Episode 18 - Ibu

Hilangnya sosok

bayanganku membuat dunia itu hancur bagai pecahan kaca yang rapuh, semua

kembali menjadi gelap gulita, tak ada orang ada ada suara,namun secara perlahan

suara jam dinding berdetak mulai terdengar. Kubuka mataku dan ternyata aku

sudah kembali ke dunia asliku, dengan Ria yang ada disampingku, terlihat ia

tersenyum dan menyuruhku untuk pulang tanpa pertanyaan apapun. Ia bersih keras

mendorongku sambil tersenyum untuk meyakinkanku segera pulang tanpa rasa

khawatir, akhirnya kuturuti permintaan Ria saat keluar dari rumahnya walau

tidak jelas aku benar – benar mendengar ada bunyi yang jatuh dari dalam rumah

Ria, tapi ia sudah melarangku untuk kembali beberapa waktu kedepan. Saat itulah

penyesalanku dimulai, suara itu ternyata adalah suara Ria yang jatuh pingsan,

mungkin efek dari ritual itun sangat besar. Sejak saat itu aku sudah lama tak

bertemu dengannya

Aku kembali ke tempat pertemuanku dengan Jun dan

Via, dengan tujuan tetap yaitu membantu Jun agar lebih dekat dengan lupy,

rencana yang sudah Jun pikirkan dengan matang ialah pertama2 ia ingin

mengumpulkan informasi2 keseharian dan kesukaannya, sambil mencari kesempatan

untuk mengambil salah satu buku catatan miliknya hanya sekedar memastikan

tulisan yang ada pada surat itu benar2 sama.

Misi dimulai saat hari itu juga, aku mendapat

tugas mematai – matai semua gerak gerik lupy dan membuat laporannya dalam kurun

waktu 1 minggu dan Via yang bertugas mengambil buku catatan lupy.

Laporan Lean,

Day 1 – tidak ada yang aneh

Day 2 – tidak ada yang aneh

Day 3 – masih belum ada yang aneh

Day 7 – tidak ada yang mencurigakan

Seketika Jun dan Via menatapku dengan heran,

“kok bisa tidak ada yang aneh, kan harusnya itu

setiap hari ada tingkah lakunya yang biasa ia lakukan atau kegiatan yg jarang

dilakukan gitu.”

“tidak ada yang aneh kok, Jun. saat hari pertama

itu dia hanya jalan berdua sama gadis yang enggk aku kenal ke café, hari

keduanya ia hanya makan kentang goreng kesukaanya seperti biasa yang ia lakukan

setiap kali mendapat hal baik, hari ketiga lupy terlambat masuk kelas gara2

membantu nenek menyebrang jalan. Gak ada yang penting kan? Mangkanya aku tulis

tidak ada yang mencurigakan.”

Sejenak mereka berdua hanya diam tak berkata

mendengar penjelasanku, dan tiba2 berkata

“sekarang aku paham apa yang dimaksud jenius dan

bodoh itu g ada bedanya.” Kata Via sambil menatapku dengan tajam

Setelah mendapat informasi yang cukup, Jun pun

membuat strategi untuk mengambil buku catatan milik Lupy, kali ini adalah

giliran Via untuk turun tangan, kalau dilihat2 Via pasti bisa melakukannya

tanpa perlu di khawatirkan karena ia sangat multi talent dalam dan luar.

Keesokan harinya misi kedua berjalan, sesuai

dengan prediksi Jun akhirnya Via dpt menemukan Lupy. Aku dan Jun diam dirumah

masing2, kami berkomunikasi lewat HP kami,

[Via : beres, aku sudah mendapat bukunya.]

[Jun : oke segera kembali untuk melapor kadet

Via.]

[Via : Roger, tapi kita sepertinya mendapat

masalah baru]

[Jun : apa itu kadet via?]

Kemudian Via mengirimkan foto Lupy yang sedang

berduaan dengan perempuan cantik dan kelihatan lebih tua darinya. Setelah

melihat foto itu aku kaget dan berasa ada yang aneh, aku berlari dan mencari

foto albumku yang dulu dan bingo! Ketemu foto dengan tampang yg sama sama

perempuan itu dengan aku dalam pelukannya saat masih kecil, pertama aku tak

mengenal orang yg ada di dalam foto album itu, tapi saat ku balik foto itu ada

tulisan “Anak tercintaku, Lean.”

- Bersambung -

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!