Episode 7 - Ayat

Segelintir doa terus ku alirkan, sedih, bahagia,

murung, ceria tetap teralirkan demi bertemu denganmu. Ayat – ayat cinta terus

bergemuruh dalam hati yang mendung seakan meledak bila tersentuh olehmu.

Akankah doa dan keinginanku saling bertemu dalam suatu realita? Bertemu

tidaknya tak akan merubah kenyataan ayat cinta ini hanya untukmu seorang,Luce.

“hahaha, kamu payah sekali,Lean. Kau memang tidak

jago bermain game – game seperti ini.”

“berisik kau, Luce. Akukan sedang berusaha. Tu

lihat jadi kalah lagikan.”

Kulihat sesesok bayanganku dengan Luce saat masih

kecil sebelum kita berpisah, potongan memori terus mendatangiku satu persatu –

satu. Hingga ada satu kenangan yang aneh.di sebuah taman, terlihat aku dan Luce

sedang bermain bersama, kami terlihat sangat bahagia saat itu, belum kenal arti

dari perpisahan. Suatu ketika, ada beberapa orang memakai jas hitam berdasi

seperti seorang bodyguard

“Nona ini sudah saatnya.” Salah seorang bodyguard

berbicara pada Luce

Entah apa maksudnya, selalu saja saat bodyguard

ini muncul, Luce langsung pergi dariku. Saat kucoba bertanya kepada Luce apa

yang terjadi, hanya senyuman manis tanpa kata yang menjadi jawabannya, tapi

suatu ketika saat kutanyakan hal yang sama ia memberikanku sebuah pena dengan

isi penuh ia menyuruhku untuk selalu memakai pena itu dan saat ini menghilang,

itu dapat menjadi petunjuk bagiku. Hingga sampai insiden hilangnya Luce terjadi

saat aku msih kecil itu.

[Kriiing] alarm lagi – lagi berhasil

membangunkanku dari alam mimpi. setelah bangun aku beranjak dari tempat tidur

dan langsung mencari pena yang diberikan Luce saat aku msih kecil dulu. Setelah

lama mencari akhirnya ketemu pena itu digudang, ku coba teliti disetiap detail

pena itu namun tak ada satupun petunjuk bagiku. Pada akhirnya pena itu aku bawa

dan aku pakai untuk menulis apa saja, hingga isi dari pena tersebut berkurang

1/4nya dan terlihatlah sebuah huruf – huruf yang terukir dalam isi pena

tersebut.

Tak terasa ternyata minggu depan sudah mulai ujian,

ku manfaatkan kesempatan itu untuk memakai pena ini sampai habis,namun tak

sengaja aku kehilangan pena berharga itu saat pergi kekantin bersama Rio.

Ngomong – ngomong hubunganku dengan Rio sudah kembali normal dengan catatan

tidak menyinggung urusan yang sudah berlalu. Ku ceritakan pada Rio tentang pena

itu dan keadaanku sekarang, tanpa banyak bicara si Rio langsung setuju untuk

membantu mencarikan Penaku yang hilang. 4 hari terlewat namun tak ada petunjuk

sama sekali, aku mulai menyerah karena sangat sulit mencari 1 pena di antara

ratusan orang ini. Hingga Rio terpaksa  membuat sebuah berita kehingannya di mading dengan harapan penanya dpt

ketemu.

- Bersambung -

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!