Aku menggenggam mu

"Baginda," seru sang Kesatria.

Ehem

Kaisar Fictor berderhem, "Besok, aku mau ke kota, tapi tidak berpakaian formal, seperti rakyat biasa."

Sang Kesatria malah melongo, semenjak kapan Kaisar Fictor berbicara panjang dan lebar. Laki-laki yang begitu dingin, super irit bicara pada istrinya. Kini berbicara panjang padanya.

"Kesatria Gio!" sentak Kaisar Fictor.

"I-iya Baginda. Apa kamu mendengarkan ucapan ku?"

"I-iya Baginda, cepat siapkan dan lukisan Aleta dan simpan di laci. Jangan sampai para istri ku tahu, o iya malam ini jadwal ku dengan siapa?"

"Selir Ketiga, Baginda," ujar Kesatria Gio. Selama menikah dan menambah istri, Kaisar Fictor membuat sebuah jadwal dimana dia akan tinggal satu minggu dengan para istrinya secara bergelir, di mulai dari Permaisuri.

"Apa Baginda tertarik pada nona Aleta?"

Tanpa ragu sedikit pun. Kaisar Fictor tersenyum.

"Astagah!" Kesatria Gio mengusap wajahnya secara kasar, majikannya tertarik pada anak yang baru berusia 6 tahun, mau taruh di mana wajahnya. Ia yang sebagai bawahannya saja merasa malu dan ingin menenggelamkan tubuhnya. Ia harus apa dan bagaimana menyadarkannya?

"Tapi nona Aleta masih kecil, Baginda."

"Aku bisa menunggunya,"

Ingin sekali Kesatria Gio memukul kepala Kaisar Fictor, ia merasa iba dengan nona Aleta yang harus menjadi korban kebejatan Kaisar Fictor, ya siapapun akan merasa shock jika seorang laki-laki berumur 20 tahun tertarik dengan anak kecil yang akan menginjak umur 6 tahun.

"Kamu mengumpat!"

Kesatria Gio terdiam, Kaisar Fictor bisa menembus hatinya. Entahlah, instingnya sangat kuat.

"Hey, kau mengumpat ku!"

"Ti-tidak Baginda,"

"Sudahlah, aku sudah tahu, lakukan saja besok." Kesatria Gio mengiyakan dengan wajah lesu. Entah rencana apa lagi yang akan di lakukan oleh Kaisar Fictor, semoga saja tidak menurunkan martabatnya sebagai laki-laki.

Di tempat lain....

Duke Aland telah sampai, dia tidak membawa Aronz karena takut akan terjadi suatu perdebatan, tapi rasanya tidak, ia hanya melihat dua lantai bangunan yang lumayan megah. Ternyata Violeta mampu berdiri sendiri tanpa bantuannya, ia malu. Sebagai seorang suami dan ayah tidak becus sama sekali. Dia mengabaikan Violeta dan hanya memenuhi kewajibannya sebagai suami luarnya saja. Ia malu sangat malu, Violeta tidak mendatanginya dan berusaha berjuang tanpa dirinya.

Tangannya menghapus genangan air yang hampir terjatuh. Rumah berlantai dua di depannya ada air mancur, pintu utama menuju gerbang lumayan jauh di sepanjang jalannya di kelilingi mawar merah dan putih serta lampu.

Dia melihat sekelilingnya, hamparan rumput hijau, taman samping ada pohon dan taman samping satunya ada rumah kaca. Sementara di belakang kediaman itu ada seperti perkebunan.

"Dia banyak berubah, aku sangat malu untuk menemuinya, tapi aku ingin, aku ingin menemuinya dan mengatakannya, aku suami mu, Violeta."

"Yang Mulia Duke, apa perlu saya membangunkan nyonya Violeta Aghata."

"Tidak perlu, besok aku akan kembali ke sini."

Duke Aland hendak membelokkan kudanya, namun jantungnya berdetak lebih kencang, ia menarik tali kekang kudanya, lalu menoleh. Matanya terpaku, dadanya naik turun, air matanya menggenang, matanya tak bisa mengalihkan dari keindahan yang tak jauh dari hadapannya.

"Violeta."

Angin malam berdesir, menerpa wajah Violeta, anak rambutnya melayang tak tentu arah, hidung mancung, alis tebalnya dan bibir mungilnya terlihat jelas di bawah sang penguasa malam. Butir demi sebutir salju berjatuhan ke tubuhnya.

Kepalanya terangkat, wajahnya terlihat sendu, ia tahu. Violetanya tengah memikirkan sesuatu.

"Apa yang kamu pikirkan Violeta? apa kamu memikirkan masa lalu mu? masih mengingat aku kah."

Duke Alan mengikuti ekor mata Violeta, "Aku merasa kamu berubah Violeta, aku merasa di hadapan ku seorang wanita asing, namun wajah dan tubuhnya sama. Apa kamu sudah menjelma menjadi wanita asing agar aku tidak mengenali mu?"

"Violeta, aku merindukan mu, sangat merindukan mu!" Duke Aland mengulurkan tangannya, seolah tubuh Violeta kecil dan tergenggam di tangannya. "Aku tidak akan melepaskan mu." Duke Aland menaruh tangan yang ia genggam ke depan dadanya. Seakan tangan itu membuat Violeta memasuki jantungnya. "Aku akan berjuang sampai nafas terakhir, aku tahu kamu tidak akan mudah memafkan ku, aku tahu sangat tahu. Satu hal yang ingin aku tanyakan, sebuah alasan kepergian mu dan tak ingin kembali dan orang yang telah menyakiti mu." Ia tertawa dengan ironi.

Terpopuler

Comments

Nf@. Conan 😎

Nf@. Conan 😎

smoga lo sdah d kbur Aletta dwasa

2024-10-08

3

murniati cls

murniati cls

sdgkn dia bkn pergi sendiri,tp dibunuh,tp tak jadi mati,Krn ada jiwa Laen yg msk

2024-03-23

0

Sandisalbiah

Sandisalbiah

krn Violeta waras.. makanya gak mau kembali pd mu.. manusia egois...

2024-02-07

0

lihat semua
Episodes
1 Kota Hunderbugh
2 Pertemuan
3 Masih Mengingatnya
4 Merasa Bersalah
5 Bukan Perasaan Bersalah
6 Pertemuan Tak terduga
7 Membela
8 Keluarga Brezil
9 Kediaman Brezil
10 Aku membenci mu Duke
11 Pencarian
12 Petunjuk
13 Usaha Duke Aland
14 Perdebatan
15 Masa Lalu
16 Air mata
17 Kekaisaran Fictor
18 Menemukannya
19 Aku menggenggam mu
20 Melihat Dari Jauh
21 Bertemu
22 Keluar!
23 Berpendirian Teguh
24 Penyesalan di balik Pintu
25 Aku ingin kembali
26 Felica
27 Ruangan dan Kegilaan
28 Obrolan Kaisar Fictor
29 Maafkan Aku
30 Permohonan
31 Aku Pulang
32 Kekhawatiran Duke Arland
33 Bermuka Tebal
34 Tanpa Duke
35 Air mata sang Duke
36 Seperti sebuah keluarga
37 Drama Keluarga
38 Hah, Paman?
39 Kepulangannya
40 Kepergiannya
41 Kegilaan Kaisar Fictor.
42 Menceraikan
43 Pertengkaran Felica dan Duke Arland
44 Kepergian Aronz
45 Menemui Aleta.
46 Jangan Menyalahkan
47 Kebersamaan
48 Mati Kutu
49 Aku Lelah
50 Tidak Ada Yang Bisa Menyentuhnya
51 Kaisar Fictor
52 Kaisar Fictor 2
53 Kedatangan Aleta
54 Kedatangan Untuk Berpisah
55 Harapan Masa Depan
56 Tampan Itu Seperti Apa
57 Bukan Berarti
58 Kembali
59 Pengintaian Felica
60 merasakan sakit
61 Kebencian Alfred
62 Permohonan
63 Kaisar Fictor
64 Keputusan Duke
65 Penolakan dari seorang anak
66 Hukuman Felica
67 Penjahat Teriak Penjahat
68 Permainan Cinta
69 Perasaan
70 Jangan Memaksa
71 Pengumuman
72 Mengabaikan
73 pertarungan..
74 Bab terakhir.
75 Ending
76 Pengumuman
77 Promo Karya Baru
78 Open Give Away
Episodes

Updated 78 Episodes

1
Kota Hunderbugh
2
Pertemuan
3
Masih Mengingatnya
4
Merasa Bersalah
5
Bukan Perasaan Bersalah
6
Pertemuan Tak terduga
7
Membela
8
Keluarga Brezil
9
Kediaman Brezil
10
Aku membenci mu Duke
11
Pencarian
12
Petunjuk
13
Usaha Duke Aland
14
Perdebatan
15
Masa Lalu
16
Air mata
17
Kekaisaran Fictor
18
Menemukannya
19
Aku menggenggam mu
20
Melihat Dari Jauh
21
Bertemu
22
Keluar!
23
Berpendirian Teguh
24
Penyesalan di balik Pintu
25
Aku ingin kembali
26
Felica
27
Ruangan dan Kegilaan
28
Obrolan Kaisar Fictor
29
Maafkan Aku
30
Permohonan
31
Aku Pulang
32
Kekhawatiran Duke Arland
33
Bermuka Tebal
34
Tanpa Duke
35
Air mata sang Duke
36
Seperti sebuah keluarga
37
Drama Keluarga
38
Hah, Paman?
39
Kepulangannya
40
Kepergiannya
41
Kegilaan Kaisar Fictor.
42
Menceraikan
43
Pertengkaran Felica dan Duke Arland
44
Kepergian Aronz
45
Menemui Aleta.
46
Jangan Menyalahkan
47
Kebersamaan
48
Mati Kutu
49
Aku Lelah
50
Tidak Ada Yang Bisa Menyentuhnya
51
Kaisar Fictor
52
Kaisar Fictor 2
53
Kedatangan Aleta
54
Kedatangan Untuk Berpisah
55
Harapan Masa Depan
56
Tampan Itu Seperti Apa
57
Bukan Berarti
58
Kembali
59
Pengintaian Felica
60
merasakan sakit
61
Kebencian Alfred
62
Permohonan
63
Kaisar Fictor
64
Keputusan Duke
65
Penolakan dari seorang anak
66
Hukuman Felica
67
Penjahat Teriak Penjahat
68
Permainan Cinta
69
Perasaan
70
Jangan Memaksa
71
Pengumuman
72
Mengabaikan
73
pertarungan..
74
Bab terakhir.
75
Ending
76
Pengumuman
77
Promo Karya Baru
78
Open Give Away

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!