Sang Pangeran

Sang Pangeran

Menyakitkan

Kiara Arsyila, teman-temanya sering memanggilnya Kia. Seorang mahasiswa dari sebuah kampus swasta di ibukota negara X.

Kia dianugerahi wajah yang manis, hidung mancung dan alis tebal. Tubuhnya tinggi semampai dengan kulit sawo matang dan rambut bergelombang.

Ayah dan ibu Kia sudah meninggal. Kia kini tinggal bersama kakak dan iparnya.

Sayangnya ipar Kia sangat membenci Kia dan merasa direpotkan dengan keberadaanya.

Untuk menghindari masalah dengan iparnya, Kia menghabiskan banyak waktunya di kampus. Kia menyibukan diri mengikuti organisasi dan kegiatan kemahasiswaan. Kia menjadi bendahara BEM dan kegiatan teater.

Kia kuliah dengan biaya pembagian warisan kedua orang tuanya yang tidak banyak. Jika dihitung, cukup untuk membayar uang semester saja dari semester 1 sampai semester 8.

Sebenarnya kakak dan ipar Kia tidak setuju Kia kuliah. Mereka menginginkan, Kia menggunakan uang pembagian warisan itu, digunakan untuk modal usaha atau mencari kerja. Tapi Kia bersikeras untuk kuliah dan menyambung hidup dengan berjualan online.

Kia belajar dengan keras dan rajin. Saat ini Kia sudah memasuki semester 5. Ipk Kia selalu cumlaude dan menjadi bintang kelas.

Karena kecantikan, kepintaran dan keaktifan Kia di kampus, Kia menjadi incaran banyak pria, dan tidak luput dari kakak kelasnya. Hingga pada suatu hari, grup band kampus yang menjadi idola membuat taruhan.

Belum pantas disebut pria hebat jika belum berhasil tidur dengan gadis pintar, baik, dan cantik seperti Kia, dalam waktu 6 bulan.

Jika berhasil menunjukan fotonya, teman-temanya akan mentraktir pemenang liburan ke luar negeri.

Orang itu adalah Jeje, Kevin dan Dion. Di antara mereka Jeje berhasil memacari Kia.

Karena Jeje memang memiliki wajah yang tampan, bahkan digemari banyak perempuan. Dia sebagai vokalis. Jeje juga pandai merayu perempuan sehingga Kia berhasil dibuat percaya dan mencintainya.

Tapi, 6 bulan Jeje berpacaran, tak pernah sekalipun Jeje berhasil berkencan apalagi tidur bersama.

Kia fokus belajar, berorganisasi dan berjualan. Jeje merasa terhina, padahal Jeje sudah mendeklarasikan kemenanganya. Karena jengkel, Jeje mengerjai Kia.

Jeje mengelabuhi Kia. Jeje memaksa Kia meminjamkan uang BEM untuk acara dies natalis kampus akhir pekan.

Jeje berjanji akan mengembalikan lusa. Tapi sudah lebih dari waktu tempo, Jeje tidak kunjung mengembalikan dan justru menghilang.

“Ki, lo kenapa murung gitu?” tanya Cyntia teman Kia.

Pertunjukan teater puncak dies natalis tinggal 3 hari lagi. Anak- anak teater pun berlatih keras tidak terkecuali Kia.

Jam 8 malam mereka baru selesai latian. Anak-anak lain sudah pada pulang, kini tinggal Kia dan Cyntia.

“Gue nyari Jeje Cyn, lo liat dia nggak? Gue hubungi dia tapi nggak nyambung” tutur Kia sedih menceritakan kegalauanya.

Mendengar ucapan Kia, Cyntia diam tampak memikirkan sesuatu dengan ragu. Belum Cyntia menjawab Kia kembali membuka suaranya.

“Dia bawa uang BEM, padahal kan besok siang semua tagihan untuk acara harus dibayarkan” ucap Kia lirih.

Cyntia kaget mendengar penuturan Kia.

“What? What are you say?” tanya Cyntia syok.

“Gue tau gue bodoh, dia bilang dia nabrak orang, dan dia harus ganti rugi perawatan di rumah sakit malam itu juga, dia janji akan bayar keesokan harinya, tapi dia belum bayar sampe sekarang” tutur Kia menunduk

“Emang berapa yang dia pinjam?"

“15 juta” jawab Kia lagi.

“Hoh? Kia! Are you crazy?? Kok bisa sih lo percaya gitu aja sama Jeje?” Cyntia menghela nafasnya menahan emosi

Mereka berdua saling terdiam, Kia menyadari kesalahanya dan panik memikirkan solusinya. Kia pribadi tidak punya uang sebanyak itu. Itu semua uang yang didapat dari sponsor acara dies natalis kampus.

Sementara uang sisa penjualan warisan orang tuanya, baru saja dia gunakan untuk membayar semester, masih tersisa untuk semester berikutnya. Untuk biaya sehari- sehari Kia mengandalkan uang jualan online.

“Dia bilang dia diancam penjara kalau nggak bayar ganti rugi malam itu juga. Dia janji balikin uang pagi harinya. Dia maksa Cyn” ucap Kia mengingat kejadian beberapa hari lalu.

“Terus lo percaya?” tanya Cyntia geram menatap gadis polos dan bodoh di depanya itu.

“Ya gue percaya. Dia kan pacar gue”

“Makan tuh pacar! Dari awal gue kasih tau lo, dia bukan cwo baik Kia. Dan kalau emang dia nabrak orang, bukan lo yang harusnya nolongin dia. Tapi orang tuanya. Itu juga kalau cerita dia benar” ucap Cyntia menggebu dengan nafas tersengal-sengal menahan emosi.

Cyntia sangat menyesalkan, kenapa harus anak sebaik Kia yang jadi korban Jeje. Cyntia kakak kelas Kia dan seangkatan dengan Jeje.

Meski di hadapan Kia dan cewek- ceek lain, Jeje sosok pria sempurna, tapi Cyntia tau sisi gelap Jeje.

Cyntia juga tahu kalau saat ini Jeje sedang menyelingkuhi Kia dengan teman Cyntia bernama Melly.

Kia, menggigit bibirnya merasa pusing dan putus asa.

“Maksud lo apa? Jeje bohongin gue?” tanya Kia panik tidak menyangka dia dibohongi.

Karena tidak tahan, Cyntia mengeluarkan ponselnya dan menunjukan ke Kia.

“Lo liat ini!”

Cyntia menunjukan story whatsap Melly. Melly memamerkan hadiah ulang tahun berupa kalung cantik. Mereka tampak berada di kos Melly. Unggahan story itu tampak di post 15 menit yang lalu.

Melihat foto itu, Kia seperti ditusuk sembilu. Mulutnya tercekat seakan semua cairan ludahnya mengering. Kia tidak bisa berkata apa-apa selain menangis.

Bisa-bisanya orang yang mengaku sebagai pacarnya, memusuhi setiap laki-laki yang mendekatinya, sekarang membawa uang kampus dan bersenang-senang dengan perempuan lain.

“Hapus air mata lo, sekarang kita ke kosan Melly, kita labrak dia, ambil uang kampus!” ucap Cyntia tegas mengajak Kia pergi.

Dengan langkah gontai dan seakan dunia runtuh. Kia mengikuti Cyntia menuju ke kosan Melly. Kia benar-benar ngebleng dan tidak tau harus berbuat apa.

Entah kata apa yang pantas dia lontarkan untuk laki-laki sebrengsek Jeje. Jeje hanya tampan dan wangi di luarnya, tapi hatinya sangat busuk, busuk!

Tidak lama mereka sampai di depan kontrakan Melly. Dan benar saja, motor besar Jeje terparkir di depan kosan Melly.

Tangan Kia mengepal mengumpulkan semua amarahnya. Untung saja Kia selama ini tidak mau diperdaya Jeje diajak kencan. Ternyata ini wajah asli Jeje.

Kia dan Cyntia langsung masuk, dan betapa syok Kia mendapati pandangan di depanya. Sepasang manusia tidak tahu malu, sedang melakukan sesuatu yang seharusnya hanya boleh dilakukan oleh suami istri.

Cyntia membiarkan Kia menyelesaikan urusanya dan menunggu di teras tanpa mau ikut campur.

“Dasar ja**ang, a**ing, br***sek, memalukan” umpat Kia mengeluarkan semua kata kasar.

Mata Kia memerah, wajahnya meradang. Rasanya ingin menghantam menjambak rambut Melly, tapi Kia malu sendiri melihatnya.

“Kia?” pekik Jeje dan Melly tersentak, lalu mereka berdua segera mengambil selimut.

“Keluar Je! Gue mau ngomong sama lo” ucap Kia lalu menunggu di luar bersama Cyntia.

Setelah memakai celana dan kaos dengan wajah brengseknya Jeje keluar menemui Kia.

“Kita putus. Balikin duit kampus!” ucap Kia tanpa bosa basi.

“Hah haha” Jeje justru tertawa sinis.

“Mana uang kampus?”

“Udah gue pake, dan itu sebagai upah lo udah numpang tenar jadi pacar gue” ucap Jeje tanpa dosa.

“Hoh” Kia terbengong mendengar penuturan Jeje.

Rasanya ingin mencabik cabik muka Jeje. Begitu juga Cyntia, ada ya orang kaya Jeje.

“Anj*ng, sampah lo ya” umpat Kia hendak memukul Jeje tapi justru Kia didorong Jeje hingga terjatuh. Untung ada Cyntia yang menolongnya.

“Gue nggak pernah cinta sama cewek kaya lo, lo itu bahan taruhan buat gue” ucap Jeje menyakiti Kia.

“Pergi lo dari sini!” usir Jeje.

“Dasar pembohong, pencuri, balikin duit kampus kalau nggak gue laporin lo ke dosen!”

“Silahkan, gue nggak takut, nggak ada bukti uang itu dipake gue. Pergi kalian!”

“Keterlaluan lo ya Je” ucap Cyntia.

Jeje tidak memperdulikan Kia dan Cyntia malah menutup pintu kosan Melly kasar. Kia hanya bisa menangis dan menyesali kebodohanya.

“Sekarang pulang dulu, besok lo ngomong sama dosen” tutur Cyntia menenangkan Kia.

****

Pagi harinya Kia berangkat ke kampus dan hendak menemui dosen untuk berkonsultasi tentang masalahnya.

Tapi tidak pernah Kia duga, di depan papan mading, teman-temanya sedang menggunjingnya. Nampak selebaran memberitahu kalau Kia menggelapkan uang kampus.

“Masa sih? Keliatanya dia anak baik- baik”

“Iya panteslah, dia kan nggak punya orang tua”

“Harusnya dia nggak jadi bendahara”

“Ih parah ya”

“Eh, ssstt ssst ada orangnya”

“Iiih, minggir minggir”

Teman- teman Kia saling mencibir dan menatap sinis ke Kia.

Kia merobek dan mengumpulkan selebaran itu. Kia melangkah dengan langkah tegap, membuang sampah itu tidak memperdulikan tatapan sinis yang ditujukan ke dia.

“Ki lo dipanggil Dekan” ucap salah satu teman Kia.

Ternyata gosip tentang Kia memakai uang kampus sudah sampai ke dosen, bahkan Dekan. Dan siang itu Kia disidang, apalagi tagihan untuk acara harus dibayarkan segera.

“Pak Buk, saya tidak bohong. Saya tidak menggunakan uang itu, uang itu dipakai Jeje”

“Stop Kia, kembalikan uang kampus, atau terpaksa kita memberikan sanksi sesuai aturan kampus” jawab Dosen tegas.

Jika mahasiswa terbukti mencuri, apalagi uang kampus, bisa dikenakan DO dan diserahkan ke pihak yang berwajib.

“Pak, Kia mohon jangan, tolong percaya Kia”

“Saya ingin percaya kamu Kia, tapi harus ada bukti, aturan tetap aturan”

“Beri saya waktu untuk membuktikan Pak”

“Acara tinggal dua hari lagi Kia, besok pagi uang itu harus ada”

“Baik Pak, saya akan bawa uang itu besok pagi” ucap Kia mantap meski hatinya ragu.

Siang itu Kia tidak masuk kelas dan memilih mencari solusi untuk masalahnya. Pertama Kia meminta tolong ke kakaknya dan meminjam uang.

“Kamu gila ya? Nggak ada otak! Nggak, nggak ada uang sebanyak itu. Kamu liat masmu kerjanya cuma jadi pelayan, mba mu ini lagi hamil. Bisa-bisanya meminta uang sebanyak itu, sudah nggak usah kuliah aja kamu!” omel Ipar Kia kasar.

Kia hanya menunduk, menggigit bibir bawahnya. Kia tidak bisa menjawab menyadari dirinya memang menumpang.

Kia mencoba mendatangi pegadaian dan bank. Karena Kia tidak punya apapun dan masih mahasiswa, Kia tidak bisa meminjam uang. Kia juga hanya bisa menggadaikan perhiasanya seharga 3 juta.

“Cyntia” ucap Kia mengingat satu-satunya orang yang selalu baik ke dia.

Cyntia juga terlihat kaya, dilihat dari perhiasan, ponsel, tas dan baju Cyntia. Kia yakin Cyntia bisa membantu. Siang itu juga Kia menghubungi Cyntia dan mereka ketemuan di luar kampus.

“Bi*dap emang tuh orang” ucap Cyntia mendengar Kia. Cyntia menatap Kia iba.

“Please Cyn, bantu gue” tutur Kia memohon.

“Gue bisa bantu lo, tapi gue nggak yakin ini bener atau salah, gue nggak rela lo kaya gue, lo bisa dapet uang itu besok pagi tapi ada yang harus lo lakuin” ucap Cyntia menunduk ragu.

“Apapun Cyn, apapun akan gue lakuin. Yang penting gue nggak dikeluarin dan dipenjara Cyn!” ucap Kia memohon.

“Lo yakin?”

“Iya, apa yang harus gue lakuin? Gue cuma mau tetep kuliah dan nggak dipenjara. Gue nggak tahu harus gimana lagi”

“Malam ini lo gantiin gue buat nemuin tamu gue, gue datang bulan”

“Maksud Lo?”

“Sory gue nggak pernah cerita, tolong lo rahasiaiin ini, sejak bokap gue nikah lagi, gue jadi sugar baby, 2 bulan terakhir ini” tutur Cyntia menunduk malu.

“Hoh” Kia syok mendengar ucapan Cyntia.

“Nggak semua tamu gue minta dilayani diranjang kok, mereka cuma butuh teman, tapi bayaranya beda. Mereka rata-rata bos besar dan beristri. Teman gue ngabarin, malam ini ada klien yang minta temen tidur, kalau lo bersedia, lo bisa dapet lebih dari yang lo butuh. Kalau lo mau lo datang ke alamat ini, katanya sih dia bos besar” tutur Cyntia memberikan alamat.

Kia gemetaran mengambil alamat itu. Kia tidak mengira, sahabat yang selama ini selalu baik terhadapnya. Ternyata mempunyai sisi gelap yang tidak ada orang yang tahu.

Nafas Kia memburu dan seakan terhenti, Kia bingung dan ragu dengan tawaran Cyntia.

“Apa benar ini satu- satunya jalan?” gumam Kia dalam hati.

“Gue tahu lo perempuan baik-baik Ki. Maaf, gue nggak bermaksud jerumusin lo, tapi cuma ini yang bisa gue bantu. Uang sebanyak itu gue nggak punya. Selama ini gue cuma nemenin mereka minum dan main golf, jadi tarif gue nggak sebanyak itu” ucap Cyntia.

Setelah berfikir lama, Kia menerima tawaran Cyntia. Entah benar entah salah, Kia tidak ingin berakhir di DO dan dipenjara.

Bayangan Jeje bersama Melly melintasi otak Kia. Rasanya sakit sekali.

Tepat jam 9 malam, Kia mendatangi hotel yang diberitahu Cyntia. Kia masuk ke sebuah kamar, ada seorang laki-laki yang tampak menunggu dan menyuruhnya masuk, tapi kemudian pergi. Ternyata dia asisten bos itu.

Kia masuk ke kamar kosong, disuruh mempersiapkan diri. Dengan gemetaran dan deg-degan yang berlangsung lama, Kia menunggu sendirian.

Kurang lebih pukul 11 malam, seorang laki- laki matang dengan langkah gontai setengah sadar masuk.

Dan malam itu menjadi malam kelam untuk Kia, merelakan mahkotanya kepada laki-laki yang tidak dikenalnya, demi uang yang dibawa pacarnya.

Terpopuler

Comments

erike Erike

erike Erike

bijak lebih baik drpda pintar,

2023-01-15

0

Liaali

Liaali

semoga gak ada orang yang kaya gini nih di rl

2022-12-13

0

Liaali

Liaali

halo kakakk aku pembaca baruu, semoga cerita nya seruu yaa

2022-12-13

0

lihat semua
Episodes
1 Menyakitkan
2 Kehidupan Baru.
3 Pangeran
4 Naskah
5 Rumah Baru
6 Bertemu Lagi
7 Audisi
8 8. Siapa Ayahku Bu?
9 9. Kecurigaan Rendra
10 10. Cyntia
11 11. Tanda Lahir Kia
12 12. Ipang Sang Bintang
13 13. Saingan
14 14. Rumah Tangga Aslan
15 15. Mata-mata
16 16. Ketahuan.
17 17. Anakku
18 18. Mengakui.
19 19. Tamparan
20 20. Diantar
21 21. Perempuan Baik2
22 22. Hanya Alasan
23 23. Renang
24 24. Orang Tua.
25 25. Berani.
26 26. Ternyata
27 27. Dua kali
28 28. Hukuman
29 29. Putra
30 30. Kembalian.
31 31. Pulang
32 32. Rahasia 7 th lalu
33 33. Kopi
34 34. Mengadu
35 35. Nanti Wudzunya Batal.
36 36. Digunjing
37 37. Trik.
38 38 Polisi
39 39. Fortuner
40 40. Surat Perjanjian
41 41. Negosiasi
42 42. Hujan
43 43. Hujan part 2
44 44. Asthma
45 45. Kecewa
46 46. Rumah
47 47. Biar Ipang yang pilih
48 48. Diusir
49 49. Toksik
50 50. PR
51 51. Mau Ibu.
52 52. Kakek
53 53. Dijemput
54 54. Diterima
55 55. PD KT
56 56. Berubah
57 57. Sudah Bulat
58 58. Sepatu.
59 59. Bukan Janda
60 60. Mundur dulu
61 61. Bus
62 62. Sandiwara
63 63. Tengsin
64 64. Kejutan Aslan
65 65. Pamit
66 66. Janji
67 67. Akarny mulai tumbuh
68 68. Diam diam
69 69. Kelabakan
70 70. Studio ITV
71 71. Bendera berkibar
72 72. Kurang ajar
73 73. Tidak terima
74 74. Udah Chattingan
75 75. Nggak boleh Jaim
76 76. Mengakui
77 77. Peduli Aslan
78 78. Yakin
79 79. Ayah Mana?
80 80. Tuduhan
81 81. Indung dan telur
82 82. Gusti, Alhamdulillah.
83 83. Iya Mau
84 84. Akrab.
85 85. Kenal
86 86. Siip
87 87. Undang Ibu
88 88. Tidak takut
89 89. Pulang.
90 90. PR untuk Kia
91 91. Aslan mimpi
92 92. Aslan Malu.
93 93. Pilihan Rendra.
94 94. Delvin Curiga
95 95. Bertemu Aslan
96 96. Nggak Peka.
97 97. Akur
98 98. Jadian
99 99. Dihina
100 100. Kecewa
101 101. Jenguk Ipang
102 102. Manja
103 103. Cerita
104 104. Ke rumah Camer
105 105. Ambil barang
106 106. Besok Pagi
107 107. KK
108 108. Pengobatan
109 109. Ada Udang di balik batu
110 110. Menyesal.
111 111. Tidak tahu Malu
112 112. Halal Dulu.
113 113. Kesal
114 114. Masuk Yuk!
115 115. Abang, nggak nuntut kok.
116 116. Tanggung.
117 117. Berbeda
118 118. Seperti anak SMA.
119 119. Liat saja
120 120. Kenapa di situ?
121 121. Coklat Panas
122 122. PikTor
123 123. Menemui Paul
124 124. Tidak semiskin itu.
125 125. Pasif
126 126. Makam
127 127. Jeje Sinting
128 128. Akta cerai
129 129. Rencana Aslan
130 130. Mau Kia
131 131. Otewe
132 132. Perjalanan.
133 133. Kompor
134 134. Satu Tempat
135 135. So sad.
136 136. Ups
137 137. Bu Arini
138 138. Foto siapa ini?
139 139. Abang harus lihat.
140 140. Aslan Santai
141 141.Cyntia tidak Waras
142 142. Pak Surya
143 143. Reporter Kia.
144 144. Kisah dari Umma Part 1
145 145. Kisah dari Umma Part 2
146 146. Liontin.
147 147. Kisah dari Umma End
148 148. Semut.
149 149. Meta ke Terkam Harimau
150 150. Pamer ke Cyntia.
151 151. Paul Depresi.
152 152. Memory Card.
153 153. Bakat terpendam Cyntia. "Rasain lo!"
154 154. Serangan dimulai.
155 155. Hadapi bersama
156 156. Ketahuan.
157 157. Bapak.
158 158. Sekarang
159 159. Agresi tahap 1
160 160. Terpaksa Bantu.
161 161. Seperti Paranormal.
162 162. Ketinggalan.
163 163. Rendra Vs Cyntia
164 164. Kaos Kaki
165 165. Bekerjasama
166 166. Cerita Aslan.
167 167. Pelajaran untuk Tikus Kecil
168 168. Aslan Main Cantik.
169 169. Mulut beracun
170 170. Perubahan.
171 171. Air Mata Alena
172 172. Penangkapan Polisi.
173 173. Final.
174 174. Mimpi tapi Nyata
175 175. Patuh
176 176. Daaah.
177 177. Ikut
178 178. Tidak sadar
179 179. Mendengar
180 180. Ikut Tante
181 181. Saling tunggu
182 182. Hasil pemeriksaan
183 183. Cemburu.
184 184. Salah Paham
185 185.Tekad Cyntia.
186 186. Dapet antek Baru
187 187. Kecurigaan Mbok Mina
188 188. Bersitegang
189 189. Bertemu Istri Nicholas
190 190. Cyntia kesal.
191 191. Alena hancur.
192 192. Paul GILA
193 193. Ditinggal Pergi
194 194. Aslan marah
195 195. Thank You Uncle
196 Promosi cerita : Ramanda
197 196. Tantangan dari Cyntia
198 197. Aku ingin bertemu denganya
199 198.Dibuka semua
200 199. Akhirnya dia berfikir waras
201 200. Lain kali saja.
202 201. Sudah Berkemas.
203 Promo Kak Rafizqi
204 202. Tak sesubur Kia
205 Promo Kak Kisss
206 203. Kasian Aslan.
207 204. Akhirnya, kuncinya terbuka.
208 P- Kak Novi Rahajeng
209 205. Dijemput besok.
210 206. Rendra Vs Aslan
211 P - Kak Irma Kirana
212 207. Sampai bertemu di Pengadilan
213 208. Apa kau menyukaiku?
214 209. Pandai merayu
215 210. Siapa yang galak
216 P - Kak Anha
217 211.Jadi Saudara Kikan Aja
218 212. Jangan Begadang.
219 213. Terkikis Habis
220 214. Tissu buat Kamu.
221 215. Tidak Tahu Caranya
222 P- Kak Je
223 216. Boleh yaa.
224 217. Membuktikan
225 218. Telepon Den Rendra.
226 219. Kikan dengar semuanya
227 220. Berita Duka
228 222. Isi hati Cyntia
229 223. Rujak kedondong Cyntia.
230 224. Kalau Cinta bilang saja
231 225. Turun tangan
232 227. Kia ke Cyntia.
233 229. Cyntia Tergeletak Di kamar mandi
234 230. Tunggu Cyntia Sadar
235 231. Rendra
236 232. Umma mau punya cucu lagi
237 233. Masih ada pelajaran untukmu.
238 234. Sidang Putusan.
239 235. End
240 236. Bon_Chap 1, Jenis Kelamin
241 BC ~ 2
242 BC-3
Episodes

Updated 242 Episodes

1
Menyakitkan
2
Kehidupan Baru.
3
Pangeran
4
Naskah
5
Rumah Baru
6
Bertemu Lagi
7
Audisi
8
8. Siapa Ayahku Bu?
9
9. Kecurigaan Rendra
10
10. Cyntia
11
11. Tanda Lahir Kia
12
12. Ipang Sang Bintang
13
13. Saingan
14
14. Rumah Tangga Aslan
15
15. Mata-mata
16
16. Ketahuan.
17
17. Anakku
18
18. Mengakui.
19
19. Tamparan
20
20. Diantar
21
21. Perempuan Baik2
22
22. Hanya Alasan
23
23. Renang
24
24. Orang Tua.
25
25. Berani.
26
26. Ternyata
27
27. Dua kali
28
28. Hukuman
29
29. Putra
30
30. Kembalian.
31
31. Pulang
32
32. Rahasia 7 th lalu
33
33. Kopi
34
34. Mengadu
35
35. Nanti Wudzunya Batal.
36
36. Digunjing
37
37. Trik.
38
38 Polisi
39
39. Fortuner
40
40. Surat Perjanjian
41
41. Negosiasi
42
42. Hujan
43
43. Hujan part 2
44
44. Asthma
45
45. Kecewa
46
46. Rumah
47
47. Biar Ipang yang pilih
48
48. Diusir
49
49. Toksik
50
50. PR
51
51. Mau Ibu.
52
52. Kakek
53
53. Dijemput
54
54. Diterima
55
55. PD KT
56
56. Berubah
57
57. Sudah Bulat
58
58. Sepatu.
59
59. Bukan Janda
60
60. Mundur dulu
61
61. Bus
62
62. Sandiwara
63
63. Tengsin
64
64. Kejutan Aslan
65
65. Pamit
66
66. Janji
67
67. Akarny mulai tumbuh
68
68. Diam diam
69
69. Kelabakan
70
70. Studio ITV
71
71. Bendera berkibar
72
72. Kurang ajar
73
73. Tidak terima
74
74. Udah Chattingan
75
75. Nggak boleh Jaim
76
76. Mengakui
77
77. Peduli Aslan
78
78. Yakin
79
79. Ayah Mana?
80
80. Tuduhan
81
81. Indung dan telur
82
82. Gusti, Alhamdulillah.
83
83. Iya Mau
84
84. Akrab.
85
85. Kenal
86
86. Siip
87
87. Undang Ibu
88
88. Tidak takut
89
89. Pulang.
90
90. PR untuk Kia
91
91. Aslan mimpi
92
92. Aslan Malu.
93
93. Pilihan Rendra.
94
94. Delvin Curiga
95
95. Bertemu Aslan
96
96. Nggak Peka.
97
97. Akur
98
98. Jadian
99
99. Dihina
100
100. Kecewa
101
101. Jenguk Ipang
102
102. Manja
103
103. Cerita
104
104. Ke rumah Camer
105
105. Ambil barang
106
106. Besok Pagi
107
107. KK
108
108. Pengobatan
109
109. Ada Udang di balik batu
110
110. Menyesal.
111
111. Tidak tahu Malu
112
112. Halal Dulu.
113
113. Kesal
114
114. Masuk Yuk!
115
115. Abang, nggak nuntut kok.
116
116. Tanggung.
117
117. Berbeda
118
118. Seperti anak SMA.
119
119. Liat saja
120
120. Kenapa di situ?
121
121. Coklat Panas
122
122. PikTor
123
123. Menemui Paul
124
124. Tidak semiskin itu.
125
125. Pasif
126
126. Makam
127
127. Jeje Sinting
128
128. Akta cerai
129
129. Rencana Aslan
130
130. Mau Kia
131
131. Otewe
132
132. Perjalanan.
133
133. Kompor
134
134. Satu Tempat
135
135. So sad.
136
136. Ups
137
137. Bu Arini
138
138. Foto siapa ini?
139
139. Abang harus lihat.
140
140. Aslan Santai
141
141.Cyntia tidak Waras
142
142. Pak Surya
143
143. Reporter Kia.
144
144. Kisah dari Umma Part 1
145
145. Kisah dari Umma Part 2
146
146. Liontin.
147
147. Kisah dari Umma End
148
148. Semut.
149
149. Meta ke Terkam Harimau
150
150. Pamer ke Cyntia.
151
151. Paul Depresi.
152
152. Memory Card.
153
153. Bakat terpendam Cyntia. "Rasain lo!"
154
154. Serangan dimulai.
155
155. Hadapi bersama
156
156. Ketahuan.
157
157. Bapak.
158
158. Sekarang
159
159. Agresi tahap 1
160
160. Terpaksa Bantu.
161
161. Seperti Paranormal.
162
162. Ketinggalan.
163
163. Rendra Vs Cyntia
164
164. Kaos Kaki
165
165. Bekerjasama
166
166. Cerita Aslan.
167
167. Pelajaran untuk Tikus Kecil
168
168. Aslan Main Cantik.
169
169. Mulut beracun
170
170. Perubahan.
171
171. Air Mata Alena
172
172. Penangkapan Polisi.
173
173. Final.
174
174. Mimpi tapi Nyata
175
175. Patuh
176
176. Daaah.
177
177. Ikut
178
178. Tidak sadar
179
179. Mendengar
180
180. Ikut Tante
181
181. Saling tunggu
182
182. Hasil pemeriksaan
183
183. Cemburu.
184
184. Salah Paham
185
185.Tekad Cyntia.
186
186. Dapet antek Baru
187
187. Kecurigaan Mbok Mina
188
188. Bersitegang
189
189. Bertemu Istri Nicholas
190
190. Cyntia kesal.
191
191. Alena hancur.
192
192. Paul GILA
193
193. Ditinggal Pergi
194
194. Aslan marah
195
195. Thank You Uncle
196
Promosi cerita : Ramanda
197
196. Tantangan dari Cyntia
198
197. Aku ingin bertemu denganya
199
198.Dibuka semua
200
199. Akhirnya dia berfikir waras
201
200. Lain kali saja.
202
201. Sudah Berkemas.
203
Promo Kak Rafizqi
204
202. Tak sesubur Kia
205
Promo Kak Kisss
206
203. Kasian Aslan.
207
204. Akhirnya, kuncinya terbuka.
208
P- Kak Novi Rahajeng
209
205. Dijemput besok.
210
206. Rendra Vs Aslan
211
P - Kak Irma Kirana
212
207. Sampai bertemu di Pengadilan
213
208. Apa kau menyukaiku?
214
209. Pandai merayu
215
210. Siapa yang galak
216
P - Kak Anha
217
211.Jadi Saudara Kikan Aja
218
212. Jangan Begadang.
219
213. Terkikis Habis
220
214. Tissu buat Kamu.
221
215. Tidak Tahu Caranya
222
P- Kak Je
223
216. Boleh yaa.
224
217. Membuktikan
225
218. Telepon Den Rendra.
226
219. Kikan dengar semuanya
227
220. Berita Duka
228
222. Isi hati Cyntia
229
223. Rujak kedondong Cyntia.
230
224. Kalau Cinta bilang saja
231
225. Turun tangan
232
227. Kia ke Cyntia.
233
229. Cyntia Tergeletak Di kamar mandi
234
230. Tunggu Cyntia Sadar
235
231. Rendra
236
232. Umma mau punya cucu lagi
237
233. Masih ada pelajaran untukmu.
238
234. Sidang Putusan.
239
235. End
240
236. Bon_Chap 1, Jenis Kelamin
241
BC ~ 2
242
BC-3

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!