Masih Mengingatnya

"Apa laki-laki itu temannya? dia akrap sekali," ujar Arenz. Dia menaruh sendok itu di atas piringnya. Wajahnya menunduk lesu, baru kali ini tidak ada yang mau berteman dengannya.

Sang Kesatria itu mengepalkan tangannya, ia langsung keluar dari Restaurant itu untuk menghampiri dua anak yang sudah mengabaikan tuan mudanya. "Tunggu!" teriaknya.

Alfred mengamati pakaian laki-laki di depannya, baju zirahnya dan pedang di samping pinggang kanannya. "Ayo Aleta,"ujarnya menarik sang adik.

"Tunggu! apa kamu tidak memiliki sopan santun? sudah beruntung dirimu di sukai tuan muda ku," ujarnya menatap tajam.

"Apa itu penting?" Alfred melangkah ke depan, tatapannya tak kalah dingin. Ibunya selalu mengajarkan tidak boleh membedakan status. Ia sangat benci seseorang yang mengandalkan statusnya dalam hal yang tidak benar.

Sang Kesatria itu selangkah mundur, apa yang ia takutkan pada anak kecil seumuran majikannya? tapi aura membunuh itu lebih kuat dari auranya. Entah kenapa? ia pernah merasakan aura itu.

"Jangan mengusik Adik ku, aku tidak akan segan pada mu." Kata Alfred menekan. Dia akan melindungi ibu dan adiknya dari siapapun. Sekalipun orang itu adalah sang penguasa. "Ayo Aleta!" sambungnya lagi seraya menarik tangan gadis mungil di sampingnya.

"Tuan muda, biar saya saja yang menghadapinya," ujar kusir kuda itu. Dia melangkah ke depan dua majikannya. Kusir kuda itu, bukanlah kusir sembarang. Laki-laki itu sangat ahli bermain pedang. Suatu hal yang Alfred dan Aleta sembunyikan, keduanya jago bela diri dan ahli bermain pedang. Selama di Kekaisaran Arez, keduanya telah memiliki seorang guru yang di segani oleh semua bangsawan. Awal pertemuan keduanya, Ibunya, Violeta yang tampa sengaja menolong seorang laki-laki yang terkena sebuah peluru. Selama itu pula, kedua anaknya di asah oleh guru itu dan menjadikan keduanya jago dalam segala hal. Violeta pun malah mendukung, ia ingin kedua anaknya bisa melindungi dirinya sendiri, jika ada sesuatu yang mendesaknya.

"Tidak perlu! jangan meladeninya, kita tidak memiliki urusan dengannya," ujar Alfred dingin.

"Lio!" anak kecil di belakangnya menyadarkan sang kesatria yang bernama Lio itu. "Apa ada sesuatu yang membuat mu melamun?" tanya Aronz, kemudian melihat kereta yang telah menjauh.

"Ti-tidak ada, tuan. Sebaiknya kita pulang," ujar Kesatria Lio.

Siapa anak kecil itu? kenapa aku tidak merasa asing dengan wajahnya batinnya.

"Apa yang kamu lakukan pada mereka? awas saja, jika kamu berbicara macam-macam padanya, aku tidak akan memaafkan mu."

"Tidak Tuan! aku tidak berbicara apa-apa pada mereka. Aku hanya mengatakan, tuan muda ingin berteman saja."

Arenz tak begitu percaya pada Kesatrianya, melihat wajahnya tadi. Kesatria Lio pasti mengatakan sesuatu.

"Awas saja, jika terbukti kamu melakukannya, ayo kita pulang. Ayah pasti mencari kita," ujarnya sembari menuju ke arah kereta.

Tak berselang lama, kereta itu berhenti di halaman depan yang cukup luas. Aneka bunga berjejer rapi di halaman itu, butiran demi butiran salju itu menutupi hamparan rumput hijau dan beraneka bunga itu.

Kaki mungilnya terus berjalan sampai tubuh itu memasuki sebuah kediaman. Dia terus berjalan ke lantai dua, menghampiri sebuah ruangan. "Aku ingin beristirahat, kamu pergilah Lio," ujarnya menunduk lesu.

"Apa ada sesuatu yang tuan muda resahkan?"

"Tidak ada!" jawabnya ketus. Tangannya memutar handle pintu. Lalu menutupnya kembali.

Kesatria Lio menatap pintu bercat putih itu, ia tahu siapa yang menyebabkan semuanya. Lebih baik dia menuju ke ruangan Duke Arland untuk menanyakan, apa ada sesuatu yang harus ia tangani?

Kesatria Lio memasuki ruangan itu, matanya tertuju pada sosok laki-laki yang tengah menyandarkan kepalanya ke sisi kursinya seraya menatap langit-langit. "Tuan, Duke."

"Apa ada sesuatu yang tuan Duke butuhkan?"

"Tidak ada, aku tidak membutuhkan apapun. Apa kamu sudah menemukan sesuatu?"

Kesatria Lio menunduk, setiap ia datang, pertanyaan itu tak pernah lepas dari mulut majikannya. Sudah lima tahun lamanya, majikannya belum yakin istri pertamanya meninggal. "Aku harus mencarinya, aku yakin dia masih hidup."

"Tapi kereta itu jatuh ke sungai tuan," ujarnya. Karena penyelidikannya, kereta nyonya Duchess di temukan di sungai, dan besar kemungkinan nyonya Duchess telah meninggal, meskipun jasadnya belum di temukan."

"Dimana Felica?" tanya Duke Arland tak melihat istrinya selama di rumah.

"Nyonya sedang menghadari pertemuan sosialitanya, Tuan Duke."

"Aronz?"

"Tuan muda murung tuan, semenjak ada seorang anak kecil yang menolak bermain dengannya."

"Siapa dia? anak dari bangsawan mana? beraninya menolak putra ku itu,"

"Saya tidak tahu, Tuan Duke. Saya akan mencari anak bangsawan mana, tapi tuan muda berpesan, saya tidak boleh melakukan apapun, tuan muda menegaskan, akan menghukum saya jika melakukan sesuatu pada anak asing itu."

Duke Arland mangut-mangut, semenjak kapan sikap Arenz berubah? ia merasa aneh dengan putranya itu.

Terpopuler

Comments

Sandisalbiah

Sandisalbiah

mungkin yg akan membunuh Violeta adalah org surihan Felica tp mengatas namakan duke Arlan, agar Violeta salah faham pd nya...

2024-02-07

1

fifid dwi ariani

fifid dwi ariani

trus bahagia

2022-12-16

0

Linda Lie

Linda Lie

lanjut

2022-03-25

0

lihat semua
Episodes
1 Kota Hunderbugh
2 Pertemuan
3 Masih Mengingatnya
4 Merasa Bersalah
5 Bukan Perasaan Bersalah
6 Pertemuan Tak terduga
7 Membela
8 Keluarga Brezil
9 Kediaman Brezil
10 Aku membenci mu Duke
11 Pencarian
12 Petunjuk
13 Usaha Duke Aland
14 Perdebatan
15 Masa Lalu
16 Air mata
17 Kekaisaran Fictor
18 Menemukannya
19 Aku menggenggam mu
20 Melihat Dari Jauh
21 Bertemu
22 Keluar!
23 Berpendirian Teguh
24 Penyesalan di balik Pintu
25 Aku ingin kembali
26 Felica
27 Ruangan dan Kegilaan
28 Obrolan Kaisar Fictor
29 Maafkan Aku
30 Permohonan
31 Aku Pulang
32 Kekhawatiran Duke Arland
33 Bermuka Tebal
34 Tanpa Duke
35 Air mata sang Duke
36 Seperti sebuah keluarga
37 Drama Keluarga
38 Hah, Paman?
39 Kepulangannya
40 Kepergiannya
41 Kegilaan Kaisar Fictor.
42 Menceraikan
43 Pertengkaran Felica dan Duke Arland
44 Kepergian Aronz
45 Menemui Aleta.
46 Jangan Menyalahkan
47 Kebersamaan
48 Mati Kutu
49 Aku Lelah
50 Tidak Ada Yang Bisa Menyentuhnya
51 Kaisar Fictor
52 Kaisar Fictor 2
53 Kedatangan Aleta
54 Kedatangan Untuk Berpisah
55 Harapan Masa Depan
56 Tampan Itu Seperti Apa
57 Bukan Berarti
58 Kembali
59 Pengintaian Felica
60 merasakan sakit
61 Kebencian Alfred
62 Permohonan
63 Kaisar Fictor
64 Keputusan Duke
65 Penolakan dari seorang anak
66 Hukuman Felica
67 Penjahat Teriak Penjahat
68 Permainan Cinta
69 Perasaan
70 Jangan Memaksa
71 Pengumuman
72 Mengabaikan
73 pertarungan..
74 Bab terakhir.
75 Ending
76 Pengumuman
77 Promo Karya Baru
78 Open Give Away
Episodes

Updated 78 Episodes

1
Kota Hunderbugh
2
Pertemuan
3
Masih Mengingatnya
4
Merasa Bersalah
5
Bukan Perasaan Bersalah
6
Pertemuan Tak terduga
7
Membela
8
Keluarga Brezil
9
Kediaman Brezil
10
Aku membenci mu Duke
11
Pencarian
12
Petunjuk
13
Usaha Duke Aland
14
Perdebatan
15
Masa Lalu
16
Air mata
17
Kekaisaran Fictor
18
Menemukannya
19
Aku menggenggam mu
20
Melihat Dari Jauh
21
Bertemu
22
Keluar!
23
Berpendirian Teguh
24
Penyesalan di balik Pintu
25
Aku ingin kembali
26
Felica
27
Ruangan dan Kegilaan
28
Obrolan Kaisar Fictor
29
Maafkan Aku
30
Permohonan
31
Aku Pulang
32
Kekhawatiran Duke Arland
33
Bermuka Tebal
34
Tanpa Duke
35
Air mata sang Duke
36
Seperti sebuah keluarga
37
Drama Keluarga
38
Hah, Paman?
39
Kepulangannya
40
Kepergiannya
41
Kegilaan Kaisar Fictor.
42
Menceraikan
43
Pertengkaran Felica dan Duke Arland
44
Kepergian Aronz
45
Menemui Aleta.
46
Jangan Menyalahkan
47
Kebersamaan
48
Mati Kutu
49
Aku Lelah
50
Tidak Ada Yang Bisa Menyentuhnya
51
Kaisar Fictor
52
Kaisar Fictor 2
53
Kedatangan Aleta
54
Kedatangan Untuk Berpisah
55
Harapan Masa Depan
56
Tampan Itu Seperti Apa
57
Bukan Berarti
58
Kembali
59
Pengintaian Felica
60
merasakan sakit
61
Kebencian Alfred
62
Permohonan
63
Kaisar Fictor
64
Keputusan Duke
65
Penolakan dari seorang anak
66
Hukuman Felica
67
Penjahat Teriak Penjahat
68
Permainan Cinta
69
Perasaan
70
Jangan Memaksa
71
Pengumuman
72
Mengabaikan
73
pertarungan..
74
Bab terakhir.
75
Ending
76
Pengumuman
77
Promo Karya Baru
78
Open Give Away

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!