Andy and the gang sedang asyik mengobrol di depan koridor kelas Xl IPA2 . Tanpa sengaja ia bertemu dengan Fella dan kedua sahabatnya. Alan yang sudah bersahabat Andy sejak kecil langsung saja mengoceh tak karuan.
"Widih.... mantan lo makin hari makin bening aja, Dy," ucap Alan cukup keras hingga nyaring di telinga Fella.
Andy yang melihat Fella akan melintas di depannya, langsung menghalangi jalan gadis tersebut. "Buru-buru banget sih, Fel. Sini ngobrol dulu, lama kan kita nggak ngobrol." pinta lelaki itu sedikit memaksa.
Memasang ekspresi datar, gadis itu malas sekali jika harus meladeni mantan kekasihnya yang super menyebalkan itu, tak mau membuang waktunya terlalu lama, ia pun berbicara dengan sangat ketus. "Gue mau lewat! Tolong ya, jaga sikap lo! Gue nggak hobi gangguin cowok orang!"
"Galak amat lo sekarang, Fel." ledek Alex yang tiba-tiba nimbrung. Lelaki itu sejak tadi mengawasi gerak-gerik Fella.
"Punya salah apa sih Fella sama elo, bukannya Fella udah nggak ada hubungan lagi ya sama elo." Bella ikut bersuara, gadis itu nampaknya mulai terpancing emosi.
"Ya elah Bel, jangan galak-galak kenapa sih, entar cantik lo ilang lagi." rayu Alan menaikan kedua alisnya.
Bella tersenyum sinis, sambil menoleh kesamping. "Kita mau lewat. Minggir nggak kalian!" nada bicara Bella mulai meninggi.
"Gue mau ngobrol sama mantan kesayangan gue! Bukan sama elo, ngerti!" jelas Andy.
Fella merasa tak nyaman lagi dengan sikap Andy yang makin hari makin menjadi-jadi. "Gue nggak mau ngobrol sama lo, karena apa? Karena nggak P E N T I N G!" ucapnya Fella ketus.
"Ya elah Fel, sebenci itu lo sama gue?"
"Lah, emang lo patut di benci!" sahut Faya sambil melipat kedua tangannya dan menaruhnya di depan dada.
"Huft... gue nggak ngomong sama lo ya, Fay. Jadi please lo diem aja!!" sentak lelaki itu dengan ekor mata malasnya.
"Nggak tau malu banget ya lo!! Udah di tolak mentah-mentah, masih aja nyari muka depan Fella. Emangnya Fella bakalan luluh gitu sama elo!" seru Faya yang langsung menarik sudut bibir atasnya, nampaknya ia mulai emosi juga dengan kelakuan Andy.
"Udah gue bilang, lo diem bisa nggak, Fay." bentak Andy sekali lagi.
Fella yang mulai tersulut emosi langsung saja mendorong dada bidang milik Andy. "Yang seharusnya diem itu elo, bukan sahabat-sahabat gue. Mereka ngomong karena mereka mewakili isi hati gue. Gue nggak mau ngomong sama lo! Seharunya elo sadar diri!"
Alan yang memegangi pundak Andy langsung ikut bersuara. "Gitu aja emosi Fel, cuma di ajak ngobrol gitu aja, heboh! Sampai ngomong pedes kaya gitu." tutur Alan.
Bella yang memang memiliki masalah sejak kemarin, mulai naik pitam dan langsung menendang kursi yang ada di sampingnya hingga patah. "Kalian bisa minggir nggak!! Gue nggak mau berurusan sama cewek lo yang resek itu. Bahkan gara-gara tindakan tak manusiawi lo ini, bisa aja dia nyerang Fella kaya yang udah-udah. Cewek lo itu kan bar-bar! Dan satu hal lagi, kalau kalian nggak mau minggir juga, gue bakalan tonjok muka lo satu persatu, kalau perlu. Biar mampus aja sekalian!" ancamnya.
"Ya elah Bel, gitu aja di ambil hati, kita mah tau lo jago bela diri. Tapi nggak sampai buat kursi patah juga kan. Kasihan itu kursinya." sahut Alex yang mulai mengumpat di belakang Andy.
"Nggak cuma kursi yang bisa gue bikin patah. Kalau perlu kaki kalian sekalian." kata Bella yang mulai meninggikan nada bicaranya.
Alan menelan saliva-nya, ia berbisik kepada Andy. " Minggir aja Dy, daripada kaki kita patah. Gue nggak mau hal itu terjadi, kaya anak IPS waktu itu." bisik Alan mencoba mengingatkan.
Andy hanya mengangguk pelan, kemudian memberi jalan kepada Fella dan kedua sahabatnya itu.
"Nah.. gini kan lebih enak, daripada mancing emosi Bella. Mala petaka ya ada buat hidup kalian!" seru Faya sambil menghentak-hentakan kakinya di depan Andy the geng, gadis itu kemudian pergi dengan cepat di susul oleh Fella dan Bella di belakangnya.
"Anjay... jangan sekali-kali lo masukin kita ke kandang singa Dy, gue masih mau hidup." ucap Alex sambil mengelus-elus dadanya yang bidang. Lelaki itu masih menatap kepergian ketiga gadis itu.
"Huft... bener kata Alex, lo jangan coba-coba mancing perkara dah sama Bella. Kalau hal itu terjadi lagi, gue nggak mau ikut-ikutan." lanjut Alan.
Andy dengan setianya mendengar ocehan dari kedua sahabatnya itu, bahkan bulu kuduknya tiba-tiba merinding tak karuan saat mengingat kejadian waktu ia masih duduk di bangku SMP dan sekelas dengan Bella, ia membanting teman lelakinya yang berani mem-bullynya sampai patah tulang dan entah bagaimana kabarnya saat ini.
...~Cinta Untuk Fella~...
Dikelas murid-murid yang lain sibuk membicarakan Fella dan ke dua sahabatnya itu. Bella yang sudah tidak tahan langsung saja mengebrak meja dengan cukup keras.
Brak...Brak...Brak...
"Mulut kalian bisa diem nggak! Apa perlu gue bikin mulut kalian diem selamanya!" gadis itu melihat sekelilingnya, tatapannya begitu tak bersahabat seperti ingin membunuh seseorang.
Seketika seisi kelas langsung hening, tak ada yang berani membuka mulut mereka saat melihat kemarahan Bella yang sudah di pucuk ubun-ubun. Fella tau sejak kejadian kemarin Bella menjadi mudah marah, bahakan emosinya mulai tak terkontrol. Atau mungkin juga karena moodnya baru tak membaik.
"Siapa di antara kalian yang berani ngegosipin tentang jeleknya gue dan kedua sahabat gue! Tunjukin sekarang juga. Gue dari tadi udah sabar. Tapi mulut racun kalian bikin gue naik darah!" seru Bella sambil melihat ke sekelilingnya, matanya benar-benar membuat dengan sempurna.
Mereka yang tak ingin mendapat masalah dengan Bella. Langsung saja menunjuk ke arah Aldo, cowok yang suka ngerumpi sana sini dan ngegosip tak jelas.
Mata Bella kembali melebar, ia menatap lurus ke arah Aldo. Bahkan, tak ada cela bagi Aldo untuk menghindar dari gadis tersebut. "Ow... mulut racun lo, Do? Yang udah bikin seisi kelas heboh kaya gini? Apa perlu, mulut lemes lo ini, gue tutup pakai kaki meja, biar lo diem seumur hidup!" serunya dengan kaki melangkah mendekati posisi Aldo berdiri.
Aldo gemetaran, bahkan dia tiba-tiba menjadi gagap, karena tindakan Bella yang menakutkan itu. "G-g-gue.. m-min-ta.. m-m-ma-af.. Bel, gue nggak lagi-lagi ngomongin elo sama ke dua sahabat lo." ucap Aldo gagu, lelaki itu menyatukan kedua tangannya, ia memohon dengan bibir yang masih bergetar hebat akibat menahan rasa takut, bulu kuduknya secara instan berdiri. Saat tatapan Bella tak lepas darinya, lelaki itu seakan mati kutu karena tak mampu melawan gadis yang ada di hadapannya saat ini.
"Sampai, gue denger lo ngomong sekali lagi tentang kejelekan gue atau pun kedua sahabat gue yang nggak bener. Gue bakalan sumpal mulut lo pakai kaki meja!" ancam Bella tegas.
Aldo yang masih berdiri ditempatnya mengangguk pelan, badannya yang gemetar menandakan ketakutan dengan wajah tertunduk. Hingga, celana yang ia pakai pun basah karena mengompol. Seisi kelas sontak berbisik, ada juga yang tertawa karena melihat Aldo si biang nyinyir ketakutan bahkan sampai mengompol.
Bella kembali ke tempat duduk dengan muka masamnya, Fella yang tau akan isi hati Bella saat ini, mencoba menenangkan sahabatnya itu. "Lo nggak perlu se-marah ini, Bel. Kasihan Aldo, sampai ketakutan kaya gitu." ucap Fella mencoba menasehati. Tangan kanannya mulai aktif mengusap-ucap punggung Bella.
"Gue kesel aja, mulut cowok, tapi kaya bencong gitu, nyinyiran." kata Bella sambil menaruh kepalanya di atas meja.
"Iya, gue tau. Tapi ini juga demi kebaikan elo, gue tau hati lo lagi nggak baikan, tapi please. Jangan bikin nama lo makin buruk di mata temen-temen yang lain." Fella kembali menasehati.
"Iya Fel, gue minta maaf, nggak seharusnya gue marah-marah. Tapi gue ingat kejadian kemarin, rasanya gue nggak terima aja!" kata Bella seraya memeluk erat tubuh Fella, matanya memanas ketika mengigat kejadian kemarin.
"Nangis aja Bel, kalau itu bisa bikin elo tenang. Gue siap jadi sandaran elo ketika lo sedih kaya gini." ujar Fella yang membalas pelukan sahabatnya itu dengan erat juga.
Faya mengerutkan keningnya, gadis itu ingin bertanya tentang masalah apa yang dialami oleh Bella. Tapi ia urungkan karena tak ingin membebani Bella terlalu berat, yang terpenting saat ini adalah menenangkan sahabatnya itu terlebih dahulu. Faya segera mengusap-usap punggung Bella yang masih memeluk Fella itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 191 Episodes
Comments
IchaLove
Sumpel aja pakai kaus kaki 😠😠
2022-04-16
0
nunu
biang gosip emang harus di basmi 😡😡
2022-01-06
0
EsKobok
semangat kak Fella 😍
2021-12-28
0