Cinta Untuk Fella
Suasana kelas yang ramai membuat wajah Fella semakin masam. Faya dan Bella pun menjadi heran dengan sikap sahabatnya itu, karena gadis itu biasanya terlihat sangat periang dan sering sekali membuat ulah, namun hari ini sikapnya sangat jauh berbeda.
"Fel, muka elo kenapa sih? Kusut amat??" tanya Faya, seraya menarik kursi yang ada di depan meja Fella dan duduk tepat di depan sahabatnya itu.
"Iya ni, dari tadi pagi. Muka lo kucel banget. Udah kaya nggak ada semangat hidup. Mati segan, hidup pun tak mau!" timbrung Bella yang sudah duduk di sebelah Fella.
Fella masih terdiam dengan muka datarnya, dan tanpa ada niatan untuk menjawab pertanyaan dari kedua sahabatnya itu. Gadis itu langsung berdiri, dan pergi dari kelas dengan langkah lamban. Faya dan Bella semakin terheran- heran dengan perubahan sikap dingin dari sahabatnya itu.
"Anjir, gue di cuekin," gumam Bella, masih tak percaya.
Faya langsung berdiri dan menatap punggung Fella yang masih terlihat di ambang pintu kelasnya itu, gadis itu langsung berteriak dengan sangat kencangnya. "Fella........!" teriaknya.
Teriakan Faya sukses membuat seisi kelas yang tadinya ramai seperti pasar dadakan itu pun, mendadak hening, teman-teman sekelasnya pun langsung mencari dimana arah sumber suara itu berada.
Ya, benar saja. Itu membuat Bella malu. Gadis itu tanpa nanti-nanti langsung berdiri untuk menghampiri Faya dan membuka suaranya. Seraya membekap mulut Faya menggunakan tangan sebelah kirinya. "Maaf ya teman-teman, Faya kalau udah lapar emang suka teriak-teriak nggak jelas kaya gini. Jadi, maklum aja kalau dia suka malu- maluin. Buat kalian, hati-hati aja ya, kalau makan bareng si Faya ini," ucap Bella sesaat.
Gadis itu langsung menarik tangan Faya, setelah melepaskan tangannya dari mulut sahabatnya itu. Mereka pergi dari kelas dengan langkah cepat karena Bella sedang menahan rasa malu. "Lo gila ya Fay! Bikin malu gue tau!" bentak Bella, dengan wajah tertekuk.
"Gila mana? Sama sikap Fella yang tiba-tiba berubah, jadi nyebelin kaya tadi! Di tanya bukannya ngejawab, malah main nyelonong pergi gitu aja. Nggak ada sopan-sopan nya itu anak lama-lama." celetuk Faya dengan hati yang masih dongkol, sambil sesekali memajukan bibirnya, melipat kedua tangannya dan menaruhnya di depan dada.
"Iya Fay, gue juga tau. Tapi seenggaknya elo bisa dong, jaga sedikit sikap elo yang malu-maluin itu." balas Bella.
"Urat malu gue udah putus, karena kesabaran gue udah terbuang percuma! Kaya pagi ini!"
Bella berdecak, menyunggingkan sudut bibir kirinya ke atas, "Pantesan, selama ini elo nggak punya malu."
Faya menghentikan langkahnya, "Semenjak gue kenal sama kalian, gue jadi nggak punya malu! Puas lo!" sentak Faya, dengan ekspresi datarnya.
Bella terkekeh mendengar kejujuran Faya. "Akhirnya, elo jujur juga Fay."
"Ngomong-ngomong, emang lo nggak heran sama sikap Fella yang kaya tadi itu?" tanya Faya mencoba mengalihkan topik pembicaraan, gadis itu kembali melangkahkan kakinya.
"Sebenernya, gue juga heran sama sikap itu anak, nggak cuma elo doang, kok. Cuma gue lagi mikir gimana positifnya aja." sahut Bella. Gadis itu mulai celingukan ke kanan kiri.
"Lo, ngapain sih Bel??" ucap Faya dengan hati yang masih kesel.
"Nyariin Fella! tuh anak kemana, sih? Gue kan khawatir banget sama dia," jawabnya.
"Tuh anak, paling juga di kantin. Makan, kemana lagi kalau nggak di sana." ucap Faya dengan wajah semrawutnya. Gadis itu menjawab ngasal agar Bella tak semakin meluas dalam melayangkan pertanyaannya yang rada nyeleneh kepadanya.
Langkah mereka harus terhenti, ketika mereka melihat Andy dengan seorang gadis yang jarang sekali mereka lihat, nampaknya murid baru.
"Bel, lo liat nggak? Itu bukannya Andy?? Terus itu cewek, siapa sih? Kenapa mereka kelihatan akrab banget kayak gitu??" tanya Faya sambil mengerutkan keningnya.
"Hem, kayaknya gue paham sekarang Fay, kenapa pagi-pagi Fella mukanya udah kekihatan kucel kaya pakaian yang nggak di cuci selama setahun," katanya mengira-ira.
Faya memutar bola matanya, dia menatap lurus kearah Bella dengan rasa penasarannya. 'Ada gitu, baju yang nggak di cuci selama setahun,' pikirnya sejenak. Namun, dengan spontan, Faya pun juga menanggapinya. "Bau dong Bel, kalau nggak di cuci selama setahun." ekspresi wajah Faya terlihat begitu polos.
"Itu cuma perumpamaan aja, Faya!" seru Bella dengan nada tinggi.
"Hem, sama aja bau, nggak bisa bayangin kaya apa bentuk bajunya, hii.... pasti mengerikan," kata Faya seraya mengangkat kedua bahunya, gadis itu menghela napasnya dalam-dalam sebelum akhirnya membuangnya dengan sembarang.
Dengan hati yang masih kesal, Bella menghampiri Andy yang berada di depan manding itu. "Andy, lihat Fella nggak???" tanya Bella sambil mengontrol emosinya agar tak meluap.
Andy yang melihat kedatangan Faya dan Bella pun sontak terkejut mata lelaki itu melebar. Namun, lelaki itu tetap menjawab pertanyaan Bella dengan santai. "Sorry Bel, gue nggak tau, Fella pergi kemana? Dari semalaman gue juga telpon ponselnya tapi nggak aktif. Apa mungkin gara-gara kemarin sore, Fella jadi..." belum sempat Andy melanjutkan ucapannya Bella langsung motong pembicaraan lelaki tersebut.
"Loh! Gara-gara kemarin sore? Emang lo ngapain Fella? Sampai, dia pagi-pagi udah murung. Udah kaya nggak ada semangat hidup!!" seru Bella sedikit ngegas.
"Lo tanya ke Fella sendiri ya, gue lagi sibuk, nih," kata Andy seraya pergi ninggalin Faya dan Bella.
Lelaki itu menggandeng gadis yang sejak tadi ada di sampingnya itu, membuat Bella dan Faya semakin curiga dengan perubahan sikap sahabatnya itu. 'Jangan-jangan ada hubungannya sama ini,' pikir Bella sejenak.
"Dasar....Andy! Di tanya bukanya jawab malah main pergi gitu aja! Nambah emosi gue aja tuh, anak. nggak elo nggak Fella sama-sama nyebelin! Sama-sama bikin darah tinggi gue naik. Aduh, kenapa gue se-emosi kaya gini sih!" teriak Faya sambil mengepalkan tangannya.
Lagi dan lagi, Bella di permalukan. 'Dasar si mulut ember ini, nggak bisa apa? Kalau berpikir sedikit jernih,' gerutu Bella dengan manik mata malas. Dia menghembuskan napasnya sebelum kembali berkata. "Sabar Fay. Kita tunggu sampai Fella mau cerita ke kita, mungkin aja Fella pengen sendiri dulu," sahut Bella menenangkan Faya yang sejak tadi marah-marah gara-gara ulah sahabatnya itu.
...~Cinta Untuk Fella~...
Suasana hati Fella yang tak karuan membuatnya
semakin malas untuk makan dan membuka suaranya. Gadis itu memilih untuk menyendiri, duduk ditaman sekolah yang terlihat kosong. Dengan kekosongan hati yang bercampur dengan harapan yang telah hancur, gadis itu menitihkan air matanya. Lelaki yang selama satu tahun ini telah mengisi hatinya, harus pergi karena permintaan konyolnya. Ya, Fella kemarin sore harus putus dengan Andy.
Alasan Andy memutuskan secara sepihak bukan tanpa alasan. Andy ingin mengejar cinta pertamanya. Gadis itu mengingat bagaimana sikap Aldy saat memutuskan dirinya, sesekali dia meneteskan air mata, dan dengan cepat gadis itu pun menghapus airnya sendiri.
Ditengah-tegah lamunannya, Fella pun terkejut mendengar suara yang terus memanggil namanya dengan begitu keras. Hingga terdengar nyaring di telinganya.
"Fella, elo kemana aja sih! Kita nyariin elo sampai pusing ini. Ternyata elo malah disini. Ow iya, barusan kita liat Andy sama...." belom sempat melanjutkan ucapnya, Bella pun langsung menyela.
"Fel, lo habis nangis ya? Mata lo merah gini?" tanya Bella seraya duduk di samping sahabatnya itu.
"Sorry Fel, gue nggak ada maksud buat marah-marah ke elo kok. Gua cuma khawatir aja sama sikap aneh elo barusan, nggak biasa-biasanya elo kaya gini." Faya menundukkan wajahnya sesaat, mengetahui kesalahannya. Dia kecewa dengan sikapnya, yang tiba-tiba memarahi sahabatnya itu, tanpa mendengarkan penjelasannya terlebih dahulu. Gadis itu merasa iba, melihat sahabatnya bersedih.
Fella pun membuka suara dan berbicara dengan nada pelan. "Maaf ya Bel, Fay, aku cuma bisa nyusahin kalian. Jika suatu saat aku merubah sikap ku. Kalian jangan tanya kenapa? Ya." Fella kembali menundukkan kepalanya, menahan tangisnya yang sebentar lagi akan keluar dari pelupuk matanya.
"Loh, kenapa harus berubah. Sebenernya elo kenapa sih Fel? Jangan bikin kita jadi bingung kaya gini. Merubah sikap, maksudnya gimana? Elo tetep bakalan jadi Fella yang kita kenal, kan??" tanya Faya masih dengan nada cukup tinggi. Gadis itu benar-benar tak sabaran.
"Suatu saat kalian akan mengerti. Kemarin sore, aku habis di putusin sama Andy." Isak tangis Fella semakin menjadi-jadi ketika mengatakan kalimat putus.
"Apa? Kalian putus? Kenapa!! Bukannya selama ini kalian baik-baik aja, bukannya kemarin sore kalian habis nonton?" tanya Faya dan Bella bersamaan. Kedua gadis itu serasa tak bisa mengerem mulut mereka jika menyangkut sahabatnya itu.
"Mungin, kita emang udah nggak cocok," ucap Fella masih dengan kepala menunduk.
"Fel, jangan sedih lagi ya. Sorry, gue tadi marah-marah nggak jelas sama elo. Tapi, jangan karena lo putus sama Andy, elo mau ngerubah sikap baik lo ini. Emangnya elo mau berubah jadi orang yang ngeselin. Kita kan sahabat lo Fel, ya kali elo jadi ngeselin." ujar Faya sambil memeluk Fella dengan cukup erat.
"Iya Fel, lo jangan gitu, kalau pun elo punya masalah. Cerita ke kita, kita kan udah sahabatan dari SMP, masak lo nggak pernah anggap kita, sih. Ya kali, kita jadi sahabat kaya nggak ada gunanya." sahut Bella yang juga ikut memeluk sahabatnya itu.
"Makasih ya, kalian berdua emang selalu ada buat aku." Fella membalas pelukan kedua sahabatnya itu, meskipun matanya mulai memanas kembali.
"Udah ah, jangan sedih lagi. Muka elo udah kusut banget, udah kaya mendung. Tapi nggak hujan-hujan, bikin orang baper." ledek Bella.
"Emang lagi mendung......" Fella tak melanjutkan bicara nya, Fella menghela napasnya beberapa kali dan membuangnya dengan sembarang sebelum akhirnya melanjutkan ucapannya yang sempat tertunda.
"Hatinya mendung, sakit hati pula, ngenes banget kan hidup aku, makin baper kan jadinya." lanjut Fella sambil mengatur napasnya dan sesekali menggigit bibir bawahnya, karena ia ingin kembali menangis.
Faya dan Bella hanya memandangi sahabatnya itu dengan rasa iba, mereka tahu betul, bagaimana perasaan Fella saat ini. Mereka sedih, karena sahabat yang tadinya periang, jail, cerewet itu sekarang mengalami patah hati yang sangat amat dalam. Bella dan Faya bingung harus berbuat apa? Sedang mereka selalu gagal dalam urusan percintaan, Faya yang memang hobi gonta-ganti cowok karena terkenal matre, sedangkan Bella yang selalu gagal move on karena masalalu-nya.
...~Cinta Untuk Fella~...
Flash Back.
Gadis yang terkenal sebagai primadona sekolah SMA Gabriel Sanjaya itu, memiliki kekasih yang bernama Andy. Ketua tim basket yang selalu menjadi incaran bagi seluruh siswi SMA Gabriel Sanjaya. Gadis itu memiliki perasaan yang lebih terhadap Andy, sejak ia menginjak bangku SMA, bukan tanpa alasan Fella memiliki perasaan tersebut.
Lelaki itu selalu membantunya saat mengerjakan kegiatan OSIS yang di rasa cukup berat untuk ia jalani. Meskipun banyak mengeluh, namun Andy selalu memberinya semangat dan dukungan. Hingga pertengahan semester, Andy mengalami frustasi tingkat tinggi. Lelaki itu gagal move on dari cinta pertamanya. Sampai Fella menawarkan diri untuk menjadi kekasih Andy, agar lelaki itu tak semakin larut dalam kesedihannya. Walaupun terdengar aneh, Fella tetap saja tak pernah melihat sisi lain itu. Dia melakukan itu karena di memeng mencintai Andy. Bahkan banyak siswa-siswi lain yang patah hati, karena mendengar kabar mereka yang sudah resmi jadian. Baik Bella dan Faya pun, tak pernah mempermasalahkan setiap keputusan Fella, asal Fella bahagia, mereka akan siap mendukungnya.
Hingga hubungan mereka pun berjalan sampi satu tahun lamanya, entah Andy mengganggap-nya atau tidak, yang terpenting Fella selalu nyaman jika lelaki itu ada di dekatnya. Rasa nyamannya pun berubah menjadi rasa sayang tingkat akut, semakin tinggi keinginan untuk bersama Andy semakin tinggi juga rasa sakit yang akan di alaminya saat mereka telah berakhir. Sampai Fella harus rela menelan kenyataan pahit yang benar-benar menggores hatinya, Andy memutuskan Fella secara sepihak karena cinta pertamanya telah kembali dan bersekolah di tempat yang sama. Gadis itu sungguh kecewa, selama setahun ini, ia tak pernah mendapatkan hati Andy seutuhnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 191 Episodes
Comments
IchaLove
Lanjut thor
2022-04-16
0
Bundanya M Arya
lanjut
2022-04-06
0
pensi
novel ZANN mampir nih Thor 🙏🙏
2022-04-03
0