Episode 2 - Amarah

BERISIK!!! jangan

ganggu aku, jangan kau hancurkan harapanku, aku tau semua ini sia – sia tapi

setidaknya biarkan aku terus berharap !!! berharap ia akan kembali padaku, aku

tau kenangan akan tetap menjadi kenangan, tapi paling tidak biarkan ku bertahan

dengan kenangan ini. Sebentar saja, tolong biarkan aku bermimpi sebentar saja.

Ku mulai kesunyian hari disambut senyum sang

mentari pagi dan ditemani smartphone dengan retakan penuh kerinduan didalamnya,

waktu menunjukkan pukul 9 pagi, saatnya untuk menghadiri kelas pak Yae.

Aku berangkat dengan menaiki taksi, perjalananku

diwarnai dengan pesan – pesan yang membuatku mengingatmu selalu. Tak terasa

tempat yang kutuju tinggal beberapa meter didepan, kuputuskan tuk

menon-aktifkan smartphone dan melihat keluar jendela, dan tiba – tiba……

“Pak, berhenti !!” Teriakku

Ku berlari dengan tergesa – gesa walau nafas sudah

mencapai batas namun semua itu tak penting lagi bagiku karena hal yang lebih

penting ada didepanku.

Sesaat tadi kulihat sesosok wanita dengan aura

yang begitu nostalgia berjalan ke arah sebaliknya dari kampus, Luce itukah

dirimu? Aku yakin, sangat yakin tadi aku melihat Luce berjalan didalam

kerumunan ini.

“hey, Lean !” seorang pemuda tampan rupawan

berlari menghampiriku

“ada apa, Rio? Aku sedang sibuk jangan ganggu

aku.”

“lagi – lagi kau bicara seperti itu. Ayolah

kitakan teman coba ceritakan kali ini ada apa? Apa kau melihat Luce lagi?”

 Pemuda

tampan rupawan ini adalah orang yang mengaku sebagai temanku sejak SMA, ialah

sosok yang mewarnai hidupku sejak hilangnya Luce, ia sering menyebut dirinya

adalah temanku, tapi dalam hatiku ia lebih dari sekedar teman biasa, bisa

disebut seperti sahabat, Mungkin hanya aku saja yang berfikir seperti itu.

“Tapi aku benar – benar melihatnya, Rio! Tadi dia

ada disini !!”

“sudah – sudah dari pada itu ayo kita cepat pergi,

kelas akan segera dimulai. Kau tidak suka datang terlambatkan? Yaudah ayo.”

Dengan berat hati kuturuti kata Rio, karena ialah

yang telah membuatku berubah sejak kejadian Luce. Mungkin ia adalah orang yang

paling kupercaya saat ini,walau kadang dia agak menjengkelkan dan egois tapi

karena itulah hari – hari sunyiku perlahan mulai berwarna kembali.

Bel telah berbunyi tanda kelas telah berakhir

karena aku sedang senggang kuputuskan tuk pergi ke atap dan mencari udara

segar. Disinilah tempat yang paling membuatku nyaman karena kegelisahan serta

kebingunganku seakan mencair dengan sejukkan angin lembut ini. Ku aktifkan

kembali smartphone yang ada disakuku dan melihat – lihat isi dari galery foto

Luce.

“oh iya, walau layarnya sudah retak apakah masih

dapat mengambil gambar dengan baik ya? Aku coba foto dari atas sini saja.”

Terpotret sebuah pintu masuk dengan banyak orang

yang sedang lalu lalang disekitarnya, saat ku lihat beberapa saat ku kerutkan

alis dan berfokus pada satu titik pada gambar itu. Ternyata aku melihat si Rio

sedang bergandengan tangan dengan gadis yang mirip dengan Luce. Tiba – tiba  kepercayaanku terhadapnya langsung hancur dan

berubah menjadi amarah yang menggebu-gebu. Mengapa? Apa karna inikah ia selalu

menahanku tuk mencari Luce?! Apa hubungan dia dengan Luce? Kenapa dia

merahasiakan ini dariku?

Setelah merenungkannya beberapa saat, akupun

bertekad untuk menahan amarahku sebelum mendapat penjelasan darinya, kuputuskan

pergi kerumahnya. Sesampainya dirumah Rio aku hendak menekan bel tapi ternyata

ada tangan yang menghalangiku, ternyata itu adalah tangan milik Rio. Ia

tersenyum dan menanyakan keperluan kedatanganku.

“aku lagi bosan nih, kita ke taman yok, Rio!”

Ajakku

Tanpa respon darinya, ia masuk kedalam rumahnya

lagi, selang beberapa menit keluarlah sebuah mobil dengan Rio didalamnya.

“kok bengong? Ayo!”

Sesampainya ditaman aku dan Rio bersenang – senang

terlebih dahulu, bercanda bersama dan melakukan hal – hal konyol yang lainnya.

Setelah suasananya mulai berganti aku yakin ini pasti timing yang pas untuk

membicarakannya , Kumulai dengan memperlihatkan sebuah foto yang telah kuambil.

“Rio, tolong kau jelaskan apa maksud dari foto

ini? Apa hubunganmu dengan Luce? Kau sadarkan bahwa ialah sosok yang sedang

kucari – cari?”

 “JAWAB

RIO!! KENAPA KAU DIAM SAJA? KENAPA KAU MENYEMBUNYIKAN SEMUA INI DARIKU? APA

YANG TELAH KUPERBUAT KEPADAMU? BENARKAH KAU SELAMA INI ADALAH TEMANKU? AKU

BAHKAN SUDAH MENGANGGAPMU SEBAGAI SAHABAT TERDEKATKU!”

Rio hanya duduk terdiam seakan dia menyembunyikan

sesuatu yang tidak boleh kuketahui. Aku semakin bingung apakah hal itu sangat

penting sampai aku pun tak boleh mengetahuinya? Karena tidak kuat menahan

amarah tiba – tiba tanganku memukul wajah Rio sampai ia terkapar ditanah.

Kemudian ia pergi dengan membawa misteri itu bersamanya, beberapa saat kemudian

ada pesan masuk dari Rio.

[maafkan aku, aku tak bisa mengatakannya sekarang

,tapi ada satu hal yang bisa ku beritau dengan jujur kepadamu bahwa dari dulu

aku juga menganggapmu sebagai sahabat terbaikku,Lean.]

- Bersambung -

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!