Ch.16 Mengantar Aileena

Tidak ada rumah tangga yang selalu mulus dan bebas hambatan seperti jalan tol. Setiap rumah tangga pasti memiliki ujian dan permasalahannya sendiri. Semua masalah itu bisa dicarikan solusi walau kadang solusi itu akhirnya berujung bertahan atau melepaskan. Dari sekian banyak permasalahan rumah tangga, hanya perselingkuhan yang mampu memberikan kehancuran telak, awalnya pada korban, namun lambat laun pelaku pun akan merasakan efeknya.

Saat ini Adnan tampak menemani Nanda bermain di ruang tamu. Umur Nanda yang baru sekitar 2 tahunan itu terlihat masih sangat menggemaskan. Adnan yang memang sebenarnya menyukai anak kecil, mampu membuat balita itu tertawa girang. Saat ini Adnan sedang menemani Nanda bermain boneka. Tawa Nanda membuat Adnan tak berhenti tersenyum. Lelah bermain, Nanda pun mengantuk. Adnan pun bergegas membuat susu untuk Nanda agar dia bisa segera tidur. Selesai minum susu, Adnan menggendong Nanda dan menepuk-nepuk bokongnya hingga tak lama kemudian Nanda pun tertidur di pundak Adnan. Melihat Nanda yang sudah tampak nyenyak, Adnan pun segera membaringkan tubuh Nanda di boks bayi miliknya secara hati-hati agar ia tidak terbangun lagi.

"Mama kamu kemana sih? Udah malam juga kok belum pulang." Adnan berdecak kesal seraya melihat jam menempel di dinding. Hari sudah menunjukkan hampir pukul 8 malam. Padahal Delima sudah pergi dari jam 2 siang tadi.

Tak lama kemudian, terdengar suara pintu yang berderit seperti dibuka dari luar. Sosok perempuan cantik muncul dari balik pintu itu membuat Adnan mengerutkan keningnya saat melihat beberapa godiebag yang memenuhi tangan Delima.

"Kamu kok pulangnya malam banget sih, Ima? Nggak ingat waktu banget." celetuk Adnan yang kesal karena Ima pulang sampai jam 8 lewat.

"Namanya juga shopping, mas. Suka lupa waktu. Tau-tau hari udah gelap." sahutnya tanpa rasa bersalah.

"Tapi kamu itu bukan anak gadis lagi, Ima. Kamu punya tanggung jawab mengurus anak dan suami kamu. Aileena aja dulu nggak pernah keluyuran sampai malam. Kalaupun dia terpaksa keluar, sebelum aku pulang kerja, dia sudah pulang duluan." tukas Adnan membandingkan sifat Aileena dan Delima.

"Nggak usah banding-bandingin aku sama mantan mas yang mandul itu deh. Mas, aku ini sedang hamil anak mas. Mas tau kan bahwa istri yang sedang hamil itu harus selalu bahagia biar anaknya juga tumbuh sehat. Nah, shopping ini juga salah satu cara membahagiakan aku. Mas ngerti sedikit dong sebagai suami." tukas Delima yang kesal dibanding-bandingkan.

"Berhenti menghina Aileena, Ima! Dia nggak mandul Dia cuma belum diberi kesempatan saja sama Tuhan untuk hamil. " bentak Adnan tak terima Delima menghina Aileena mandul. Dia seakan lupa, padahal dia sendiri yang sudah menyematkan kata itu saat bertengkar dengan Aileena tempo hari membuat Delima pun ikut mencemooh Aileena dengan kata itu. "Aku nggak melarang kamu jalan-jalan dan shopping, Ima." ujar Adnan dengan sedikit penekanan. "Aku hanya ingin kau tau waktu dan ingat tanggung jawabmu, baik sebagai seorang istri maupun ibu. Lihat akibat dirimu, jam segini mas belum makan sama sekali. Nanda juga. Mas nggak ngerti dia makanannya apa dan gimana."

"Cih ... padahal dia sendiri yang lebih dulu mengatakan mantannya itu mandul. Giliran akubyang bilang dia mau marah. Dasar aneh!" cibirnya pelan tapi masih dapat didengar Adnan. Adnan hanya bisa menghela nafas pelan, sadar akan kata-katanya tempo hari. "Lagian di dapur ada makanan Mas, tinggal panasin aja apa susahnya sih!" ketus Delima. "Kalau Nanda sih gampang, tinggal kasi susu aja dia udah kenyang." pungkas Delima sebelum masuk ke dalam kamarnya meninggalkan Adnan yang hanya bisa menyugar rambutnya frustasi.

...***...

"Huek ... huek ... huek ..."

Sejak bangun tidur tadi, Aileena muntah-muntah terus. Morning sickness yang ia alami pagi ini lebih parah dari hari biasanya membuat tubuh Aileena melemas tak berdaya.

"Ya Allah, berilah hamba kesehatan! Jangan sampai hamba tumbang, ya Allah. Hamba sekarang hanya sendirian. Hamba tidak memiliki siapa-siapa di sisi hamba bila hamba sampai jatuh sakit." doa Aileena dalam hati ketika ia baru selesai membasuh mulutnya. Dipandanginya wajahnya di cermin, terlihat pucat pasi.

"Aku harus kuat. Aku pasti bisa." gumamnya dalam hati.

Hari ini Aileena ada jadwal mengajar. Ia tentu tidak ingin melewatkan satu hari pun kegiatan kesukaannya itu. Bertemu anak-anak adalah mood booster baginya. Karena itu, ia harus kuat agar tetap mampu mengajar anak-anak dengan baik .

Aileena telah selesai bersiap. Sebelum pergi bekerja, Aileena terlebih dahulu membuat segelas susu. Aileena tidak menyukai susu hamil rasa vanilla, tapi selain rasa itu ia suka. Pagi ini ia membuat segelas susu rasa coklat. Pertama-tama ia menuangkan air panas, lalu dicampur air dingin agar tidak terlalu panas. Baru kemudian ia menyendokkan susu sesuai takarannya. Tujuannya adalah agar vitamin yang terkandung di dalam susu itu tidak rusak.

Aileena pagi ini enggan sarapan. Sebab bila makanan masuk ke dalam perutnya, pasti ia akan berakhir di kamar mandi dan memuntahkan semua isi perutnya.

"Dedek yang kuat ya! Jangan lama-lama ya dek ngambek nggak mau makannya! Entar bunda jadi lemes dong, terus nggak bisa kerja dan cari duit buat beli keperluan dedek. " ujar Aileena bicara pada baby dalam kandungannya. Tangannya tak berhenti mengusap perutnya seraya tersenyum. Besar harapannya, buah hatinya akan tumbuh sehat dan kuat.

Baru saja Aileena keluar dari dalam rumah dan hendak mengunci pintu rumahnya, tiba-tiba terdengar deru suara mobil yang berhenti tepat di depan pagar rumah Aileena. Aileena sangat mengenal pemilik mobil itu. Lalu seorang pria dengan tubuh tegap dibalut kemeja berwarna navy yang tampak pas body dan celana bahan berwarna hitam, turun dari dalam mobil dengan senyum lebarnya. Di tangan kanannya, pria itu tanpa memegang sebuah paper bag yang entah apa isinya.

"Hai, ... eh, ... assalamualaikum." ucapnya gagap lalu terkekeh.

Aileena tersenyum lalu membalas salam itu.

"Wa'alaikum salam, Mas. Kok tumben pagi-pagi udah kesini?" tanya Aileena to the point.

"Oh, anu ... itu ... aku mau kasi kamu ini." ujar Fatur salah tingkah sambil menyerahkan paper bag berwarna coklat .

"Apa ini mas?" tanya Aileena saat menerima paper bag itu.

"Itu cuma sandwich kok. Siapa tau kamu belum sarapan. Tapi kayaknya udah ya soalnya kamu udah mau pergi kerja." ujar Fatur seraya menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Wah, kamu tau banget kalo aku belum sarapan! Makasih ya udah repot-repot anterin sarapan buat Ai." sahut Aileena ramah.

"Aku nggak repot kok. Semoga suka ya. Maaf cuma bisa buatin sandwich soalnya kalo masak yang lain aku nggak bisa." ucapnya seraya terkekeh. "Tapi kamu kok pucat banget, Ai? Kamu sakit?" tanya Fatur khawatir.

"Ah, enggak kok! Ai cuma kurang enak badan aja." kilah Aileena.

"Mau aku anterin aja? Aku takut kamu kenapa-napa kalau nyetir sendiri?" bujuk Fatur.

Aileena tampak berpikir.

"Udah, nggak usah banyak berpikir. Yang terpenting sekarang kesehatan dan keselamatan kamu dan anak kamu." ucap Fatur lembut.

"Baiklah, Mas. Makasih ya!" ucap Aileena seraya tersenyum manis.

Fatur pun segera melajukan mobilnya menuju ke SD Mercu buana untuk mengantarkan Aileena bekerja. Dalam perjalanan, Fatur tak henti-hentinya tersenyum bahagia karena ia berhasil membuat Aileena duduk di kursi samping kemudinya.

...***...

...Happy reading 🥰🥰🥰...

Terpopuler

Comments

jeksen

jeksen

nama mereka klo dibalik
jadi sama ya 😄😄

2024-04-03

1

Amel Munthe

Amel Munthe

kayaknya Fatur nih pemenangnya dapetin aileen,, soalnya fatur gercep abis,, dan waktu mereka bersentuhan serasa kayak deg deg an gitu sm deg deg an dengan pembaca😂😂😂😂

2023-01-06

0

Fay

Fay

😊

2022-06-29

0

lihat semua
Episodes
1 Ch.1 Kejutan tak terduga
2 Ch.2 Berpisah
3 Ch.3 Getir
4 Ch.4 Pertemuan Aileena dan Delima
5 Ch.5 Pesan ibu
6 Ch.6 Pelita hidup
7 Ch.7 Mencari Rumah Baru
8 Ch.8 Rahasia Aileena
9 Ch.9 Rumah baru
10 Ch.10 Amplop coklat
11 Ch.11 Memeriksakan kandungan
12 Ch.12 CFD
13 Ch.13 Lapar
14 Ch.14 Lelaki paling beruntung
15 Ch.15 Complicated
16 Ch.16 Mengantar Aileena
17 Ch.17 Rapuh
18 Ch.18 Menjadi ibu yang kuat
19 Ch.19 Bingung
20 Ch.20 Fitnah
21 Ch.21 Resmi Bercerai
22 Ch.22 mantan mertua
23 Ch.23 Pelakor
24 Ch.24 Fatur
25 Ch.26 Ogah ~ Oh nggak masalah
26 Ch.27 art untuk Aileena
27 Ch.28 Amarah Adnan
28 Ch.29 Amarah Adnan II
29 Ch.30 Membuat perhitungan
30 Ch.31 Tangis
31 Ch.32 Pernyataan
32 Ch.33 Pernyataan II
33 Ch.33 Shock
34 Ch. 34 Dia anakku
35 Ch.35 Rencana Delima
36 Ch.36 Mencari keberadaan Aileena
37 Ch.37 Mencari
38 Ch.38 Akhirnya, aku menemukanmu.
39 Ch.39
40 Ch.40 Kasmaran?
41 Ch.41 Kedatangan Adnan I
42 Ch. 42 Kedatangan Adnan II
43 Ch.43 Kebohongan ibarat bangkai
44 Ch.44 Doa dan Harapan Fatur
45 Ch.45 Kemarahan Adnan/Fakta
46 Ch.46 Talak tiga
47 Ch.47 Delima - Doni
48 Ch.48 Pengakuan Doni
49 Ch.49 Rasanya ... nano nano
50 Ch.50 Akibat fatal
51 Ch.51
52 Ch.52 Kedatangan 3 Pria ?
53 Ch.53 Keputusan Aileena
54 Ch.54 Sesuatu yang tidak bisa dikatakan
55 Ch.55 Risau
56 Ch.56 Bingung
57 Ch.57 Surat peninggalan ibu
58 Ch.58 Penyesalan
59 Ch.59 Kontraksi
60 Ch.60 Hilang akal
61 Ch.61 UGD
62 Ch.62 UGD 2
63 Ch.63 UGD 3
64 Ch.64 Penyesalan
65 Ch.65
66 Ch.66 Fareezky Daneeswara
67 Ch.67 Penolakan Doni
68 Ch.68 Sesuatu yang mengganjal
69 Ch.69 Penolakan Malika
70 Ch.70 Masa Lalu
71 Ch.71 Kangen
72 Ch.72 Akhirnya ...
73 Ch.73 Pergi
74 Ch.74 jangan pergi
75 Ch.75 Fareezky kangen ayah
76 Ch.76 Skenario
77 Ch.77 Surat
78 Ch.78 Penyesalan
79 Ch.79 Terpesona
80 Ch.80 Loe - gue end
81 Ch.81 Semoga
82 Ch.82 Masih tetap mencari
83 Ch.83 Akhirnya bertemu
84 Ch.84 Segalanya ada hikmahnya
85 Ch.85 Ajakan nikah
86 Ch.86 ... kalau perlu besok
87 Ch.87 Jawaban
88 Ch.88 Yeay Sah ...
89 Ch.89 Menara yang nelangsa
90 Ch.90 Janji
91 Ch.91 Calon pacar
92 Ch.92 Jadian
93 Ch.93 Memimpin pertempuran
94 Ch.94 Yang Terbaik
95 Ch.95
96 Ch.96 Ke Kantor Fatur
97 Ch.97 Anakku ... ini ayah.
98 Ch.98 Khawatir
99 Ch.99 Pertempuran
100 Ch.100 Bertemu Nanda
101 Ch.101 Kedatangan Fiora
102 Ch.102 Cuap cuap cinta
103 Ch.103 Positif
104 Ch.104 Rumah baru
105 Ch.105 Happy family
106 Ch.106 Spoiler sedikit, gpp ya!
107 Ch.107 Calon mami papi
108 Ch.108 Daster
109 Ch.109 Baby girl
110 Ch.110
111 Ch.111 Ibu yang terbaik
112 Ch.112 Extra part : Nanda
113 Ch.113 Extra part : Nanda II
114 Ch.114
115 Ch.115 Last Chapter
116 PROMO [NOT] Beautiful Wedding
117 Novel Baru
118 BENALU DALAM RUMAH TANGGAKU
Episodes

Updated 118 Episodes

1
Ch.1 Kejutan tak terduga
2
Ch.2 Berpisah
3
Ch.3 Getir
4
Ch.4 Pertemuan Aileena dan Delima
5
Ch.5 Pesan ibu
6
Ch.6 Pelita hidup
7
Ch.7 Mencari Rumah Baru
8
Ch.8 Rahasia Aileena
9
Ch.9 Rumah baru
10
Ch.10 Amplop coklat
11
Ch.11 Memeriksakan kandungan
12
Ch.12 CFD
13
Ch.13 Lapar
14
Ch.14 Lelaki paling beruntung
15
Ch.15 Complicated
16
Ch.16 Mengantar Aileena
17
Ch.17 Rapuh
18
Ch.18 Menjadi ibu yang kuat
19
Ch.19 Bingung
20
Ch.20 Fitnah
21
Ch.21 Resmi Bercerai
22
Ch.22 mantan mertua
23
Ch.23 Pelakor
24
Ch.24 Fatur
25
Ch.26 Ogah ~ Oh nggak masalah
26
Ch.27 art untuk Aileena
27
Ch.28 Amarah Adnan
28
Ch.29 Amarah Adnan II
29
Ch.30 Membuat perhitungan
30
Ch.31 Tangis
31
Ch.32 Pernyataan
32
Ch.33 Pernyataan II
33
Ch.33 Shock
34
Ch. 34 Dia anakku
35
Ch.35 Rencana Delima
36
Ch.36 Mencari keberadaan Aileena
37
Ch.37 Mencari
38
Ch.38 Akhirnya, aku menemukanmu.
39
Ch.39
40
Ch.40 Kasmaran?
41
Ch.41 Kedatangan Adnan I
42
Ch. 42 Kedatangan Adnan II
43
Ch.43 Kebohongan ibarat bangkai
44
Ch.44 Doa dan Harapan Fatur
45
Ch.45 Kemarahan Adnan/Fakta
46
Ch.46 Talak tiga
47
Ch.47 Delima - Doni
48
Ch.48 Pengakuan Doni
49
Ch.49 Rasanya ... nano nano
50
Ch.50 Akibat fatal
51
Ch.51
52
Ch.52 Kedatangan 3 Pria ?
53
Ch.53 Keputusan Aileena
54
Ch.54 Sesuatu yang tidak bisa dikatakan
55
Ch.55 Risau
56
Ch.56 Bingung
57
Ch.57 Surat peninggalan ibu
58
Ch.58 Penyesalan
59
Ch.59 Kontraksi
60
Ch.60 Hilang akal
61
Ch.61 UGD
62
Ch.62 UGD 2
63
Ch.63 UGD 3
64
Ch.64 Penyesalan
65
Ch.65
66
Ch.66 Fareezky Daneeswara
67
Ch.67 Penolakan Doni
68
Ch.68 Sesuatu yang mengganjal
69
Ch.69 Penolakan Malika
70
Ch.70 Masa Lalu
71
Ch.71 Kangen
72
Ch.72 Akhirnya ...
73
Ch.73 Pergi
74
Ch.74 jangan pergi
75
Ch.75 Fareezky kangen ayah
76
Ch.76 Skenario
77
Ch.77 Surat
78
Ch.78 Penyesalan
79
Ch.79 Terpesona
80
Ch.80 Loe - gue end
81
Ch.81 Semoga
82
Ch.82 Masih tetap mencari
83
Ch.83 Akhirnya bertemu
84
Ch.84 Segalanya ada hikmahnya
85
Ch.85 Ajakan nikah
86
Ch.86 ... kalau perlu besok
87
Ch.87 Jawaban
88
Ch.88 Yeay Sah ...
89
Ch.89 Menara yang nelangsa
90
Ch.90 Janji
91
Ch.91 Calon pacar
92
Ch.92 Jadian
93
Ch.93 Memimpin pertempuran
94
Ch.94 Yang Terbaik
95
Ch.95
96
Ch.96 Ke Kantor Fatur
97
Ch.97 Anakku ... ini ayah.
98
Ch.98 Khawatir
99
Ch.99 Pertempuran
100
Ch.100 Bertemu Nanda
101
Ch.101 Kedatangan Fiora
102
Ch.102 Cuap cuap cinta
103
Ch.103 Positif
104
Ch.104 Rumah baru
105
Ch.105 Happy family
106
Ch.106 Spoiler sedikit, gpp ya!
107
Ch.107 Calon mami papi
108
Ch.108 Daster
109
Ch.109 Baby girl
110
Ch.110
111
Ch.111 Ibu yang terbaik
112
Ch.112 Extra part : Nanda
113
Ch.113 Extra part : Nanda II
114
Ch.114
115
Ch.115 Last Chapter
116
PROMO [NOT] Beautiful Wedding
117
Novel Baru
118
BENALU DALAM RUMAH TANGGAKU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!