Episode 17 - Dimensi

Hening…..suara detak jam dinding semakin terdengar

dengan jelas, suara tawa dari luar rumah juga terdengar, tapi kita dapat

bertahan dalam keheningan sesaat itu. Hanya dalam waktu 20 menit Ria dapat

memecahkan masalah itu, tapi ia tidak mau memberitaukannya secara percuma, Ria

meminta bayaran dengan berbicara denganku secara 4 mata besok dini hari tanpa

pikir panjang akupun langsung menyetujui perjanjian tsb. Riapun bercerita pada

Jun dan Via bahwa surat cinta ini dari orang terdekatnya yang selama ini

menyukaimu juga,  pertama2 mereka berdua

tak percaya dengan analisa Ria dan akhirnya meminta bukti dari analisa itu agar

dpt dipercaya.

“aku sendiri tidak butuh kalian sampai percaya

padaku tapi jika kalian menggagalkan perjanjian itu bisa gawat, baiklah aku

beritau kalian beberapa petunjuk yg dapat kalian pahami, pertama yg jelas adlh

lambang hati pada amplob, jika kalian perhatikan lambang ini bukannya lambang

yang baru melainkan lambang yang sudah lama ia simpan lihat saja ada bnyk

goresan dan ada bau aneh sepertinya ini adalah bau dari pakaian yang sering ia

pakai, kedua dpt kalian lihat tulisan dari bawah sampai atas ada bnyk tulisan

yang tidak rapi bahkan tidak bagus, dan juga…..” Ria bercerita bnyk hal sampai

mereka berdua dpt percaya pada jawaban analisanya.

Ke esokan harinya aku tiba di rumah Ria sesuai

perjanjianku padanya kemarin, ku tekan bel yang tertera pada sebelah kiri pintu

depannya, beberapa kali ku tekan namun tak ada respon dari dalam, saat aku

pegang pintunya, ternyata pintunya tak dikunci tanpa pengawasan, dengan segera

aku tutup pintu itu dan menelpon Ria. Tiba – tiba terdengar suara HP bergetar

dari atas pohon yang ada didepan rumahnya. Kulihat ke atas, ternyata itu adlah

Ria,

“yah, ketahuan deh. Padahal aku pengen liat kamu

jika ada rumah kosong tanpa keamanan apa yang bakal kmu lakukan, dan ternyata

kamu lolos tes pertama dariku, yaudah sesudah aku turun ayo masuk ke dalam, ada

sesuatu hal yang penting yg sangat ingin kau ketahui pastinya.”

Turunnya Ria dari pohon ia langsng mendorongku

masuk rumah dan menutup semua pintu dan jendela rumahnya, ia menyuruhku untuk

duduk dan menunggunya di ruang tamu, the manis jernih menemaniku kedalam

kesendirian ini, waktu terus berjalan tanpa ada yang merasakannya, sampai suara

langkah kaki itu menyadarkanku.

“maaf menunggu lama, butuh persiapan lebih banyak

dari yang aku kira ternyata. Sekarang aku mau kau menuruti apa yang akan aku

perintahkan ya,Lean. Ok, sekarang aku mulai ya. Pertama coba tutup matamu

sambil mengkosongkan pikiranmu, dan fokuskan semuanya pada suaraku ini,

sekarang kau berbaringlah dan bayangkan tempat yang sangat membuatmu

nostalgia.” Tiba – tiba saja kesadaranku mulai melebur dalam ruangan itu,

perlahan suara Ria semakin menjauh dan semakin jauh sampai tak terdengar lagi,

ketika keheningan mulai menyelimutiku, ku putuskan tuk membuka mata ini secara

perlahan dan ternyata aku telah dimasukkan ke dimensi bawah sadarku sendiri

yang selama ini terkunci. Cahaya orange membanjiri pemandangan di tepi sungai

yang penuh kenangan itu, diantara mentari dan rembulan saling berganti posisi

itulah disaat aku berdiri dan didepanku terlihat lagi sosok diriku sendiri yang

pernah muncul di mimpiku dulu,

“wahai diriku, apakah kau benar – benar ingin tau

apa sebenarnya yg terjadi pada Luce sekarang ini? Aku tak berhak memberitahumu

tentang itu, tapi ada satu hal yang dpt ku sampaikan padamu, sisa waktumu

kurang 3 hari lagi, sampai kau benar – benar digantikan oleh dirimu saat SMA

itu, dan jika kau digantikan sudah pasti semua ingatan dan kenanganmu sejak

kuliah ini dan sebelumnya akan hilang dan lenyap tanpa sisa, kau hanya akan

dilahirkan kembali menjadi status murid SMA lagi. Ngomong2 orang yang

mengetahui tentang Luce bukanlah aku, tapi dia adlh ibu kandungmu, Lean.”

“Hah? Apa maksudmu? Bukankah ibuku sudah meninggal

saat melahirkanku? Bagaimana dia bisa hidup?” perlahan bayangan diriku mulai

melebur dan menghilang secara perlahan, kegenggam tangannya dan kucoba untuk

menahannya, namun semua itu sia2 semua perlahan menghilang.

“wahai diriku, tolong kau jangan bermacam2 dengan

Via, dia itu sangat berbahaya.”

Sebelum aku bertanya sosoknya telah lenyap tanpa

bekas…..

- Bersambung -

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!