Ch.12 CFD

Aileena dan Khanza kini tampak sedang berbelanja di sebuah supermarket. Semenjak kehamilannya, Aileena jadi lebih doyan makan. Karena itu ia selalu menyetok berbagai bahan makanan dan cemilan.

"Za, aku ke tempat buah dulu ya!" ujar Aileena pada Khanza yang sedang asik melihat berbagai macam Frozen food.

Khanza mengangguk seraya tersenyum,

"Hati-hati ya bunda. Jangan jauh-jauh juga, ntar diculik om-om ganteng, Tante kan jadi repot nyariin." canda Khanza sambil terkekeh.

"Kalau om-om'nya baik dan setia, terus cakep juga, nggak papa dong! Biar bunda bisa saingan sama Tante Khanza." sahutnya yang juga terkekeh.

Aileena pun segera berlalu menuju ke rak buah-buahan. Ia tampak memilih dengan cermat berbagai buah.

"Wah, mangganya ranum-ranum banget! Enak yang mana yah?" gumam Aileena seraya melihat beberapa jenis mangga yang ada di hadapannya.

"Enak yang ini, mangga Indramayu. Dagingnya bukan hanya tebal tapi juga kaya serat." cetus seseorang yang tiba-tiba saja berdiri di sampingnya.

Aileena pun segera menoleh ke arah sumber suara dan pupilnya sontak membola.

"Radika? Kamu ngapain di sini?" tanya Aileena penasaran saat melihat Radika lah yang berdiri di sampingnya.

"Menurut kamu?" tanyanya balik.

Aileena mendengus, "Ditanya malah balik nanya." ketus Aileena. "Oh, aku tau, kamu pasti sedang menemani pacar kamu belanja ya kan?" tebak Aileena.

Radika terkekeh, "Pacar dari Hongkong."

"Cie cie ... masih otw single mom eh udah dapet gebetan aja." ledek Khanza yang tiba-tiba sudah berdiri di dekat Aileena.

"Apaan sih, Za! Dia ini temen SMA aku dulu terus sekarang jadi dokter kandungan aku." seru Aileena.

Radika mengerutkan dahinya, 'Otw single mom? Apa dia sedang dalam proses perceraian?' batin Radika bertanya-tanya.

"Lebih dari temen juga boleh, siapa tau cocok kan kata kamu dia temen kamu dari SMA artinya udah kenal lama dong."

"Za ..." mata Aileena menajam membuat Khanza menyengir lebar.

"Canda ... canda ... gitu aja marah! Bumil nggak baik lho marah-marah, ya nggak dok!"

Radika tersenyum lebar, "Iya, benar kata temen kamu. Jadi mau beli mangga yang mana nih? Mau aku bantu pilihin?" tawar Radika.

"Pilihin deh, Ka, udah nggak mood soalnya gara-gara tuh kremesan pisang goreng."

"Astaga nagaaa , Ai, kamu tega bener sih ngatain gadis cantik nan imut kayak aku kremesan pisang goreng. Udah ah, mending aku ke stand makanan aja sambil icip-icip kalo aja bisa kenalan sama chef-nya." ujar Khanza mencebik membuat Aileena yang tadi cemberut jadi terkekeh.

"Silahkan, entar aku telepon Rama lho, terus aku bilangin, pacarnya lagi mau PDKT sama chef di supermarket."

"Silahkan aja! Nggak takut, weeekkk ..."

Aileena lagi-lagi terkekeh membuat Radika terpana.

"Eh Ka, kamu tadi belum jawab pertanyaan aku deh, kamu ngapain ke sini?"

"Namanya ke supermarket, Na, ya belanja lah, mau ngapain lagi emang? Masa' mau cari pacar tapi kalo ada , nggak papa sih, aku mau." ujar Radika seraya tersenyum lebar.

"Kamu mah nggak perlu repot-repot cari pacar, di rumah sakit aja tinggal duduk tenang pasti banyak yang bakal mampirin."

"Itu mah pasien, bukan pacar Na, kamu ada-ada saja." ujar Radika seraya terkekeh dan menggeleng-gelengkan kepalanya. "Aku belanja buat kebutuhan aku lah Na, aku kan tinggal sendiri jadi ya semua aku kerjakan sendiri termasuk masak. Nggak mungkin kan aku beli makanan jadi terus, yang ada bukannya kenyang sehat malah kenyang penyakit."

"Wah, kamu hebat Ka, kapan-kapan, aku mau dong nyicip masakan kamu. Anggap aja aku chef Renata yang akan memberi penilaian pada masakan kamu."

"Mau dimasakin terus tiap hari juga nggak masalah kok." sahut Radika sambil mengulum senyum.

"Hah!" seru Aileena dengan alis terangkat.

...***...

Weekend ini Aileena dan Khanza telah berjanji akan menikmati akhir pekan mereka di CFD Bundaran HI. Hari baru menunjukkan pukul 7 pagi, tapi jalanan sudah tampak ramai. Antusiasme warga pada Car Free Day lumayan tinggi. Terlihat dari banyaknya warga yang menikmati hari mereka dengan berolahraga, bersepeda, dan ada juga yang sibuk berswafoto bersama teman, kekasih, bahkan keluarga mereka di kawasan itu.

Khanza dan Aileena baru saja selesai bersepeda ria. Cuaca yang mendukung membuat akhir pekan mereka terasa lebih menyenangkan. Sambil menenggak jus botolan yang sempat mereka beli di minimarket tadi, mereka menikmati keramaian tanpa kendaraan berasap.

Baru saja mereka berdiri hendak membeli beberapa cemilan, tiba-tiba ada yang memanggil nama mereka berdua.

"Khanza ..."

"Aileena ..."

Mendengar nama mereka berdua dipanggil, Aileena dan Khanza pun menoleh ke arah sumber suara.

"Rama ..."

"Mas Fatur ..."

Seru Aileena dan Khanza bersamaan.

"Lho kok kalian bisa ada di sini?" tanya Aileena penasaran.

"Kami mau cari gebetan, kalo aja ketemu." canda Rama.

"Oh, bagus dong, aku juga mau cari cowok juga di sini!" balas Khanza dengan sudut bibir yang terangkat sebelah.

"Kalian berdua ini, tiap ketemu berantem Mulu sih! Kapan romantisnya coba?" delik Aileena.

"Romantis itu nggak boleh di depan orang yang jomblo, nanti yang jomblo pada ngiri, ya nggak yang?" ujar Rama seraya merangkul pundak Khanza.

"Yaps, beb, justru ini cara kami supaya makin gimana gitu. Berantem itu nggak melulu bermakna konotasi, Ai. " timpal Khanza seraya tersenyum lebar membuat Aileena mendengus .

"Ya udah Ai, gimana kalau kita cari makan aja berdua, tinggalin aja dua sejoli nyebelin itu."

"Boleh juga, mau makan apa Mas?" tanya Aileena seraya meninggalkan Khanza dan Rama yang tampak tergelak , menertawakan mereka berdua.

"Kamu pingin makan apa?" tanya Fatur.

"Kok malah tanya aku balik?" heran Aileena.

"Kan kamu sedang hamil Ai, kan biasanya perempuan hamil itu pingin sesuatu, ngidam gitu?" ujar Fatur.

Aileena sontak membulatkan netranya, "Mas tau aku sedang hamil? Emang kelihatan ya?" ujar Aileena seraya mengusap perutnya.

"Tau ... belum keliatan sih, cuma ya tau aja."

"Wah, kayak orang yang udah pengalaman ngurusin perempuan hamil aja." ujar Aileena.

"Siapa? Aku? Enak aja. Aku tuh pernah dengar pas kamu lagi ngobrol sama pacarnya Rama itu, bukan karena aku sering ngurusin perempuan hamil. Berurusan dengan perempuan hamil aja baru kali ini, ya sama kamu."

"Oh ya? Kirain ...hahaha ..." Aileena terbahak

"Kirain apa?"

"Kirain aku, mas sering urusin perempuan hamil gitu, istrinya mungkin."

"Aku masih single , Aileena ...." geram Fatur lalu terkekeh. "Masih perjaka ting tong malah." tambahnya lagi.

"Udah kayak bel rumah aja ting tong ting tong ... Kita makan bubur ayam itu aja gimana, mas?" tanya Aileena seraya menunjuk sebuah gerobak penjual bubur ayam.

"Boleh juga. Tapi tempatnya ramai."

"Kalo ramai biasanya sih enak."

"Kamu duduk di sini aja, biar aku yang pesan. "

"Aku ikut aja deh, mas."

"Nggak usah, kamu itu lagi hamil Ai, nanti kamu kelelahan, belum lagi itu ramai banget, entar ada yang nabrak kamu, gimana? Kamu di sini aja ya!" bujuk Fatur.

Aileena menghela nafas, "Iya deh! Makasih ya mas."

Karena antrian pembeli bubur ayam lumayan panjang, Aileena pun menunggu cukup lama. Untuk mengusir rasa bosannya, ia memainkan ponselnya dengan membuka sosial media miliknya.

"Ai ... Aileena ..." terdengar suara lirih yang memanggil namanya. Aileena sangat hafal suara itu. Aileena sontak mengeraskan rahangnya sambil mendongakkan wajahnya menatap nyalang orang yang memanggil namanya itu.

"Ya, kenapa?" tanyanya dengan wajah datar.

"Kau masih marah pada, mas, Ai?" tanya Adnan lirih.

"Penting?" sinis Aileena.

"Ai, mas tau, mas salah, mas mohon maafin mas Ai, jujur, mas sangat kehilangan kamu, Ai." Ujar Adnan dengan wajah memelas.

"Maaf ya, yang lalu biarlah berlalu, tak usah ungkit lagi sebab itu hanya akan membuat luka ini makin berdarah." ujar Aileena sinis.

Malas bicara dengan Adnan yang membuat hatinya melemah sekaligus sakit, Aileena pun lantas berdiri, ia hendak menuju ke stand penjual bubur ayam, namun baru berapa langkah berjalan, tangannya dicekal Adnan.

"Lepasin, mas!" sergah Aileena tegas.

"Ai, bisa kita bicara berdua?"

Aileena menggeleng, "TIDAK." tegas Aileena.

"Ai ..."

"Lepaskan tanganmu dari Aileena." bentak Fatur dengan suara dinginnya membuat Adnan tersentak.

"Siapa kamu? Nggak usah ikut campur. Saya ingin bicara dengan istri saya." ujar Adnan dengan rahang mengeras.

"Istri? Kami nggak salah mas? Apa kamu amnesia? Kamu lupa kamu udah menjandakan aku demi janda itu?" pungkas Aileena membuat Adnan terdiam.

Lalu Aileena menyentak tangannya hingga terlepas dari cengkeraman Adnan. Lalu ia pun berlalu mengikuti langkah Fatur.

Sedangkan Fatur, tampak menyeringai saat melihat penampilan Adnan yang terlihat berantakan dengan lingkaran mata yang menghitam. Ia dapat melihat, pancaran cinta di mata Adnan untuk Aileena. Tapi sepertinya, Aileena sudah kadung kecewa hingga bicara berdua pun ia enggan.

...***...

...Happy reading 🥰🥰 🥰...

Terpopuler

Comments

Fani Indriyani

Fani Indriyani

Mas fatur jgn seneng dlu deh soalnya kamu ada saingannya tuh si dokter dika wkwkwk

2024-04-16

2

Her Lina

Her Lina

ehem ehem ada yg berusaha banget nih deketin ai, fatur sainganmu pa doktel loh. kayak nya dia ada rasa juga sama ai.

2023-11-18

0

Ida Firdaus

Ida Firdaus

si Adnan GX tau x dibalik suami yg ganteng rapi klimis ad istri yg ngurusi.... 😄😄

2022-11-16

0

lihat semua
Episodes
1 Ch.1 Kejutan tak terduga
2 Ch.2 Berpisah
3 Ch.3 Getir
4 Ch.4 Pertemuan Aileena dan Delima
5 Ch.5 Pesan ibu
6 Ch.6 Pelita hidup
7 Ch.7 Mencari Rumah Baru
8 Ch.8 Rahasia Aileena
9 Ch.9 Rumah baru
10 Ch.10 Amplop coklat
11 Ch.11 Memeriksakan kandungan
12 Ch.12 CFD
13 Ch.13 Lapar
14 Ch.14 Lelaki paling beruntung
15 Ch.15 Complicated
16 Ch.16 Mengantar Aileena
17 Ch.17 Rapuh
18 Ch.18 Menjadi ibu yang kuat
19 Ch.19 Bingung
20 Ch.20 Fitnah
21 Ch.21 Resmi Bercerai
22 Ch.22 mantan mertua
23 Ch.23 Pelakor
24 Ch.24 Fatur
25 Ch.26 Ogah ~ Oh nggak masalah
26 Ch.27 art untuk Aileena
27 Ch.28 Amarah Adnan
28 Ch.29 Amarah Adnan II
29 Ch.30 Membuat perhitungan
30 Ch.31 Tangis
31 Ch.32 Pernyataan
32 Ch.33 Pernyataan II
33 Ch.33 Shock
34 Ch. 34 Dia anakku
35 Ch.35 Rencana Delima
36 Ch.36 Mencari keberadaan Aileena
37 Ch.37 Mencari
38 Ch.38 Akhirnya, aku menemukanmu.
39 Ch.39
40 Ch.40 Kasmaran?
41 Ch.41 Kedatangan Adnan I
42 Ch. 42 Kedatangan Adnan II
43 Ch.43 Kebohongan ibarat bangkai
44 Ch.44 Doa dan Harapan Fatur
45 Ch.45 Kemarahan Adnan/Fakta
46 Ch.46 Talak tiga
47 Ch.47 Delima - Doni
48 Ch.48 Pengakuan Doni
49 Ch.49 Rasanya ... nano nano
50 Ch.50 Akibat fatal
51 Ch.51
52 Ch.52 Kedatangan 3 Pria ?
53 Ch.53 Keputusan Aileena
54 Ch.54 Sesuatu yang tidak bisa dikatakan
55 Ch.55 Risau
56 Ch.56 Bingung
57 Ch.57 Surat peninggalan ibu
58 Ch.58 Penyesalan
59 Ch.59 Kontraksi
60 Ch.60 Hilang akal
61 Ch.61 UGD
62 Ch.62 UGD 2
63 Ch.63 UGD 3
64 Ch.64 Penyesalan
65 Ch.65
66 Ch.66 Fareezky Daneeswara
67 Ch.67 Penolakan Doni
68 Ch.68 Sesuatu yang mengganjal
69 Ch.69 Penolakan Malika
70 Ch.70 Masa Lalu
71 Ch.71 Kangen
72 Ch.72 Akhirnya ...
73 Ch.73 Pergi
74 Ch.74 jangan pergi
75 Ch.75 Fareezky kangen ayah
76 Ch.76 Skenario
77 Ch.77 Surat
78 Ch.78 Penyesalan
79 Ch.79 Terpesona
80 Ch.80 Loe - gue end
81 Ch.81 Semoga
82 Ch.82 Masih tetap mencari
83 Ch.83 Akhirnya bertemu
84 Ch.84 Segalanya ada hikmahnya
85 Ch.85 Ajakan nikah
86 Ch.86 ... kalau perlu besok
87 Ch.87 Jawaban
88 Ch.88 Yeay Sah ...
89 Ch.89 Menara yang nelangsa
90 Ch.90 Janji
91 Ch.91 Calon pacar
92 Ch.92 Jadian
93 Ch.93 Memimpin pertempuran
94 Ch.94 Yang Terbaik
95 Ch.95
96 Ch.96 Ke Kantor Fatur
97 Ch.97 Anakku ... ini ayah.
98 Ch.98 Khawatir
99 Ch.99 Pertempuran
100 Ch.100 Bertemu Nanda
101 Ch.101 Kedatangan Fiora
102 Ch.102 Cuap cuap cinta
103 Ch.103 Positif
104 Ch.104 Rumah baru
105 Ch.105 Happy family
106 Ch.106 Spoiler sedikit, gpp ya!
107 Ch.107 Calon mami papi
108 Ch.108 Daster
109 Ch.109 Baby girl
110 Ch.110
111 Ch.111 Ibu yang terbaik
112 Ch.112 Extra part : Nanda
113 Ch.113 Extra part : Nanda II
114 Ch.114
115 Ch.115 Last Chapter
116 PROMO [NOT] Beautiful Wedding
117 Novel Baru
118 BENALU DALAM RUMAH TANGGAKU
Episodes

Updated 118 Episodes

1
Ch.1 Kejutan tak terduga
2
Ch.2 Berpisah
3
Ch.3 Getir
4
Ch.4 Pertemuan Aileena dan Delima
5
Ch.5 Pesan ibu
6
Ch.6 Pelita hidup
7
Ch.7 Mencari Rumah Baru
8
Ch.8 Rahasia Aileena
9
Ch.9 Rumah baru
10
Ch.10 Amplop coklat
11
Ch.11 Memeriksakan kandungan
12
Ch.12 CFD
13
Ch.13 Lapar
14
Ch.14 Lelaki paling beruntung
15
Ch.15 Complicated
16
Ch.16 Mengantar Aileena
17
Ch.17 Rapuh
18
Ch.18 Menjadi ibu yang kuat
19
Ch.19 Bingung
20
Ch.20 Fitnah
21
Ch.21 Resmi Bercerai
22
Ch.22 mantan mertua
23
Ch.23 Pelakor
24
Ch.24 Fatur
25
Ch.26 Ogah ~ Oh nggak masalah
26
Ch.27 art untuk Aileena
27
Ch.28 Amarah Adnan
28
Ch.29 Amarah Adnan II
29
Ch.30 Membuat perhitungan
30
Ch.31 Tangis
31
Ch.32 Pernyataan
32
Ch.33 Pernyataan II
33
Ch.33 Shock
34
Ch. 34 Dia anakku
35
Ch.35 Rencana Delima
36
Ch.36 Mencari keberadaan Aileena
37
Ch.37 Mencari
38
Ch.38 Akhirnya, aku menemukanmu.
39
Ch.39
40
Ch.40 Kasmaran?
41
Ch.41 Kedatangan Adnan I
42
Ch. 42 Kedatangan Adnan II
43
Ch.43 Kebohongan ibarat bangkai
44
Ch.44 Doa dan Harapan Fatur
45
Ch.45 Kemarahan Adnan/Fakta
46
Ch.46 Talak tiga
47
Ch.47 Delima - Doni
48
Ch.48 Pengakuan Doni
49
Ch.49 Rasanya ... nano nano
50
Ch.50 Akibat fatal
51
Ch.51
52
Ch.52 Kedatangan 3 Pria ?
53
Ch.53 Keputusan Aileena
54
Ch.54 Sesuatu yang tidak bisa dikatakan
55
Ch.55 Risau
56
Ch.56 Bingung
57
Ch.57 Surat peninggalan ibu
58
Ch.58 Penyesalan
59
Ch.59 Kontraksi
60
Ch.60 Hilang akal
61
Ch.61 UGD
62
Ch.62 UGD 2
63
Ch.63 UGD 3
64
Ch.64 Penyesalan
65
Ch.65
66
Ch.66 Fareezky Daneeswara
67
Ch.67 Penolakan Doni
68
Ch.68 Sesuatu yang mengganjal
69
Ch.69 Penolakan Malika
70
Ch.70 Masa Lalu
71
Ch.71 Kangen
72
Ch.72 Akhirnya ...
73
Ch.73 Pergi
74
Ch.74 jangan pergi
75
Ch.75 Fareezky kangen ayah
76
Ch.76 Skenario
77
Ch.77 Surat
78
Ch.78 Penyesalan
79
Ch.79 Terpesona
80
Ch.80 Loe - gue end
81
Ch.81 Semoga
82
Ch.82 Masih tetap mencari
83
Ch.83 Akhirnya bertemu
84
Ch.84 Segalanya ada hikmahnya
85
Ch.85 Ajakan nikah
86
Ch.86 ... kalau perlu besok
87
Ch.87 Jawaban
88
Ch.88 Yeay Sah ...
89
Ch.89 Menara yang nelangsa
90
Ch.90 Janji
91
Ch.91 Calon pacar
92
Ch.92 Jadian
93
Ch.93 Memimpin pertempuran
94
Ch.94 Yang Terbaik
95
Ch.95
96
Ch.96 Ke Kantor Fatur
97
Ch.97 Anakku ... ini ayah.
98
Ch.98 Khawatir
99
Ch.99 Pertempuran
100
Ch.100 Bertemu Nanda
101
Ch.101 Kedatangan Fiora
102
Ch.102 Cuap cuap cinta
103
Ch.103 Positif
104
Ch.104 Rumah baru
105
Ch.105 Happy family
106
Ch.106 Spoiler sedikit, gpp ya!
107
Ch.107 Calon mami papi
108
Ch.108 Daster
109
Ch.109 Baby girl
110
Ch.110
111
Ch.111 Ibu yang terbaik
112
Ch.112 Extra part : Nanda
113
Ch.113 Extra part : Nanda II
114
Ch.114
115
Ch.115 Last Chapter
116
PROMO [NOT] Beautiful Wedding
117
Novel Baru
118
BENALU DALAM RUMAH TANGGAKU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!