Ch.4 Pertemuan Aileena dan Delima

Flashback 3 bulan yang lalu.

"Bagaimana anak-anak, kalian sudah paham kan cara perkalian bilangan pecahan?" tanya Aileena pada anak didiknya.

Ya, Aileena adalah seorang guru di SD Mercubuana. Ia mengajar khusus pelajaran matematika di kelas 5. Ia sudah mengabdi di sekolah itu selama 5 tahun.

"Mengerti, buuuu." seru anak-anak kelas 5A serentak.

"Baguslah, kalau begitu kalian kerjakan di rumah soal-soal di halaman 37 bagian B ya anak-anak." ucap Aileena.

"Di buku apa, Bu?"

"Nomor berapa saja, Bu?"

"Buat langkah-langkahnya nggak, Bu?"

"Kapan dikumpulnya, Bu?"

Tanya anak-anak bergantian.

Aileena tersenyum manis. Memang selalu saja begitu. Walaupun mereka sebenarnya sudah paham harus dikerjakan di buku apa, nomor berapa, buat langkah-langkahnya atau jalannya atau tidak, dan kapan kumpulnya, tapi tetap saja mereka akan bertanya, begitu lah anak-anak.

"Buat di buku PR , ya! Kan soalnya cuma ada 5 jadi kerjakan kelimanya ya, nggak ada diskon." ujar Aileena terkekeh yang diikuti gelak tawa anak-anak. "Kan ibu selalu menekankan setiap mengerjakan soal matematika harus dibuat langkah-langkahnya. Tau nggak tujuannya?" tanya Aileena yang membuat anak-anak menggeleng. "Tujuannya biar kalian lebih paham dan ingat , nggak mudah lupa juga kecuali yang mengerjakannya orang tua atau kakak kalian. Maka sampai kapan pun kalian nggak akan pernah bisa mengerjakannya. Terus kapan dikumpulnya? Ya pas ada mata pelajaran ibu lagi dong, masa' tugas matematika dari ibu, tapi dikumpulnya ke Pak Hanan, guru pelajaran olahraga." ujar Aileena. dengan mata memicing yang justru membuat anak-anak tertawa renyah.

"Ya, sudah, sebelum kita pulang, kita baca doa bersama-sama ya anak-anak." ucap Aileena.

Lalu anak-anak pun mulai membaca doa bersama. Setelah itu, mereka maju satu per satu untuk bersalaman dan pamit pulang dengan Aileena. Setelah semua anak-anak pulang, Aileena kembali ke ruangannya untuk membereskan barang-barangnya lalu ia pun berpamitan pada guru yang lainnya untuk pulang.

Aileena pulang dengan mengendarai mobil miliknya. Namun, saat di lampu merah, mata Aileena menangkap seorang ibu-ibu mencoba menenangkan anak yang ada dalam gendongannya di sebuah halte bis. Balita itu terus menangis membuat hati Aileena iba dan terketuk ingin membantu. Segera Aileena mencari tempat yang diperbolehkan untuk memarkir kendaraan roda empat miliknya. Setelah mobilnya terparkir sempurna, ia segera turun dan menghampiri wanita yang usianya sepertinya lebih muda dari dirinya.

"Assalamualaikum, Bu, anaknya kenapa ya? Saya liat dari sana kok nangis terus? Apa anak ibu sedang sakit?" tanya Aileena penasaran.

Wanita itu lantas menoleh. Wajahnya kusam. Rambutnya berantakan. Pipinya merah yang sepertinya terbakar panas matahari. Matanya pun sayu seperti kurang tidur.

"Wa'alaikum salam." sahut wanita itu lirih. "Anak saya sedang demam, Bu dari semalam tapi saya tidak punya uang untuk membawanya ke rumah sakit." lirih wanita itu membuat hati Aileena makin teriris.

"Kalau ibu mau, saya akan mengantarkan kalian ke rumah sakit. Kasihan anaknya kalau tidak cepat diobati." ujar Aileena iba.

"Tapi ... tapi saya tidak punya uang, Bu. Bagaimana cara saya membayarnya nanti?"

"Tidak perlu khawatirkan itu. Saya ikhlas membantu. Ayo, ikut saya ke mobil." ajak Aileena . Wanita itu terdiam, tampak menimbang sejenak. Aileena mengangguk seperti mengatakan tak perlu khawatir. Setelah itu, ia pun mengikuti langkah kaki Aileena menuju mobilnya. Wanita itu duduk sambil memangku sang putri yang masih betah menangis. Aileena menjalankan mobilnya menuju rumah sakit terdekat. Setelah tiba, ia langsung membawa wanita itu masuk ke rumah sakit dan meminta bantuan perawat untuk membawa balita itu ke ruangan perawatan.

Saat balita itu menjalani pemeriksaan, Aileena pun berkenalan dengan wanita itu.

"Oh ya, perkenalkan, nama saya Aileena." ujar Aileena seraya menyodorkan tangannya untuk bersalaman.

"Ah, iya, maaf Bu, saya lupa memperkenalkan diri. Nama Delima, kalau anak saya tadi namanya Nanda." ujar Delima.

"Kenapa kalian panas-panasan di jalan? Atau kalian mau menuju ke suatu tempat?" tanya Aileena yang sudah kadung penasaran.

"Kami diusir oleh keluarga mantan suami saya, Bu. Keluarga mantan suami saya memang dari awal tidak menyukai keberadaan saya. Jadi mereka selalu membuat fitnah agar suami saya benci pada saya. Puncaknya, suami saya benar-benar menceraikan saya dan keluarganya mengusir saya dari rumah kami." cerita Delima.

"Astaghfirullah, ada ya orang kejam kayak gitu. Nggak kasihan sama anaknya sendiri." seru Aileena yang tak habis pikir pada keluarga mantan suami Delima.

"Iya Bu. Padahal anak kami masih kecil. Dia butuh keluarga yang lengkap tapi dengan teganya mereka membuat fitnah hingga suami saya benci pada anaknya sendiri dan mengusir kami."

"Kamu masih punya keluarga yang lain?"

Delima menggeleng, "Orang tua saya sudah meninggal sejak lama Bu. Saya tidak mempunyai keluarga yang lain di sini. Cuma ada paman di kampung. Tapi kami nggak dekat." ujar Delima.

"Jadi kamu nggak punya tempat tinggal? Atau ada tempat yang bisa kamu datangi?" lagi-lagi Delima menggeleng membuat hati Aileena teriris.

"Ya sudah , kalau kamu mau, pulang dari sini kamu ikut aku aja gimana? Kamu bisa bekerja sebagai asisten rumah tangga di rumah aku. Kebetulan asisten rumah tangga aku sedang pulang kampung. Kamu juga bisa tetap mengurus anak kamu di rumah. Apalagi kami belum punya anak, pasti rumah kami takkan terasa sepi lagi kalau Nanda ada di rumah." ujar Aileena.

Delima tersenyum lebar mendengar penawaran Aileena . Ia pun mengangguk antusias sebagai jawaban.

"Ima mau mbak. Eh, nggak papa kan kalau Ima panggil Bu Aileena, mbak?" tanya Delima.

Aileena mengangguk seraya tersenyum.

"Boleh, nggak masalah." sahutnya. "Aku ke sana dulu ya, suami telepon." ujar Aileena lembut.

"Baik, mbak." sahut Delima.

Aileena pun pergi sedikit menjauh dari Delima dan mengangkat panggilan dari sang suami.

"Assalamualaikum, mas." ucap Aileena lembut.

"Wa'alaikum salam, sayang. Kamu lagi di mana, sayang?" tanya sang suami, Adnan.

"Aku sedang di rumah sakit, mas."

"Apa? Rumah sakit? Kamu sakit, Ai? Kamu sakit apa? Rumah sakit mana?" cecar Adnan khawatir.

Aileena terkekeh mendengar nada kekhawatiran sang suami.

"Aileena nggak sakit kok, Mas. Bukan Ai yang sakit." ujarnya seraya tersenyum.

"Syukurlah, kamu bikin Mas panik aja si sayang." desah Adnan. "Jadi kamu ngapain di sana kalau nggak sakit? Atau kamu ..."

"Atau apa? Bukan aku yang berobat, Mas. Tapi orang lain. Sewaktu pulang ngajar tadi Ai liat balita yang magis terus padahal udah digendong ibunya, jadi Ai turun karena kasihan. Ternyata anak itu sakit. Mereka nggak ada uang, nggak ada keluarga , nggak ada tempat tinggal juga, kasian banget pokoknya, Mas. Jadi Ai bawa mereka ke rumah sakit. Sekarang anaknya, Nanda sedang diperiksa, semoga di anggap apa-apa ya, Mas. Oh, ya Mas, maaf belum sempat izin sama kamu, rencananya Ai akan ajak mereka tinggal di rumah. Ai akan mempekerjakan Delima sebagai art. Kan mbok Dijah lagi pulang kampung, gimana Mas, nggak apa-apa kan?"

"Ya sudah, nggak apa-apa. Terserah kamu aja mana baiknya." sahut Adnan dengan senyum kecewa. Ia sempat berpikir, Aileena pergi ke rumah sakit untuk memeriksa kalau-kalau saja istrinya itu hamil. Tapi ternyata, semua itu hanya angan.

"Makasih, Mas. Makin sayang deh Ai sama Mas." ujar Aileena.

Adnan terkekeh mendengar ucapan Aileena.

"Duh, istri Mas udah pandai menggombal nih!" goda Adnan.

"Siapa yang gombal? Ai kan cuma jujur." Aileena memutar bola matanya jengah namun setelahnya terkekeh. "Udah dulu ya Mas, dokternya udah keluar."

"Nanti hati-hati di jalan ya, sayang. Assalamualaikum."

"Iya Mas. Wa'alaikum salam." sahut Aileena.

Setelah panggilannya ditutup, Aileena pun menghampiri sang dokter. Menurut dokter Nanda terkena gangguan pencernaan mungkin karena makanan yang dimakan tidak higienis. Namun, Nanda tidak perlu menjalani rawat inap. Ia bisa pulang setelah cairan infusnya habis. Dokter juga memberikan resep obat yang harus segera ditebus. Aileena segera mengambil kertas resep itu dan pergi ke apotek untuk menebus obatnya.

...***...

...Happy Reading 🥰🥰🥰...

"

.

Terpopuler

Comments

Johanah Tata

Johanah Tata

yang benar aja perasaan pelajaran matematika itu kalau di SD tidak diajar guru lain

2023-11-21

1

Amel Munthe

Amel Munthe

malas like ceritanya si mbok delima 😡

2023-01-06

0

Amel Munthe

Amel Munthe

jangan jangan mbok Ima alias mbok delima pengemis yang di pinggir jalan dengan menggunakan anaknya mengemis biar orang" kasihan dan prihatin

2023-01-06

0

lihat semua
Episodes
1 Ch.1 Kejutan tak terduga
2 Ch.2 Berpisah
3 Ch.3 Getir
4 Ch.4 Pertemuan Aileena dan Delima
5 Ch.5 Pesan ibu
6 Ch.6 Pelita hidup
7 Ch.7 Mencari Rumah Baru
8 Ch.8 Rahasia Aileena
9 Ch.9 Rumah baru
10 Ch.10 Amplop coklat
11 Ch.11 Memeriksakan kandungan
12 Ch.12 CFD
13 Ch.13 Lapar
14 Ch.14 Lelaki paling beruntung
15 Ch.15 Complicated
16 Ch.16 Mengantar Aileena
17 Ch.17 Rapuh
18 Ch.18 Menjadi ibu yang kuat
19 Ch.19 Bingung
20 Ch.20 Fitnah
21 Ch.21 Resmi Bercerai
22 Ch.22 mantan mertua
23 Ch.23 Pelakor
24 Ch.24 Fatur
25 Ch.26 Ogah ~ Oh nggak masalah
26 Ch.27 art untuk Aileena
27 Ch.28 Amarah Adnan
28 Ch.29 Amarah Adnan II
29 Ch.30 Membuat perhitungan
30 Ch.31 Tangis
31 Ch.32 Pernyataan
32 Ch.33 Pernyataan II
33 Ch.33 Shock
34 Ch. 34 Dia anakku
35 Ch.35 Rencana Delima
36 Ch.36 Mencari keberadaan Aileena
37 Ch.37 Mencari
38 Ch.38 Akhirnya, aku menemukanmu.
39 Ch.39
40 Ch.40 Kasmaran?
41 Ch.41 Kedatangan Adnan I
42 Ch. 42 Kedatangan Adnan II
43 Ch.43 Kebohongan ibarat bangkai
44 Ch.44 Doa dan Harapan Fatur
45 Ch.45 Kemarahan Adnan/Fakta
46 Ch.46 Talak tiga
47 Ch.47 Delima - Doni
48 Ch.48 Pengakuan Doni
49 Ch.49 Rasanya ... nano nano
50 Ch.50 Akibat fatal
51 Ch.51
52 Ch.52 Kedatangan 3 Pria ?
53 Ch.53 Keputusan Aileena
54 Ch.54 Sesuatu yang tidak bisa dikatakan
55 Ch.55 Risau
56 Ch.56 Bingung
57 Ch.57 Surat peninggalan ibu
58 Ch.58 Penyesalan
59 Ch.59 Kontraksi
60 Ch.60 Hilang akal
61 Ch.61 UGD
62 Ch.62 UGD 2
63 Ch.63 UGD 3
64 Ch.64 Penyesalan
65 Ch.65
66 Ch.66 Fareezky Daneeswara
67 Ch.67 Penolakan Doni
68 Ch.68 Sesuatu yang mengganjal
69 Ch.69 Penolakan Malika
70 Ch.70 Masa Lalu
71 Ch.71 Kangen
72 Ch.72 Akhirnya ...
73 Ch.73 Pergi
74 Ch.74 jangan pergi
75 Ch.75 Fareezky kangen ayah
76 Ch.76 Skenario
77 Ch.77 Surat
78 Ch.78 Penyesalan
79 Ch.79 Terpesona
80 Ch.80 Loe - gue end
81 Ch.81 Semoga
82 Ch.82 Masih tetap mencari
83 Ch.83 Akhirnya bertemu
84 Ch.84 Segalanya ada hikmahnya
85 Ch.85 Ajakan nikah
86 Ch.86 ... kalau perlu besok
87 Ch.87 Jawaban
88 Ch.88 Yeay Sah ...
89 Ch.89 Menara yang nelangsa
90 Ch.90 Janji
91 Ch.91 Calon pacar
92 Ch.92 Jadian
93 Ch.93 Memimpin pertempuran
94 Ch.94 Yang Terbaik
95 Ch.95
96 Ch.96 Ke Kantor Fatur
97 Ch.97 Anakku ... ini ayah.
98 Ch.98 Khawatir
99 Ch.99 Pertempuran
100 Ch.100 Bertemu Nanda
101 Ch.101 Kedatangan Fiora
102 Ch.102 Cuap cuap cinta
103 Ch.103 Positif
104 Ch.104 Rumah baru
105 Ch.105 Happy family
106 Ch.106 Spoiler sedikit, gpp ya!
107 Ch.107 Calon mami papi
108 Ch.108 Daster
109 Ch.109 Baby girl
110 Ch.110
111 Ch.111 Ibu yang terbaik
112 Ch.112 Extra part : Nanda
113 Ch.113 Extra part : Nanda II
114 Ch.114
115 Ch.115 Last Chapter
116 PROMO [NOT] Beautiful Wedding
117 Novel Baru
118 BENALU DALAM RUMAH TANGGAKU
Episodes

Updated 118 Episodes

1
Ch.1 Kejutan tak terduga
2
Ch.2 Berpisah
3
Ch.3 Getir
4
Ch.4 Pertemuan Aileena dan Delima
5
Ch.5 Pesan ibu
6
Ch.6 Pelita hidup
7
Ch.7 Mencari Rumah Baru
8
Ch.8 Rahasia Aileena
9
Ch.9 Rumah baru
10
Ch.10 Amplop coklat
11
Ch.11 Memeriksakan kandungan
12
Ch.12 CFD
13
Ch.13 Lapar
14
Ch.14 Lelaki paling beruntung
15
Ch.15 Complicated
16
Ch.16 Mengantar Aileena
17
Ch.17 Rapuh
18
Ch.18 Menjadi ibu yang kuat
19
Ch.19 Bingung
20
Ch.20 Fitnah
21
Ch.21 Resmi Bercerai
22
Ch.22 mantan mertua
23
Ch.23 Pelakor
24
Ch.24 Fatur
25
Ch.26 Ogah ~ Oh nggak masalah
26
Ch.27 art untuk Aileena
27
Ch.28 Amarah Adnan
28
Ch.29 Amarah Adnan II
29
Ch.30 Membuat perhitungan
30
Ch.31 Tangis
31
Ch.32 Pernyataan
32
Ch.33 Pernyataan II
33
Ch.33 Shock
34
Ch. 34 Dia anakku
35
Ch.35 Rencana Delima
36
Ch.36 Mencari keberadaan Aileena
37
Ch.37 Mencari
38
Ch.38 Akhirnya, aku menemukanmu.
39
Ch.39
40
Ch.40 Kasmaran?
41
Ch.41 Kedatangan Adnan I
42
Ch. 42 Kedatangan Adnan II
43
Ch.43 Kebohongan ibarat bangkai
44
Ch.44 Doa dan Harapan Fatur
45
Ch.45 Kemarahan Adnan/Fakta
46
Ch.46 Talak tiga
47
Ch.47 Delima - Doni
48
Ch.48 Pengakuan Doni
49
Ch.49 Rasanya ... nano nano
50
Ch.50 Akibat fatal
51
Ch.51
52
Ch.52 Kedatangan 3 Pria ?
53
Ch.53 Keputusan Aileena
54
Ch.54 Sesuatu yang tidak bisa dikatakan
55
Ch.55 Risau
56
Ch.56 Bingung
57
Ch.57 Surat peninggalan ibu
58
Ch.58 Penyesalan
59
Ch.59 Kontraksi
60
Ch.60 Hilang akal
61
Ch.61 UGD
62
Ch.62 UGD 2
63
Ch.63 UGD 3
64
Ch.64 Penyesalan
65
Ch.65
66
Ch.66 Fareezky Daneeswara
67
Ch.67 Penolakan Doni
68
Ch.68 Sesuatu yang mengganjal
69
Ch.69 Penolakan Malika
70
Ch.70 Masa Lalu
71
Ch.71 Kangen
72
Ch.72 Akhirnya ...
73
Ch.73 Pergi
74
Ch.74 jangan pergi
75
Ch.75 Fareezky kangen ayah
76
Ch.76 Skenario
77
Ch.77 Surat
78
Ch.78 Penyesalan
79
Ch.79 Terpesona
80
Ch.80 Loe - gue end
81
Ch.81 Semoga
82
Ch.82 Masih tetap mencari
83
Ch.83 Akhirnya bertemu
84
Ch.84 Segalanya ada hikmahnya
85
Ch.85 Ajakan nikah
86
Ch.86 ... kalau perlu besok
87
Ch.87 Jawaban
88
Ch.88 Yeay Sah ...
89
Ch.89 Menara yang nelangsa
90
Ch.90 Janji
91
Ch.91 Calon pacar
92
Ch.92 Jadian
93
Ch.93 Memimpin pertempuran
94
Ch.94 Yang Terbaik
95
Ch.95
96
Ch.96 Ke Kantor Fatur
97
Ch.97 Anakku ... ini ayah.
98
Ch.98 Khawatir
99
Ch.99 Pertempuran
100
Ch.100 Bertemu Nanda
101
Ch.101 Kedatangan Fiora
102
Ch.102 Cuap cuap cinta
103
Ch.103 Positif
104
Ch.104 Rumah baru
105
Ch.105 Happy family
106
Ch.106 Spoiler sedikit, gpp ya!
107
Ch.107 Calon mami papi
108
Ch.108 Daster
109
Ch.109 Baby girl
110
Ch.110
111
Ch.111 Ibu yang terbaik
112
Ch.112 Extra part : Nanda
113
Ch.113 Extra part : Nanda II
114
Ch.114
115
Ch.115 Last Chapter
116
PROMO [NOT] Beautiful Wedding
117
Novel Baru
118
BENALU DALAM RUMAH TANGGAKU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!