Pertemuan

"Alfred akan menyusul Aleta ke kota, Bu." Anak kecil bernama Alfred itu bangkit dari duduknya.

"Hati-hati," ujar sang ibu mengingatkan. Anak kecil itu mengangguk dan tersenyum. Kemudian beranjak pergi.

Sedangkan di kota.

Seorang gadis kecil tengah asik memakan kue cokelat di Restauran Rose Moor. Tangannya mungil begitu elegan menyodorkan kue cokelat itu ke dalam mulutnya. "Mike, ayo makan!" seru sang gadis itu tersenyum.

Sang pelayan tersenyum kikuk, ia memakan kue di depannya. Kemudian menyeruput teh hangatnya. "Apa nona sudah selesai? kita tidak bisa berlama-lama di sini nona."

"Tunggulah sebentar, aku belum puas." Celoteh Aleta sembari melahap kue cokelat di tangannya. Pelayan Mike hanya tersenyum pasrah menanggapinya.

Dari luar pintu, seorang anak kecil menatap kagum melihat nama Restaurant itu, tampa banyak berfikir, dia langsung berlari menuju ke dalam di ikuti satu pelayan dan satu kesatria.

"Tuan kita duduk di sana," ujar sang pelayan menunjuk ke salah satu tempat yang kosong.

Laki-laki bernama Arenz itu menggeleng, matanya tertuju pada sosok anak kecil yang berambut hitam berkilau. Dia pun berlari, menghampiri sosok anak kecil perempuan itu. "Hay, bolehkah aku duduk di sini," ujarnya tersenyum ramah.

Sekilas dua orang wanita berbeda usia itu menatapnya. "Nona,"

Aleta melirik ke arah pelayan Mike, ia paham, pelayan Mike ingin menolaknya, ibunya sangat melarang Aleta dan Alfred menerima orang asing. "Tidak masalah, duduklah," ujarnya. Hatinya tak tega melihat anak laki-laki memohon mengiba.

"Tapi, Nona."

Pelayan yang menjaga Arenz itu tampak tak senang pada pelayan Mike yang merasa risih dengan kehadiran tuan mudanya. "Hey, pelayan! jaga batasan mu, kamu tidak tahu tuan muda Arenz. Dia sosok tuan muda yang di hormati," ucapnya dengan nada meninggi.

"Menurut ku, "

"Sudah cukup!" tegas Aleta. Dia tidak suka ada yang mengganggu acara makan paginya. Dia menatap luar jendela, sebelum salju turun lebih lebat. Dia harus kembali.

"Ayo Mike!" Aleta turun dari kursinya, namun seorang anak kecil menghentikannya.

"Kamu mau kemana? temani aku makan dulu," ujarnya. Dia merasa aneh, setiap melihat anak kecil itu jantungnya berdetak, ia seperti merasakan sesuatu yang aneh. Entah apa itu? ia tidak bisa memahaminya.

"Maaf, saya harus pulang. Ibu ku pasti mengkhawatirkan diri ku." Aleta memberikan hormat layaknya putri bangsawan. Pelayan Mike langsung mengekorinya.

"Tuan muda, biar saya yang memberikan pelajaran. Karena sudah berani menolak tuan muda," ujar sang pelayan dengan amarahnya.

"Tidak perlu, dia tidak bermaksud menolak. Hanya saja, dia takut ibunya mengkhawatirkannya. Aku ingin sekali berteman dengannya, baru kali ini aku di tinggal sendiri, biasanya banyak sekali anak bangsawan yang mau bermain dengan ku," ujarnya menatap sendu. "Aku merasakan, aku dekat sekali dengannya. Besok kita akan menemuinya lagi di sini," ujar Arenz. Kini dia melanjutkan santapannya.

"Aleta!" panggil seorang laki-laki bertubuh kecil.

"Kakak!" Aleta berhambur memeluk Alfred dengan tangan mungilnya. Kedua anak kembar itu berpelukan di tengah-tengahnya hujan salju. "Tumben Kakak ke sini, biasanya kakak tidak suka di ajak oleh ku ke kota."

Alfred tersenyum, ia memang tidak suka dengan keramaian. "Aku mengkhawatirkan mu, takut saljunya lebat dan kamu tidak bisa pulang."

"Ya sudah, kita pulang," ujar Aleta menyudahi pelukannya.

Alfred mengangguk, saat kakinya melangkah, ia merasakan sesuatu yang tengah menatapnya. Dia memutar lehernya, mencari sosok orang yang tengah menatapnya. Dari balik kaca jendela itu, ia melihat sosok anak laki-laki yang menatap ke arahnya dan Aleta.

Terpopuler

Comments

murniati cls

murniati cls

mgkn yg membuangnya kekasih suaminya,dia bilang suaminya,biar mereka mau mmbunuh nya

2024-03-23

2

Sandisalbiah

Sandisalbiah

mereka saudara satu ayah...

2024-02-07

0

fifid dwi ariani

fifid dwi ariani

trus sukses

2022-12-16

0

lihat semua
Episodes
1 Kota Hunderbugh
2 Pertemuan
3 Masih Mengingatnya
4 Merasa Bersalah
5 Bukan Perasaan Bersalah
6 Pertemuan Tak terduga
7 Membela
8 Keluarga Brezil
9 Kediaman Brezil
10 Aku membenci mu Duke
11 Pencarian
12 Petunjuk
13 Usaha Duke Aland
14 Perdebatan
15 Masa Lalu
16 Air mata
17 Kekaisaran Fictor
18 Menemukannya
19 Aku menggenggam mu
20 Melihat Dari Jauh
21 Bertemu
22 Keluar!
23 Berpendirian Teguh
24 Penyesalan di balik Pintu
25 Aku ingin kembali
26 Felica
27 Ruangan dan Kegilaan
28 Obrolan Kaisar Fictor
29 Maafkan Aku
30 Permohonan
31 Aku Pulang
32 Kekhawatiran Duke Arland
33 Bermuka Tebal
34 Tanpa Duke
35 Air mata sang Duke
36 Seperti sebuah keluarga
37 Drama Keluarga
38 Hah, Paman?
39 Kepulangannya
40 Kepergiannya
41 Kegilaan Kaisar Fictor.
42 Menceraikan
43 Pertengkaran Felica dan Duke Arland
44 Kepergian Aronz
45 Menemui Aleta.
46 Jangan Menyalahkan
47 Kebersamaan
48 Mati Kutu
49 Aku Lelah
50 Tidak Ada Yang Bisa Menyentuhnya
51 Kaisar Fictor
52 Kaisar Fictor 2
53 Kedatangan Aleta
54 Kedatangan Untuk Berpisah
55 Harapan Masa Depan
56 Tampan Itu Seperti Apa
57 Bukan Berarti
58 Kembali
59 Pengintaian Felica
60 merasakan sakit
61 Kebencian Alfred
62 Permohonan
63 Kaisar Fictor
64 Keputusan Duke
65 Penolakan dari seorang anak
66 Hukuman Felica
67 Penjahat Teriak Penjahat
68 Permainan Cinta
69 Perasaan
70 Jangan Memaksa
71 Pengumuman
72 Mengabaikan
73 pertarungan..
74 Bab terakhir.
75 Ending
76 Pengumuman
77 Promo Karya Baru
78 Open Give Away
Episodes

Updated 78 Episodes

1
Kota Hunderbugh
2
Pertemuan
3
Masih Mengingatnya
4
Merasa Bersalah
5
Bukan Perasaan Bersalah
6
Pertemuan Tak terduga
7
Membela
8
Keluarga Brezil
9
Kediaman Brezil
10
Aku membenci mu Duke
11
Pencarian
12
Petunjuk
13
Usaha Duke Aland
14
Perdebatan
15
Masa Lalu
16
Air mata
17
Kekaisaran Fictor
18
Menemukannya
19
Aku menggenggam mu
20
Melihat Dari Jauh
21
Bertemu
22
Keluar!
23
Berpendirian Teguh
24
Penyesalan di balik Pintu
25
Aku ingin kembali
26
Felica
27
Ruangan dan Kegilaan
28
Obrolan Kaisar Fictor
29
Maafkan Aku
30
Permohonan
31
Aku Pulang
32
Kekhawatiran Duke Arland
33
Bermuka Tebal
34
Tanpa Duke
35
Air mata sang Duke
36
Seperti sebuah keluarga
37
Drama Keluarga
38
Hah, Paman?
39
Kepulangannya
40
Kepergiannya
41
Kegilaan Kaisar Fictor.
42
Menceraikan
43
Pertengkaran Felica dan Duke Arland
44
Kepergian Aronz
45
Menemui Aleta.
46
Jangan Menyalahkan
47
Kebersamaan
48
Mati Kutu
49
Aku Lelah
50
Tidak Ada Yang Bisa Menyentuhnya
51
Kaisar Fictor
52
Kaisar Fictor 2
53
Kedatangan Aleta
54
Kedatangan Untuk Berpisah
55
Harapan Masa Depan
56
Tampan Itu Seperti Apa
57
Bukan Berarti
58
Kembali
59
Pengintaian Felica
60
merasakan sakit
61
Kebencian Alfred
62
Permohonan
63
Kaisar Fictor
64
Keputusan Duke
65
Penolakan dari seorang anak
66
Hukuman Felica
67
Penjahat Teriak Penjahat
68
Permainan Cinta
69
Perasaan
70
Jangan Memaksa
71
Pengumuman
72
Mengabaikan
73
pertarungan..
74
Bab terakhir.
75
Ending
76
Pengumuman
77
Promo Karya Baru
78
Open Give Away

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!