Tia berteriak sambil menangis “HEY,RIO! BISA KAU
JELASKAN KENAPA KAU MENGHALANGIKU KALI INI? KUMOHON BERI AKU PENJELASAN.”
“Rio, Tia jadi menangis, cepat lepaskan aku
sekarang Rio, hey Ri-“ setetes air mata berjatuhan ke mukaku, mungkinkah ini
air mata Rio? Rio tetap menyeretku tanpa membalas sepatah katapun.
Langit dikuasai kegelapan, tetesan demi tetesan
air berjatuhan ke tanah, hilang, semua menghilang tak ada yang tersisa,tak
dapat kubendung ataupun kuhentikan yang bisa kulakukan hanyalah melihat dan
menunggu dalam kekhawatiran.
Sesampainya dirumahku Rio duduk diruang tamu dan
ku hidangkan sebuah kopi hitam kesukaannya, vas yang diisi bunga mawar menjadi
penengah dan kopi yang menjadi pencair suasana buatku terdorong memulai
pembicaraan.
“Menuruku kau berkewajiban memberitauku semuanya
sekarang, iya kan, Rio?”sesambil meneguk kopi pahit
“sepertinya tidak ada yang bisa kusembunyikan lagi
darimu, mungkin ini terdengar aneh tapi percayalah ini adalah fakta yang
sebernarnya, Lean. Sebelum ku katakan aku ingin bertanya, apa kau ingat seragam
seperti apa seragam SMA kita? Apakah kau ingat bagaimana kita bertemu?
Tidakkan? Semua itu dimulai saat pertemuanku denganmu. Hari itu sangatlah
cerah, aku berjalan menyusuri koridor tuk sampai ke kelas SMA pertamaku. Saat
kumasuki kelas itu aku kaget semua orang sudah mulai berkenalan dan bahkan ada
yang sudah membuat kelompok masing2 tapi ditengah – tengah keramaian itu
terlihat sebuah pemuda yang sedang duduk sendirian dan menggenggam erat
smartphone lusuh sambil menatap keluar jendela, dan pemuda itu adalah kau,
Lean. Pada awalku aku tak peduli denganmu dan aku duduk tepat didepanmu, orang
pertama yang mengajakku berbicara adalah gadis manis nan ceria yang bernama
Tia, sejak itu kami sering menghabiskan waktu bersama – sama. 1 minggu telah
terlewat semua orang di kelas sudah membuat kelompok mereka masing – masing
kecuali 1 orang yaitu kau, aku dan Tia mencoba mendekatimu tapi kau tak pernah
merespon kami dan menganggap kami tidak ada dan satu – satunya yang dapat
mencuri perhatianmu hanyalah smartphone lusuh yang selalu kau bawa, kau
terlihat sangat menyayangi smartphone itu dari apapun. Hingga kejadian itu
terjadi, saat sepulang sekolah untuk pertama kalinya kau berbicara kepada kami,
kau berkata bahwa kehilangan smartphonemu itu, kami memutuskan tuk membantu
mencarinya. Saat kami bertiga berpencar aku bertemu seorang pemuda dengan tubuh
besar dikalahkan oleh gadis mungil, gadis itu menghampiriku dan memberikan
smartphonemu kepadaku ia hanya berkata “Tolong kembalikan pada Lean ya dan
katakan tolong jaga smartphone ini sampai aku mengambilnya kembali” diapun
lang-“
Suara pecahan gelasku menghentikan cerita Rio.
“a – apa yang kau katakan tadi? Dimna dia
sekarang? Apakah dia baik – baik saja?
Hey jelaskan ,RIO!”
“Tenanglah ! dia baik – baik saja.”
“Maaf,Rio. Bisakah kau membiarkanku sendiri untuk
sementara waktu?”
Rio langsung pergi tanpa berkata apapun padaku.
Entah perasaan apa yang sedang kurasakan kali ini, bingung, senang, khawatir,
emosi semua itu bercampur aduk dalam diriku dan membentuk sebuah bayang –
bayangmu dalam ingatanku, Luce ternyata selama ini kau ada didekatku. Tetesan
air mata mengalir membasahi pipiku, setelah sekian lama akhirnya bisa kulihat
akhir dari penantianku selama ini, semua ini hanya kulakukan untukmu, Luceku
yang tercinta.
Mentari telah pergi dan malam pun kembali, alam
mimpiku mulai terbangun diselimuti kenanganku tentangmu. Dibawah pohon kulihat
seorang gadis mungil menatapku dengan senyuman manisnya dan berkata “Akhirnya
kita bertemu lagi,Lean.” Tetesan air matanya melewati senyuman yang terlukis
diwajahnya. Ku berlari sambil menahan tangisku saat melihatmu “Luce !” kudekap
dia dengan erat “Aku tidak akan melepaskanmu kali ini, Luce.” Dalam dekapanku
terdengar suara lembut bercampur tangisan “Terima kasih atas segalanya, aku
mencintaimu, Lean.” Perlahan sosok Luce mulai memudar dan menghilang.
“LUCE!!!!!!”
[Kriiing] Alarm berbunyi, perlahan kubuka mata ini
walau terasa berat, kurasakan sebuah air mata yang terus mengalir tanpa henti,
dan kulihat smartphone Luce ada didalam pelukanku. Apakah semua itu hanya
mimpi? ataukah potongan dari ingatanku?
- Bersambung -
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments
PK
menarik 👍👍
2022-08-12
0
anggita
👌ok
2022-03-06
1