Cinta Untuk Fella

Cinta Untuk Fella

Wajah Mendung Fella

Suasana kelas yang ramai membuat wajah Fella semakin masam. Faya dan Bella pun menjadi heran dengan sikap sahabatnya itu, karena gadis itu biasanya terlihat sangat periang dan sering sekali membuat ulah, namun hari ini sikapnya sangat jauh berbeda.

"Fel, muka elo kenapa sih? Kusut amat??" tanya Faya, seraya menarik kursi yang ada di depan meja Fella dan duduk tepat di depan sahabatnya itu.

"Iya ni, dari tadi pagi. Muka lo kucel banget. Udah kaya nggak ada semangat hidup. Mati segan, hidup pun tak mau!" timbrung Bella yang sudah duduk di sebelah Fella.

Fella masih terdiam dengan muka datarnya, dan tanpa ada niatan untuk menjawab pertanyaan dari kedua sahabatnya itu. Gadis itu langsung berdiri, dan pergi dari kelas dengan langkah lamban. Faya dan Bella semakin terheran- heran dengan perubahan sikap dingin dari sahabatnya itu.

"Anjir, gue di cuekin," gumam Bella, masih tak percaya.

 

Faya langsung berdiri dan menatap punggung Fella yang masih terlihat di ambang pintu kelasnya itu, gadis itu langsung berteriak dengan sangat kencangnya. "Fella........!" teriaknya.

Teriakan Faya sukses membuat seisi kelas yang tadinya ramai seperti pasar dadakan itu pun, mendadak hening, teman-teman sekelasnya pun langsung mencari dimana arah sumber suara itu berada.

Ya, benar saja. Itu membuat Bella malu. Gadis itu tanpa nanti-nanti langsung berdiri untuk menghampiri Faya dan membuka suaranya. Seraya membekap mulut Faya menggunakan tangan sebelah kirinya. "Maaf ya teman-teman, Faya kalau udah lapar emang suka teriak-teriak nggak jelas kaya gini. Jadi, maklum aja kalau dia suka malu- maluin. Buat kalian, hati-hati aja ya, kalau makan bareng si Faya ini," ucap Bella sesaat.

Gadis itu langsung menarik tangan Faya, setelah melepaskan tangannya dari mulut sahabatnya itu. Mereka pergi dari kelas dengan langkah cepat karena Bella sedang menahan rasa malu. "Lo gila ya Fay! Bikin malu gue tau!" bentak Bella, dengan wajah tertekuk.

"Gila mana? Sama sikap Fella yang tiba-tiba berubah, jadi nyebelin kaya tadi! Di tanya bukannya ngejawab, malah main nyelonong pergi gitu aja. Nggak ada sopan-sopan nya itu anak lama-lama." celetuk Faya dengan hati yang masih dongkol, sambil sesekali memajukan bibirnya, melipat kedua tangannya dan menaruhnya di depan dada.

 

"Iya Fay, gue juga tau. Tapi seenggaknya elo bisa dong, jaga sedikit sikap elo yang malu-maluin itu." balas Bella.

"Urat malu gue udah putus, karena kesabaran gue udah terbuang percuma! Kaya pagi ini!"

Bella berdecak, menyunggingkan sudut bibir kirinya ke atas, "Pantesan, selama ini elo nggak punya malu."

Faya menghentikan langkahnya, "Semenjak gue kenal sama kalian, gue jadi nggak punya malu! Puas lo!" sentak Faya, dengan ekspresi datarnya.

Bella terkekeh mendengar kejujuran Faya. "Akhirnya, elo jujur juga Fay."

"Ngomong-ngomong, emang lo nggak heran sama sikap Fella yang kaya tadi itu?" tanya Faya mencoba mengalihkan topik pembicaraan, gadis itu kembali melangkahkan kakinya.

"Sebenernya, gue juga heran sama sikap itu anak, nggak cuma elo doang, kok. Cuma gue lagi mikir gimana positifnya aja." sahut Bella. Gadis itu mulai celingukan ke kanan kiri.

"Lo, ngapain sih Bel??" ucap Faya dengan hati yang masih kesel.

"Nyariin Fella! tuh anak kemana, sih? Gue kan khawatir banget sama dia," jawabnya.

"Tuh anak, paling juga di kantin. Makan, kemana lagi kalau nggak di sana." ucap Faya dengan wajah semrawutnya. Gadis itu menjawab ngasal agar Bella tak semakin meluas dalam melayangkan pertanyaannya yang rada nyeleneh kepadanya.

Langkah mereka harus terhenti, ketika mereka melihat Andy dengan seorang gadis yang jarang sekali mereka lihat, nampaknya murid baru.

"Bel, lo liat nggak? Itu bukannya Andy?? Terus itu cewek, siapa sih? Kenapa mereka kelihatan akrab banget kayak gitu??" tanya Faya sambil mengerutkan keningnya.

"Hem, kayaknya gue paham sekarang Fay, kenapa pagi-pagi Fella mukanya udah kekihatan kucel kaya pakaian yang nggak di cuci selama setahun," katanya mengira-ira.

Faya memutar bola matanya, dia menatap lurus kearah Bella dengan rasa penasarannya. 'Ada gitu, baju yang nggak di cuci selama setahun,' pikirnya sejenak. Namun, dengan spontan, Faya pun juga menanggapinya. "Bau dong Bel, kalau nggak di cuci selama setahun." ekspresi wajah Faya terlihat begitu polos.

"Itu cuma perumpamaan aja, Faya!" seru Bella dengan nada tinggi.

"Hem, sama aja bau, nggak bisa bayangin kaya apa bentuk bajunya, hii.... pasti mengerikan," kata Faya seraya mengangkat kedua bahunya, gadis itu menghela napasnya dalam-dalam sebelum akhirnya membuangnya dengan sembarang.

Dengan hati yang masih kesal, Bella menghampiri Andy yang berada di depan manding itu. "Andy, lihat Fella nggak???" tanya Bella sambil mengontrol emosinya agar tak meluap.

Andy yang melihat kedatangan Faya dan Bella pun sontak terkejut mata lelaki itu melebar. Namun, lelaki itu tetap menjawab pertanyaan Bella dengan santai. "Sorry Bel, gue nggak tau, Fella pergi kemana? Dari semalaman gue juga telpon ponselnya tapi nggak aktif. Apa mungkin gara-gara kemarin sore, Fella jadi..." belum sempat Andy melanjutkan ucapannya Bella langsung motong pembicaraan lelaki tersebut.

"Loh! Gara-gara kemarin sore? Emang lo ngapain Fella? Sampai, dia pagi-pagi udah murung. Udah kaya nggak ada semangat hidup!!" seru Bella sedikit ngegas.

"Lo tanya ke Fella sendiri ya, gue lagi sibuk, nih," kata Andy seraya pergi ninggalin Faya dan Bella.

Lelaki itu menggandeng gadis yang sejak tadi ada di sampingnya itu, membuat Bella dan Faya semakin curiga dengan perubahan sikap sahabatnya itu. 'Jangan-jangan ada hubungannya sama ini,' pikir Bella sejenak.

"Dasar....Andy! Di tanya bukanya jawab malah main pergi gitu aja! Nambah emosi gue aja tuh, anak. nggak elo nggak Fella sama-sama nyebelin! Sama-sama bikin darah tinggi gue naik. Aduh, kenapa gue se-emosi kaya gini sih!" teriak Faya sambil mengepalkan tangannya.

Lagi dan lagi, Bella di permalukan. 'Dasar si mulut ember ini, nggak bisa apa? Kalau berpikir sedikit jernih,' gerutu Bella dengan manik mata malas. Dia menghembuskan napasnya sebelum kembali berkata. "Sabar Fay. Kita tunggu sampai Fella mau cerita ke kita, mungkin aja Fella pengen sendiri dulu," sahut Bella menenangkan Faya yang sejak tadi marah-marah gara-gara ulah sahabatnya itu.

...~Cinta Untuk Fella~...

 

Suasana hati Fella yang tak karuan membuatnya

semakin malas untuk makan dan membuka suaranya. Gadis itu memilih untuk menyendiri, duduk ditaman sekolah yang terlihat kosong. Dengan kekosongan hati yang bercampur dengan harapan yang telah hancur, gadis itu menitihkan air matanya. Lelaki yang selama satu tahun ini telah mengisi hatinya, harus pergi karena permintaan konyolnya. Ya, Fella kemarin sore harus putus dengan Andy.

Alasan Andy memutuskan secara sepihak bukan tanpa alasan. Andy ingin mengejar cinta pertamanya. Gadis itu mengingat bagaimana sikap Aldy saat memutuskan dirinya, sesekali dia meneteskan air mata, dan dengan cepat gadis itu pun menghapus airnya sendiri.

Ditengah-tegah lamunannya, Fella pun terkejut mendengar suara yang terus memanggil namanya dengan begitu keras. Hingga terdengar nyaring di telinganya.

"Fella, elo kemana aja sih! Kita nyariin elo sampai pusing ini. Ternyata elo malah disini. Ow iya, barusan kita liat Andy sama...." belom sempat melanjutkan ucapnya, Bella pun langsung menyela.

"Fel, lo habis nangis ya? Mata lo merah gini?" tanya Bella seraya duduk di samping sahabatnya itu.

"Sorry Fel, gue nggak ada maksud buat marah-marah ke elo kok. Gua cuma khawatir aja sama sikap aneh elo barusan, nggak biasa-biasanya elo kaya gini." Faya menundukkan wajahnya sesaat, mengetahui kesalahannya. Dia kecewa dengan sikapnya, yang tiba-tiba memarahi sahabatnya itu, tanpa mendengarkan penjelasannya terlebih dahulu. Gadis itu merasa iba, melihat sahabatnya bersedih.

Fella pun membuka suara dan berbicara dengan nada pelan. "Maaf ya Bel, Fay, aku cuma bisa nyusahin kalian. Jika suatu saat aku merubah sikap ku. Kalian jangan tanya kenapa? Ya." Fella kembali menundukkan kepalanya, menahan tangisnya yang sebentar lagi akan keluar dari pelupuk matanya.

"Loh, kenapa harus berubah. Sebenernya elo kenapa sih Fel? Jangan bikin kita jadi bingung kaya gini. Merubah sikap, maksudnya gimana? Elo tetep bakalan jadi Fella yang kita kenal, kan??" tanya Faya masih dengan nada cukup tinggi. Gadis itu benar-benar tak sabaran.

"Suatu saat kalian akan mengerti. Kemarin sore, aku habis di putusin sama Andy." Isak tangis Fella semakin menjadi-jadi ketika mengatakan kalimat putus.

"Apa? Kalian putus? Kenapa!! Bukannya selama ini kalian baik-baik aja, bukannya kemarin sore kalian habis nonton?" tanya Faya dan Bella bersamaan. Kedua gadis itu serasa tak bisa mengerem mulut mereka jika menyangkut sahabatnya itu.

"Mungin, kita emang udah nggak cocok," ucap Fella masih dengan kepala menunduk.

"Fel, jangan sedih lagi ya. Sorry, gue tadi marah-marah nggak jelas sama elo. Tapi, jangan karena lo putus sama Andy, elo mau ngerubah sikap baik lo ini. Emangnya elo mau berubah jadi orang yang ngeselin. Kita kan sahabat lo Fel, ya kali elo jadi ngeselin." ujar Faya sambil memeluk Fella dengan cukup erat.

"Iya Fel, lo jangan gitu, kalau pun elo punya masalah. Cerita ke kita, kita kan udah sahabatan dari SMP, masak lo nggak pernah anggap kita, sih. Ya kali, kita jadi sahabat kaya nggak ada gunanya." sahut Bella yang juga ikut memeluk sahabatnya itu.

"Makasih ya, kalian berdua emang selalu ada buat aku." Fella membalas pelukan kedua sahabatnya itu, meskipun matanya mulai memanas kembali.

"Udah ah, jangan sedih lagi. Muka elo udah kusut banget, udah kaya mendung. Tapi nggak hujan-hujan, bikin orang baper." ledek Bella.

"Emang lagi mendung......" Fella tak melanjutkan bicara nya, Fella menghela napasnya beberapa kali dan membuangnya dengan sembarang sebelum akhirnya melanjutkan ucapannya yang sempat tertunda.

"Hatinya mendung, sakit hati pula, ngenes banget kan hidup aku, makin baper kan jadinya." lanjut Fella sambil mengatur napasnya dan sesekali menggigit bibir bawahnya, karena ia ingin kembali menangis.

Faya dan Bella hanya memandangi sahabatnya itu dengan rasa iba, mereka tahu betul, bagaimana perasaan Fella saat ini. Mereka sedih, karena sahabat yang tadinya periang, jail, cerewet itu sekarang mengalami patah hati yang sangat amat dalam. Bella dan Faya bingung harus berbuat apa? Sedang mereka selalu gagal dalam urusan percintaan, Faya yang memang hobi gonta-ganti cowok karena terkenal matre, sedangkan Bella yang selalu gagal move on karena masalalu-nya.

...~Cinta Untuk Fella~...

Flash Back.

Gadis yang terkenal sebagai primadona sekolah SMA Gabriel Sanjaya itu, memiliki kekasih yang bernama Andy. Ketua tim basket yang selalu menjadi incaran bagi seluruh siswi SMA Gabriel Sanjaya. Gadis itu memiliki perasaan yang lebih terhadap Andy, sejak ia menginjak bangku SMA, bukan tanpa alasan Fella memiliki perasaan tersebut.

Lelaki itu selalu membantunya saat mengerjakan kegiatan OSIS yang di rasa cukup berat untuk ia jalani. Meskipun banyak mengeluh, namun Andy selalu memberinya semangat dan dukungan. Hingga pertengahan semester, Andy mengalami frustasi tingkat tinggi. Lelaki itu gagal move on dari cinta pertamanya. Sampai Fella menawarkan diri untuk menjadi kekasih Andy, agar lelaki itu tak semakin larut dalam kesedihannya. Walaupun terdengar aneh, Fella tetap saja tak pernah melihat sisi lain itu. Dia melakukan itu karena di memeng mencintai Andy. Bahkan banyak siswa-siswi lain yang patah hati, karena mendengar kabar mereka yang sudah resmi jadian. Baik Bella dan Faya pun, tak pernah mempermasalahkan setiap keputusan Fella, asal Fella bahagia, mereka akan siap mendukungnya.

Hingga hubungan mereka pun berjalan sampi satu tahun lamanya, entah Andy mengganggap-nya atau tidak, yang terpenting Fella selalu nyaman jika lelaki itu ada di dekatnya. Rasa nyamannya pun berubah menjadi rasa sayang tingkat akut, semakin tinggi keinginan untuk bersama Andy semakin tinggi juga rasa sakit yang akan di alaminya saat mereka telah berakhir. Sampai Fella harus rela menelan kenyataan pahit yang benar-benar menggores hatinya, Andy memutuskan Fella secara sepihak karena cinta pertamanya telah kembali dan bersekolah di tempat yang sama. Gadis itu sungguh kecewa, selama setahun ini, ia tak pernah mendapatkan hati Andy seutuhnya.

Terpopuler

Comments

IchaLove

IchaLove

Lanjut thor

2022-04-16

0

Bundanya M Arya

Bundanya M Arya

lanjut

2022-04-06

0

pensi

pensi

novel ZANN mampir nih Thor 🙏🙏

2022-04-03

0

lihat semua
Episodes
1 Wajah Mendung Fella
2 Peduli
3 Gadis kecil yang mengemaskan
4 Pagi hari yang suram
5 Pertemuan
6 Luluhnya Hati Arska
7 Rasa Suka Arska
8 Harapan untuk Arska
9 Kedekatan Antara Fella dan Arska
10 Rasa Sesak itu Muncul lagi
11 Hari Bahagia
12 Pertikaian di Kantin
13 Perhatian Arska
14 Puisi Cinta Untuk Arska
15 Adu Mulut, Bella Vs Brayu
16 Rahasia Brayu
17 Biyang Gosip di kelas
18 Play Boy Galau
19 Rencana Fella dan Arska
20 Pertemuan Yang di Sengaja
21 Ciuman Pertama Fella dan Arska
22 Menjaga Hati Faya
23 Gagalnya Rencana Mona
24 Spesial Biodata:
25 Ketulusan Hati Seorang Arska
26 Pesan Teror untuk Arska
27 Kebahagian Fella yang Paling Penting
28 Pokoknya Aku yang Antar Jemput Kamu, TITIK !!!
29 Trending Topik di Sekolahan
30 Pusat Perhatian
31 Lagu Indah untuk Arska
32 Penculikan
33 Kepanikan Arska
34 I Hate You Mona
35 Tuduhan Dilan
36 Another Threat !!
37 Between Confused and Love
38 Rasa Curiga Fella
39 Seperti Maling yang Tertangkap Basah
40 Are You Okay, Fella!!
41 Pengakuan Cinta Dilan
42 Pengakuan Cinta Dilan 2
43 Pengakuan Cinta Dilan 3
44 Violla yang Syok
45 Fella Pingsan
46 Mimpi atau Nyata
47 Sorry Fella.... Gue Terpaksa Bohong
48 KeKesalan Fella dan Kemarahan Faya
49 Faya Matre
50 Isi Hati Fella
51 Kecelakaan
52 Bangun Sayang!!!
53 Bella di Tembak, Brayu Cemburu
54 Pura-Pura Amnesia
55 Pura-pura Amnesia 2
56 Mulut Ember Faya
57 Trik yang Membuahkan Hasil
58 Rindu yang Mengebu
59 Liburan
60 Suara Petir yang Marah
61 Sorak Sorai di Pagi Hari
62 Iseng
63 Berdua itu Lebih Romantis
64 Sikap yang Berubah-ubah
65 Demam
66 Hujan Tanpa Petir itu Menyenangkan
67 Balik Jakarta
68 Go to School
69 Terpaksa Pulang Bareng
70 Perang Batin yang Berujung Manis
71 Belajar Bersama
72 Pajak Jadian
73 Seharian Bersama Arska
74 Baku Hantam
75 Tawa Malam di Kediaman Moregan
76 Leon dan Genk Motornya
77 Cibiran di Pagi Hari
78 Mikirin Kamu
79 Saran dari Mantan
80 Kejutan yang Menyebalkan
81 Senam Jantung
82 Mata-Mata Untuk Arska
83 Rasa Cemburu Arska
84 Ketika Kesalahpahaman Kembali Hadir
85 Ikut Camping
86 Berangkat Camping
87 Terlambat
88 Jadi Kakak Pembimbing
89 Cemburu
90 Kamu Injak Kaki Aku!!
91 Saling Cemburu
92 Hukuman yang Manis
93 Nasi Goreng
94 Putus Lebih Baik
95 Malam Api Unggun
96 Kebersamaan
97 Teori Lima Detik
98 Teori Lima Detik 2
99 Teori Lima Detik 3
100 Kesempatan
101 Terjebak Hujan
102 Menginap di Rumah Fella
103 Penganggu
104 Hari Yang di Tunggu
105 Pertukaran Cincin
106 Hari Pertama Ospek
107 Menjadi Incaran Para Senior
108 Perkelahian
109 Hari ke Dua Ospek
110 Gosip atau Fakta
111 Pura-Pura Jadi Pacar
112 Hadirnya Musuh di Keluarga Moregan
113 Identitas Asli Bella
114 Merasa Bersalah
115 Fella Sakit
116 Nasehat Dari Arska
117 Bella Vs Brayu
118 Kekonyolan Fella
119 Terlalu Nyaman
120 Sisi Lain Arska
121 Jiwa Akutansi
122 Kesedihan Brayu
123 Merasa di Rugikan
124 Ajakan untuk Menikah
125 Menghadap Calon Mertua
126 Bahan Candaan
127 Cari Muka
128 Paksaan dari Brayu
129 Cuma Pacar
130 Kesuraman
131 Wanita Gila!!
132 Tentang Perasaan Bella
133 Menyerah
134 Terlihat Imut
135 Calon Pengantin Pria
136 Hari Bahagia Itu Datang
137 Lelah Yang Membahagiakan
138 Pengantin Baru
139 Merebutkan Bella
140 Ciuman tak Langsung
141 Undangan Dari Bella
142 Ulang Tahun Bella
143 Sesakit Ini?
144 Kuatkan Diri
145 Bahan Bullyan!!
146 Kecemburuan Arska
147 Ingin di Nikahkan!
148 Tersulut Emosi
149 Menurunkan Ego!
150 Menyelesaikan Maslah
151 Rencana Gagal
152 Undangan Pernikahan
153 SAH!!
154 Malam Pertama (Perdebatan)
155 Menginginkan Cucu!!
156 Menginginkan Cucu 2
157 Menahan Rasa Malu
158 Jogja!
159 Tragedi di Jogja!
160 Sasange
161 Heha SKY View
162 Menjadi Tersangka
163 Ketakutan!!
164 Ketakutan 2
165 Masa Liburan Telah Berakhir!
166 Terpojok!
167 Rey Kampret !
168 Tiga Syarat!
169 Mengakhiri Drama!
170 Meminta Bantuan Bella
171 Kencan
172 Kencan Yang Gagal.
173 Terjebak Di Perpustakaan
174 Rasa Kesal!
175 Dia Spesial Di Mata Ku!
176 Terlalu PD
177 Romantisme Hilang Sekejab
178 Tak Ada Kabar
179 Meminta Maaf!
180 Kesialan Kevin
181 Elo Lagi!
182 Morning Kiss
183 Fella Ngidam
184 Gara-gara Mie Instan
185 Menjadi Penguntit
186 Terlalu Polos
187 Salah Sasaran
188 Acara Pertunangan
189 Mendapat Restu
190 Balikan!
191 Kelahiran Sang Penerus (END)
Episodes

Updated 191 Episodes

1
Wajah Mendung Fella
2
Peduli
3
Gadis kecil yang mengemaskan
4
Pagi hari yang suram
5
Pertemuan
6
Luluhnya Hati Arska
7
Rasa Suka Arska
8
Harapan untuk Arska
9
Kedekatan Antara Fella dan Arska
10
Rasa Sesak itu Muncul lagi
11
Hari Bahagia
12
Pertikaian di Kantin
13
Perhatian Arska
14
Puisi Cinta Untuk Arska
15
Adu Mulut, Bella Vs Brayu
16
Rahasia Brayu
17
Biyang Gosip di kelas
18
Play Boy Galau
19
Rencana Fella dan Arska
20
Pertemuan Yang di Sengaja
21
Ciuman Pertama Fella dan Arska
22
Menjaga Hati Faya
23
Gagalnya Rencana Mona
24
Spesial Biodata:
25
Ketulusan Hati Seorang Arska
26
Pesan Teror untuk Arska
27
Kebahagian Fella yang Paling Penting
28
Pokoknya Aku yang Antar Jemput Kamu, TITIK !!!
29
Trending Topik di Sekolahan
30
Pusat Perhatian
31
Lagu Indah untuk Arska
32
Penculikan
33
Kepanikan Arska
34
I Hate You Mona
35
Tuduhan Dilan
36
Another Threat !!
37
Between Confused and Love
38
Rasa Curiga Fella
39
Seperti Maling yang Tertangkap Basah
40
Are You Okay, Fella!!
41
Pengakuan Cinta Dilan
42
Pengakuan Cinta Dilan 2
43
Pengakuan Cinta Dilan 3
44
Violla yang Syok
45
Fella Pingsan
46
Mimpi atau Nyata
47
Sorry Fella.... Gue Terpaksa Bohong
48
KeKesalan Fella dan Kemarahan Faya
49
Faya Matre
50
Isi Hati Fella
51
Kecelakaan
52
Bangun Sayang!!!
53
Bella di Tembak, Brayu Cemburu
54
Pura-Pura Amnesia
55
Pura-pura Amnesia 2
56
Mulut Ember Faya
57
Trik yang Membuahkan Hasil
58
Rindu yang Mengebu
59
Liburan
60
Suara Petir yang Marah
61
Sorak Sorai di Pagi Hari
62
Iseng
63
Berdua itu Lebih Romantis
64
Sikap yang Berubah-ubah
65
Demam
66
Hujan Tanpa Petir itu Menyenangkan
67
Balik Jakarta
68
Go to School
69
Terpaksa Pulang Bareng
70
Perang Batin yang Berujung Manis
71
Belajar Bersama
72
Pajak Jadian
73
Seharian Bersama Arska
74
Baku Hantam
75
Tawa Malam di Kediaman Moregan
76
Leon dan Genk Motornya
77
Cibiran di Pagi Hari
78
Mikirin Kamu
79
Saran dari Mantan
80
Kejutan yang Menyebalkan
81
Senam Jantung
82
Mata-Mata Untuk Arska
83
Rasa Cemburu Arska
84
Ketika Kesalahpahaman Kembali Hadir
85
Ikut Camping
86
Berangkat Camping
87
Terlambat
88
Jadi Kakak Pembimbing
89
Cemburu
90
Kamu Injak Kaki Aku!!
91
Saling Cemburu
92
Hukuman yang Manis
93
Nasi Goreng
94
Putus Lebih Baik
95
Malam Api Unggun
96
Kebersamaan
97
Teori Lima Detik
98
Teori Lima Detik 2
99
Teori Lima Detik 3
100
Kesempatan
101
Terjebak Hujan
102
Menginap di Rumah Fella
103
Penganggu
104
Hari Yang di Tunggu
105
Pertukaran Cincin
106
Hari Pertama Ospek
107
Menjadi Incaran Para Senior
108
Perkelahian
109
Hari ke Dua Ospek
110
Gosip atau Fakta
111
Pura-Pura Jadi Pacar
112
Hadirnya Musuh di Keluarga Moregan
113
Identitas Asli Bella
114
Merasa Bersalah
115
Fella Sakit
116
Nasehat Dari Arska
117
Bella Vs Brayu
118
Kekonyolan Fella
119
Terlalu Nyaman
120
Sisi Lain Arska
121
Jiwa Akutansi
122
Kesedihan Brayu
123
Merasa di Rugikan
124
Ajakan untuk Menikah
125
Menghadap Calon Mertua
126
Bahan Candaan
127
Cari Muka
128
Paksaan dari Brayu
129
Cuma Pacar
130
Kesuraman
131
Wanita Gila!!
132
Tentang Perasaan Bella
133
Menyerah
134
Terlihat Imut
135
Calon Pengantin Pria
136
Hari Bahagia Itu Datang
137
Lelah Yang Membahagiakan
138
Pengantin Baru
139
Merebutkan Bella
140
Ciuman tak Langsung
141
Undangan Dari Bella
142
Ulang Tahun Bella
143
Sesakit Ini?
144
Kuatkan Diri
145
Bahan Bullyan!!
146
Kecemburuan Arska
147
Ingin di Nikahkan!
148
Tersulut Emosi
149
Menurunkan Ego!
150
Menyelesaikan Maslah
151
Rencana Gagal
152
Undangan Pernikahan
153
SAH!!
154
Malam Pertama (Perdebatan)
155
Menginginkan Cucu!!
156
Menginginkan Cucu 2
157
Menahan Rasa Malu
158
Jogja!
159
Tragedi di Jogja!
160
Sasange
161
Heha SKY View
162
Menjadi Tersangka
163
Ketakutan!!
164
Ketakutan 2
165
Masa Liburan Telah Berakhir!
166
Terpojok!
167
Rey Kampret !
168
Tiga Syarat!
169
Mengakhiri Drama!
170
Meminta Bantuan Bella
171
Kencan
172
Kencan Yang Gagal.
173
Terjebak Di Perpustakaan
174
Rasa Kesal!
175
Dia Spesial Di Mata Ku!
176
Terlalu PD
177
Romantisme Hilang Sekejab
178
Tak Ada Kabar
179
Meminta Maaf!
180
Kesialan Kevin
181
Elo Lagi!
182
Morning Kiss
183
Fella Ngidam
184
Gara-gara Mie Instan
185
Menjadi Penguntit
186
Terlalu Polos
187
Salah Sasaran
188
Acara Pertunangan
189
Mendapat Restu
190
Balikan!
191
Kelahiran Sang Penerus (END)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!