18. Mengakui.

Kia menelan salivanya, mengatur nafasnya, menahan irama jantungnya yang menderu. Sepertinya Aslan bukan mau memecatnya.

"Mati aku" batin Kia melihat tatapan tajam Aslan.

"Kenapa anda memanggilku Tuan?" tanya Kia memberanikan diri.

"Apa tugasmu sudah selesai?"

"Belum, Tuan" jawab Kia.

"Kenapa?" tanya Aslan lagi

"Ini orang nggak kangen istrinya atau nggak punya rasa lelah apa sih? Sempat-sempatnya menanyai pekerjaanku" batin Kia mencari alasan.

"Terlalu banyak. Saya tidak sanggup menyelesaikanya" jawab Kia mulai kesal dan ingin kembali melawan.

"Padahal saya berencana menambah pekerjaanmu" jawab Aslan lagi dengan santai menatap Kia semakin tajam.

Aslan menggigit bibirnya mentap Kia. Lalu Aslan mengangkat satu kakinya. Ditatap seperti itu, Kia menjadi salah tingkah.

"Maaf, saya tidak sanggup bekerja di sini? Saya hanya lulusan SMA, pecat saya saja. Atau secepatnua saya ajukan surat pengunduran diri" tutur Kia lagi.

Aslan justru tertawa dan tidak menghiraukan perkataan Kia. Kia semakin dibuat jengkel dengan sikap Aslan itu. Dan akhirnya macan tidur yang Kia jaga bangun.

"Sebenarnya apa mau Anda. Anda yang merekrut saya di sini. Saya telat satu kali. Itu saja karena sebuah alasan. Kenapa anda sangat otoriter!" omel Kia lagi ke Aslan.

Aslan masih tidak menjawab dan terus memandangi Kia.

"Sekarang juga sudah bukan jam kerja. Bukankah seharusnya jam lembur saya cukup membayar kesalahan saya?"

"Ehm" Aslan hanya berdehem.

Kia gantian menatap Aslan sangat kesal.

"Manusia macam apa kamu sebenarnya. Demi Tuhan kenapa aku baru tahu ayah dari anakku sangat menyebalkan begini?" batin Kia dalam hati.

"Sudah cukup marah-marahnya?" tanya Aslan tiba-tiba dengan nada datar tanpa rasa bersalah apalagi marah.

"Saya mau pulang. Anda bisa saya tuntut karena mempekerjakan orang seenaknya!" tutur Kia lagi.

"Oh ya, ck ck. Luar biasa Anda, Ny. Kiara Arsyila" jawab Aslan lagi dengan santai.

"Hhh. Saya bisa gila bekerja pada orang seperti Anda. Masih ada lagi yang mau anda tanyakan? Mulai besok pagi saya tidak akan bekerja di sini lagi! Permisi" jawab Kia hendak bangun dan pergi.

"Eits tunggu. Saya belum berhenti bicara" jawab Aslan bangun mencegah Kia pergi.

Kia berhenti menatap Aslan. Aslan berjalan ke arah pintu dan menguncinya.

"Apa ini? Apa yang anda lakukan Tuan Aslan. Kenapa Anda mengunci pintunya?" tanya Kia heran ke Aslan.

Aslan mengantongi kuncinya dan kembali duduk di kursinya.

"Serahkan kunci itu ke saya. Dan biarkan saya pergi!" ucap Kia galak.

"Duduklah, nggak usah marah-marah, ayo kita bicara baik-baik" jawab Aslan ramah.

"Bicara baik-baik? Bicara apa?"

"Ehm. Katakan siapa kamu sebenarnya?" tanya Aslan mengawali.

"Apa maksudnya? Saya kan sudah katakan siapa saya berkali-kali, nama saya Kiara Arsyila" jawab Kia masih ingin berbohong dan menyembunyikan dirinya.

"Ck. Bukan itu yang aku ingin dengar!" jawab Aslan berdecak.

"Lalu?"

"Jujurlah dan akui siapa kamu?" tanya Aslan.

"Ehm" Kia kehabisan kata-kata dan mulai panik.

"Apa ini? Apa dia mengenaliku? Apa dia tau siapa aku?" batin Kia dalam hati.

Tiba-tiba Aslan bangun dari duduknya. Aslan mendekati Kia dengan tatapan tajamnya.

Nafas Kia, semakin sesak, Kia bingung harus mengakui atau tidak. Kia tidak mau Aslan mengambil anaknya. Kia juga tidak mau orang tau siapa jati diri Ipang.

"Mau apa Dia?" batin Kia gemetaran karena Aslan tepat di depan wajahnya.

"Apa aku harus memaksamu untuk mengakuinya" tanya Aslan duduk di kursi samping Kia dan menatap Kia dengan sangat dekat.

Kia gelagapan menjauhkan wajahnya dan ingin mundur. Aslan mengangkat tanganya, mendaratkan ke kepala Kia yang tertutup jilbab dan membelainya.

"Apa yang anda lakukan Tuan! Jangan sentuh saya" ucap Kia menepis tangan Aslan.

"Haha" Aslan tiba-tiba tertawa.

Tentu saja Kia sangat jengkel mendengarnya. Kia memundurkan kursinya dan beranjak ingin pergi.

"Mau kemana kamu! Duduk, aku belum selesai bicara" ucap Aslan menarik tangan Kia.

"Jangan melewati batas Tuan. Ini sudah bukan jam kerja. Saya harus pulang" ucap Kia berusaha melepaskan tanganya.

"Aku sudah membayarmu mahal. Apa kau tidak mengingatku?" ucap Aslan lagi tidak bosa basi mengingat kejadian 7 tahun lalu.

Aslan memajukan mukanya ke wajah Kia, mereka saling berhadapan. Bahkan hembusan nafas Kia bisa Aslan rasakan. Kia menghindar memundurkan wajahnya mentok ke tembok.

"Saya tidak paham maksud anda. Tolong jangan ngawur!" jawab Kia gemetaran.

"Haish. Apa aku harus melepas kain ini sampai kau mengakuinya? Hah? Aku mencarimu kemana-mana, dimana kamu bersembunyi selama ini?" jawab Aslan memegang jilbab Voal Kia.

Kia menyerah, Kia mengalihkan pandangya daru tatapan Aslan dan menunduk. Mulut Kia tercekat tidak bisa mengatakan apapun lagi.

Kia memang perempuan itu. Semuanya masih teringat jelas. Air mata Kia kemudian menetes.

"Kenapa kamu menangis?" tanya Aslan pelan dan menjauhkan wajahnya dari Kia.

"Tolong jangan ambil Ipang dari ku, biarkan saya pergi. Biarkan kami hidup tenang" jawab Kia sambil menangis.

Aslan diam, meraih dagu Kia dan mengusap air matanya.

"Jangan menangis, aku tidak akan menganmbilnya darimu. Terima kasih sudah merawatnya dengan baik. Kenapa kamu menyenbunyikanya dariku!"

"Tolong jangan sentuh saya Tuan. Saya bukan orang seperti dulu" ucap Kia menepis tangan Aslan yang mengusap wajahnya.

Sebenarnya Kia sangat dheg-dhegan mendapat perlakuan itu. Tapi Kia sadar, meski Aslan adalah ayah dari anaknya, Aslan mempunyai istri. Aslan juga mempunya putri.

"Maaf!" jawab Aslan menarik tanganya.

"Tolong jangan usik kehidupan saya. Kami hidup dengan baik dan bahagia. Saya juga tidak akan mengganggu kehidupan Anda" ucap Kia.

"Bagaimana kalau saya ingin merawatnya, aku ayahnya"

"Tidak!" jawab Kia tegas.

"Kenapa? Dia anak kita, dia juga anakku, aku berhak memberinya kasih sayang juga"

"Tidak. Tolong jangan ikut campur ke kehidupan kami. Biarkan kami bahagia!"

"Bagaimana kalau Ipang menginginkanku dan ingin bersamaku?"

"Itu tidak akan pernah terjadi!"

"Tapi aku mau itu terjadi"

"Anda punya keluarga Tuan. Tolong jangan egois! Pikirkan apa yang akan terjadi pada kami, pada Ipang, dengan posisi anda sekarang. Apa yang akan orang katakan pada Ipang! Apa anda berfikir tentang itu?"

Aslan diam mendengat perkataan Kia. Aslan benar, Aslan mempunyai keluarga besar. Aslan juga punya orang tua, adik, mertua.

"Biarkan kami tetap pada keadaan kami seperti sekarang. Kami bahagia dengan kehidupan kami!" tutur Kia lagi dengan mata berkaca-kaca.

"Aku kan pikirkan itu" jawab Aslan singkat.

"Berikan kuncinya, ijinkan saya pulang. Ini sudah malam"

"Baiklah. Aku akan mengantarmu"

Mendengar jawaban Aslan Kia kaget. Kia terbengong sendiri.

"Mengantar?" batin Kia bertanya dalam hatinya. Untuk apa Aslan mengantarnya.

Aslan kemudian mengambil jas, dan kunci mobilnya.

"Ayo pulang, aku akan mengantarmu!" ucap Aslan ke Kia.

Terpopuler

Comments

Ida Nur Hidayati

Ida Nur Hidayati

lanjut kakak...

2022-09-28

0

Wirda Lubis

Wirda Lubis

KIA sabar ya

2022-06-25

0

Arin

Arin

tlong Thor perstuin merka ksian....🙏

2022-02-18

0

lihat semua
Episodes
1 Menyakitkan
2 Kehidupan Baru.
3 Pangeran
4 Naskah
5 Rumah Baru
6 Bertemu Lagi
7 Audisi
8 8. Siapa Ayahku Bu?
9 9. Kecurigaan Rendra
10 10. Cyntia
11 11. Tanda Lahir Kia
12 12. Ipang Sang Bintang
13 13. Saingan
14 14. Rumah Tangga Aslan
15 15. Mata-mata
16 16. Ketahuan.
17 17. Anakku
18 18. Mengakui.
19 19. Tamparan
20 20. Diantar
21 21. Perempuan Baik2
22 22. Hanya Alasan
23 23. Renang
24 24. Orang Tua.
25 25. Berani.
26 26. Ternyata
27 27. Dua kali
28 28. Hukuman
29 29. Putra
30 30. Kembalian.
31 31. Pulang
32 32. Rahasia 7 th lalu
33 33. Kopi
34 34. Mengadu
35 35. Nanti Wudzunya Batal.
36 36. Digunjing
37 37. Trik.
38 38 Polisi
39 39. Fortuner
40 40. Surat Perjanjian
41 41. Negosiasi
42 42. Hujan
43 43. Hujan part 2
44 44. Asthma
45 45. Kecewa
46 46. Rumah
47 47. Biar Ipang yang pilih
48 48. Diusir
49 49. Toksik
50 50. PR
51 51. Mau Ibu.
52 52. Kakek
53 53. Dijemput
54 54. Diterima
55 55. PD KT
56 56. Berubah
57 57. Sudah Bulat
58 58. Sepatu.
59 59. Bukan Janda
60 60. Mundur dulu
61 61. Bus
62 62. Sandiwara
63 63. Tengsin
64 64. Kejutan Aslan
65 65. Pamit
66 66. Janji
67 67. Akarny mulai tumbuh
68 68. Diam diam
69 69. Kelabakan
70 70. Studio ITV
71 71. Bendera berkibar
72 72. Kurang ajar
73 73. Tidak terima
74 74. Udah Chattingan
75 75. Nggak boleh Jaim
76 76. Mengakui
77 77. Peduli Aslan
78 78. Yakin
79 79. Ayah Mana?
80 80. Tuduhan
81 81. Indung dan telur
82 82. Gusti, Alhamdulillah.
83 83. Iya Mau
84 84. Akrab.
85 85. Kenal
86 86. Siip
87 87. Undang Ibu
88 88. Tidak takut
89 89. Pulang.
90 90. PR untuk Kia
91 91. Aslan mimpi
92 92. Aslan Malu.
93 93. Pilihan Rendra.
94 94. Delvin Curiga
95 95. Bertemu Aslan
96 96. Nggak Peka.
97 97. Akur
98 98. Jadian
99 99. Dihina
100 100. Kecewa
101 101. Jenguk Ipang
102 102. Manja
103 103. Cerita
104 104. Ke rumah Camer
105 105. Ambil barang
106 106. Besok Pagi
107 107. KK
108 108. Pengobatan
109 109. Ada Udang di balik batu
110 110. Menyesal.
111 111. Tidak tahu Malu
112 112. Halal Dulu.
113 113. Kesal
114 114. Masuk Yuk!
115 115. Abang, nggak nuntut kok.
116 116. Tanggung.
117 117. Berbeda
118 118. Seperti anak SMA.
119 119. Liat saja
120 120. Kenapa di situ?
121 121. Coklat Panas
122 122. PikTor
123 123. Menemui Paul
124 124. Tidak semiskin itu.
125 125. Pasif
126 126. Makam
127 127. Jeje Sinting
128 128. Akta cerai
129 129. Rencana Aslan
130 130. Mau Kia
131 131. Otewe
132 132. Perjalanan.
133 133. Kompor
134 134. Satu Tempat
135 135. So sad.
136 136. Ups
137 137. Bu Arini
138 138. Foto siapa ini?
139 139. Abang harus lihat.
140 140. Aslan Santai
141 141.Cyntia tidak Waras
142 142. Pak Surya
143 143. Reporter Kia.
144 144. Kisah dari Umma Part 1
145 145. Kisah dari Umma Part 2
146 146. Liontin.
147 147. Kisah dari Umma End
148 148. Semut.
149 149. Meta ke Terkam Harimau
150 150. Pamer ke Cyntia.
151 151. Paul Depresi.
152 152. Memory Card.
153 153. Bakat terpendam Cyntia. "Rasain lo!"
154 154. Serangan dimulai.
155 155. Hadapi bersama
156 156. Ketahuan.
157 157. Bapak.
158 158. Sekarang
159 159. Agresi tahap 1
160 160. Terpaksa Bantu.
161 161. Seperti Paranormal.
162 162. Ketinggalan.
163 163. Rendra Vs Cyntia
164 164. Kaos Kaki
165 165. Bekerjasama
166 166. Cerita Aslan.
167 167. Pelajaran untuk Tikus Kecil
168 168. Aslan Main Cantik.
169 169. Mulut beracun
170 170. Perubahan.
171 171. Air Mata Alena
172 172. Penangkapan Polisi.
173 173. Final.
174 174. Mimpi tapi Nyata
175 175. Patuh
176 176. Daaah.
177 177. Ikut
178 178. Tidak sadar
179 179. Mendengar
180 180. Ikut Tante
181 181. Saling tunggu
182 182. Hasil pemeriksaan
183 183. Cemburu.
184 184. Salah Paham
185 185.Tekad Cyntia.
186 186. Dapet antek Baru
187 187. Kecurigaan Mbok Mina
188 188. Bersitegang
189 189. Bertemu Istri Nicholas
190 190. Cyntia kesal.
191 191. Alena hancur.
192 192. Paul GILA
193 193. Ditinggal Pergi
194 194. Aslan marah
195 195. Thank You Uncle
196 Promosi cerita : Ramanda
197 196. Tantangan dari Cyntia
198 197. Aku ingin bertemu denganya
199 198.Dibuka semua
200 199. Akhirnya dia berfikir waras
201 200. Lain kali saja.
202 201. Sudah Berkemas.
203 Promo Kak Rafizqi
204 202. Tak sesubur Kia
205 Promo Kak Kisss
206 203. Kasian Aslan.
207 204. Akhirnya, kuncinya terbuka.
208 P- Kak Novi Rahajeng
209 205. Dijemput besok.
210 206. Rendra Vs Aslan
211 P - Kak Irma Kirana
212 207. Sampai bertemu di Pengadilan
213 208. Apa kau menyukaiku?
214 209. Pandai merayu
215 210. Siapa yang galak
216 P - Kak Anha
217 211.Jadi Saudara Kikan Aja
218 212. Jangan Begadang.
219 213. Terkikis Habis
220 214. Tissu buat Kamu.
221 215. Tidak Tahu Caranya
222 P- Kak Je
223 216. Boleh yaa.
224 217. Membuktikan
225 218. Telepon Den Rendra.
226 219. Kikan dengar semuanya
227 220. Berita Duka
228 222. Isi hati Cyntia
229 223. Rujak kedondong Cyntia.
230 224. Kalau Cinta bilang saja
231 225. Turun tangan
232 227. Kia ke Cyntia.
233 229. Cyntia Tergeletak Di kamar mandi
234 230. Tunggu Cyntia Sadar
235 231. Rendra
236 232. Umma mau punya cucu lagi
237 233. Masih ada pelajaran untukmu.
238 234. Sidang Putusan.
239 235. End
240 236. Bon_Chap 1, Jenis Kelamin
241 BC ~ 2
242 BC-3
Episodes

Updated 242 Episodes

1
Menyakitkan
2
Kehidupan Baru.
3
Pangeran
4
Naskah
5
Rumah Baru
6
Bertemu Lagi
7
Audisi
8
8. Siapa Ayahku Bu?
9
9. Kecurigaan Rendra
10
10. Cyntia
11
11. Tanda Lahir Kia
12
12. Ipang Sang Bintang
13
13. Saingan
14
14. Rumah Tangga Aslan
15
15. Mata-mata
16
16. Ketahuan.
17
17. Anakku
18
18. Mengakui.
19
19. Tamparan
20
20. Diantar
21
21. Perempuan Baik2
22
22. Hanya Alasan
23
23. Renang
24
24. Orang Tua.
25
25. Berani.
26
26. Ternyata
27
27. Dua kali
28
28. Hukuman
29
29. Putra
30
30. Kembalian.
31
31. Pulang
32
32. Rahasia 7 th lalu
33
33. Kopi
34
34. Mengadu
35
35. Nanti Wudzunya Batal.
36
36. Digunjing
37
37. Trik.
38
38 Polisi
39
39. Fortuner
40
40. Surat Perjanjian
41
41. Negosiasi
42
42. Hujan
43
43. Hujan part 2
44
44. Asthma
45
45. Kecewa
46
46. Rumah
47
47. Biar Ipang yang pilih
48
48. Diusir
49
49. Toksik
50
50. PR
51
51. Mau Ibu.
52
52. Kakek
53
53. Dijemput
54
54. Diterima
55
55. PD KT
56
56. Berubah
57
57. Sudah Bulat
58
58. Sepatu.
59
59. Bukan Janda
60
60. Mundur dulu
61
61. Bus
62
62. Sandiwara
63
63. Tengsin
64
64. Kejutan Aslan
65
65. Pamit
66
66. Janji
67
67. Akarny mulai tumbuh
68
68. Diam diam
69
69. Kelabakan
70
70. Studio ITV
71
71. Bendera berkibar
72
72. Kurang ajar
73
73. Tidak terima
74
74. Udah Chattingan
75
75. Nggak boleh Jaim
76
76. Mengakui
77
77. Peduli Aslan
78
78. Yakin
79
79. Ayah Mana?
80
80. Tuduhan
81
81. Indung dan telur
82
82. Gusti, Alhamdulillah.
83
83. Iya Mau
84
84. Akrab.
85
85. Kenal
86
86. Siip
87
87. Undang Ibu
88
88. Tidak takut
89
89. Pulang.
90
90. PR untuk Kia
91
91. Aslan mimpi
92
92. Aslan Malu.
93
93. Pilihan Rendra.
94
94. Delvin Curiga
95
95. Bertemu Aslan
96
96. Nggak Peka.
97
97. Akur
98
98. Jadian
99
99. Dihina
100
100. Kecewa
101
101. Jenguk Ipang
102
102. Manja
103
103. Cerita
104
104. Ke rumah Camer
105
105. Ambil barang
106
106. Besok Pagi
107
107. KK
108
108. Pengobatan
109
109. Ada Udang di balik batu
110
110. Menyesal.
111
111. Tidak tahu Malu
112
112. Halal Dulu.
113
113. Kesal
114
114. Masuk Yuk!
115
115. Abang, nggak nuntut kok.
116
116. Tanggung.
117
117. Berbeda
118
118. Seperti anak SMA.
119
119. Liat saja
120
120. Kenapa di situ?
121
121. Coklat Panas
122
122. PikTor
123
123. Menemui Paul
124
124. Tidak semiskin itu.
125
125. Pasif
126
126. Makam
127
127. Jeje Sinting
128
128. Akta cerai
129
129. Rencana Aslan
130
130. Mau Kia
131
131. Otewe
132
132. Perjalanan.
133
133. Kompor
134
134. Satu Tempat
135
135. So sad.
136
136. Ups
137
137. Bu Arini
138
138. Foto siapa ini?
139
139. Abang harus lihat.
140
140. Aslan Santai
141
141.Cyntia tidak Waras
142
142. Pak Surya
143
143. Reporter Kia.
144
144. Kisah dari Umma Part 1
145
145. Kisah dari Umma Part 2
146
146. Liontin.
147
147. Kisah dari Umma End
148
148. Semut.
149
149. Meta ke Terkam Harimau
150
150. Pamer ke Cyntia.
151
151. Paul Depresi.
152
152. Memory Card.
153
153. Bakat terpendam Cyntia. "Rasain lo!"
154
154. Serangan dimulai.
155
155. Hadapi bersama
156
156. Ketahuan.
157
157. Bapak.
158
158. Sekarang
159
159. Agresi tahap 1
160
160. Terpaksa Bantu.
161
161. Seperti Paranormal.
162
162. Ketinggalan.
163
163. Rendra Vs Cyntia
164
164. Kaos Kaki
165
165. Bekerjasama
166
166. Cerita Aslan.
167
167. Pelajaran untuk Tikus Kecil
168
168. Aslan Main Cantik.
169
169. Mulut beracun
170
170. Perubahan.
171
171. Air Mata Alena
172
172. Penangkapan Polisi.
173
173. Final.
174
174. Mimpi tapi Nyata
175
175. Patuh
176
176. Daaah.
177
177. Ikut
178
178. Tidak sadar
179
179. Mendengar
180
180. Ikut Tante
181
181. Saling tunggu
182
182. Hasil pemeriksaan
183
183. Cemburu.
184
184. Salah Paham
185
185.Tekad Cyntia.
186
186. Dapet antek Baru
187
187. Kecurigaan Mbok Mina
188
188. Bersitegang
189
189. Bertemu Istri Nicholas
190
190. Cyntia kesal.
191
191. Alena hancur.
192
192. Paul GILA
193
193. Ditinggal Pergi
194
194. Aslan marah
195
195. Thank You Uncle
196
Promosi cerita : Ramanda
197
196. Tantangan dari Cyntia
198
197. Aku ingin bertemu denganya
199
198.Dibuka semua
200
199. Akhirnya dia berfikir waras
201
200. Lain kali saja.
202
201. Sudah Berkemas.
203
Promo Kak Rafizqi
204
202. Tak sesubur Kia
205
Promo Kak Kisss
206
203. Kasian Aslan.
207
204. Akhirnya, kuncinya terbuka.
208
P- Kak Novi Rahajeng
209
205. Dijemput besok.
210
206. Rendra Vs Aslan
211
P - Kak Irma Kirana
212
207. Sampai bertemu di Pengadilan
213
208. Apa kau menyukaiku?
214
209. Pandai merayu
215
210. Siapa yang galak
216
P - Kak Anha
217
211.Jadi Saudara Kikan Aja
218
212. Jangan Begadang.
219
213. Terkikis Habis
220
214. Tissu buat Kamu.
221
215. Tidak Tahu Caranya
222
P- Kak Je
223
216. Boleh yaa.
224
217. Membuktikan
225
218. Telepon Den Rendra.
226
219. Kikan dengar semuanya
227
220. Berita Duka
228
222. Isi hati Cyntia
229
223. Rujak kedondong Cyntia.
230
224. Kalau Cinta bilang saja
231
225. Turun tangan
232
227. Kia ke Cyntia.
233
229. Cyntia Tergeletak Di kamar mandi
234
230. Tunggu Cyntia Sadar
235
231. Rendra
236
232. Umma mau punya cucu lagi
237
233. Masih ada pelajaran untukmu.
238
234. Sidang Putusan.
239
235. End
240
236. Bon_Chap 1, Jenis Kelamin
241
BC ~ 2
242
BC-3

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!