Hilangnya sosok
bayanganku membuat dunia itu hancur bagai pecahan kaca yang rapuh, semua
kembali menjadi gelap gulita, tak ada orang ada ada suara,namun secara perlahan
suara jam dinding berdetak mulai terdengar. Kubuka mataku dan ternyata aku
sudah kembali ke dunia asliku, dengan Ria yang ada disampingku, terlihat ia
tersenyum dan menyuruhku untuk pulang tanpa pertanyaan apapun. Ia bersih keras
mendorongku sambil tersenyum untuk meyakinkanku segera pulang tanpa rasa
khawatir, akhirnya kuturuti permintaan Ria saat keluar dari rumahnya walau
tidak jelas aku benar – benar mendengar ada bunyi yang jatuh dari dalam rumah
Ria, tapi ia sudah melarangku untuk kembali beberapa waktu kedepan. Saat itulah
penyesalanku dimulai, suara itu ternyata adalah suara Ria yang jatuh pingsan,
mungkin efek dari ritual itun sangat besar. Sejak saat itu aku sudah lama tak
bertemu dengannya
Aku kembali ke tempat pertemuanku dengan Jun dan
Via, dengan tujuan tetap yaitu membantu Jun agar lebih dekat dengan lupy,
rencana yang sudah Jun pikirkan dengan matang ialah pertama2 ia ingin
mengumpulkan informasi2 keseharian dan kesukaannya, sambil mencari kesempatan
untuk mengambil salah satu buku catatan miliknya hanya sekedar memastikan
tulisan yang ada pada surat itu benar2 sama.
Misi dimulai saat hari itu juga, aku mendapat
tugas mematai – matai semua gerak gerik lupy dan membuat laporannya dalam kurun
waktu 1 minggu dan Via yang bertugas mengambil buku catatan lupy.
Laporan Lean,
Day 1 – tidak ada yang aneh
Day 2 – tidak ada yang aneh
Day 3 – masih belum ada yang aneh
…
Day 7 – tidak ada yang mencurigakan
Seketika Jun dan Via menatapku dengan heran,
“kok bisa tidak ada yang aneh, kan harusnya itu
setiap hari ada tingkah lakunya yang biasa ia lakukan atau kegiatan yg jarang
dilakukan gitu.”
“tidak ada yang aneh kok, Jun. saat hari pertama
itu dia hanya jalan berdua sama gadis yang enggk aku kenal ke café, hari
keduanya ia hanya makan kentang goreng kesukaanya seperti biasa yang ia lakukan
setiap kali mendapat hal baik, hari ketiga lupy terlambat masuk kelas gara2
membantu nenek menyebrang jalan. Gak ada yang penting kan? Mangkanya aku tulis
tidak ada yang mencurigakan.”
Sejenak mereka berdua hanya diam tak berkata
mendengar penjelasanku, dan tiba2 berkata
“sekarang aku paham apa yang dimaksud jenius dan
bodoh itu g ada bedanya.” Kata Via sambil menatapku dengan tajam
Setelah mendapat informasi yang cukup, Jun pun
membuat strategi untuk mengambil buku catatan milik Lupy, kali ini adalah
giliran Via untuk turun tangan, kalau dilihat2 Via pasti bisa melakukannya
tanpa perlu di khawatirkan karena ia sangat multi talent dalam dan luar.
Keesokan harinya misi kedua berjalan, sesuai
dengan prediksi Jun akhirnya Via dpt menemukan Lupy. Aku dan Jun diam dirumah
masing2, kami berkomunikasi lewat HP kami,
[Via : beres, aku sudah mendapat bukunya.]
[Jun : oke segera kembali untuk melapor kadet
Via.]
[Via : Roger, tapi kita sepertinya mendapat
masalah baru]
[Jun : apa itu kadet via?]
Kemudian Via mengirimkan foto Lupy yang sedang
berduaan dengan perempuan cantik dan kelihatan lebih tua darinya. Setelah
melihat foto itu aku kaget dan berasa ada yang aneh, aku berlari dan mencari
foto albumku yang dulu dan bingo! Ketemu foto dengan tampang yg sama sama
perempuan itu dengan aku dalam pelukannya saat masih kecil, pertama aku tak
mengenal orang yg ada di dalam foto album itu, tapi saat ku balik foto itu ada
tulisan “Anak tercintaku, Lean.”
- Bersambung -
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments