Fatur tersenyum apalagi ketawa kayak gitu. Tapi aku maklum sih, kalau nggak salah namanya Aileena kan, dia itu cantik banget." sahut yang lainnya.

"Sst, udah gosipnya, entar didengar bos Fatur lho! Kayaknya pemilik rumah ini nggak tau kalau bos Fatur itu bos pemilik developer. Jadi kalian hati-hati kalau ngomong, kalau ketahuan siapa itu bos Fatur gara-gara mulut kalian yang lancang, bisa kacau. Kalian nggak mau kan dipecat?" ujar pekerja yang lain.

Mereka pun mengangguk secara bersamaan lalu kembali beraktivitas tanpa banyak bicara lagi.

"Wah, masakan kamu enak banget, Ai!" puji Fatur.

Ia tampak sangat lahap memakan setiap hidangan yang tersaji di atas meja. Padahal itu hanya masakan sederhana tapi di lidah Fatur, rasanya memang sangat enak.

"Kalau enak, nambah aja. Ai senang kalau orang suka dengan masakan yang Ai buat." ucap Aileena dengan tersenyum sumringah.

"Wah, beneran ya! Aku nggak akan ragu-ragu lho habisin ini semua!" ujar Fatur membuat Aileena terkekeh.

"Nggak masalah, makan aja. Nanti aku bisa masak lagi." sahut Aileena membuat senyum Fatur makin melebar.

'Aku jadi penasaran sama lelaki bodoh yang tega melepaskan berlian secantik kamu, Ai.' batin Faturrahman. 'Semoga aku ada kesempatan untuk mendapatkan hati kamu.'

...***...

...Happy reading 🥰🥰🥰...

Terpopuler

Comments

Liiee

Liiee

sii ai beli rumah bonuss Bosnnya🤣🤣

2023-08-25

4

Athallah Linggar

Athallah Linggar

aminnn,kamu dukung mas fathurr💪💪

2023-08-02

0

Rhyzma Akuntan

Rhyzma Akuntan

aku yakin sih anak itu bkn anak adnan

2023-07-29

2

lihat semua
Episodes
1 Ch.1 Kejutan tak terduga
2 Ch.2 Berpisah
3 Ch.3 Getir
4 Ch.4 Pertemuan Aileena dan Delima
5 Ch.5 Pesan ibu
6 Ch.6 Pelita hidup
7 Ch.7 Mencari Rumah Baru
8 Ch.8 Rahasia Aileena
9 Ch.9 Rumah baru
10 Ch.10 Amplop coklat
11 Ch.11 Memeriksakan kandungan
12 Ch.12 CFD
13 Ch.13 Lapar
14 Ch.14 Lelaki paling beruntung
15 Ch.15 Complicated
16 Ch.16 Mengantar Aileena
17 Ch.17 Rapuh
18 Ch.18 Menjadi ibu yang kuat
19 Ch.19 Bingung
20 Ch.20 Fitnah
21 Ch.21 Resmi Bercerai
22 Ch.22 mantan mertua
23 Ch.23 Pelakor
24 Ch.24 Fatur
25 Ch.26 Ogah ~ Oh nggak masalah
26 Ch.27 art untuk Aileena
27 Ch.28 Amarah Adnan
28 Ch.29 Amarah Adnan II
29 Ch.30 Membuat perhitungan
30 Ch.31 Tangis
31 Ch.32 Pernyataan
32 Ch.33 Pernyataan II
33 Ch.33 Shock
34 Ch. 34 Dia anakku
35 Ch.35 Rencana Delima
36 Ch.36 Mencari keberadaan Aileena
37 Ch.37 Mencari
38 Ch.38 Akhirnya, aku menemukanmu.
39 Ch.39
40 Ch.40 Kasmaran?
41 Ch.41 Kedatangan Adnan I
42 Ch. 42 Kedatangan Adnan II
43 Ch.43 Kebohongan ibarat bangkai
44 Ch.44 Doa dan Harapan Fatur
45 Ch.45 Kemarahan Adnan/Fakta
46 Ch.46 Talak tiga
47 Ch.47 Delima - Doni
48 Ch.48 Pengakuan Doni
49 Ch.49 Rasanya ... nano nano
50 Ch.50 Akibat fatal
51 Ch.51
52 Ch.52 Kedatangan 3 Pria ?
53 Ch.53 Keputusan Aileena
54 Ch.54 Sesuatu yang tidak bisa dikatakan
55 Ch.55 Risau
56 Ch.56 Bingung
57 Ch.57 Surat peninggalan ibu
58 Ch.58 Penyesalan
59 Ch.59 Kontraksi
60 Ch.60 Hilang akal
61 Ch.61 UGD
62 Ch.62 UGD 2
63 Ch.63 UGD 3
64 Ch.64 Penyesalan
65 Ch.65
66 Ch.66 Fareezky Daneeswara
67 Ch.67 Penolakan Doni
68 Ch.68 Sesuatu yang mengganjal
69 Ch.69 Penolakan Malika
70 Ch.70 Masa Lalu
71 Ch.71 Kangen
72 Ch.72 Akhirnya ...
73 Ch.73 Pergi
74 Ch.74 jangan pergi
75 Ch.75 Fareezky kangen ayah
76 Ch.76 Skenario
77 Ch.77 Surat
78 Ch.78 Penyesalan
79 Ch.79 Terpesona
80 Ch.80 Loe - gue end
81 Ch.81 Semoga
82 Ch.82 Masih tetap mencari
83 Ch.83 Akhirnya bertemu
84 Ch.84 Segalanya ada hikmahnya
85 Ch.85 Ajakan nikah
86 Ch.86 ... kalau perlu besok
87 Ch.87 Jawaban
88 Ch.88 Yeay Sah ...
89 Ch.89 Menara yang nelangsa
90 Ch.90 Janji
91 Ch.91 Calon pacar
92 Ch.92 Jadian
93 Ch.93 Memimpin pertempuran
94 Ch.94 Yang Terbaik
95 Ch.95
96 Ch.96 Ke Kantor Fatur
97 Ch.97 Anakku ... ini ayah.
98 Ch.98 Khawatir
99 Ch.99 Pertempuran
100 Ch.100 Bertemu Nanda
101 Ch.101 Kedatangan Fiora
102 Ch.102 Cuap cuap cinta
103 Ch.103 Positif
104 Ch.104 Rumah baru
105 Ch.105 Happy family
106 Ch.106 Spoiler sedikit, gpp ya!
107 Ch.107 Calon mami papi
108 Ch.108 Daster
109 Ch.109 Baby girl
110 Ch.110
111 Ch.111 Ibu yang terbaik
112 Ch.112 Extra part : Nanda
113 Ch.113 Extra part : Nanda II
114 Ch.114
115 Ch.115 Last Chapter
116 PROMO [NOT] Beautiful Wedding
117 Novel Baru
118 BENALU DALAM RUMAH TANGGAKU
Episodes

Updated 118 Episodes

1
Ch.1 Kejutan tak terduga
2
Ch.2 Berpisah
3
Ch.3 Getir
4
Ch.4 Pertemuan Aileena dan Delima
5
Ch.5 Pesan ibu
6
Ch.6 Pelita hidup
7
Ch.7 Mencari Rumah Baru
8
Ch.8 Rahasia Aileena
9
Ch.9 Rumah baru
10
Ch.10 Amplop coklat
11
Ch.11 Memeriksakan kandungan
12
Ch.12 CFD
13
Ch.13 Lapar
14
Ch.14 Lelaki paling beruntung
15
Ch.15 Complicated
16
Ch.16 Mengantar Aileena
17
Ch.17 Rapuh
18
Ch.18 Menjadi ibu yang kuat
19
Ch.19 Bingung
20
Ch.20 Fitnah
21
Ch.21 Resmi Bercerai
22
Ch.22 mantan mertua
23
Ch.23 Pelakor
24
Ch.24 Fatur
25
Ch.26 Ogah ~ Oh nggak masalah
26
Ch.27 art untuk Aileena
27
Ch.28 Amarah Adnan
28
Ch.29 Amarah Adnan II
29
Ch.30 Membuat perhitungan
30
Ch.31 Tangis
31
Ch.32 Pernyataan
32
Ch.33 Pernyataan II
33
Ch.33 Shock
34
Ch. 34 Dia anakku
35
Ch.35 Rencana Delima
36
Ch.36 Mencari keberadaan Aileena
37
Ch.37 Mencari
38
Ch.38 Akhirnya, aku menemukanmu.
39
Ch.39
40
Ch.40 Kasmaran?
41
Ch.41 Kedatangan Adnan I
42
Ch. 42 Kedatangan Adnan II
43
Ch.43 Kebohongan ibarat bangkai
44
Ch.44 Doa dan Harapan Fatur
45
Ch.45 Kemarahan Adnan/Fakta
46
Ch.46 Talak tiga
47
Ch.47 Delima - Doni
48
Ch.48 Pengakuan Doni
49
Ch.49 Rasanya ... nano nano
50
Ch.50 Akibat fatal
51
Ch.51
52
Ch.52 Kedatangan 3 Pria ?
53
Ch.53 Keputusan Aileena
54
Ch.54 Sesuatu yang tidak bisa dikatakan
55
Ch.55 Risau
56
Ch.56 Bingung
57
Ch.57 Surat peninggalan ibu
58
Ch.58 Penyesalan
59
Ch.59 Kontraksi
60
Ch.60 Hilang akal
61
Ch.61 UGD
62
Ch.62 UGD 2
63
Ch.63 UGD 3
64
Ch.64 Penyesalan
65
Ch.65
66
Ch.66 Fareezky Daneeswara
67
Ch.67 Penolakan Doni
68
Ch.68 Sesuatu yang mengganjal
69
Ch.69 Penolakan Malika
70
Ch.70 Masa Lalu
71
Ch.71 Kangen
72
Ch.72 Akhirnya ...
73
Ch.73 Pergi
74
Ch.74 jangan pergi
75
Ch.75 Fareezky kangen ayah
76
Ch.76 Skenario
77
Ch.77 Surat
78
Ch.78 Penyesalan
79
Ch.79 Terpesona
80
Ch.80 Loe - gue end
81
Ch.81 Semoga
82
Ch.82 Masih tetap mencari
83
Ch.83 Akhirnya bertemu
84
Ch.84 Segalanya ada hikmahnya
85
Ch.85 Ajakan nikah
86
Ch.86 ... kalau perlu besok
87
Ch.87 Jawaban
88
Ch.88 Yeay Sah ...
89
Ch.89 Menara yang nelangsa
90
Ch.90 Janji
91
Ch.91 Calon pacar
92
Ch.92 Jadian
93
Ch.93 Memimpin pertempuran
94
Ch.94 Yang Terbaik
95
Ch.95
96
Ch.96 Ke Kantor Fatur
97
Ch.97 Anakku ... ini ayah.
98
Ch.98 Khawatir
99
Ch.99 Pertempuran
100
Ch.100 Bertemu Nanda
101
Ch.101 Kedatangan Fiora
102
Ch.102 Cuap cuap cinta
103
Ch.103 Positif
104
Ch.104 Rumah baru
105
Ch.105 Happy family
106
Ch.106 Spoiler sedikit, gpp ya!
107
Ch.107 Calon mami papi
108
Ch.108 Daster
109
Ch.109 Baby girl
110
Ch.110
111
Ch.111 Ibu yang terbaik
112
Ch.112 Extra part : Nanda
113
Ch.113 Extra part : Nanda II
114
Ch.114
115
Ch.115 Last Chapter
116
PROMO [NOT] Beautiful Wedding
117
Novel Baru
118
BENALU DALAM RUMAH TANGGAKU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!