Aku membenci mu Duke

Kesatria Lio tercengang, baru kali ini dia terasa di intimidasi oleh seorang anak kecil. Matanya tajam seakan menghunuskan pedang ke arah lehernya. "Ehem, ada perlu apa? Yang Mulia Duke tidak bisa bertemu dengan sembarangan orang."

"Oh begitu?" Alfred menaikkan salah satu alisnya dan tersenyum simpul. "Jangan menyesalinya sebelum menanyakannya. Aku pastikan, Yang Mulia Duke akan menyesal."

Dengan jurus cepat, Kesatria Lio menghunuskan pedang ke leher Alfred. "Beraninya, anak kecil seperti dirimu mengancam Tuan, Duke."

Alfred dengan tenang menyingkirkan pedang yang menojong ke lehernya, jari telunjuknya terluka. Kesatria Lio semakin kagum dengan anak seusianya yang tak takut dengan darah. "Violeta, apa Kesatria mengenal nama orang itu?"

Tangan Kesatria Lio bergetar, pedang itu perlahan turun. "Siapa kamu, hah?!" Kesatria Lio langsung menarik tangan anak kecil itu ke lantai atas.

"Yang Mulia Duke," Laki-laki gagah yang tengah fokus itu langsung mengangkat wajahnya. Salah satu alisnya terangkat, menandakan dia keheranan melihat anak kecil yang di bawa oleh Kesatria Lio. Anak kecil yang ia ingat, tengah bersiteru dengan istrinya.

"Ada apa?"

"Ini tentang," Kesatrio Lio menjeda, dia melirik anak kecil di sampingnya dengan wajah datarnya. "Tentang ..."

"Violeta!" Alfred langsung memotong ucapan Kesatria Lio yang sedikit gugup.

Wajahnya terasa pias, keringat dingin langsung keluar di dahinya. Jantungnya seakan meledak, matanya kini berair yang siap jatuh dari kedua matanya."Katakan! dari mana kamu tahu nama itu?"

"Violeta, apa hubungannya dengan Yang Mulia Duke?"

Duke Aland semakin membeku, nama itu, nama yang terus memenuhi pikirannya. Selama lima tahun ini dia mencari nama itu, nama yang selalu membuatnya gila. "Darimana kamu tahu nama itu?"

"Yang Mulia Duke, jangan tertipu bisa saja ..."

Alfred tertawa mengejek, "Aku bukan anak kecil yang otaknya tidak berfungsi. aku baru berumur lima tahun, ibunya ku sendirilah yang sudah mendidik ku."

"Kamu jangan coba-coba menipu ku,"

"Memiliki tahi lalat di belakang hidungnya?" tanya Alfred.

Tubuh Duke Aland semakin menegang, ia pernah melihat tahi lalat di belakang telinga kirinya. "Violeta, dia istri ku." Duke Aland mengambil sebuah kertas yang di gulung di dalam lacinya, ia membuka lukisan itu, lalu memperlihatkan pada Alfred. "Apa yang kamu maksud ini?"

Alfred mengepalkan tangannya, giginya semakin bergetar. Telinganya terasa panas saat ada seseorang yang mengejeknya tidak memiliki ayah, kadang ia iri melihat anak-anak yang seumuran dengannya di limpahkan kasih sayang, tertawa bersama dan bermain bersama.

deg

deg

deg

Duke Aland berjongkok, di tatap mata Alfred yang menatap dingin, seperti tombak es yang siap menghunuskan ke jantungnya, dadanya naik turun, bibirnya terkatup rapat menandakan anak itu tengah siap bertarung.

"Apa hubungan mu dengannya?"

Duke Aland memegang kedua bahu Alfred, ada sedikit harapan di mata Duke Aland, jika di teliti wajah anak di depannya mirip dengannya sewaktu kecil, bahkan Kesatria Lio pun yang tadinya membahas kedua bocah kedua temannya. Anak laki-laki itu mirip dengannya, sedangkan yang perempuan mirip dengan Violeta.

Alfred melangkah mundur, jadi laki-laki ini yang sangat ia benci, "Aku membenci mu Duke. Aku, aku sangat membenci mu, anggap saja, kita tidak pernah bertemu." Alfred langsung membalikkan tubuhnya, berlari ke luar ruangan itu, sepanjang turun dari anak tangga, Alfred terus memanggil nama adiknya. Hidupnya terasa pahit, Duke Aland bahagia bersama istri dan anaknya, sedangkan dirinya dan ibunya, adiknya. Aronz bisa tersenyum bahagia, makan dengan enak, tidur dengan nyaman, sedangkan dirinya. Harus berusaha keras melihat ibunya demi hidupnya dan dirinya.

"Ada apa kakak?" tanya Aleta, sejak tadi ia ikut dengan Aronz, melihat kamarnya dan mendengarkan cerita Aronz, namun setelah menyadari sang kakak hilang. Barulah dia dan Aronz mencari keberadaan kakaknya.

"Ikut Kakak, kita harus pulang." Tanpa basa-basi, Alfred menarik lengan Aleta sedikit berlari.

"Kakak jangan seperti ini," tegur Aleta seraya menoleh ke belakang melihat Aronz yang juga mengejar dan memanggil namanya.

"Ikut kakak. jangan menoleh ke belakang. Kakak akan menceritakan semuanya, yang jelas kita harus keluar, kita harus bertemu dengan ibu," ujarnya seraya terus mempercepat langkah kakinya.

Aleta tak menanyakan apa-apa lagi, jika menyangkut ibunya, ia akan diam mendengarkan. Kereta yang di tumpanginya telah berjalan melewati gerbang Duke, menyisakan Aronz yang terus memanggil namanya.

"Kusir, lebih cepat." Alfred ceroboh, ia mengungkapkan identitasnya karena tidak tahan emosinya. Ternyata benar yang di katakan gurunya, ia tidak bisa menahan emosinya.

Sedangkan Duke Aland, tubuhnya meregang, seolah tidak bisa melakukan apapun di iringi deraian air mata, hingga Kesatria Lio menyadarkan dirinya.

"Tuan, tuan, tuan sadarlah, Tuan muda telah pergi," ujar Kesatria Lio meringis.

Terpopuler

Comments

Nf@. Conan 😎

Nf@. Conan 😎

blakang hidung???? 🤨🤨🤨🙄🙄🤔🤔🤔

2024-10-08

2

murniati cls

murniati cls

Napa dia tak menyelidiki knp istrinya ilang

2024-03-23

0

Sandisalbiah

Sandisalbiah

Arlan banci... kebodohanmu menyakiti ank² mu.. dasar pecundang...

2024-02-07

0

lihat semua
Episodes
1 Kota Hunderbugh
2 Pertemuan
3 Masih Mengingatnya
4 Merasa Bersalah
5 Bukan Perasaan Bersalah
6 Pertemuan Tak terduga
7 Membela
8 Keluarga Brezil
9 Kediaman Brezil
10 Aku membenci mu Duke
11 Pencarian
12 Petunjuk
13 Usaha Duke Aland
14 Perdebatan
15 Masa Lalu
16 Air mata
17 Kekaisaran Fictor
18 Menemukannya
19 Aku menggenggam mu
20 Melihat Dari Jauh
21 Bertemu
22 Keluar!
23 Berpendirian Teguh
24 Penyesalan di balik Pintu
25 Aku ingin kembali
26 Felica
27 Ruangan dan Kegilaan
28 Obrolan Kaisar Fictor
29 Maafkan Aku
30 Permohonan
31 Aku Pulang
32 Kekhawatiran Duke Arland
33 Bermuka Tebal
34 Tanpa Duke
35 Air mata sang Duke
36 Seperti sebuah keluarga
37 Drama Keluarga
38 Hah, Paman?
39 Kepulangannya
40 Kepergiannya
41 Kegilaan Kaisar Fictor.
42 Menceraikan
43 Pertengkaran Felica dan Duke Arland
44 Kepergian Aronz
45 Menemui Aleta.
46 Jangan Menyalahkan
47 Kebersamaan
48 Mati Kutu
49 Aku Lelah
50 Tidak Ada Yang Bisa Menyentuhnya
51 Kaisar Fictor
52 Kaisar Fictor 2
53 Kedatangan Aleta
54 Kedatangan Untuk Berpisah
55 Harapan Masa Depan
56 Tampan Itu Seperti Apa
57 Bukan Berarti
58 Kembali
59 Pengintaian Felica
60 merasakan sakit
61 Kebencian Alfred
62 Permohonan
63 Kaisar Fictor
64 Keputusan Duke
65 Penolakan dari seorang anak
66 Hukuman Felica
67 Penjahat Teriak Penjahat
68 Permainan Cinta
69 Perasaan
70 Jangan Memaksa
71 Pengumuman
72 Mengabaikan
73 pertarungan..
74 Bab terakhir.
75 Ending
76 Pengumuman
77 Promo Karya Baru
78 Open Give Away
Episodes

Updated 78 Episodes

1
Kota Hunderbugh
2
Pertemuan
3
Masih Mengingatnya
4
Merasa Bersalah
5
Bukan Perasaan Bersalah
6
Pertemuan Tak terduga
7
Membela
8
Keluarga Brezil
9
Kediaman Brezil
10
Aku membenci mu Duke
11
Pencarian
12
Petunjuk
13
Usaha Duke Aland
14
Perdebatan
15
Masa Lalu
16
Air mata
17
Kekaisaran Fictor
18
Menemukannya
19
Aku menggenggam mu
20
Melihat Dari Jauh
21
Bertemu
22
Keluar!
23
Berpendirian Teguh
24
Penyesalan di balik Pintu
25
Aku ingin kembali
26
Felica
27
Ruangan dan Kegilaan
28
Obrolan Kaisar Fictor
29
Maafkan Aku
30
Permohonan
31
Aku Pulang
32
Kekhawatiran Duke Arland
33
Bermuka Tebal
34
Tanpa Duke
35
Air mata sang Duke
36
Seperti sebuah keluarga
37
Drama Keluarga
38
Hah, Paman?
39
Kepulangannya
40
Kepergiannya
41
Kegilaan Kaisar Fictor.
42
Menceraikan
43
Pertengkaran Felica dan Duke Arland
44
Kepergian Aronz
45
Menemui Aleta.
46
Jangan Menyalahkan
47
Kebersamaan
48
Mati Kutu
49
Aku Lelah
50
Tidak Ada Yang Bisa Menyentuhnya
51
Kaisar Fictor
52
Kaisar Fictor 2
53
Kedatangan Aleta
54
Kedatangan Untuk Berpisah
55
Harapan Masa Depan
56
Tampan Itu Seperti Apa
57
Bukan Berarti
58
Kembali
59
Pengintaian Felica
60
merasakan sakit
61
Kebencian Alfred
62
Permohonan
63
Kaisar Fictor
64
Keputusan Duke
65
Penolakan dari seorang anak
66
Hukuman Felica
67
Penjahat Teriak Penjahat
68
Permainan Cinta
69
Perasaan
70
Jangan Memaksa
71
Pengumuman
72
Mengabaikan
73
pertarungan..
74
Bab terakhir.
75
Ending
76
Pengumuman
77
Promo Karya Baru
78
Open Give Away

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!