Peduli

Enam bulan berlalu, Fella yang tadinya periang kini berubah menjadi Pendiam, jutek, dan tak mau tau urusan orang lain. Gadis itu serasa memiliki kehidupan yang baru, meskipun tak sedikit siswa yang justru semakin mengejarnya.

"Fel, main yuk suntuk, nih. Semenjak lo putus sama si Andy, lo berubah banget tau, jadi nyebelin. Nggak asyik," ucap Faya dengan bibir yang masih nyinyir karena tak mendapat respon dari Fella.

"Fella Ananstasya Cantika, dengerin gua ngomong nggak sih! Capek tau, tiap hari di kacangin tuh!" tegas Faya yang lagi-lagi nyinyir bibirnya.

"Hem...... !" Balas Fella seraya memandang ke arah Faya dengan wajah datarnya.

"Jawab kenapa sih, Fel. Masak iya, si Faya udah ngomong panjang lebar kali tinggi, jawabnya elo cuma hem.. ..!" sahut Bella yang ikut jengkel dengan sikap dingin Fella.

"Iya, iya! Emang kalian mau main kemana? Habis pulang sekolah ini, kalau sore, aku udah ada janji sama Bunda. Mau nemenin dia ke butik! PUAS!!!!!!! " seru Fella sambil mengangkat satu alisnya dan tentunya tanpa ekspresi.

"PUAS..... banget dong, Fel." ucap Faya dan Bella hampir bersamaan, sambil cengengesan karena mendapat jawaban yang memuaskan dari mulut bibir Fella itu.

"Udah! Kalian duduk sana! Kenapa masih di sini? Apa mau ngerumpi terus! Kalau masih mau ngerumpi terus, itu artinya kalian ngerusak suasana hati aku!" seru Fella tanpa ekspresi.

 

"Ya elah, tega amat lo, Fel. Sekalinya mau ngomong. Nyakitin hati terus, pedes kayak sambelnya mbak Mimin. Sedih gua, gara-gara Andy, gua kena semprot muluk." gerutu Faya sambil memajukan bibirnya dan beranjak duduk di samping Fella.

"Aku lagi belajar ini! Kalau kamu terus-terusan cerewet, itu cuma akan ngerusak konsentrasi aku. mending kalian pergi ke kantin apa kemana gitu." sindir Fella sambil memegangi kepala dengan tangan kanannya, dan sesekali ia melirik ke arah Faya dan Bella secara bergantian.

"Iya, iya! Kita pergi ini, jangan nyariin. Tapi awas aja kalau entar nggak jadi!" seru Bella, sambil menunjuk kearah Fella. Seraya menarik tangan Faya yang baru saja duduk di samping Fella.

Suasana hening di kelas membuat Fella semakin terhanyut dengan buku-buku pelajarannya, sesekali Fella menghela napas dan membuang dengan sembarangan. Dan tanpa ia sadari ada sepasang mata yang mengamati gerak-gerik Fella dari kejauhan.

Ya, sosok itu adalah Andy, sejak mereka putus Andy dan Fella tidak pernah sekali pun saling menyapa, apa lagi sekedar mengobrol melalui telepon.

 

'Sorry ya Fel. Gara-gara gue, kita jadi jauh kaya gini,' ucap Andy dalam hati. Sesaat lamunan Andy harus terusik dengan kehadiran Jessy yang tiba-tiba menepuk bahunya dari belakang.

"Sayang, ngelamunin apaan sih? Dari tadi aku liatin kamu terus tau. Tapi, kamu kaya nggak fokus gitu ke aku," ucap Jessy dengan wajah memelas-nya.

"A-h..... n-nggak papa kok, sayang. Cuma, tadi itu ada yang kelupaan di rumah, jadi aku coba buat ingat-ingat apa yang kelupaan," ucap Andy sedikit terbata-bata.

"Yang bener? Nggak ada yang kamu sembunyi-in dari aku?" tanya Jessy curiga.

"Beneran sayang, ngapain aku bohong sama kamu, nggak ada untungnya juga kan buat, aku." Andy mencoba meyakinkan kekasihnya itu.

 

Ya Jessy adalah alasan Andy untuk memutukan hubungannya dengan Fella, karena Jessy adalah inta pertamanya Andy, tapi rasa bersalah itu muncul ketika Andy melihat Fella yang tadinya periang, kini berubah menjadi gadis yang dingin dan jutek. Sekilas ia menoleh, dan meraih tangan Jessy, dan menariknya, agar meninggalkan tempat itu.

 

...~Cinta Untuk Fella~...

 

Jam yang di tunggu-tunggu Faya dan Bella pun akhirnya tiba, karena mereka tidak terlalu suka dengan gurunya yang super killer dan juga mata pelajaran yang terbilang sangat membosankan, alias mereka nggak ngerti sama sekali. Membuat kedua gadis itu mengantuk dan sesekali menguap, di sepanjang pelajaran.

"Akhirnya, kelar juga. Dari tadi gue ngantuk banget, mana rahang gue sakit gara-gara kebanyakan nguap, dan yang lebih parahnya lagi. Gue nggak tau, Pak Ramlan bahas apa. Nggak bisa fokus gue," ucap Faya sambil terus menguap.

"Hehehe, sama. Gue juga nggak ngerti, mungkin karena dodolnya kita kali ya Fay" sahut Bella sambil mengambil tasnya dengan tidak sabaran.

"Itu bukan karena kalian yang dodol. Kalian aja yang males belajar," ucap Fella seraya meninggalkan Faya dan Bella dengan langkah cukup cepat.

"Hem, iya, iya nona genius, yang dari orok udah di takdirin jadi juara 1 terus!" jelas Faya dan Bella kompak, seraya berlari mengikuti Fella yang terlebh dahulu keluar dari dalam kelas.

Ketika kedua gadis itu mengejar Fella, dan belum sempat meraih tangan Fella. Tiba-tiba BRUKKKKKK, buku-buku yang ada di tangan Fella pun berhamburan jatuh kelantai, Jessy yang asyik bercanda dengan Andy tanpa sengaja menabrak Fella karena tak terlalu fokus dengan jalannya.

"Maaf, aku nggak sengaja, aku nggak liat," ucap Jessy terlihat panik.

Fella tak menghiraukan ucapan Jessy, gadis itu masih disibukan dengan buku-buku yang sudah tercecer di atas lantai. Jessy yang bingung harus berbuat apa, akhirnya memutuskan untuk membantu Fella merapikan buku-buku yang berserakan di lantai tersebut, tapi Fella tetap tidak menghiraukannya.

"Makanya kalau jalan itu yang bener!! Pakai mata, jangan pakai mulut!" kata Faya sengaja menyindir.

Fella tetap dengan ekspresi datarnya, tak menghiraukan ucapan Jessy maupun Faya. Gadis itu berdiri dan langsung melebarkan langkah kakinya untuk segera pergi dari tempat tersebut, tanpa melihat atau pun bersuara sedikit pun. Andy yang melihat kejadian itu sungguh sangat heran dengan sikap dingin Fella.

'Kenapa? Fel, lo berubah derastis kaya gini? Apa mungkin ini semua gara-gara gue, gue memang bodoh!!" gumam Andy dalam hati, seketika Andy tersadar ketika Jessy berteriak .

 

"Idih. Cantik-cantik nggak punya mulut apa? Udah minta maaf, tetep aja diem, bikin kesal. Udah di bantuin juga, nggak bilang terimakasih!" seru Jessy sambil mengepalkan kedua tangannya dan berusaha berdiri di bantu oleh Andy.

Kedua gadis itu saling bertukar pandang, sebelum akhirnya memilih untuk membuka mulut racun mereka.

"Wajar, lah. Fella kaya gitu. Ini semua juga gara-gara cowok lo itu, kalau nggak percaya sama omongan gue. Lo bisa tanya ke Andy, dia udah ngapain Fella, sampai Fella sedingin itu!" ketus Bella. Sengaja menyindir Andy agar tau kesalahannya, gadis itu langsung menarik pergelangan tangan Faya dan pergi dari tempat itu.

Mendengar ucapan Bella, Jessy semakin jengkel. Ekor matanya melirik kearah Andy dengan sinis-nya. "Sayang, apa sih yang di bilang cewek tadi, aku nggak ngerti! Kamu bisa nggak? Jelasin apa yang nggak aku ketahui soal si Fella, Fella itu," ucap Jessy kesal, napasnya narik turun tak karuan.

"Iya, aku bakalan jelasin, tapi nggak sekarang ya sayang," ujar Andy dengan nada lembut.

 

Andy masih bingung melihat sikap Fella yang jauh berbeda 180°. Kenapa Fella bisa sebegitu dinginnya sampai-sampai gadis itu tak mau lagi memandang kearah Andy lagi. Yah, Andy sadar, mutusin gadis yang pas baru sayang-sayangnya, pas lagi senang-senangnya dan, pas baru nonton pula. Lelaki itu justru memutuskan hubungannya Fella demi gadis yang sekarang ada di sampingnya itu, demi cinta pertamanya Andy, lelaki itu menjadi cowok yang begitu egois, dan tidak berperasaan sama sekali.

Andy menghela napas dan membuangnya dengan sembarangan, lalu memegang tangan Jessy dengan lembut, agar Jessy tenang dan tidak marah-marah lagi.

Bukan hanya Andy saja yang heran. Bahkan, Faya dan Bella pun juga sangat heran dan bingung dengan sikap sahabatnya itu, yang berubah total. Semakin hari semakin dingin dan juga semakin jutek dan BODO AMAT sama urusan orang lain.

Kedua gadis itu, hanya bisa bersabar mengharap ada sebuah keajaiban yang bisa merubah watak sahabatnya itu kembali seperti semula.

"Mau nonton, belanja, makan atau apa, nih??" tanya Fella memecah keheningan.

"Kita belom tau juga ni Fel, lo ikutan mikir, gih," ucap Bella balik.

"Kalian yang ngajakin kesini. Tapi kalian cuma diem aja, terus nggak tau mau kemana? Kalau gitu, mending aku pulang aja!" ucap Fella seraya memutar tubuhnya dan hendak pulang.

"Eh..... jangan lah, ngajak lo kesini aja udah susah banget. Masak iya, elo mau main pulang, rugi lah kita." ucap Faya sambil memegang lengan Fella.

"Fel, elo kok kejam banget sih, sama si Jessy. Tadi dia udah minta maaf, loh. Sama elo, tapi kok elo cuma diem aja. Malah main pergi aja kaya orang nggak punya salah. Apa karena tadi ada si Andy, makanya lo milih diem aja dan langsung pergi?." ucap Bella penuh pertanyaan.

Fella pun tak langsung menjawab pertanyaan Bella, justru gadis itu melepaskan tangan Faya dari lengannya, dan berjalan begitu saja tanpa menghiraukan pertanyaan Bella.

"Ya Tuhan, Fella..... Bella tuh nanya ke elo, lo-nya kok nggak meghargai banget sih!! Nyebelin!" teriak Faya kesal.

Fella menghentikan langkahnya dan berbalik, menatap lurus ke arah ke dua sahabatnya itu , seraya berucap. "Maaf, kalian belum ngerti sama sekali, suatu saat kalian juga akan ngerti, kalau kalian ada di posisi aku!" balas Fella yang langsung menghampiri ke dua sahabatnya, Fella menghela napas berat matanya mulai berkaca-kaca karena sejak tadi Fella menahan sesak di dalam dadanya, Fella langsung memeluk ke dua sahabatnya itu dengan erat. Isak tangisnya tak bisa lagi ia tahan.

"Maafin aku ya. Bel, Fay, aku hanya bisa membuat kalian khawatir dan kesal. Aku hanya bisa membuat kalian marah-marah karena sikap egois aku dan keras kepala ku ini. Kalian pasti muak dengan sikap aku saat ini." ucap Fella, gadis itu tak bisa berkata-kata lagi.

"Kita juga minta maaf Fel, seharusnya kita nggak mojokin elo kaya gini," sahut Bella.

Cukup lama mereka berpelukan, hingga menjadi sorotan bagi pengunjung lainnya, tapi mereka tetap tak menghiraukannya. Mereka hanya peduli dengan keadaan Fella saat ini, mereka tau Fella masih sangat kecewa dengan tindakan Andy.

Terpopuler

Comments

IchaLove

IchaLove

Mereka sweet banget sih, pengen punya temen kaya mereka

2022-04-16

0

Your name

Your name

Setidaknya kalau ada masalah teman-teman Fella selalu ada untuknya

2022-03-04

3

Mommy Chand

Mommy Chand

salam.dari kutukan cinta sang casanova 2

2022-02-08

0

lihat semua
Episodes
1 Wajah Mendung Fella
2 Peduli
3 Gadis kecil yang mengemaskan
4 Pagi hari yang suram
5 Pertemuan
6 Luluhnya Hati Arska
7 Rasa Suka Arska
8 Harapan untuk Arska
9 Kedekatan Antara Fella dan Arska
10 Rasa Sesak itu Muncul lagi
11 Hari Bahagia
12 Pertikaian di Kantin
13 Perhatian Arska
14 Puisi Cinta Untuk Arska
15 Adu Mulut, Bella Vs Brayu
16 Rahasia Brayu
17 Biyang Gosip di kelas
18 Play Boy Galau
19 Rencana Fella dan Arska
20 Pertemuan Yang di Sengaja
21 Ciuman Pertama Fella dan Arska
22 Menjaga Hati Faya
23 Gagalnya Rencana Mona
24 Spesial Biodata:
25 Ketulusan Hati Seorang Arska
26 Pesan Teror untuk Arska
27 Kebahagian Fella yang Paling Penting
28 Pokoknya Aku yang Antar Jemput Kamu, TITIK !!!
29 Trending Topik di Sekolahan
30 Pusat Perhatian
31 Lagu Indah untuk Arska
32 Penculikan
33 Kepanikan Arska
34 I Hate You Mona
35 Tuduhan Dilan
36 Another Threat !!
37 Between Confused and Love
38 Rasa Curiga Fella
39 Seperti Maling yang Tertangkap Basah
40 Are You Okay, Fella!!
41 Pengakuan Cinta Dilan
42 Pengakuan Cinta Dilan 2
43 Pengakuan Cinta Dilan 3
44 Violla yang Syok
45 Fella Pingsan
46 Mimpi atau Nyata
47 Sorry Fella.... Gue Terpaksa Bohong
48 KeKesalan Fella dan Kemarahan Faya
49 Faya Matre
50 Isi Hati Fella
51 Kecelakaan
52 Bangun Sayang!!!
53 Bella di Tembak, Brayu Cemburu
54 Pura-Pura Amnesia
55 Pura-pura Amnesia 2
56 Mulut Ember Faya
57 Trik yang Membuahkan Hasil
58 Rindu yang Mengebu
59 Liburan
60 Suara Petir yang Marah
61 Sorak Sorai di Pagi Hari
62 Iseng
63 Berdua itu Lebih Romantis
64 Sikap yang Berubah-ubah
65 Demam
66 Hujan Tanpa Petir itu Menyenangkan
67 Balik Jakarta
68 Go to School
69 Terpaksa Pulang Bareng
70 Perang Batin yang Berujung Manis
71 Belajar Bersama
72 Pajak Jadian
73 Seharian Bersama Arska
74 Baku Hantam
75 Tawa Malam di Kediaman Moregan
76 Leon dan Genk Motornya
77 Cibiran di Pagi Hari
78 Mikirin Kamu
79 Saran dari Mantan
80 Kejutan yang Menyebalkan
81 Senam Jantung
82 Mata-Mata Untuk Arska
83 Rasa Cemburu Arska
84 Ketika Kesalahpahaman Kembali Hadir
85 Ikut Camping
86 Berangkat Camping
87 Terlambat
88 Jadi Kakak Pembimbing
89 Cemburu
90 Kamu Injak Kaki Aku!!
91 Saling Cemburu
92 Hukuman yang Manis
93 Nasi Goreng
94 Putus Lebih Baik
95 Malam Api Unggun
96 Kebersamaan
97 Teori Lima Detik
98 Teori Lima Detik 2
99 Teori Lima Detik 3
100 Kesempatan
101 Terjebak Hujan
102 Menginap di Rumah Fella
103 Penganggu
104 Hari Yang di Tunggu
105 Pertukaran Cincin
106 Hari Pertama Ospek
107 Menjadi Incaran Para Senior
108 Perkelahian
109 Hari ke Dua Ospek
110 Gosip atau Fakta
111 Pura-Pura Jadi Pacar
112 Hadirnya Musuh di Keluarga Moregan
113 Identitas Asli Bella
114 Merasa Bersalah
115 Fella Sakit
116 Nasehat Dari Arska
117 Bella Vs Brayu
118 Kekonyolan Fella
119 Terlalu Nyaman
120 Sisi Lain Arska
121 Jiwa Akutansi
122 Kesedihan Brayu
123 Merasa di Rugikan
124 Ajakan untuk Menikah
125 Menghadap Calon Mertua
126 Bahan Candaan
127 Cari Muka
128 Paksaan dari Brayu
129 Cuma Pacar
130 Kesuraman
131 Wanita Gila!!
132 Tentang Perasaan Bella
133 Menyerah
134 Terlihat Imut
135 Calon Pengantin Pria
136 Hari Bahagia Itu Datang
137 Lelah Yang Membahagiakan
138 Pengantin Baru
139 Merebutkan Bella
140 Ciuman tak Langsung
141 Undangan Dari Bella
142 Ulang Tahun Bella
143 Sesakit Ini?
144 Kuatkan Diri
145 Bahan Bullyan!!
146 Kecemburuan Arska
147 Ingin di Nikahkan!
148 Tersulut Emosi
149 Menurunkan Ego!
150 Menyelesaikan Maslah
151 Rencana Gagal
152 Undangan Pernikahan
153 SAH!!
154 Malam Pertama (Perdebatan)
155 Menginginkan Cucu!!
156 Menginginkan Cucu 2
157 Menahan Rasa Malu
158 Jogja!
159 Tragedi di Jogja!
160 Sasange
161 Heha SKY View
162 Menjadi Tersangka
163 Ketakutan!!
164 Ketakutan 2
165 Masa Liburan Telah Berakhir!
166 Terpojok!
167 Rey Kampret !
168 Tiga Syarat!
169 Mengakhiri Drama!
170 Meminta Bantuan Bella
171 Kencan
172 Kencan Yang Gagal.
173 Terjebak Di Perpustakaan
174 Rasa Kesal!
175 Dia Spesial Di Mata Ku!
176 Terlalu PD
177 Romantisme Hilang Sekejab
178 Tak Ada Kabar
179 Meminta Maaf!
180 Kesialan Kevin
181 Elo Lagi!
182 Morning Kiss
183 Fella Ngidam
184 Gara-gara Mie Instan
185 Menjadi Penguntit
186 Terlalu Polos
187 Salah Sasaran
188 Acara Pertunangan
189 Mendapat Restu
190 Balikan!
191 Kelahiran Sang Penerus (END)
Episodes

Updated 191 Episodes

1
Wajah Mendung Fella
2
Peduli
3
Gadis kecil yang mengemaskan
4
Pagi hari yang suram
5
Pertemuan
6
Luluhnya Hati Arska
7
Rasa Suka Arska
8
Harapan untuk Arska
9
Kedekatan Antara Fella dan Arska
10
Rasa Sesak itu Muncul lagi
11
Hari Bahagia
12
Pertikaian di Kantin
13
Perhatian Arska
14
Puisi Cinta Untuk Arska
15
Adu Mulut, Bella Vs Brayu
16
Rahasia Brayu
17
Biyang Gosip di kelas
18
Play Boy Galau
19
Rencana Fella dan Arska
20
Pertemuan Yang di Sengaja
21
Ciuman Pertama Fella dan Arska
22
Menjaga Hati Faya
23
Gagalnya Rencana Mona
24
Spesial Biodata:
25
Ketulusan Hati Seorang Arska
26
Pesan Teror untuk Arska
27
Kebahagian Fella yang Paling Penting
28
Pokoknya Aku yang Antar Jemput Kamu, TITIK !!!
29
Trending Topik di Sekolahan
30
Pusat Perhatian
31
Lagu Indah untuk Arska
32
Penculikan
33
Kepanikan Arska
34
I Hate You Mona
35
Tuduhan Dilan
36
Another Threat !!
37
Between Confused and Love
38
Rasa Curiga Fella
39
Seperti Maling yang Tertangkap Basah
40
Are You Okay, Fella!!
41
Pengakuan Cinta Dilan
42
Pengakuan Cinta Dilan 2
43
Pengakuan Cinta Dilan 3
44
Violla yang Syok
45
Fella Pingsan
46
Mimpi atau Nyata
47
Sorry Fella.... Gue Terpaksa Bohong
48
KeKesalan Fella dan Kemarahan Faya
49
Faya Matre
50
Isi Hati Fella
51
Kecelakaan
52
Bangun Sayang!!!
53
Bella di Tembak, Brayu Cemburu
54
Pura-Pura Amnesia
55
Pura-pura Amnesia 2
56
Mulut Ember Faya
57
Trik yang Membuahkan Hasil
58
Rindu yang Mengebu
59
Liburan
60
Suara Petir yang Marah
61
Sorak Sorai di Pagi Hari
62
Iseng
63
Berdua itu Lebih Romantis
64
Sikap yang Berubah-ubah
65
Demam
66
Hujan Tanpa Petir itu Menyenangkan
67
Balik Jakarta
68
Go to School
69
Terpaksa Pulang Bareng
70
Perang Batin yang Berujung Manis
71
Belajar Bersama
72
Pajak Jadian
73
Seharian Bersama Arska
74
Baku Hantam
75
Tawa Malam di Kediaman Moregan
76
Leon dan Genk Motornya
77
Cibiran di Pagi Hari
78
Mikirin Kamu
79
Saran dari Mantan
80
Kejutan yang Menyebalkan
81
Senam Jantung
82
Mata-Mata Untuk Arska
83
Rasa Cemburu Arska
84
Ketika Kesalahpahaman Kembali Hadir
85
Ikut Camping
86
Berangkat Camping
87
Terlambat
88
Jadi Kakak Pembimbing
89
Cemburu
90
Kamu Injak Kaki Aku!!
91
Saling Cemburu
92
Hukuman yang Manis
93
Nasi Goreng
94
Putus Lebih Baik
95
Malam Api Unggun
96
Kebersamaan
97
Teori Lima Detik
98
Teori Lima Detik 2
99
Teori Lima Detik 3
100
Kesempatan
101
Terjebak Hujan
102
Menginap di Rumah Fella
103
Penganggu
104
Hari Yang di Tunggu
105
Pertukaran Cincin
106
Hari Pertama Ospek
107
Menjadi Incaran Para Senior
108
Perkelahian
109
Hari ke Dua Ospek
110
Gosip atau Fakta
111
Pura-Pura Jadi Pacar
112
Hadirnya Musuh di Keluarga Moregan
113
Identitas Asli Bella
114
Merasa Bersalah
115
Fella Sakit
116
Nasehat Dari Arska
117
Bella Vs Brayu
118
Kekonyolan Fella
119
Terlalu Nyaman
120
Sisi Lain Arska
121
Jiwa Akutansi
122
Kesedihan Brayu
123
Merasa di Rugikan
124
Ajakan untuk Menikah
125
Menghadap Calon Mertua
126
Bahan Candaan
127
Cari Muka
128
Paksaan dari Brayu
129
Cuma Pacar
130
Kesuraman
131
Wanita Gila!!
132
Tentang Perasaan Bella
133
Menyerah
134
Terlihat Imut
135
Calon Pengantin Pria
136
Hari Bahagia Itu Datang
137
Lelah Yang Membahagiakan
138
Pengantin Baru
139
Merebutkan Bella
140
Ciuman tak Langsung
141
Undangan Dari Bella
142
Ulang Tahun Bella
143
Sesakit Ini?
144
Kuatkan Diri
145
Bahan Bullyan!!
146
Kecemburuan Arska
147
Ingin di Nikahkan!
148
Tersulut Emosi
149
Menurunkan Ego!
150
Menyelesaikan Maslah
151
Rencana Gagal
152
Undangan Pernikahan
153
SAH!!
154
Malam Pertama (Perdebatan)
155
Menginginkan Cucu!!
156
Menginginkan Cucu 2
157
Menahan Rasa Malu
158
Jogja!
159
Tragedi di Jogja!
160
Sasange
161
Heha SKY View
162
Menjadi Tersangka
163
Ketakutan!!
164
Ketakutan 2
165
Masa Liburan Telah Berakhir!
166
Terpojok!
167
Rey Kampret !
168
Tiga Syarat!
169
Mengakhiri Drama!
170
Meminta Bantuan Bella
171
Kencan
172
Kencan Yang Gagal.
173
Terjebak Di Perpustakaan
174
Rasa Kesal!
175
Dia Spesial Di Mata Ku!
176
Terlalu PD
177
Romantisme Hilang Sekejab
178
Tak Ada Kabar
179
Meminta Maaf!
180
Kesialan Kevin
181
Elo Lagi!
182
Morning Kiss
183
Fella Ngidam
184
Gara-gara Mie Instan
185
Menjadi Penguntit
186
Terlalu Polos
187
Salah Sasaran
188
Acara Pertunangan
189
Mendapat Restu
190
Balikan!
191
Kelahiran Sang Penerus (END)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!