Kediaman Brezil

"Ibu!" Pekik Alfred yang merasa aneh.

Ada apa dengan Ibu? kenapa aku merasa ibu ketakutan? apa ibu memiliki hubungan dengan Duke Aland? Aku harus mencari tahu batin Alfred.

"Aleta, cepat bawakan ibu air minum." Titah Alfred pada sang adik.

Aronz menunduk, ia takut salah berbicara dan menyebabkan ibu dari teman barunya shok, tapi ia salah bicara apa? ia hanya menyebutkan nama ayahnya pikir Aronz.

Violeta meremas kertas yang ia gambar tadi, hasilnya rancangan itu belum selesai. Matanya menyiratkan kebencian pada Aronz. Anak itu mengingatkan kekejaman Duke Aland padanya.

Dia anak Duke Aland dan kekasihnya, saat itu aku juga hamil dan Duke Aland malah,,, ah aku membencinya sampai ke tulang-tulang ku.

"Ini, ibu. Minumlah," Alfred memberikan Air yang Aleta sodorkan ke arah sang ibu.

glek

Dalam sekali teguk, air putih itu tandas tanpa tersisa. Amarahnya mulai menguasai dirinya, ia tidak bisa mengontrolnya lebih lama lagi.

"Alfred, Aleta, kalian keluar dari ruangan ibu, sekaligus bawa teman kalian. Ibu masih banyak tugas yang belum ibu selesaikan," ucap Violeta seraya meremas gelas tanpa air itu.

Alfred semakin merasa yakin, jika sang ibu memiliki hubungan dengan Duke.

Apa jangan-jangan?

"Wajahnya mirip sekali dengan Yang Mulia Duke."

Perkataan itu berputar-putar di kepalanya. Ia harus memastikan sesuatu. Seandainya itu benar, ia tidak akan pernah memaafkan Duke Aland apapun alasannya. Karena orang itu lah yang membuat ibu dirinya dan adiknya menderita.

"Aleta, ayo kita keluar."

Aleta yang merasa enggan, terpaksa harus keluar mengikuti sang kakak. Sedangkan Aronz juga mengikuti dari belakang.

"Kakak, ada apa dengan Ibu?" tanya Aleta seraya menutup kembali pintu ruangan itu. Ia khawatir dengan keadaan ibunya yang tak baik-baik saja.

"Ada apa Nona?" tanya pelayan Mia menyanyggah setelah mendengarkan ucapan Aleta.

"Tidak apa-apa, ibu hanya butuh istirahat. Ayo kita keluar Aleta dan kamu juga."

Sesampainya di luar.

Ketiga anak itu menghentikan langkahnya, ketiganya pun bingung harus kemana. Mereka bosan jika hanya berkeliling saja.

"Bagaimana kalau ke rumah ku?" tawar Aronz.

"Tidak!"

"Iya!"

Aleta dan Alfred menjawab serempak dengan beda jawaban. Aleta melotot, bagaimana bisa ia meninggalkan ibunya yang terlihat tak baik-baik saja. Sedangkan Alfred, ia ingin menyelidiki sesuatu. Ia harus memastikan sebuah keganjalan di hatinya.

Lain halnya Aronz, dia malah bingung harus mengikuti yang mana. "Kenapa jawaban kalian berbeda?"

"Apa maksud kakak? aku tidak mau kesana. Kakak tahu sendiri kan, ibu tidak baik-baik saja, dan tadi, ibunya Aronz saja tidak suka pada kita."

"Aku harus memastikan sesuatu, Aronz layak apa tidak berteman dengan kita. Ibu juga pernah bilang, jangan melihat satu sisi, bukan."

Aronz menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Ia jadi serba salah, ia kira mengusulkan ke rumahnya adalah usulan sempurna, ternyata kedua bersaudara itu beda keyakinan. "Apa yang di katakan Aleta juga ada benarnya, o iya aku Aronz dan kamu."

Alfred masih dengan sikap arogantnya, ia tidak berniat memberitahukan namanya.

"Alfred, nama kakak ku Alfred. Kita kembar, kakak lahir lebih dulu, setelah itu aku," ujar Aleta menyengir. "Baiklah, tidak buruk mengikuti tawaran mu, tapi kamu harus ada untuk kami di saat ibu mu menyerang kami."

"Tenang saja, di mana ada Aronz, pasti ada ayah ku. Ayah lebih menyayangi ku dari pada ibu ku. Sebenarnya aku kasihan pada ibu ku, sebenarnya apa salahnya, kenapa ayah selalu bersikap dingin padanya," ucap Aronz seraya mengelus dagunya. "O, iya, kereta ku tidak jauh dari sini. Ayo!"

Aleta dan Alfred mengikuti Aronz dari belakang, Sesekali Aleta melirik ke arah Alfred yang tengah memikirkan sesuatu, sedangkan Alfred, hatinya tidak tenang. Jantungnya berdetak lebih cepat, rasa benci dan amarah mulai meledak di kepalanya. Ia tidak akan memaafkan Duke Aland, jika dia benar adalah ayah yang selama ini membuatnya dan ibunya menderita. Dia tidak akan pernah memaafkannya. Ibunya selalu menangis saat ia dan adiknya menanyakan perihal ayah mereka.

"Aronz, aku harap ini tidak benar." Gumam Alfred.

Setengah jam mereka menempuh perjalanan, dan telah sampai di depan rumah megah berlantai dua. Aronz lebih dulu turun, kemudian di susul oleh Alfred dan Aleta. Rumah megah bercat biru di kelilingi bunga mawar merah yang menjadi pagar di kediaman itu.

"Tuan muda," kening Kesatria Lio berkerut melihat kedua bocah yang datang bersama Aronz. "Selamat datang di kediaman Brezil."

"Ayo masuk, aku akan memperkenalkan kalian pada ayah ku secara resmi. Bahwa kalian adalah teman ku."

Aronz pun membawa Aleta lebih dulu, sedangkan Alfred berdiri di depan Kesatria Lio dengan mata permusuhan. "Aku ingin berbicara dengan Tuan Duke Aland secara pribadi, membahas sesuatu yang sangat penting. Aku harap, Duke Aland mau karena ini menyangkut seseorang," ujar Alfred langsung pergi tanpa mendengarkan jawaban Kesatria Lio.

Terpopuler

Comments

fiza

fiza

brapa umo budak tu??cara ckp cmnorg dewasa,mukin didik kan ibunya mbuat ia dewasa sbelum usianya..mesti bijak budaknya

2025-03-10

0

PHSNR👾

PHSNR👾

kejanggalan kak 🙏🙏

2024-10-15

0

Sandisalbiah

Sandisalbiah

wow.. Alfred bersikap seperti org dewasa...

2024-02-07

3

lihat semua
Episodes
1 Kota Hunderbugh
2 Pertemuan
3 Masih Mengingatnya
4 Merasa Bersalah
5 Bukan Perasaan Bersalah
6 Pertemuan Tak terduga
7 Membela
8 Keluarga Brezil
9 Kediaman Brezil
10 Aku membenci mu Duke
11 Pencarian
12 Petunjuk
13 Usaha Duke Aland
14 Perdebatan
15 Masa Lalu
16 Air mata
17 Kekaisaran Fictor
18 Menemukannya
19 Aku menggenggam mu
20 Melihat Dari Jauh
21 Bertemu
22 Keluar!
23 Berpendirian Teguh
24 Penyesalan di balik Pintu
25 Aku ingin kembali
26 Felica
27 Ruangan dan Kegilaan
28 Obrolan Kaisar Fictor
29 Maafkan Aku
30 Permohonan
31 Aku Pulang
32 Kekhawatiran Duke Arland
33 Bermuka Tebal
34 Tanpa Duke
35 Air mata sang Duke
36 Seperti sebuah keluarga
37 Drama Keluarga
38 Hah, Paman?
39 Kepulangannya
40 Kepergiannya
41 Kegilaan Kaisar Fictor.
42 Menceraikan
43 Pertengkaran Felica dan Duke Arland
44 Kepergian Aronz
45 Menemui Aleta.
46 Jangan Menyalahkan
47 Kebersamaan
48 Mati Kutu
49 Aku Lelah
50 Tidak Ada Yang Bisa Menyentuhnya
51 Kaisar Fictor
52 Kaisar Fictor 2
53 Kedatangan Aleta
54 Kedatangan Untuk Berpisah
55 Harapan Masa Depan
56 Tampan Itu Seperti Apa
57 Bukan Berarti
58 Kembali
59 Pengintaian Felica
60 merasakan sakit
61 Kebencian Alfred
62 Permohonan
63 Kaisar Fictor
64 Keputusan Duke
65 Penolakan dari seorang anak
66 Hukuman Felica
67 Penjahat Teriak Penjahat
68 Permainan Cinta
69 Perasaan
70 Jangan Memaksa
71 Pengumuman
72 Mengabaikan
73 pertarungan..
74 Bab terakhir.
75 Ending
76 Pengumuman
77 Promo Karya Baru
78 Open Give Away
Episodes

Updated 78 Episodes

1
Kota Hunderbugh
2
Pertemuan
3
Masih Mengingatnya
4
Merasa Bersalah
5
Bukan Perasaan Bersalah
6
Pertemuan Tak terduga
7
Membela
8
Keluarga Brezil
9
Kediaman Brezil
10
Aku membenci mu Duke
11
Pencarian
12
Petunjuk
13
Usaha Duke Aland
14
Perdebatan
15
Masa Lalu
16
Air mata
17
Kekaisaran Fictor
18
Menemukannya
19
Aku menggenggam mu
20
Melihat Dari Jauh
21
Bertemu
22
Keluar!
23
Berpendirian Teguh
24
Penyesalan di balik Pintu
25
Aku ingin kembali
26
Felica
27
Ruangan dan Kegilaan
28
Obrolan Kaisar Fictor
29
Maafkan Aku
30
Permohonan
31
Aku Pulang
32
Kekhawatiran Duke Arland
33
Bermuka Tebal
34
Tanpa Duke
35
Air mata sang Duke
36
Seperti sebuah keluarga
37
Drama Keluarga
38
Hah, Paman?
39
Kepulangannya
40
Kepergiannya
41
Kegilaan Kaisar Fictor.
42
Menceraikan
43
Pertengkaran Felica dan Duke Arland
44
Kepergian Aronz
45
Menemui Aleta.
46
Jangan Menyalahkan
47
Kebersamaan
48
Mati Kutu
49
Aku Lelah
50
Tidak Ada Yang Bisa Menyentuhnya
51
Kaisar Fictor
52
Kaisar Fictor 2
53
Kedatangan Aleta
54
Kedatangan Untuk Berpisah
55
Harapan Masa Depan
56
Tampan Itu Seperti Apa
57
Bukan Berarti
58
Kembali
59
Pengintaian Felica
60
merasakan sakit
61
Kebencian Alfred
62
Permohonan
63
Kaisar Fictor
64
Keputusan Duke
65
Penolakan dari seorang anak
66
Hukuman Felica
67
Penjahat Teriak Penjahat
68
Permainan Cinta
69
Perasaan
70
Jangan Memaksa
71
Pengumuman
72
Mengabaikan
73
pertarungan..
74
Bab terakhir.
75
Ending
76
Pengumuman
77
Promo Karya Baru
78
Open Give Away

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!