15. Mata-mata

Samar-samar deretan kata bertuliskan Nareswara yang menggantung di gedung tinggi itu tampak di mata Kia. Kebetulan di seberang kantor Nareswara Grup ada halte bus, tempat Kia berhenti.

Kia merapihkan baju dan tasnya bersiap-siap turun. Kia melirik jam tanganya sudah jam 11.00 lebih. Itu bukan jam wajarnya orang berangkat bekerja.

"Ah biar saja" batin Kia tersenyum. Dasar karyawan kurang ajar.

Kia berjalan melewati parkiran mobil yang berada di depan gedung kantor. Karena lelah duduk di dalam bis. Kia meregangkan tanganya ke atas, samping kanan dan kiri.

"Aaah lelahnya? Harusnya gue balik aja kali ya? Udah mau jam istirahat juga. Hehehehe" Kia bicara sendiri dan ketawa sendiri di dekat mobil yang terparkir di situ.

"Tapi kasian Delvin dia udah selalu baik ke gue. Hah untungnya gue punya atasan sebaik dia. Semangat Kia!" ucap cengengesan sendiri.

Kia melirik ke samping, ada mobil yang tampak sangat mengkilap dan bayangan dirinya jelas terlihat seperti cermin, tapi tidak terlihat siapa yang di dalam.

Kia kemudian tidak mengambil kesempatan untuk merapikan jilbabnya. Memiringkan kepalanya ke samping kanan dan kiri sambil tersenyum centil.

"Hooops!" mata Kia melotot, Kia segera memalingkan mukanya hendak pergi. Perlahan pintu mobil itu terbuka dan ternyata dari tadi ada orangnya.

"Hoh, kenapa dia lagi, Ipang ayahmu sangat menyebalkan" ucap Kia dalam hati merutuki dirinya sendiri.

"Heeeii kamu, berhenti!" ucap seseorang yang baru keluar dari mobil mengkilap itu.

"Haissh" desis Kia berhenti sambil menggigit bibir bawahnya.

"Ngapain kamu di sini?" tanya pria itu yang tidak lain bos tertinggi di kantor itu.

Kia memutar badanya dan menatap laki-laki itu.

"Perasaan mobilnya tadi bukan itu? Kenapa dia keluar dari mobil yang berbeda. Kapan gantinya?" batin Kia sambil melirik mobil yang mengkilat tadi.

"Anda bertanya pada saya Tuan? Kan anda sendiri yang mempekerjakan saya di sini, tentu saja saya mau bekerja" jawab Kia sambil nyengir.

"Kerja? Siapa yang mengijinkanmu berangkat kerja jam segini?" tanya Aslan membentak.

"Mulai bertingkah ini perempuan" batin Aslan dalam hati.

"Yes, ini kesempatan emas buatku berulah, Buat dia marah Kia, buat gue dipecat" batin Kia sambil tersenyum.

"Mohon Maaf Tuan, Anda kan tahu saya dari mana? Bukankah kita pergi dari tempat yang sama, nggak apa-apa lah ya saya telat. He" ucap Kia berani.

"Kamu tahu berhadapan dengan siapa sekarang! Kamu tahu jam kerja di kantor ini jam berapa?" tanya Aslan menggertak.

Meski sedikit takut, Kia yang memang ingin dipecat menjadi tidak gentar.

"Huuuft bapak galak sekali. Bapak sendiri juga baru tiba kan di sini? Tim saya juga nggak protes kok saya belum datang. Kan bapak yang penting taunya pekerjaan kami selesai. Iya kan?" jawab Kia lagi.

Aslan hanya terus memandangi perempuan imut yang cerewet di depanya itu. Tapi Aslan tau diri dan membatasi diri sebelum memastikan siapa Kia sebenarnya.

"Rendra!" panggil Aslan berusaha tidak mennggapi Kia, agar tidak terpancing, baik terpancing emosi atau jatuh cinta.

"Iya Tuan" jawab Rendra mendekat dan sekilas melihat Kia.

"Panggil kepala tim tempat dia bekerja. Suruh ke ruanganku!" ucap Aslan memberi perintah.

Dengan langkah angkuh dan memasukan tangan ke sakunya Aslan berjalan menunggalkan Kia.

Mendengar perkataan Aslan hendak memanggil ketua Tim Kia, Kia menjadi gusar.

"Tuan Bos, tunggu!" ucap Kia berani memanggil bosnya itu, berlari dan menghadang langkahnya.

"Saya yang bersalah kenapa yang dipanggil ketua tim saya. Kalau mau dihukum atau dipecat. Pecat saya saya aja Tuan! Pecat please! Saya memang bersalah" ucap Kia polos dan berani dengan wajah imutnya.

Aslan hanya menatap Kia, ada rasa yang tidak bisa dijelaskan yang semakin lama semakin terasa. Entah kenapa Aslan ingin marah tapi tidak bisa.

Baru pertama kalinya ada orang yang sudah diterima kerja malah minta dipecat. Padahal ada ribuan orang yang melamar ingin menjadi karyawanya.

"Ehm, minggir! Kamu menghalangi jalanku!" ucap Aslan ingin tetap terlihat berwibawa di hadapan Kia.

"Pak tunggu!" panggil Kia lagi menarik tangan Aslan spontan.

Aslan berhenti lagi melihat tangan Kia yang meraihnya dengan dingin.

"Ups Maaf!" ucap Kia menunduk dan melepaskan tanganya.

Tiba-tiba jantung Kia berdegup kecang. Aslan dan Rendra diam memandang Kia.

"Saya yang salah Tuan. Tolong jangan hukum ketua tim saya. Beri hukuman ke saya saja" tutur Kia lagi.

"Hemm" jawab Aslan lagi tidak menghiraukan Kia. Aslan dan Rendra berjalan cepat.

Kini Kia berdiri sendirian benar-benar dicueki.

"*Hoooh, lihatlah dia sombong sekali! Jadi maksudnya apa? Aku masih karyawan sini? Atau dipecat?

Kalau memang gue yang salah harusnya dia tegur gue sekarang dan pecat gue. Tapi kenapa dia ninggalin gue gitu aja. Hoh dasar. Bos macam apa dia*?"

Di depan pintu masuk Kia marah-marah sendiri dan bergumam sendiri.

"Tapi kalau kesalahan gue beneran berimbas ke Delvin, kasian Delvin. Ish nyebelin banget sih, timbang telat doang. Tidak, tidak gue harus tetap masuk"

Kia kemudian masuk ke kantor dan segera menuju ke ruanganya. Para editor handal lulusan Sarjana itu tampak sibuk mengetik dan memeriksa dokumen masing.

"Pagi Kak" sapa Kia ke seniornya.

Seperti awal bertemu mereka semua acuh dan cuek ke Kia. Kia yang sudah kebal bullyan menuju ke Delvin

"Maaf aku telat" ucap Kia ke Delvin.

"Iya gue tau. Lo abis antar anak lo kan? Gimana tugas gue? Udah selesai?" tanya Delvin

"Kok lo tau sih? Nih tugas gue" jawab Kia menyodorkan berkas hasil kerjanya.

"Ya kan acara itv semua orang tau. Itu kan juga cabang dari kita" ucap Delvin memberitahu sambil memeriksa hasil kerja Kia.

"Gue baru tahu lho kalau ITV itu bagian dari Nareswara Grup" ucap Kia polos.

"Hasil kerja lo bagus, padahal lo lulusan SMA" tutur Delvin memuji pekerjaan Kia tidak mennggubris omongan Kia.

"Benarkah? Ah terimakasih" jawab Kia tersenyum lebar. Sehingga di dengar orang-orang di ruanganya.

Tiba-tiba semua orang diam. Seperti perintah Aslan Rendra masuk dengan tatapan tajam ke arah Kia dan Delvin yang tampak akrab.

"Ikut saya ke ruang Tuan Aslan!" perintah Rendra.

"Saya?" tanya Kia dan Delvin barengan.

"Ketua tim yang membiarkan anak buahnya datang di jam sesukanya" jawab Rendra melirik ke Kia.

Spontan Kia bangun dari duduknya dan memohon ke Rendra.

"Pak, please jangan hukum dia. Biar saya saja!"

"Delvin, cepat!" ucap Rendra tegas lalu berlalu meninggalkan Kia.

Kia hanya bisa duduk merasa bersalah, ternyata begitu cara kerja Aslan. Jika anak buahnya salah yang ditegur ketua timnya bukan Kia.

****

Flashback saat di ruang Aslan.

Aslan langsung membanting tasnya setelah sampai di ruanganya. Perdebatanya dengan Paul membuatnya pusing dan berfikir tentang Ipang.

Aslan diam mengenang kejadian 7 lalu itu. Lalu bayangan Kia kembali terlintas. Aslan sangat yakin Kia orang di peristiwa 7 tahun lalu itu.

Hanya saja penampilan Kia berbeda. Sikap Kia juga berbeda. Kia yang sekarang sangat pembangkang dan cerewet. Perempuan 7 tahun lalu itu terlihat sangat penurut dan pendiam.

"Tuan" panggil Rendra ke Aslan

"Hmm"

"Apa anda masih mencurigai Ny. Kiara?"

"Gue bukan hanya curiga. Tapi gue yakin dia orangnya. Gue nggak mau salah bersikap dan salah orang, dia sangat berbeda. Pastikan dulu tanda lahir itu, suruh karyawan lihat dan pastikan tanda lingkaran hitam di leher belakangnya!"

"Baik Tuan. Saya akan panggil Delvin secepatnya"

Terpopuler

Comments

Erlinda

Erlinda

CEO dan asisten nya kok goblok banget. ngapain harus memeriksa tanda lahir kita .klo mau memastikan itu anak nya toh tinggal tes DNA .dgn mengambil sampel rambut Ipang..bertele tele ga jelas cerita nya..jujur biasanya aq suka baper klo mengenai perasaan anak kecil tapi kok di cerita ini ga ada tersentuh dikit pun .justru kia dan ipang terkesan egois dan kurang ajar

2023-01-07

0

Aqiyu

Aqiyu

Kia jadi pembangkang dan cerewet karena keadaan dia harus busa melindungi dirinya

kenapa Aslan ga test DNA aja

2022-11-25

0

Ida Nur Hidayati

Ida Nur Hidayati

kia tidak seperti dulu lagi

2022-09-28

0

lihat semua
Episodes
1 Menyakitkan
2 Kehidupan Baru.
3 Pangeran
4 Naskah
5 Rumah Baru
6 Bertemu Lagi
7 Audisi
8 8. Siapa Ayahku Bu?
9 9. Kecurigaan Rendra
10 10. Cyntia
11 11. Tanda Lahir Kia
12 12. Ipang Sang Bintang
13 13. Saingan
14 14. Rumah Tangga Aslan
15 15. Mata-mata
16 16. Ketahuan.
17 17. Anakku
18 18. Mengakui.
19 19. Tamparan
20 20. Diantar
21 21. Perempuan Baik2
22 22. Hanya Alasan
23 23. Renang
24 24. Orang Tua.
25 25. Berani.
26 26. Ternyata
27 27. Dua kali
28 28. Hukuman
29 29. Putra
30 30. Kembalian.
31 31. Pulang
32 32. Rahasia 7 th lalu
33 33. Kopi
34 34. Mengadu
35 35. Nanti Wudzunya Batal.
36 36. Digunjing
37 37. Trik.
38 38 Polisi
39 39. Fortuner
40 40. Surat Perjanjian
41 41. Negosiasi
42 42. Hujan
43 43. Hujan part 2
44 44. Asthma
45 45. Kecewa
46 46. Rumah
47 47. Biar Ipang yang pilih
48 48. Diusir
49 49. Toksik
50 50. PR
51 51. Mau Ibu.
52 52. Kakek
53 53. Dijemput
54 54. Diterima
55 55. PD KT
56 56. Berubah
57 57. Sudah Bulat
58 58. Sepatu.
59 59. Bukan Janda
60 60. Mundur dulu
61 61. Bus
62 62. Sandiwara
63 63. Tengsin
64 64. Kejutan Aslan
65 65. Pamit
66 66. Janji
67 67. Akarny mulai tumbuh
68 68. Diam diam
69 69. Kelabakan
70 70. Studio ITV
71 71. Bendera berkibar
72 72. Kurang ajar
73 73. Tidak terima
74 74. Udah Chattingan
75 75. Nggak boleh Jaim
76 76. Mengakui
77 77. Peduli Aslan
78 78. Yakin
79 79. Ayah Mana?
80 80. Tuduhan
81 81. Indung dan telur
82 82. Gusti, Alhamdulillah.
83 83. Iya Mau
84 84. Akrab.
85 85. Kenal
86 86. Siip
87 87. Undang Ibu
88 88. Tidak takut
89 89. Pulang.
90 90. PR untuk Kia
91 91. Aslan mimpi
92 92. Aslan Malu.
93 93. Pilihan Rendra.
94 94. Delvin Curiga
95 95. Bertemu Aslan
96 96. Nggak Peka.
97 97. Akur
98 98. Jadian
99 99. Dihina
100 100. Kecewa
101 101. Jenguk Ipang
102 102. Manja
103 103. Cerita
104 104. Ke rumah Camer
105 105. Ambil barang
106 106. Besok Pagi
107 107. KK
108 108. Pengobatan
109 109. Ada Udang di balik batu
110 110. Menyesal.
111 111. Tidak tahu Malu
112 112. Halal Dulu.
113 113. Kesal
114 114. Masuk Yuk!
115 115. Abang, nggak nuntut kok.
116 116. Tanggung.
117 117. Berbeda
118 118. Seperti anak SMA.
119 119. Liat saja
120 120. Kenapa di situ?
121 121. Coklat Panas
122 122. PikTor
123 123. Menemui Paul
124 124. Tidak semiskin itu.
125 125. Pasif
126 126. Makam
127 127. Jeje Sinting
128 128. Akta cerai
129 129. Rencana Aslan
130 130. Mau Kia
131 131. Otewe
132 132. Perjalanan.
133 133. Kompor
134 134. Satu Tempat
135 135. So sad.
136 136. Ups
137 137. Bu Arini
138 138. Foto siapa ini?
139 139. Abang harus lihat.
140 140. Aslan Santai
141 141.Cyntia tidak Waras
142 142. Pak Surya
143 143. Reporter Kia.
144 144. Kisah dari Umma Part 1
145 145. Kisah dari Umma Part 2
146 146. Liontin.
147 147. Kisah dari Umma End
148 148. Semut.
149 149. Meta ke Terkam Harimau
150 150. Pamer ke Cyntia.
151 151. Paul Depresi.
152 152. Memory Card.
153 153. Bakat terpendam Cyntia. "Rasain lo!"
154 154. Serangan dimulai.
155 155. Hadapi bersama
156 156. Ketahuan.
157 157. Bapak.
158 158. Sekarang
159 159. Agresi tahap 1
160 160. Terpaksa Bantu.
161 161. Seperti Paranormal.
162 162. Ketinggalan.
163 163. Rendra Vs Cyntia
164 164. Kaos Kaki
165 165. Bekerjasama
166 166. Cerita Aslan.
167 167. Pelajaran untuk Tikus Kecil
168 168. Aslan Main Cantik.
169 169. Mulut beracun
170 170. Perubahan.
171 171. Air Mata Alena
172 172. Penangkapan Polisi.
173 173. Final.
174 174. Mimpi tapi Nyata
175 175. Patuh
176 176. Daaah.
177 177. Ikut
178 178. Tidak sadar
179 179. Mendengar
180 180. Ikut Tante
181 181. Saling tunggu
182 182. Hasil pemeriksaan
183 183. Cemburu.
184 184. Salah Paham
185 185.Tekad Cyntia.
186 186. Dapet antek Baru
187 187. Kecurigaan Mbok Mina
188 188. Bersitegang
189 189. Bertemu Istri Nicholas
190 190. Cyntia kesal.
191 191. Alena hancur.
192 192. Paul GILA
193 193. Ditinggal Pergi
194 194. Aslan marah
195 195. Thank You Uncle
196 Promosi cerita : Ramanda
197 196. Tantangan dari Cyntia
198 197. Aku ingin bertemu denganya
199 198.Dibuka semua
200 199. Akhirnya dia berfikir waras
201 200. Lain kali saja.
202 201. Sudah Berkemas.
203 Promo Kak Rafizqi
204 202. Tak sesubur Kia
205 Promo Kak Kisss
206 203. Kasian Aslan.
207 204. Akhirnya, kuncinya terbuka.
208 P- Kak Novi Rahajeng
209 205. Dijemput besok.
210 206. Rendra Vs Aslan
211 P - Kak Irma Kirana
212 207. Sampai bertemu di Pengadilan
213 208. Apa kau menyukaiku?
214 209. Pandai merayu
215 210. Siapa yang galak
216 P - Kak Anha
217 211.Jadi Saudara Kikan Aja
218 212. Jangan Begadang.
219 213. Terkikis Habis
220 214. Tissu buat Kamu.
221 215. Tidak Tahu Caranya
222 P- Kak Je
223 216. Boleh yaa.
224 217. Membuktikan
225 218. Telepon Den Rendra.
226 219. Kikan dengar semuanya
227 220. Berita Duka
228 222. Isi hati Cyntia
229 223. Rujak kedondong Cyntia.
230 224. Kalau Cinta bilang saja
231 225. Turun tangan
232 227. Kia ke Cyntia.
233 229. Cyntia Tergeletak Di kamar mandi
234 230. Tunggu Cyntia Sadar
235 231. Rendra
236 232. Umma mau punya cucu lagi
237 233. Masih ada pelajaran untukmu.
238 234. Sidang Putusan.
239 235. End
240 236. Bon_Chap 1, Jenis Kelamin
241 BC ~ 2
242 BC-3
Episodes

Updated 242 Episodes

1
Menyakitkan
2
Kehidupan Baru.
3
Pangeran
4
Naskah
5
Rumah Baru
6
Bertemu Lagi
7
Audisi
8
8. Siapa Ayahku Bu?
9
9. Kecurigaan Rendra
10
10. Cyntia
11
11. Tanda Lahir Kia
12
12. Ipang Sang Bintang
13
13. Saingan
14
14. Rumah Tangga Aslan
15
15. Mata-mata
16
16. Ketahuan.
17
17. Anakku
18
18. Mengakui.
19
19. Tamparan
20
20. Diantar
21
21. Perempuan Baik2
22
22. Hanya Alasan
23
23. Renang
24
24. Orang Tua.
25
25. Berani.
26
26. Ternyata
27
27. Dua kali
28
28. Hukuman
29
29. Putra
30
30. Kembalian.
31
31. Pulang
32
32. Rahasia 7 th lalu
33
33. Kopi
34
34. Mengadu
35
35. Nanti Wudzunya Batal.
36
36. Digunjing
37
37. Trik.
38
38 Polisi
39
39. Fortuner
40
40. Surat Perjanjian
41
41. Negosiasi
42
42. Hujan
43
43. Hujan part 2
44
44. Asthma
45
45. Kecewa
46
46. Rumah
47
47. Biar Ipang yang pilih
48
48. Diusir
49
49. Toksik
50
50. PR
51
51. Mau Ibu.
52
52. Kakek
53
53. Dijemput
54
54. Diterima
55
55. PD KT
56
56. Berubah
57
57. Sudah Bulat
58
58. Sepatu.
59
59. Bukan Janda
60
60. Mundur dulu
61
61. Bus
62
62. Sandiwara
63
63. Tengsin
64
64. Kejutan Aslan
65
65. Pamit
66
66. Janji
67
67. Akarny mulai tumbuh
68
68. Diam diam
69
69. Kelabakan
70
70. Studio ITV
71
71. Bendera berkibar
72
72. Kurang ajar
73
73. Tidak terima
74
74. Udah Chattingan
75
75. Nggak boleh Jaim
76
76. Mengakui
77
77. Peduli Aslan
78
78. Yakin
79
79. Ayah Mana?
80
80. Tuduhan
81
81. Indung dan telur
82
82. Gusti, Alhamdulillah.
83
83. Iya Mau
84
84. Akrab.
85
85. Kenal
86
86. Siip
87
87. Undang Ibu
88
88. Tidak takut
89
89. Pulang.
90
90. PR untuk Kia
91
91. Aslan mimpi
92
92. Aslan Malu.
93
93. Pilihan Rendra.
94
94. Delvin Curiga
95
95. Bertemu Aslan
96
96. Nggak Peka.
97
97. Akur
98
98. Jadian
99
99. Dihina
100
100. Kecewa
101
101. Jenguk Ipang
102
102. Manja
103
103. Cerita
104
104. Ke rumah Camer
105
105. Ambil barang
106
106. Besok Pagi
107
107. KK
108
108. Pengobatan
109
109. Ada Udang di balik batu
110
110. Menyesal.
111
111. Tidak tahu Malu
112
112. Halal Dulu.
113
113. Kesal
114
114. Masuk Yuk!
115
115. Abang, nggak nuntut kok.
116
116. Tanggung.
117
117. Berbeda
118
118. Seperti anak SMA.
119
119. Liat saja
120
120. Kenapa di situ?
121
121. Coklat Panas
122
122. PikTor
123
123. Menemui Paul
124
124. Tidak semiskin itu.
125
125. Pasif
126
126. Makam
127
127. Jeje Sinting
128
128. Akta cerai
129
129. Rencana Aslan
130
130. Mau Kia
131
131. Otewe
132
132. Perjalanan.
133
133. Kompor
134
134. Satu Tempat
135
135. So sad.
136
136. Ups
137
137. Bu Arini
138
138. Foto siapa ini?
139
139. Abang harus lihat.
140
140. Aslan Santai
141
141.Cyntia tidak Waras
142
142. Pak Surya
143
143. Reporter Kia.
144
144. Kisah dari Umma Part 1
145
145. Kisah dari Umma Part 2
146
146. Liontin.
147
147. Kisah dari Umma End
148
148. Semut.
149
149. Meta ke Terkam Harimau
150
150. Pamer ke Cyntia.
151
151. Paul Depresi.
152
152. Memory Card.
153
153. Bakat terpendam Cyntia. "Rasain lo!"
154
154. Serangan dimulai.
155
155. Hadapi bersama
156
156. Ketahuan.
157
157. Bapak.
158
158. Sekarang
159
159. Agresi tahap 1
160
160. Terpaksa Bantu.
161
161. Seperti Paranormal.
162
162. Ketinggalan.
163
163. Rendra Vs Cyntia
164
164. Kaos Kaki
165
165. Bekerjasama
166
166. Cerita Aslan.
167
167. Pelajaran untuk Tikus Kecil
168
168. Aslan Main Cantik.
169
169. Mulut beracun
170
170. Perubahan.
171
171. Air Mata Alena
172
172. Penangkapan Polisi.
173
173. Final.
174
174. Mimpi tapi Nyata
175
175. Patuh
176
176. Daaah.
177
177. Ikut
178
178. Tidak sadar
179
179. Mendengar
180
180. Ikut Tante
181
181. Saling tunggu
182
182. Hasil pemeriksaan
183
183. Cemburu.
184
184. Salah Paham
185
185.Tekad Cyntia.
186
186. Dapet antek Baru
187
187. Kecurigaan Mbok Mina
188
188. Bersitegang
189
189. Bertemu Istri Nicholas
190
190. Cyntia kesal.
191
191. Alena hancur.
192
192. Paul GILA
193
193. Ditinggal Pergi
194
194. Aslan marah
195
195. Thank You Uncle
196
Promosi cerita : Ramanda
197
196. Tantangan dari Cyntia
198
197. Aku ingin bertemu denganya
199
198.Dibuka semua
200
199. Akhirnya dia berfikir waras
201
200. Lain kali saja.
202
201. Sudah Berkemas.
203
Promo Kak Rafizqi
204
202. Tak sesubur Kia
205
Promo Kak Kisss
206
203. Kasian Aslan.
207
204. Akhirnya, kuncinya terbuka.
208
P- Kak Novi Rahajeng
209
205. Dijemput besok.
210
206. Rendra Vs Aslan
211
P - Kak Irma Kirana
212
207. Sampai bertemu di Pengadilan
213
208. Apa kau menyukaiku?
214
209. Pandai merayu
215
210. Siapa yang galak
216
P - Kak Anha
217
211.Jadi Saudara Kikan Aja
218
212. Jangan Begadang.
219
213. Terkikis Habis
220
214. Tissu buat Kamu.
221
215. Tidak Tahu Caranya
222
P- Kak Je
223
216. Boleh yaa.
224
217. Membuktikan
225
218. Telepon Den Rendra.
226
219. Kikan dengar semuanya
227
220. Berita Duka
228
222. Isi hati Cyntia
229
223. Rujak kedondong Cyntia.
230
224. Kalau Cinta bilang saja
231
225. Turun tangan
232
227. Kia ke Cyntia.
233
229. Cyntia Tergeletak Di kamar mandi
234
230. Tunggu Cyntia Sadar
235
231. Rendra
236
232. Umma mau punya cucu lagi
237
233. Masih ada pelajaran untukmu.
238
234. Sidang Putusan.
239
235. End
240
236. Bon_Chap 1, Jenis Kelamin
241
BC ~ 2
242
BC-3

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!