Luluhnya Hati Arska

Suasana kelas yang gaduh karena jam kosong, tak khayal membuat membuat siswa-siswi bergosip. Rutinitas yang selalu terjadi di kelas Xl IPA1.

"Fel, lo tau nggak anak kepsek yang baru itu? Dengar-dengar sih anak ganteng, kayak bias gue Lee DongMi member Astro," ucap Faya penuh penekanan saat biasnya disebut.

"Lee DongMi, siapa sihh Fay? Nggak tau gue kalau bias lo udah ganti, setau gue bias lo itu bukannya Eun Woo," sahut Bella.

Faya mendengus kesal, karana Bella tak mengetahui Lee DongMi itu siapa? "Lee DongMi itu nama asli Cha Eun Woo tau!" nada bicara Faya mulai meninggi, ekspresi wajahnya terlihat datar.

"Ya kali, gue nggak tau Fay, lagian kan gue bukan pecinta K-Pop kaya elo!" Bella mulai terpancing, dan ikut bernada tinggi.

"Ya udah, kembali ke pokok pembahasan. Lo tau nggak Fel, anaknya kepsek kita yang baru itu?" tanya Faya seraya, memandang ke arah Fella, dengan harapan Fella menjawab iya.

"Ya kali lo nanya ke Fella, salah orang lo Fay, lagian ni ya, mau anak kepsek yang baru itu, ganteng kayak Eun Woo apa kayak Moon Bin, Sanha, Jinjin, Mj, Rocky gue nggak minat"! Cibir Bella meledek Faya.

Faya yang heran, kenapa Bella bisa menyebut nama member Astro lengkap banget langsung nyinyir tanpa ampun. "Katanya nggak suka sama K-Pop, tapi kok. Lo hapal bener semua membernya Astro!" Faya mendengus kesel.

Bella yang gelagapan langsung asal ngomong. "Hhhhhe.... dikit-dikit gue juga tau kali Fay." Bella menggaruk kepala yang tak gatal, ia merasa malu, habis mengolok orang lain, dia sendiri justru ikut-ikutan nggak jelas.

"Gue nggak tau! Anak kepala sekolah yang baru itu kayak gimana orangnya?" Fella angkat suara saat sahabatnya melenceng dari percakapan dan malah ribut sendiri.

Sebenarnya Fella sudah mengetahui anak kepala sekolah itu seperti apa wajahnya, malah Fella sudah berkenalan dari kemarin, cuma Fella memilih untuk berbohong daripada nanti, kedua sahabatnya itu terus menerus mengganggunya dengan pertanyaan yang sama.

"Tuh kan, gue bilang apa? Fella nggak mungkin tau, lo nanya ke orang yang salah Fay!" jelas Bella.

Fella hanya tersenyum kecu, dan menaikkan satu alisnya hingga tiba-tiba saja Bella menyadari ada yang berubah dari ucapan Fella.

"Ehhhh, tunggu dehh Fel, sejak kapan lo ngomongnya pake gue-elo, biasan kan lo itu ngomongnya aku-kamu?" tanya Bella seraya mengernyitkan keningnya.

"Bener. Gue, juga baru mau nanyain hal yang sama itu ke elo, Fel?" sambung faya.

Fella mengangkat satu alisnya dan mendekatkan wajahnya ke arah ke dua sahabatnya itu. "Udah dari kemarin-kemarin kali! Kalian aja yang nggak peka!" seru Fella ketus.

"Bukannya kita nggak peka! Kita itu peka banget sama elo! Orang kita selalu ada buat elo!" balas Bella tak kalah ketus.

"Tapi kok aneh yah, gue denger Fella ngomong kaya gini, kayak bukan Fella. Jangan-jangan emang bukan Fella?" celetuk Faya sambil memegangi dagunya dengan tangan sebelah kirinya.

Fella melirik ke arah Faya, mata sinis-nya kini menatap Faya dengan seksama. "Gue capek ngomong aku-kamu terus, besok kalau udah waktunya gue balik, pasti gue bakalan ngomong pakai aku-kamu."

"Elo mau balik kemana? Elo aja masih utuh di sini!" canda Bella.

"Balik ke arab, biar bisa taubat!" seru Fella dengan wajah datarnya.

Belle terkekeh dengan balasan Fella. "Tumben, ngomongnya panjang lebar kali tinggi kali alas, biasanya cuma hem, oh, ya. Sampai gue bosen dengernya, hemat banget cara ngomong lo!" sindir Bella.

Faya langsung tertawa saat Bella mulai nyinyir dan mengejek Fella, padahal gadis itu tak pernah sepeti itu sebelumnya. Bibirnya sengaja di buat-buat sudah mirip seperti bebek saja. Sementara Fella tak peduli dengan ucapan Bella, yang menurut Faya itu lucu.

...~Cinta Untuk Fella~...

Arska and the geng, sedang asyik duduk di kantin sambil menikmati softdrink dan cemilan yang baru saja mereka pesan. "lu kenapa Ka? Mood lu lagi baik yak?" tanya Dilan sambil meminum softdrink yang ada di tangannya.

Arska menarik sudut bibirnya, sebelum menjawab pertanyaan Dilan.

"Efek kebanyakan dikrubungin cewek-cewek nie Lan, nggak langsung ngejawab malah senyum kaya gitu," sahut Brayu.

"Lah, gue kapan? Kebagian dikrubungin sama cewek-ceweknya, satu pun nggak ada yang mau nyantol sama gue!" seru Aldy memelas, lelaki itu mengerucutkan bibirnya agar bisa menghayati setiap ucapannya.

"Jijik gua monyet, ngeliat muka elu yang di buat-buat kaya gitu, gua aja yang belom punya gandengan, diem aja," sahut Dilan saat merasa eneg ketika melihat, ekspresi Aldy yang di buat-buat seperti tadi.

"Aku jijik bang, aku jijik, jangan deket-deket sama aku bang, Aku jijik." Tiba-tiba saja Aldy menirukan sinetron yang sering di lihat emaknya, dengan mimik muka yang mendalami. Sudah seperti pemain sinetron yang handal saja si Aldy itu jika berhubungan dengan akting.

Namun, sebuah kacang atom melayang menimpa jidat Aldy dengan cukup keras. "Geli gue nyet, ngeliat elo kayak gitu!" seru Brayu, ketiga pemuda itu sontak tertawa, karena ke konyolan yang di buat oleh Aldy.

"Lu, suka nonton sinetron kayak gitu ya Dy, kayak emak gua aja lu!" lata Dilan menggoda sahabatnya itu.

"Sakit ni, jidat gue! Dari pada buat nimpukin orang, mending lo kasih ke gue, Bray!" lelaki itu terus mengusap-usap keningnya. "Pokoknya elo harus tanggung jawab,Bray. Harus tanggung jawab, jidat gue benjol kayak gini gara-gara elo!" lanjut Aldy dengan ekspresi memelas-nya.

Tak ada yang membelanya, justru mereka bertiga sibuk tertawa dengan tingkah Aldy yang meminta di pertanggung jawabkan, seperti seorang pacar yang minta untuk segera dinikahi. Sampai mereka lupa topik yang seharusnya di bahas.

"Perut gue sakit ni nyet! Udah kenapa? Ketawanya." kata Brayu sambil memegangi perutnya.

"Ow iya, tadi kan gue nanya ke Arska, malah topiknya jadi ke Andy semua." protes Dilan, yang langsung membuat mereka berempat terdiam sesaat, sambil mengatur napas mereka masing-masing.

Tertawa terlalu berlebih membuat perut mereka keram, saat merasakan perut mereka mulai membaik, Arska segera membuka suaranya. "Gue lagi naksir sama cewek, makanya mood gue lagi baik," ucap Arska, sambil menyandarkan punggungnya ke meja belakang.

Mereka bertiga langsung menatap ke arah Arska dengan seksama, bernapas lega tentunya.

"Gue lega Ka, ternyata lo itu normal. Gue pikir selama ini, elo itu nggak suka sama cewek. Dan lo sebenernya naksir sama gue. Karena muka gue yang cute ini." Aldy mengelus-elus dadanya yang bidang, karena merasa lega dengan ucapan Arska.

"Anjirrrrrrr gue normal kali Dy, ya kali gue naksir kecebong ubur kayak lo Dy, apa kata orang, anak gue mukanya kayak apa? Kalau gue naksir sama elo, hiii." Leleki itu mulai menggidik, sepertinya bulu kuduknya merinding, ketika membayangkan apa yang di ucapan oleh Aldy menjadi kenyataan.

Mereka lagi-lagi tertawa, dan ini semua gara-gara ulah Aldy yang mencoba mem-bully Arska.

"Tapi beneran ya Ka, gua nggak nyangka ternyata elu benar-benar normal, gua sempet mikir kayak yang Aldy bilang tadi," ucap Dilan cekikikan, tangan sebelah kirinya memegangi perutnya yang memang terasa keram.

"Sialan lo! Ya kali jeruk makan jeruk, nggak enak sama sekali!" balas Arska sambil ngeloyor kepala Dilan.

"Soalnya, selama kita sahabatan, gua belom pernah ngeliat elo pacaran Ka. Wajar aja gue mikirnya sampai kejauhan." balas Dilan.

"Cewek yang lo taksir, sekolah di sini juga Ka?" tanya Brayu membuat tawa mereka terhenti.

"Bukan, dia anak sekolah lain, dia anak SMA Gabriel Senjaya." jawab Arska cepat.

"Cakep kagak orangnya Ka?" tanta Dilan penasaran.

"Nggak cuma cakep, dia itu cantiknya luar dalem, benar-benar natural, hatinya tulus nggak di buat-buat, baru pertama kali ini gue bisa ngerasain nyaman di deket cewek, meskipun cuma sebentar, dia itu kayak bidadari yang di utus Tuhan khusus cuma buat gue." ucap Arska penuh penghayatan, lelaki itu berbicara nyerocos tanpa bisa di rem.

"Belajar ngegombal dari mana lo!" seru Aldy

"Itu nggak penting!" balasnya.

"Ya kalau nggak penting, harap di kondisikan, jangan lebay-lebay amat lah, kasihan gua yang jomblo ini," sahut Dilan penuh kesyirikan.

"Gue jadi ngebayangin, cantiknya kayak apa sih cewek yang di taksir sama Arska itu?" Aldy mulai membayangkan dan mengangkat kedua tangannya agar mampu menopang kepalanya, sudah seperti cibi-cibi saja lelaki itu.

Arska menghela napas, seraya berucap "Tapi bakalan susah buat ngedapetinya, soalnya dia beda sama cewek-cewek yang selama ini gue temuin." lelaki itu mengurungkan senyumnya.

Ketiga sahabatnya itu, dengan kompak mengerutkan kening mereka, saling lirik satu sama lain. "Sesusah apa sih Ka, incaran elu itu, masak seorang Arska Aregan yang di gandrungin banyak cewek-cewek nggak bisa nahklukin satu cewek aja!" tegas Dilan menyemangati sahabatnya itu. Disusul dengan Aldy dan Brayu juga memberi semangat.

"Gue kemarin di cuekin, dia lebih fokus sama adik gue." ekspresi muka Arska sekarang semakin masam dengan ke putusasannya yang menjalar ke dalam hatinya.

ketiga sahabatnya itu malah cekikikan mendengar perkataan Arska, mereka tak percaya jika Arska akan dicuekin sama cewek yang di taksirannya. Bagi mereka bukan Arska Aregan kalau langsung menyerah begitu saja.

"Semangat dong abang Arska, jangan nyerah gitu aja, maju terus pantang mundur!" ucapan Aldy membuat gelak tawa di antara mereka.

Anggukan kecil di berikan oleh Arska. 'Gue pasti bisa dapetin lo, Fel.' Gumang Arska dalam hati, menimbulkan senyum tipis di wajahnya yang tampan.

Terpopuler

Comments

IchaLove

IchaLove

bambang tampan 😘😘

2022-04-16

0

Fenti

Fenti

sukses kak.. mampir kak di karyaku 😊

2022-01-22

0

Ama

Ama

hadir

2022-01-13

2

lihat semua
Episodes
1 Wajah Mendung Fella
2 Peduli
3 Gadis kecil yang mengemaskan
4 Pagi hari yang suram
5 Pertemuan
6 Luluhnya Hati Arska
7 Rasa Suka Arska
8 Harapan untuk Arska
9 Kedekatan Antara Fella dan Arska
10 Rasa Sesak itu Muncul lagi
11 Hari Bahagia
12 Pertikaian di Kantin
13 Perhatian Arska
14 Puisi Cinta Untuk Arska
15 Adu Mulut, Bella Vs Brayu
16 Rahasia Brayu
17 Biyang Gosip di kelas
18 Play Boy Galau
19 Rencana Fella dan Arska
20 Pertemuan Yang di Sengaja
21 Ciuman Pertama Fella dan Arska
22 Menjaga Hati Faya
23 Gagalnya Rencana Mona
24 Spesial Biodata:
25 Ketulusan Hati Seorang Arska
26 Pesan Teror untuk Arska
27 Kebahagian Fella yang Paling Penting
28 Pokoknya Aku yang Antar Jemput Kamu, TITIK !!!
29 Trending Topik di Sekolahan
30 Pusat Perhatian
31 Lagu Indah untuk Arska
32 Penculikan
33 Kepanikan Arska
34 I Hate You Mona
35 Tuduhan Dilan
36 Another Threat !!
37 Between Confused and Love
38 Rasa Curiga Fella
39 Seperti Maling yang Tertangkap Basah
40 Are You Okay, Fella!!
41 Pengakuan Cinta Dilan
42 Pengakuan Cinta Dilan 2
43 Pengakuan Cinta Dilan 3
44 Violla yang Syok
45 Fella Pingsan
46 Mimpi atau Nyata
47 Sorry Fella.... Gue Terpaksa Bohong
48 KeKesalan Fella dan Kemarahan Faya
49 Faya Matre
50 Isi Hati Fella
51 Kecelakaan
52 Bangun Sayang!!!
53 Bella di Tembak, Brayu Cemburu
54 Pura-Pura Amnesia
55 Pura-pura Amnesia 2
56 Mulut Ember Faya
57 Trik yang Membuahkan Hasil
58 Rindu yang Mengebu
59 Liburan
60 Suara Petir yang Marah
61 Sorak Sorai di Pagi Hari
62 Iseng
63 Berdua itu Lebih Romantis
64 Sikap yang Berubah-ubah
65 Demam
66 Hujan Tanpa Petir itu Menyenangkan
67 Balik Jakarta
68 Go to School
69 Terpaksa Pulang Bareng
70 Perang Batin yang Berujung Manis
71 Belajar Bersama
72 Pajak Jadian
73 Seharian Bersama Arska
74 Baku Hantam
75 Tawa Malam di Kediaman Moregan
76 Leon dan Genk Motornya
77 Cibiran di Pagi Hari
78 Mikirin Kamu
79 Saran dari Mantan
80 Kejutan yang Menyebalkan
81 Senam Jantung
82 Mata-Mata Untuk Arska
83 Rasa Cemburu Arska
84 Ketika Kesalahpahaman Kembali Hadir
85 Ikut Camping
86 Berangkat Camping
87 Terlambat
88 Jadi Kakak Pembimbing
89 Cemburu
90 Kamu Injak Kaki Aku!!
91 Saling Cemburu
92 Hukuman yang Manis
93 Nasi Goreng
94 Putus Lebih Baik
95 Malam Api Unggun
96 Kebersamaan
97 Teori Lima Detik
98 Teori Lima Detik 2
99 Teori Lima Detik 3
100 Kesempatan
101 Terjebak Hujan
102 Menginap di Rumah Fella
103 Penganggu
104 Hari Yang di Tunggu
105 Pertukaran Cincin
106 Hari Pertama Ospek
107 Menjadi Incaran Para Senior
108 Perkelahian
109 Hari ke Dua Ospek
110 Gosip atau Fakta
111 Pura-Pura Jadi Pacar
112 Hadirnya Musuh di Keluarga Moregan
113 Identitas Asli Bella
114 Merasa Bersalah
115 Fella Sakit
116 Nasehat Dari Arska
117 Bella Vs Brayu
118 Kekonyolan Fella
119 Terlalu Nyaman
120 Sisi Lain Arska
121 Jiwa Akutansi
122 Kesedihan Brayu
123 Merasa di Rugikan
124 Ajakan untuk Menikah
125 Menghadap Calon Mertua
126 Bahan Candaan
127 Cari Muka
128 Paksaan dari Brayu
129 Cuma Pacar
130 Kesuraman
131 Wanita Gila!!
132 Tentang Perasaan Bella
133 Menyerah
134 Terlihat Imut
135 Calon Pengantin Pria
136 Hari Bahagia Itu Datang
137 Lelah Yang Membahagiakan
138 Pengantin Baru
139 Merebutkan Bella
140 Ciuman tak Langsung
141 Undangan Dari Bella
142 Ulang Tahun Bella
143 Sesakit Ini?
144 Kuatkan Diri
145 Bahan Bullyan!!
146 Kecemburuan Arska
147 Ingin di Nikahkan!
148 Tersulut Emosi
149 Menurunkan Ego!
150 Menyelesaikan Maslah
151 Rencana Gagal
152 Undangan Pernikahan
153 SAH!!
154 Malam Pertama (Perdebatan)
155 Menginginkan Cucu!!
156 Menginginkan Cucu 2
157 Menahan Rasa Malu
158 Jogja!
159 Tragedi di Jogja!
160 Sasange
161 Heha SKY View
162 Menjadi Tersangka
163 Ketakutan!!
164 Ketakutan 2
165 Masa Liburan Telah Berakhir!
166 Terpojok!
167 Rey Kampret !
168 Tiga Syarat!
169 Mengakhiri Drama!
170 Meminta Bantuan Bella
171 Kencan
172 Kencan Yang Gagal.
173 Terjebak Di Perpustakaan
174 Rasa Kesal!
175 Dia Spesial Di Mata Ku!
176 Terlalu PD
177 Romantisme Hilang Sekejab
178 Tak Ada Kabar
179 Meminta Maaf!
180 Kesialan Kevin
181 Elo Lagi!
182 Morning Kiss
183 Fella Ngidam
184 Gara-gara Mie Instan
185 Menjadi Penguntit
186 Terlalu Polos
187 Salah Sasaran
188 Acara Pertunangan
189 Mendapat Restu
190 Balikan!
191 Kelahiran Sang Penerus (END)
Episodes

Updated 191 Episodes

1
Wajah Mendung Fella
2
Peduli
3
Gadis kecil yang mengemaskan
4
Pagi hari yang suram
5
Pertemuan
6
Luluhnya Hati Arska
7
Rasa Suka Arska
8
Harapan untuk Arska
9
Kedekatan Antara Fella dan Arska
10
Rasa Sesak itu Muncul lagi
11
Hari Bahagia
12
Pertikaian di Kantin
13
Perhatian Arska
14
Puisi Cinta Untuk Arska
15
Adu Mulut, Bella Vs Brayu
16
Rahasia Brayu
17
Biyang Gosip di kelas
18
Play Boy Galau
19
Rencana Fella dan Arska
20
Pertemuan Yang di Sengaja
21
Ciuman Pertama Fella dan Arska
22
Menjaga Hati Faya
23
Gagalnya Rencana Mona
24
Spesial Biodata:
25
Ketulusan Hati Seorang Arska
26
Pesan Teror untuk Arska
27
Kebahagian Fella yang Paling Penting
28
Pokoknya Aku yang Antar Jemput Kamu, TITIK !!!
29
Trending Topik di Sekolahan
30
Pusat Perhatian
31
Lagu Indah untuk Arska
32
Penculikan
33
Kepanikan Arska
34
I Hate You Mona
35
Tuduhan Dilan
36
Another Threat !!
37
Between Confused and Love
38
Rasa Curiga Fella
39
Seperti Maling yang Tertangkap Basah
40
Are You Okay, Fella!!
41
Pengakuan Cinta Dilan
42
Pengakuan Cinta Dilan 2
43
Pengakuan Cinta Dilan 3
44
Violla yang Syok
45
Fella Pingsan
46
Mimpi atau Nyata
47
Sorry Fella.... Gue Terpaksa Bohong
48
KeKesalan Fella dan Kemarahan Faya
49
Faya Matre
50
Isi Hati Fella
51
Kecelakaan
52
Bangun Sayang!!!
53
Bella di Tembak, Brayu Cemburu
54
Pura-Pura Amnesia
55
Pura-pura Amnesia 2
56
Mulut Ember Faya
57
Trik yang Membuahkan Hasil
58
Rindu yang Mengebu
59
Liburan
60
Suara Petir yang Marah
61
Sorak Sorai di Pagi Hari
62
Iseng
63
Berdua itu Lebih Romantis
64
Sikap yang Berubah-ubah
65
Demam
66
Hujan Tanpa Petir itu Menyenangkan
67
Balik Jakarta
68
Go to School
69
Terpaksa Pulang Bareng
70
Perang Batin yang Berujung Manis
71
Belajar Bersama
72
Pajak Jadian
73
Seharian Bersama Arska
74
Baku Hantam
75
Tawa Malam di Kediaman Moregan
76
Leon dan Genk Motornya
77
Cibiran di Pagi Hari
78
Mikirin Kamu
79
Saran dari Mantan
80
Kejutan yang Menyebalkan
81
Senam Jantung
82
Mata-Mata Untuk Arska
83
Rasa Cemburu Arska
84
Ketika Kesalahpahaman Kembali Hadir
85
Ikut Camping
86
Berangkat Camping
87
Terlambat
88
Jadi Kakak Pembimbing
89
Cemburu
90
Kamu Injak Kaki Aku!!
91
Saling Cemburu
92
Hukuman yang Manis
93
Nasi Goreng
94
Putus Lebih Baik
95
Malam Api Unggun
96
Kebersamaan
97
Teori Lima Detik
98
Teori Lima Detik 2
99
Teori Lima Detik 3
100
Kesempatan
101
Terjebak Hujan
102
Menginap di Rumah Fella
103
Penganggu
104
Hari Yang di Tunggu
105
Pertukaran Cincin
106
Hari Pertama Ospek
107
Menjadi Incaran Para Senior
108
Perkelahian
109
Hari ke Dua Ospek
110
Gosip atau Fakta
111
Pura-Pura Jadi Pacar
112
Hadirnya Musuh di Keluarga Moregan
113
Identitas Asli Bella
114
Merasa Bersalah
115
Fella Sakit
116
Nasehat Dari Arska
117
Bella Vs Brayu
118
Kekonyolan Fella
119
Terlalu Nyaman
120
Sisi Lain Arska
121
Jiwa Akutansi
122
Kesedihan Brayu
123
Merasa di Rugikan
124
Ajakan untuk Menikah
125
Menghadap Calon Mertua
126
Bahan Candaan
127
Cari Muka
128
Paksaan dari Brayu
129
Cuma Pacar
130
Kesuraman
131
Wanita Gila!!
132
Tentang Perasaan Bella
133
Menyerah
134
Terlihat Imut
135
Calon Pengantin Pria
136
Hari Bahagia Itu Datang
137
Lelah Yang Membahagiakan
138
Pengantin Baru
139
Merebutkan Bella
140
Ciuman tak Langsung
141
Undangan Dari Bella
142
Ulang Tahun Bella
143
Sesakit Ini?
144
Kuatkan Diri
145
Bahan Bullyan!!
146
Kecemburuan Arska
147
Ingin di Nikahkan!
148
Tersulut Emosi
149
Menurunkan Ego!
150
Menyelesaikan Maslah
151
Rencana Gagal
152
Undangan Pernikahan
153
SAH!!
154
Malam Pertama (Perdebatan)
155
Menginginkan Cucu!!
156
Menginginkan Cucu 2
157
Menahan Rasa Malu
158
Jogja!
159
Tragedi di Jogja!
160
Sasange
161
Heha SKY View
162
Menjadi Tersangka
163
Ketakutan!!
164
Ketakutan 2
165
Masa Liburan Telah Berakhir!
166
Terpojok!
167
Rey Kampret !
168
Tiga Syarat!
169
Mengakhiri Drama!
170
Meminta Bantuan Bella
171
Kencan
172
Kencan Yang Gagal.
173
Terjebak Di Perpustakaan
174
Rasa Kesal!
175
Dia Spesial Di Mata Ku!
176
Terlalu PD
177
Romantisme Hilang Sekejab
178
Tak Ada Kabar
179
Meminta Maaf!
180
Kesialan Kevin
181
Elo Lagi!
182
Morning Kiss
183
Fella Ngidam
184
Gara-gara Mie Instan
185
Menjadi Penguntit
186
Terlalu Polos
187
Salah Sasaran
188
Acara Pertunangan
189
Mendapat Restu
190
Balikan!
191
Kelahiran Sang Penerus (END)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!