Ku pergi dengan membawa sebongkah kekesalan dalam
kedua genggaman tanganku, kulewati orang demi orang tuk sampai satu tujuan
tanpa harapan pasti, mataku hanya tertuju padamu tanpa melirik siapapun,
pikiranku terus dipenuhi bayang – bayangmu dalam kenanganku yang telah lama ku
simpan. Hingga Enigma dari Ria
menghancur leburkan bayang – bayangmu disetiap mimpiku
3 hari telah berlalu namun aku tak pernah lagi
bertemu denganmu bahkan dalam mimpi sekalipun, kenangan itu mulai kabur, hal
yang paling kutakuti semakin menjadi – jadi. Ingatanku mulai bercampur aduk
dengan ingatan masa SMAku bersama Rio, sering kali kumerasa pusing yang tak
tertahankan sampai tak sadarkan diri, namun orang disekitarku mulai melihatku
dengan pandangan aneh.
Kabar angin bilang aku sering bertingkah tak
mengenal atau tak mengingat apapun dan siapapun di kampus ini, entah sejak
kapan aku mulai di cap sebagai orang gila, satu – satunya obat bagiku hanyalah
bayangan kecilmu dalam dekapanku di hari itu.
Suatu ketika Rio dan Ria datang berkunjung
kerumahku dan mengajakku ke taman, seperti biasa taman itu tak ramai ataupun
tak sepi juga normal adalah kata yang tepat untuk menggambarkannya. Kami ber
tiga berkeliling dan bercanda seperti sedia kala tanpa masalah tapi tiba – tiba
penglihatanku mulai kabur dan tubuhku mulai terasa sangat berat untuk
mempertahankan posisi semulaku
Gelap, tak ada cahaya, tak ada jalan, tak ada yang
bisa kurasakan semuanya gelap gulita, beberapa menitpun
Setelah beberapa saat kubuka mataku dengan
perlahan dan kulihat tubuhku sudah ada di dalam pelukannamu scara tiba – tiba,
“Kau baik – baik saja kan, Lean? Ingatkah aku
siapakah diriku?”
pertanyaan demi pertanyaan tersusun dengan rampai
sampai membentu sebuah Enigma dalam kehidupanku.
- Bersambung -
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments