8. Siapa Ayahku Bu?

"Sekarang giliranmu Nak!" ucap Kia ke Ipang mendengar namanya dipanggil.

"Iya Bu" jawab Ipang sangat tenang dan cool, tidak ada ketakutan, atau kehebohan seperti anak usianya yang lain.

"Semangat ya! Raih cita-citamu" tutur Kia menyemangati.

"Ya Bu!"

Dengan percaya diri Ipang masuk ke tempat audisi. Kia di luar menunggu bersama peserta lain. Kia melihat sekeliling tersisa sekitar 2 anak. Tapi dari 27 orang yang keluar sebelum Ipang, yang keluar dengan wajah gembira baru ada 8 orang, itu berarti saingan terberat Ipang adalah 2 orang ini.

Dengan harap-harap cemas Kia menatap layar lcd yang disediakan di atas tembok. Tapi Ipang terlihat sangat tenang. Memperkenalkan dirinya, menatap para juri dan kemudian menampilkan penampilan yang memukau.

Ipang bermonolog dengan 3 suara, mengkisahkan sebuah kisah betapa rindunya seorang anak yang ditinggal ayahnya. Setelah selesai bercerita Ipang menyanyikan lagu tentang ayah.

Setelah selesai juri bertepuk tangan semua. Bahkan Juri ada yang dibuat menangis saking bagusnya Ipang menyanyi.

"Kamu sangat mirip dengan ayahmu Nak" ucap salah satu juri. Ipang, Kia dan beberapa penonton tersentak dengan perkataaan juri.

"Ayahku?" tanya Ipang memegang mik.

"Iya kamu bukan hanya mewarisi mata unik ayahmu dan ketampannmu, caramu bernyanyi dan membawakan lagu sangat mirip dengan ayahmu" terang juri lagi

"Menyanyi?" tanya Ipang, heran memikirkan ibunya di rumah tidak bisa menyanyi.

"Salam buat ayahmu ya. Dulu dia anak yang nakal. Kamu jangan menirunya ya?" jawab Juri lagi.

"Ibu berkawan dengan ayahku? Benarkah?" tanya Ipang masih dengan ekspresi cool.

"Lhoh ya tentu, Tuan Aslan itu teman Bunda Asha sekolah dan menyanyi" ucap Juri.

Juri itu bernama Nyonya Asha, dia seorang musisi terkenal dan senior di negaranya. Asha berteman Aslan sejak kecil. Jadi Asha ingat sekali dengan setiap gerak gerik Aslan.

Kasak kusuk dari para juri sebelumnya, putri dari Bos penerbit itu mengikuti audisi juga. Bukan untuk mencari uang, tapi untuk mengembangkan bakatnya, seperti ayah dan ibunya. Aslan Nareswara dan Abigail Paulina, artis papan atas di negara itu.

Jadi Juri mengira Ipang anak Aslan yang digadang-gadang. Maria melihat Aslan kecil saat melihat Ipang. Bola matanya sangat mirip, berwara biru tajam, gaya dan sikapnya juga. Hanya saja bentuk mukanya agar berbeda.

"Ayah dan ibuku hanya satu. Dia ibu Kia" jawab polos di depan Juri.

"Oh benarkah? Maaf kalau Bunda Asha salah. Kamu mirip sekali dengan teman Bunda sewaktu kecil, orang-orang bilang anaknya ikut audisi hari ini. Jadi itu bukan kamu?"

"Ibuku bernama Kia, Kiara Arsyila, dia ibu sekaligus ayahku" ucap jawab Ipang lagi.

"Memang ayahmu kemana?"

"Ipang tidak tahu. Kan sudah Ipang bilang, ayah Ipang itu, sama dengan ibu Ipang. Dia ibu Kia, ibu sekaligus ayahku" jawab Ipang bersikukuh mengingat pesan dan jawaban yang selalu Kia berikan ke Ipang.

Sesaat juri saling berpandangan, dan mulai mengerti dan menebak sendiri arti dari jawaban Ipang.

"Baiklah Ipang, suaramu sangat bagus, kamu juga membawakannya dengan sempurna. Lalu untuk siapa kamu menyanyikan lagu itu! Bunda kira itu untuk ayahmu"

"Apa ayahmu sudah meninggal?" tanya Juri satunya lagi.

"Ipang hanya suka saja lagu itu. Ipang tidak tahu, ibu tidak pernah mengatakan ayah Ipang meninggal" jawab Ipang lagi.

Karena ditatap para juri dan dicecar tentang ayah, Ipang meneteskan air mata dan menatap juri dengan tatapan anak kecil yang penuh kesedihan.

Juri yang menanyainya ikut berkaca-kaca. Lalu Bunda Asha berlari memeluk Ipang dan memberinya tiket lulus masuk ke 10 besar. Dan mengucapkan selamat.

"Selamat ya Ipang, kamu lolos, salam buat ibumu"

"Terima kasih Bunda Juri"

"Sampai ketemu di penampilan selanjutnya ya"

"Iya Bunda" jawab Ipang bahagia.

Dan saat itu juga para penonton baik yang di lokasi atau yang di rumah menjadi bersimpati pada Ipang. Mereka semua menyukai Ipang, dari ketampananya, kepandaianya dan keajaiban suaranya.

****

Di ruang tunggu.

"Mom, kok juri bilang anak laki-laki itu anaknya Daddy? Anak Daddy is me, Alena Nareswara" tutur anak kecil dengan semua barang branded di samping Kia.

Kia gemetaran meremas bajunya. Apa maksud perkataan juri Ipang, benarkah Ipang mirip dengan Aslan Nareswara. Siapa Aslan Nareswara. Emang seperti apa dia? Kia hanya tau kalau Aslan Narewara adalah nama pemilik perusahaan.

Sementara ayah Kia sesungguhnya Kia tidak ingat detail. Malam itu pikiran Kia berkecamuk dan bercampur berbagai rasa. Takut, sedih, marah, menyesal dan tehina. Fokus Kia yang utama, Kia tidak dipenjara, Kia tidak dikeluarkan dari sekolah, Kia

Kia bahkan hanya pasrah terhadap apapun yang Aslan lakukan. Menyerahkan dirinya demi uang. Melampiaskan rasa sakit Kia atas perlakuan Jeje.

Bahkan Kia sama sekali tidak ingin bertemu dengan Jeje ataupun laki-laki itu lagi. Dan yang lebih parah, Kia tidak ingin menikah dan jatuh cinta dengan laki-laki. Jeje menjadikan Kia trauma, ditambah penyesalanya terhadap peristiwa malam itu.

Hidup Kia adalah Ipang, Sang Pangeran di hidupnya. Kia selalu mengatakan ke Ipang kalau ayah dan ibu Ipang adalah dirinya. Tidak ada orang lain. Dan Kia sangat takut jika Ipang dimiliki orang lain selain Kia.

Kia melirik ke Alena dan Momy-nya.

"Ternyata dia istri dan anaknya? Untuk apa dia mendaftar acara seperti ini?" batin Kia dalam hati.

Paulin yang melihat Ipang selalu bersama Kia balik melirik Kia. Lalu menatap sinis.

"Kamu ibunya? Liat apa yang anakmu katakan? Benarkah dia tidak punya ayah? Hoh, bisa-bisanya dibilang mirip suamiku. Kamu jangan ke GR_an ya!"

"Saya tau diri Nyonya. Tenang saja saya tidak kenal suami Nyonya" jawab Kia tegas.

Tidak lama, Ipang keluar dari ruang audisi. Kia langsung memeluk Ipang. Lalu Kia mengajak Ipang segera pulang ke kontrakan sementaranya.

****

Tidak berbeda dengan penonton lain. Rendra yang sedang menunggu klien datang untuk. di sebuah kafe ikut menonton acara TV itu.

"Yang benar saja, anak kecil itu anakku" ujar Asian mendengar namanya disebut kawan lamanya itu.

"Ehm" Rendra berdehem ingin mengatakan sesuatu.

Rendra setuju dengan pernyataan Nyonya Maria sang musisi legendaris yang menjadi juri itu. Dari awal Rendra merasa ada yang berbeda dengan Ipang dan Kia. Tapi Rendra tidak berani mengungkapkanya karena tau posisi Aslan sudah menikah dan punya anak.

"Kenapa kamu dehem-dehem?"

"Maaf Tuan, tapi saya setuju dengan Nyonya Maria"

"Maksudmu?"

"Anak itu memang mirip denganmu, Tuan Aslan"

"Benarkah?"

"Iya"

"Ah tapi kan bisa saja di dunia ada orang mirip"

"Saya juga merasa tidak asing melihat Nyonya kurang ajar itu Tuan"

"Maksudmu?"

"Apa Tuan ingat gadis di malam itu?"

"Dia sangat berbeda dengan perempuan kurang ajar itu" jawab Aslan mencoba mengelak dan menutup percakapan dengan Rendra. Kia malam itu sangat penurut. Tidak memakai jilbab juga. Sementara Kia sekarang, dia berubah menjadi perempuan yang anggun dan berani.

Tapi sebenarnya dalam hati, Aslan juga ikut memikirkan dan mencoba mengingat peristiwa malam itu. Dalam hati Rendra juga masih kekeh dengan pendiriannya.

Rendra merasa pernah bertemu Kia dan anak Kia mirip dengan Aslan. Jika dihitung-hitung usia Ipang sama dengan lamanya peristiwa malam itu.

****

Sesampainya di kontrakan, sebagai perayaan kelulusan Ipang, Kia langsung masak. Kia membuat masakan kesukaan Ipang, garang asam sayap ayam dan perkedel kentang.

"Sayang masakan ibu udah matang, ayo kita makan"

"Waah ayam asam, Ipang suka Bu"

"Makan yang banyak ya"

"Iya Bu"

Setelah berdoa Ipang segera melahap masakan ibunya itu. Setelahnya dia membawa piring kotornya sendiri ke tempat cuci piring.

"Makasih ya Nak" ucap Kia mendampingi Ipang cuci piring.

Ipang mencuci tanganya kemudian menatap Kia dalam.

"Ada apa Nak?" tanya Kia paham Ipang memendam sesuatu.

"Ibu kenapa Juri itu menangis memelukku?"

"Dheg" Kia menelan ludahnya mulai panik dengan pertanyaan anaknya.

"Karena Ipang pintar dan menyanyi dengan sangat bagus" jawab Kia mengalihkan kecurigaan Ipang.

"Ibu kenapa orang lain mempunyaui ibu dan ayah. Ibu dan Ayah mereka itu bukan hanya satu orang, Ipang tau ibu berbohong kan pada Ipang?" tanya Ipang pintar.

Sebenarnya sejak kecil Ipang sudah berfikir akan ayahnya. Teman-temanya memanggil ayah pada orang tua laki-laki, dan memanggil ibu pada orang tua perempuan, orang tua mereka berbeda ada dua orang.

Tidak seperti Ipang. IpangIpang hanya tidak mau ibunya bersedih, itu sebabnya Ipang diam saja.

Tapi kini Ipang sudah lebih dari 5 tahun. Pertanyaan Ipang semakin tidak bisa tahan.

"Ipang, apa maksudmu bertanya begitu?" jawab Kia mulai terbata.

"Katakan Bu, siapa ayah Ipang?"

"Ipang?"

Kia tercekat, Kia tidak mungkin menceritakan bagaimana bisa, Ipang ada di rahimnya.

"Siapa Tuan Aslan Bu?" Ipang masih terus menanyai ibunya.

"Ipang, Bunda juri itu hanya menebak" jawab Kia asal.

Siapa Tuan Aslan. Kia sendiri tidak tahu nama laki-laki yang tidur denganya 7 tahun lalu itu.

Terpopuler

Comments

Hasnah Mwaniezt

Hasnah Mwaniezt

😭😭😭

2022-11-27

0

Aqiyu

Aqiyu

😢😢😢😢

2022-11-25

0

Ida Nur Hidayati

Ida Nur Hidayati

kasihan ipang....
bingung mau komen, gak tega pada ipang

2022-09-27

1

lihat semua
Episodes
1 Menyakitkan
2 Kehidupan Baru.
3 Pangeran
4 Naskah
5 Rumah Baru
6 Bertemu Lagi
7 Audisi
8 8. Siapa Ayahku Bu?
9 9. Kecurigaan Rendra
10 10. Cyntia
11 11. Tanda Lahir Kia
12 12. Ipang Sang Bintang
13 13. Saingan
14 14. Rumah Tangga Aslan
15 15. Mata-mata
16 16. Ketahuan.
17 17. Anakku
18 18. Mengakui.
19 19. Tamparan
20 20. Diantar
21 21. Perempuan Baik2
22 22. Hanya Alasan
23 23. Renang
24 24. Orang Tua.
25 25. Berani.
26 26. Ternyata
27 27. Dua kali
28 28. Hukuman
29 29. Putra
30 30. Kembalian.
31 31. Pulang
32 32. Rahasia 7 th lalu
33 33. Kopi
34 34. Mengadu
35 35. Nanti Wudzunya Batal.
36 36. Digunjing
37 37. Trik.
38 38 Polisi
39 39. Fortuner
40 40. Surat Perjanjian
41 41. Negosiasi
42 42. Hujan
43 43. Hujan part 2
44 44. Asthma
45 45. Kecewa
46 46. Rumah
47 47. Biar Ipang yang pilih
48 48. Diusir
49 49. Toksik
50 50. PR
51 51. Mau Ibu.
52 52. Kakek
53 53. Dijemput
54 54. Diterima
55 55. PD KT
56 56. Berubah
57 57. Sudah Bulat
58 58. Sepatu.
59 59. Bukan Janda
60 60. Mundur dulu
61 61. Bus
62 62. Sandiwara
63 63. Tengsin
64 64. Kejutan Aslan
65 65. Pamit
66 66. Janji
67 67. Akarny mulai tumbuh
68 68. Diam diam
69 69. Kelabakan
70 70. Studio ITV
71 71. Bendera berkibar
72 72. Kurang ajar
73 73. Tidak terima
74 74. Udah Chattingan
75 75. Nggak boleh Jaim
76 76. Mengakui
77 77. Peduli Aslan
78 78. Yakin
79 79. Ayah Mana?
80 80. Tuduhan
81 81. Indung dan telur
82 82. Gusti, Alhamdulillah.
83 83. Iya Mau
84 84. Akrab.
85 85. Kenal
86 86. Siip
87 87. Undang Ibu
88 88. Tidak takut
89 89. Pulang.
90 90. PR untuk Kia
91 91. Aslan mimpi
92 92. Aslan Malu.
93 93. Pilihan Rendra.
94 94. Delvin Curiga
95 95. Bertemu Aslan
96 96. Nggak Peka.
97 97. Akur
98 98. Jadian
99 99. Dihina
100 100. Kecewa
101 101. Jenguk Ipang
102 102. Manja
103 103. Cerita
104 104. Ke rumah Camer
105 105. Ambil barang
106 106. Besok Pagi
107 107. KK
108 108. Pengobatan
109 109. Ada Udang di balik batu
110 110. Menyesal.
111 111. Tidak tahu Malu
112 112. Halal Dulu.
113 113. Kesal
114 114. Masuk Yuk!
115 115. Abang, nggak nuntut kok.
116 116. Tanggung.
117 117. Berbeda
118 118. Seperti anak SMA.
119 119. Liat saja
120 120. Kenapa di situ?
121 121. Coklat Panas
122 122. PikTor
123 123. Menemui Paul
124 124. Tidak semiskin itu.
125 125. Pasif
126 126. Makam
127 127. Jeje Sinting
128 128. Akta cerai
129 129. Rencana Aslan
130 130. Mau Kia
131 131. Otewe
132 132. Perjalanan.
133 133. Kompor
134 134. Satu Tempat
135 135. So sad.
136 136. Ups
137 137. Bu Arini
138 138. Foto siapa ini?
139 139. Abang harus lihat.
140 140. Aslan Santai
141 141.Cyntia tidak Waras
142 142. Pak Surya
143 143. Reporter Kia.
144 144. Kisah dari Umma Part 1
145 145. Kisah dari Umma Part 2
146 146. Liontin.
147 147. Kisah dari Umma End
148 148. Semut.
149 149. Meta ke Terkam Harimau
150 150. Pamer ke Cyntia.
151 151. Paul Depresi.
152 152. Memory Card.
153 153. Bakat terpendam Cyntia. "Rasain lo!"
154 154. Serangan dimulai.
155 155. Hadapi bersama
156 156. Ketahuan.
157 157. Bapak.
158 158. Sekarang
159 159. Agresi tahap 1
160 160. Terpaksa Bantu.
161 161. Seperti Paranormal.
162 162. Ketinggalan.
163 163. Rendra Vs Cyntia
164 164. Kaos Kaki
165 165. Bekerjasama
166 166. Cerita Aslan.
167 167. Pelajaran untuk Tikus Kecil
168 168. Aslan Main Cantik.
169 169. Mulut beracun
170 170. Perubahan.
171 171. Air Mata Alena
172 172. Penangkapan Polisi.
173 173. Final.
174 174. Mimpi tapi Nyata
175 175. Patuh
176 176. Daaah.
177 177. Ikut
178 178. Tidak sadar
179 179. Mendengar
180 180. Ikut Tante
181 181. Saling tunggu
182 182. Hasil pemeriksaan
183 183. Cemburu.
184 184. Salah Paham
185 185.Tekad Cyntia.
186 186. Dapet antek Baru
187 187. Kecurigaan Mbok Mina
188 188. Bersitegang
189 189. Bertemu Istri Nicholas
190 190. Cyntia kesal.
191 191. Alena hancur.
192 192. Paul GILA
193 193. Ditinggal Pergi
194 194. Aslan marah
195 195. Thank You Uncle
196 Promosi cerita : Ramanda
197 196. Tantangan dari Cyntia
198 197. Aku ingin bertemu denganya
199 198.Dibuka semua
200 199. Akhirnya dia berfikir waras
201 200. Lain kali saja.
202 201. Sudah Berkemas.
203 Promo Kak Rafizqi
204 202. Tak sesubur Kia
205 Promo Kak Kisss
206 203. Kasian Aslan.
207 204. Akhirnya, kuncinya terbuka.
208 P- Kak Novi Rahajeng
209 205. Dijemput besok.
210 206. Rendra Vs Aslan
211 P - Kak Irma Kirana
212 207. Sampai bertemu di Pengadilan
213 208. Apa kau menyukaiku?
214 209. Pandai merayu
215 210. Siapa yang galak
216 P - Kak Anha
217 211.Jadi Saudara Kikan Aja
218 212. Jangan Begadang.
219 213. Terkikis Habis
220 214. Tissu buat Kamu.
221 215. Tidak Tahu Caranya
222 P- Kak Je
223 216. Boleh yaa.
224 217. Membuktikan
225 218. Telepon Den Rendra.
226 219. Kikan dengar semuanya
227 220. Berita Duka
228 222. Isi hati Cyntia
229 223. Rujak kedondong Cyntia.
230 224. Kalau Cinta bilang saja
231 225. Turun tangan
232 227. Kia ke Cyntia.
233 229. Cyntia Tergeletak Di kamar mandi
234 230. Tunggu Cyntia Sadar
235 231. Rendra
236 232. Umma mau punya cucu lagi
237 233. Masih ada pelajaran untukmu.
238 234. Sidang Putusan.
239 235. End
240 236. Bon_Chap 1, Jenis Kelamin
241 BC ~ 2
242 BC-3
Episodes

Updated 242 Episodes

1
Menyakitkan
2
Kehidupan Baru.
3
Pangeran
4
Naskah
5
Rumah Baru
6
Bertemu Lagi
7
Audisi
8
8. Siapa Ayahku Bu?
9
9. Kecurigaan Rendra
10
10. Cyntia
11
11. Tanda Lahir Kia
12
12. Ipang Sang Bintang
13
13. Saingan
14
14. Rumah Tangga Aslan
15
15. Mata-mata
16
16. Ketahuan.
17
17. Anakku
18
18. Mengakui.
19
19. Tamparan
20
20. Diantar
21
21. Perempuan Baik2
22
22. Hanya Alasan
23
23. Renang
24
24. Orang Tua.
25
25. Berani.
26
26. Ternyata
27
27. Dua kali
28
28. Hukuman
29
29. Putra
30
30. Kembalian.
31
31. Pulang
32
32. Rahasia 7 th lalu
33
33. Kopi
34
34. Mengadu
35
35. Nanti Wudzunya Batal.
36
36. Digunjing
37
37. Trik.
38
38 Polisi
39
39. Fortuner
40
40. Surat Perjanjian
41
41. Negosiasi
42
42. Hujan
43
43. Hujan part 2
44
44. Asthma
45
45. Kecewa
46
46. Rumah
47
47. Biar Ipang yang pilih
48
48. Diusir
49
49. Toksik
50
50. PR
51
51. Mau Ibu.
52
52. Kakek
53
53. Dijemput
54
54. Diterima
55
55. PD KT
56
56. Berubah
57
57. Sudah Bulat
58
58. Sepatu.
59
59. Bukan Janda
60
60. Mundur dulu
61
61. Bus
62
62. Sandiwara
63
63. Tengsin
64
64. Kejutan Aslan
65
65. Pamit
66
66. Janji
67
67. Akarny mulai tumbuh
68
68. Diam diam
69
69. Kelabakan
70
70. Studio ITV
71
71. Bendera berkibar
72
72. Kurang ajar
73
73. Tidak terima
74
74. Udah Chattingan
75
75. Nggak boleh Jaim
76
76. Mengakui
77
77. Peduli Aslan
78
78. Yakin
79
79. Ayah Mana?
80
80. Tuduhan
81
81. Indung dan telur
82
82. Gusti, Alhamdulillah.
83
83. Iya Mau
84
84. Akrab.
85
85. Kenal
86
86. Siip
87
87. Undang Ibu
88
88. Tidak takut
89
89. Pulang.
90
90. PR untuk Kia
91
91. Aslan mimpi
92
92. Aslan Malu.
93
93. Pilihan Rendra.
94
94. Delvin Curiga
95
95. Bertemu Aslan
96
96. Nggak Peka.
97
97. Akur
98
98. Jadian
99
99. Dihina
100
100. Kecewa
101
101. Jenguk Ipang
102
102. Manja
103
103. Cerita
104
104. Ke rumah Camer
105
105. Ambil barang
106
106. Besok Pagi
107
107. KK
108
108. Pengobatan
109
109. Ada Udang di balik batu
110
110. Menyesal.
111
111. Tidak tahu Malu
112
112. Halal Dulu.
113
113. Kesal
114
114. Masuk Yuk!
115
115. Abang, nggak nuntut kok.
116
116. Tanggung.
117
117. Berbeda
118
118. Seperti anak SMA.
119
119. Liat saja
120
120. Kenapa di situ?
121
121. Coklat Panas
122
122. PikTor
123
123. Menemui Paul
124
124. Tidak semiskin itu.
125
125. Pasif
126
126. Makam
127
127. Jeje Sinting
128
128. Akta cerai
129
129. Rencana Aslan
130
130. Mau Kia
131
131. Otewe
132
132. Perjalanan.
133
133. Kompor
134
134. Satu Tempat
135
135. So sad.
136
136. Ups
137
137. Bu Arini
138
138. Foto siapa ini?
139
139. Abang harus lihat.
140
140. Aslan Santai
141
141.Cyntia tidak Waras
142
142. Pak Surya
143
143. Reporter Kia.
144
144. Kisah dari Umma Part 1
145
145. Kisah dari Umma Part 2
146
146. Liontin.
147
147. Kisah dari Umma End
148
148. Semut.
149
149. Meta ke Terkam Harimau
150
150. Pamer ke Cyntia.
151
151. Paul Depresi.
152
152. Memory Card.
153
153. Bakat terpendam Cyntia. "Rasain lo!"
154
154. Serangan dimulai.
155
155. Hadapi bersama
156
156. Ketahuan.
157
157. Bapak.
158
158. Sekarang
159
159. Agresi tahap 1
160
160. Terpaksa Bantu.
161
161. Seperti Paranormal.
162
162. Ketinggalan.
163
163. Rendra Vs Cyntia
164
164. Kaos Kaki
165
165. Bekerjasama
166
166. Cerita Aslan.
167
167. Pelajaran untuk Tikus Kecil
168
168. Aslan Main Cantik.
169
169. Mulut beracun
170
170. Perubahan.
171
171. Air Mata Alena
172
172. Penangkapan Polisi.
173
173. Final.
174
174. Mimpi tapi Nyata
175
175. Patuh
176
176. Daaah.
177
177. Ikut
178
178. Tidak sadar
179
179. Mendengar
180
180. Ikut Tante
181
181. Saling tunggu
182
182. Hasil pemeriksaan
183
183. Cemburu.
184
184. Salah Paham
185
185.Tekad Cyntia.
186
186. Dapet antek Baru
187
187. Kecurigaan Mbok Mina
188
188. Bersitegang
189
189. Bertemu Istri Nicholas
190
190. Cyntia kesal.
191
191. Alena hancur.
192
192. Paul GILA
193
193. Ditinggal Pergi
194
194. Aslan marah
195
195. Thank You Uncle
196
Promosi cerita : Ramanda
197
196. Tantangan dari Cyntia
198
197. Aku ingin bertemu denganya
199
198.Dibuka semua
200
199. Akhirnya dia berfikir waras
201
200. Lain kali saja.
202
201. Sudah Berkemas.
203
Promo Kak Rafizqi
204
202. Tak sesubur Kia
205
Promo Kak Kisss
206
203. Kasian Aslan.
207
204. Akhirnya, kuncinya terbuka.
208
P- Kak Novi Rahajeng
209
205. Dijemput besok.
210
206. Rendra Vs Aslan
211
P - Kak Irma Kirana
212
207. Sampai bertemu di Pengadilan
213
208. Apa kau menyukaiku?
214
209. Pandai merayu
215
210. Siapa yang galak
216
P - Kak Anha
217
211.Jadi Saudara Kikan Aja
218
212. Jangan Begadang.
219
213. Terkikis Habis
220
214. Tissu buat Kamu.
221
215. Tidak Tahu Caranya
222
P- Kak Je
223
216. Boleh yaa.
224
217. Membuktikan
225
218. Telepon Den Rendra.
226
219. Kikan dengar semuanya
227
220. Berita Duka
228
222. Isi hati Cyntia
229
223. Rujak kedondong Cyntia.
230
224. Kalau Cinta bilang saja
231
225. Turun tangan
232
227. Kia ke Cyntia.
233
229. Cyntia Tergeletak Di kamar mandi
234
230. Tunggu Cyntia Sadar
235
231. Rendra
236
232. Umma mau punya cucu lagi
237
233. Masih ada pelajaran untukmu.
238
234. Sidang Putusan.
239
235. End
240
236. Bon_Chap 1, Jenis Kelamin
241
BC ~ 2
242
BC-3

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!