Melihat Dari Jauh

Dahi Viola berkerut, ia merasa ada seseorang yang mengawasi atau memperhatikannya. Kedua bola matanya melihat sekeliling kediamannya, tidak ada sesuatu yang mencurigakan, kedua bola matanya hanya menangkap kedua orang yang berkuda tengah berbincang. Ia menaikkan kedua bahunya, tidak ada yang aneh, tapi hatinya mengatakan sesuatu. Ia kembali melihat sekelilingnya, masih sama, tidak ada yang mencurigakan, atau karena dirinya yang terlalu panik karena akhir-akhir ini, Duke Aland membuat pikirannya kacau.

"Siapa mereka? kenapa masih ada di sana? Apa mereka pengawal istana yang sedang berkeliling kota, mengawasi kota." Penasarannya semakin tinggi, entah apa yang di pikirkannya, ia mengangguk dan langsung memutar tubuhnya, ia ingin memastikan, bukan pengawal Duke Aland melainkan pengawal istana.

"Yang Mulia, sepertinya nyonya telah pergi."

Duke Aland mengelus kudanya agar tenang, "Carikan aku penginapan dan aku masih ingin di sini."

krek

Telinga tajamnya mendengarkan sesuatu, matanya melirik ke kanan di balik jubah hitam yang membungkus kepalanya. Harum mawar di tubuh Viola merambat terbawa angin sampai ke hidung mancungnya.

Getaran di dadanya semakin gila, nafasnya terasa berat. Ia ingin menoleh, namun keberanian langsung sirna dalam sekejap.

Duke Aland menunduk, dadanya terasa sesak. Dahinya telah di basihi oleh keringat dingin yang tiba-tiba muncul. Bunyi langkah kaki itu semakin mendekat, ia menggenggam erat tali kudanya.

"Emm... Apa ada yang bisa saya bantu?" tanya Viola.

Deg

Suara itu, suara yang sangat lembut, suara yang menggetarkan dadanya. Sekian tahun ia merindukan suara itu, suara yang mengisi kekosongan hatinya.

Sang Kesatria yang paham dengan situasi i

mencekam ini, ia turun dari kudanya menghampiri Violeta. "Maaf mengganggu, Nyona. Kami hanya berpatroli saja. Apa ada sesuatu yang mengganggu Nyonya."

"Oh, tidak ada." Mata Viola kembali menangkap sosok yang tak jauh dari matanya. Tidak biasanya pengawal istana tidak turun, biasanya mereka akan turun jika bertemu dengan seseorang, menyapa dengan ramah. "Saya hanya melihat-lihat saja, kebetulan ada anda, jadi saya bertanya saja, mungkin anda butuh sesuatu."

Kesatria itu tersenyum sopan, "Tidak Nyonya, kami hanya berkeliling saja. Kenapa Nyonya belum tidur? udara bersalju seperti ini tidak baik untuk kesehatan Nyonya."

"Terima kasih perhatiannya, saya permisi."

Viola memutar tubuhnya, kemudian memasuki pintu gerbang itu, lalu kedua penjaga gerbang itu menutup kembali.

"Yang Mulia Duke,"

"Ayo kita kembali ke istana, aku tidak jadi mencari penginapan malam ini."

"Baik, Yang Mulia Duke."

Aneh, siapa mereka? kenapa aku merasa ada sesuatu yang sakit di dada ku.

Viola kembali melihat dari dekat jendelanya, ia tak mengerti dengan dadanya yang tiba-tiba merasakan nyeri, ia pun kembali melanjutkan menarik gordennya itu untuk menutupi kaca jendelanya.

Sepanjang perjalanan, tangis Duke Aland pecah, air bening itu terus membasahi pipinya. Bahkan semilir angin yang ia tembus membuat air bening itu terbawa angin.

Sesampainya di istana, Duke Aland memasuki kamarnya, ia menyuruh salah satu pelayan membawakan Wine untuknya. Sepanjang malam pun ia lakukan hanya meminum Wine dan melihat ke luar jendela. Air matanya terus menuntut untuk mengalir, bahkan ia tidak memperdulikan Aronz yang berada di sampingnya.

Melihat sang Ayah yang begitu ia cintai, hatinya bertekad akan membuat Duchess Violeta kembali padanya dengan cara apapun. Ia tidak akan membiarkan Ayahnya larut dalam jurang kesedihan.

Terpopuler

Comments

Sandisalbiah

Sandisalbiah

penyesalan emang selalu datang terlambat Duke.. dan sialnya kesayanganya selalu di iringi dgn rasa sakit dan penderitaan... andai dulu kau lebih menggunakan otakmu dr pada mengedepankan ego mu...

2024-02-07

0

fifid dwi ariani

fifid dwi ariani

trus berkarya

2022-12-16

0

Seriani Yap

Seriani Yap

Suka dengan semangat aronz..
Sedangkan si Duke nya memble mlempem

2021-10-09

13

lihat semua
Episodes
1 Kota Hunderbugh
2 Pertemuan
3 Masih Mengingatnya
4 Merasa Bersalah
5 Bukan Perasaan Bersalah
6 Pertemuan Tak terduga
7 Membela
8 Keluarga Brezil
9 Kediaman Brezil
10 Aku membenci mu Duke
11 Pencarian
12 Petunjuk
13 Usaha Duke Aland
14 Perdebatan
15 Masa Lalu
16 Air mata
17 Kekaisaran Fictor
18 Menemukannya
19 Aku menggenggam mu
20 Melihat Dari Jauh
21 Bertemu
22 Keluar!
23 Berpendirian Teguh
24 Penyesalan di balik Pintu
25 Aku ingin kembali
26 Felica
27 Ruangan dan Kegilaan
28 Obrolan Kaisar Fictor
29 Maafkan Aku
30 Permohonan
31 Aku Pulang
32 Kekhawatiran Duke Arland
33 Bermuka Tebal
34 Tanpa Duke
35 Air mata sang Duke
36 Seperti sebuah keluarga
37 Drama Keluarga
38 Hah, Paman?
39 Kepulangannya
40 Kepergiannya
41 Kegilaan Kaisar Fictor.
42 Menceraikan
43 Pertengkaran Felica dan Duke Arland
44 Kepergian Aronz
45 Menemui Aleta.
46 Jangan Menyalahkan
47 Kebersamaan
48 Mati Kutu
49 Aku Lelah
50 Tidak Ada Yang Bisa Menyentuhnya
51 Kaisar Fictor
52 Kaisar Fictor 2
53 Kedatangan Aleta
54 Kedatangan Untuk Berpisah
55 Harapan Masa Depan
56 Tampan Itu Seperti Apa
57 Bukan Berarti
58 Kembali
59 Pengintaian Felica
60 merasakan sakit
61 Kebencian Alfred
62 Permohonan
63 Kaisar Fictor
64 Keputusan Duke
65 Penolakan dari seorang anak
66 Hukuman Felica
67 Penjahat Teriak Penjahat
68 Permainan Cinta
69 Perasaan
70 Jangan Memaksa
71 Pengumuman
72 Mengabaikan
73 pertarungan..
74 Bab terakhir.
75 Ending
76 Pengumuman
77 Promo Karya Baru
78 Open Give Away
Episodes

Updated 78 Episodes

1
Kota Hunderbugh
2
Pertemuan
3
Masih Mengingatnya
4
Merasa Bersalah
5
Bukan Perasaan Bersalah
6
Pertemuan Tak terduga
7
Membela
8
Keluarga Brezil
9
Kediaman Brezil
10
Aku membenci mu Duke
11
Pencarian
12
Petunjuk
13
Usaha Duke Aland
14
Perdebatan
15
Masa Lalu
16
Air mata
17
Kekaisaran Fictor
18
Menemukannya
19
Aku menggenggam mu
20
Melihat Dari Jauh
21
Bertemu
22
Keluar!
23
Berpendirian Teguh
24
Penyesalan di balik Pintu
25
Aku ingin kembali
26
Felica
27
Ruangan dan Kegilaan
28
Obrolan Kaisar Fictor
29
Maafkan Aku
30
Permohonan
31
Aku Pulang
32
Kekhawatiran Duke Arland
33
Bermuka Tebal
34
Tanpa Duke
35
Air mata sang Duke
36
Seperti sebuah keluarga
37
Drama Keluarga
38
Hah, Paman?
39
Kepulangannya
40
Kepergiannya
41
Kegilaan Kaisar Fictor.
42
Menceraikan
43
Pertengkaran Felica dan Duke Arland
44
Kepergian Aronz
45
Menemui Aleta.
46
Jangan Menyalahkan
47
Kebersamaan
48
Mati Kutu
49
Aku Lelah
50
Tidak Ada Yang Bisa Menyentuhnya
51
Kaisar Fictor
52
Kaisar Fictor 2
53
Kedatangan Aleta
54
Kedatangan Untuk Berpisah
55
Harapan Masa Depan
56
Tampan Itu Seperti Apa
57
Bukan Berarti
58
Kembali
59
Pengintaian Felica
60
merasakan sakit
61
Kebencian Alfred
62
Permohonan
63
Kaisar Fictor
64
Keputusan Duke
65
Penolakan dari seorang anak
66
Hukuman Felica
67
Penjahat Teriak Penjahat
68
Permainan Cinta
69
Perasaan
70
Jangan Memaksa
71
Pengumuman
72
Mengabaikan
73
pertarungan..
74
Bab terakhir.
75
Ending
76
Pengumuman
77
Promo Karya Baru
78
Open Give Away

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!