Membela

Duke Aland menatap istrinya wajah istrinya yang merah padam. Matanya pun beralih melihat kedua bocah yang mana membuat hatinya bergetar, satu tatapannya menatap mata Aleta, mata itu mengingatkan dirinya di wanita masa lalunya. "Yang Mulia Duke, aku tidak suka dengan kedua anak ini yang tidak memiliki sopan santun." Kata Felica seraya mengepalkan tangannya. Tidak ada yang boleh merendahkan dirinya, cukup dulu ia di rendahkan karena para bangsawan mengatakan 'dirinya orang ketiga'.

"Aku akan memberikan hukuman pada mu."

Orang-orang yang menonton adegan itu pun merasa kasihan, tidak akan ada yang berani mencegah keputusan Duke Aland, sekalipun tidak, jika sudah mengatakan iya, maka harus iya. Bahkan Kaisar pun yang memegang kekuasaan tertinggi, tidak mau mengusik Duke Aland. Karena sang Kaisar hanya menumpang atas keberhasilan yang Duke Aland berikan selama ini, tanpa Duke Aland kedudukan itu tak bisa di duduki.

"Tunggu, nyonya. Jangan menyentuh adik ku," Mata Alfred memerah, menatap sengit Felica dan Duke Aland. "Kami tidak akan merendah, jika kami tidak bersalah. Ibu kami selalu mengatakan, tundukkan kepala mu pada hal benar, angkat kepala mu pada yang salah, dan kami tidak akan menundukkan kepala kami."

Alfred melirik sebelah kanan. Semua orang berbisik-bisik dengan tatapan kasihan.

"Kasihan sekali anak ini, tidak ada yang bisa menolongnya."

"Dimana orang tuanya, kenapa membiarkan anak sekecil ini berada dalam masalah."

"Aku ingin menolongnya, tapi aku takut dengan wajah menyeramkan Yang Mulia Duke."

Begitulah bisik-bisik orang-orang yang mengelilingi mereka. Alfred semakin tertantang dengan wajah Duke Aland. Ia pun mengeluarkan aura di dalam tubuhnya, matanya bak petir yang siap membelah langit, kedinginannya bagaikan Es siap membekukan tubuh sampai ke tulang-tulangnya dan menghancurkannya.

Kakak semakin marah batin Aleta ekor matanya melirik kesana kemari.

Duke Aland dan Kesatria Lio tercengang, mereka saling beradu pandang. Kekuatan tubuh sosok kecil di depannya tidak bisa di remehkan. Baru pertama kalinya mereka mendengarkan bisikan iblis di kedua telinga mereka.

"Kenapa tubuh ku terasa dingin? padahal saljunya hanya tidak begitu deras," celutuk seorang bangsawan.

"Sebaiknya kita pergi, udara semakin dingin, rasanya tulang ku seperti akan remuk," ujar salah satu bangsawan.

Satu per satu mereka bubar tanpa di suruh, ada yang masih bertahan menanti adegan selanjutnya.

"Kesatria Lio, bawa mereka. Biarkan orang tua mereka menjemputnya ke kediaman Duke. Aku akan memberikan peringatan padanya."

"Ibu, apa yang Ibu lakukan?" Teriak anak kecil, dia pun berlari menghampiri kedua orang tuanya dan kedua anak yang ia nantikan, ia sudah berkeliling mencari kedua teman barunya, ralat masih calon teman. Kedua bocah itu belum menerimanya.

"Aronz, kamu mengenal mereka," seru Felica menatap putra kesayangannya.

Aronz mengangguk, dia pun mendekati Alfred dan Aleta, namun beberapa langkah tubuhnya seakan membeku mendekati Alfred. Dia pun terus mendekat, berusaha tenang dan berani. "Hay, apa aku boleh ikut dengan kalian?"

"Tidak!" tidak ada titik dan koma, Alfred dan Aleta menolak keras Aronz, Duke Aland menahan senyum, kedua bocah itu begitu menggemaskan, walaupun melihat Alfred yang seakan menerkamnya, namun kemarahan laki-laki itu membuatnya gemas, apalagi Aleta yang mengingatkan wajahnya.

"Ke-kenapa, aku tidak ikut campur." Alfred mencoba tersenyum, lalu menepuk dadanya. "Ada aku, biar aku yang membereskan mereka, sekarang kalian pergilah."

Aleta dan Alfred saling melirik, lalu memutar kedua bola jengah, sudah takut, masih saja sombong pikir mereka.

"Ibu, ibu jangan marahi mereka. Mereka itu sahabat baru Aronz!" Tegas bocah cilik itu seraya berdecak pinggang.

"Aronz, kamu bisa mendapatkan teman yang lebih baik dari mereka. Apa-apaan kamu ini, banyak anak bangsawan yang mengantri ingin berteman dengan mu." Pekik Felica. Pasalnya, putranya sangat di kagumi oleh anak-anak bangsawan. Ibunya pun berusaha menjilatinya agar anaknya berteman dengan putranya.

"Mereka hanya menjilat ku karena kekuasaan ayah, aku tidak menemukan persahabatan yang tulus, tidak seperti mereka," ujar Aronz menatap Alfred dan Aleta. "Mereka tidak mau berteman dengan Aronz, tidak memandang Aronz dari segi status." Imbuhnya lagi.

"Tidak akan ada yang berani mengusik Aronz Dhe Brezil, Anak dari Yang Mulia Duke Aland Brezil. Ayah mu tidak akan membiarkan terjadi sesuatu pada mu."

"Jadi ibu hanya menginginkan anak mu menjadi loncatan mereka menjilati kekuasaan ayah?"

Telak

Felica semakin geram, Aronz tidak pernah membantahnya, tetapi sekarang demi kedua bocah yang baru dia kenal. Di depan umum, Aronz meninggikan suaranya. Sedangkan Duke Aland, suaminya tak berniat melerai atau menasehati Aronz yang sudah mempermalukan dirinya.

"Sekarang kalian pergilah, aku akan menyusul kalian."

Tanpa ragu dan tanpa mengucapkan terima kasih. Alfred dan Aleta tersenyum miring, lalu pergi dengan sikap arogannya.

"Hey, tunggu!"

"Cukup Ibu! jangan ganggu teman Aronz, Aronz tidak suka."

"Yang Mulia Duke."

Felica tidak terima, ia mencari dukungan dari Duke Aland.

"Sudah biarkan saja, biarkan Aronz bersama mereka, dan kamu tidak perlu mengekangnya." Duke Aland melenggang pergi meninggalkan Felica yang semakin kesal setengah mati, sedangkan Aronz langsung pergi menyusul Alfred dan Aleta yang di ikuti Ibu Asuhnya.

Argh

"Awas kalian, aku akan membuat perhitungan dengan kalian."

Siapa mereka? kenapa aku merasa tidak asing? seperti sudah mengenal.

Duke Aland menghentikan langkahnya, ia mengangkat kepalanya, menatap langit di bawah butiran salju yang terus turun.

Dia mengingatkan ku pada Vio.

Terpopuler

Comments

PHSNR👾

PHSNR👾

aronz mungkin thor

2024-10-15

0

Sandisalbiah

Sandisalbiah

heleh... mulutmu Arlan.. basi.. kamu itu bodoh dan terus dibodohi Felica...

2024-02-07

0

Oi Min

Oi Min

mereka anak2mu Duke bego

2023-05-19

0

lihat semua
Episodes
1 Kota Hunderbugh
2 Pertemuan
3 Masih Mengingatnya
4 Merasa Bersalah
5 Bukan Perasaan Bersalah
6 Pertemuan Tak terduga
7 Membela
8 Keluarga Brezil
9 Kediaman Brezil
10 Aku membenci mu Duke
11 Pencarian
12 Petunjuk
13 Usaha Duke Aland
14 Perdebatan
15 Masa Lalu
16 Air mata
17 Kekaisaran Fictor
18 Menemukannya
19 Aku menggenggam mu
20 Melihat Dari Jauh
21 Bertemu
22 Keluar!
23 Berpendirian Teguh
24 Penyesalan di balik Pintu
25 Aku ingin kembali
26 Felica
27 Ruangan dan Kegilaan
28 Obrolan Kaisar Fictor
29 Maafkan Aku
30 Permohonan
31 Aku Pulang
32 Kekhawatiran Duke Arland
33 Bermuka Tebal
34 Tanpa Duke
35 Air mata sang Duke
36 Seperti sebuah keluarga
37 Drama Keluarga
38 Hah, Paman?
39 Kepulangannya
40 Kepergiannya
41 Kegilaan Kaisar Fictor.
42 Menceraikan
43 Pertengkaran Felica dan Duke Arland
44 Kepergian Aronz
45 Menemui Aleta.
46 Jangan Menyalahkan
47 Kebersamaan
48 Mati Kutu
49 Aku Lelah
50 Tidak Ada Yang Bisa Menyentuhnya
51 Kaisar Fictor
52 Kaisar Fictor 2
53 Kedatangan Aleta
54 Kedatangan Untuk Berpisah
55 Harapan Masa Depan
56 Tampan Itu Seperti Apa
57 Bukan Berarti
58 Kembali
59 Pengintaian Felica
60 merasakan sakit
61 Kebencian Alfred
62 Permohonan
63 Kaisar Fictor
64 Keputusan Duke
65 Penolakan dari seorang anak
66 Hukuman Felica
67 Penjahat Teriak Penjahat
68 Permainan Cinta
69 Perasaan
70 Jangan Memaksa
71 Pengumuman
72 Mengabaikan
73 pertarungan..
74 Bab terakhir.
75 Ending
76 Pengumuman
77 Promo Karya Baru
78 Open Give Away
Episodes

Updated 78 Episodes

1
Kota Hunderbugh
2
Pertemuan
3
Masih Mengingatnya
4
Merasa Bersalah
5
Bukan Perasaan Bersalah
6
Pertemuan Tak terduga
7
Membela
8
Keluarga Brezil
9
Kediaman Brezil
10
Aku membenci mu Duke
11
Pencarian
12
Petunjuk
13
Usaha Duke Aland
14
Perdebatan
15
Masa Lalu
16
Air mata
17
Kekaisaran Fictor
18
Menemukannya
19
Aku menggenggam mu
20
Melihat Dari Jauh
21
Bertemu
22
Keluar!
23
Berpendirian Teguh
24
Penyesalan di balik Pintu
25
Aku ingin kembali
26
Felica
27
Ruangan dan Kegilaan
28
Obrolan Kaisar Fictor
29
Maafkan Aku
30
Permohonan
31
Aku Pulang
32
Kekhawatiran Duke Arland
33
Bermuka Tebal
34
Tanpa Duke
35
Air mata sang Duke
36
Seperti sebuah keluarga
37
Drama Keluarga
38
Hah, Paman?
39
Kepulangannya
40
Kepergiannya
41
Kegilaan Kaisar Fictor.
42
Menceraikan
43
Pertengkaran Felica dan Duke Arland
44
Kepergian Aronz
45
Menemui Aleta.
46
Jangan Menyalahkan
47
Kebersamaan
48
Mati Kutu
49
Aku Lelah
50
Tidak Ada Yang Bisa Menyentuhnya
51
Kaisar Fictor
52
Kaisar Fictor 2
53
Kedatangan Aleta
54
Kedatangan Untuk Berpisah
55
Harapan Masa Depan
56
Tampan Itu Seperti Apa
57
Bukan Berarti
58
Kembali
59
Pengintaian Felica
60
merasakan sakit
61
Kebencian Alfred
62
Permohonan
63
Kaisar Fictor
64
Keputusan Duke
65
Penolakan dari seorang anak
66
Hukuman Felica
67
Penjahat Teriak Penjahat
68
Permainan Cinta
69
Perasaan
70
Jangan Memaksa
71
Pengumuman
72
Mengabaikan
73
pertarungan..
74
Bab terakhir.
75
Ending
76
Pengumuman
77
Promo Karya Baru
78
Open Give Away

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!