Sihir yang melekat di tubuh nona Heliet adalah sebuah Sihir yang membunuh keabadian dari seseorang, seseorang bisa menggunakannya setelah dia bisa menumbalkan banyak orang ke dunia bawah yang diisi oleh para iblis.
Paling tidak itu memerlukan ratusan orang.
Selama ini aku terus mencari informasi tentang penyihir kegelapan namun, dimanapun aku mencarinya biografi tentangnya tidak pernah ditemukan, dengan kata lain informasi tentang dirinya telah dihapus sejak awal.
Aku bisa saja menanyakan soal ini pada gereja kultus Nermala hanya saja, aku baru bisa melakukannya lain kali.
Selagi menikmati susu di tempat favoritku di guild aku memperhatikan kebanyakan orang di sini telah disibukkan dengan pekerjaan mereka, berkat seseorang kami tidak harus makan dan minum di bawah lantai.
Aku tidak tahu siapa orang yang baik yang telah membantu guild ini, yang jelas semua orang mengatakan bahwa dia kesatria suci. Aku meminum cangkirku kembali saat seseorang duduk di depanku.
Dia seorang wanita berambut merah dimana rambutnya sendiri di kepang satu ke belakang, mengenakan gaun terusan seperti di abad pertengahan serta membawa pedang emas di tangannya yang ia sandarkan begitu saja di samping meja.
"Jarang sekali ada orang yang memesan susu saat orang lain tengah meneguk bir."
"Aku tidak suka alkohol."
"Begitukah, pelayan tolong pesan satu gelas yang sama sepertinya."
"Baik nona."
Ketika gelas yang sama dihidangkan dia meminum susu itu dengan sekali tegukan.
"Uwaahhh, kepalaku pusing."
Wajar saja seperti itu, minuman ini memang terlalu manis bagi kebanyakan orang.
"Lalu siapa namamu?"
"Maafkan aku, namaku Lesoria Floresta, aku seorang kesatria suci."
Namanya lumayan bagus.
"Namaku Aksa."
"Aksa kah? Apa kau petualang di sini?"
"Benar, sebelumnya aku berterima kasih sudah mau menyediakan kursi dan meja di sini."
"Jangan dipikirkan, aku memang suka membantu banyak orang, kebetulan saja, kebetulan."
"Begitukah, aku boleh tahu kenapa Anda mengunjungi kota ini?"
"Anda? Itu terlalu formal. Panggil saja Lesoria."
"Lesoria."
"Aku memutuskan tinggal di sini saat tahu bahwa Vivia Legal tinggal di sini juga."
"Vivia? Apa kau temannya?"
"Bukan."
"Sahabatnya."
"Bukan?"
"Keluarganya?"
"Bukan juga, aku adalah musuhnya."
Aku menyemburkan air susu ke udara atau tepatnya itu mengenai dadanya.
"Aksa kau cukup nakal."
"Itu tidak disengaja, biar aku bersihkan."
"Seharusnya begitu."
Aku mengeluarkan sapu tangan dan mengelap di bagian yang tumpah, sulit untuk menahan ekpresi gugup do wajahku, kendati demikian aku tetap tenang lalu meminta Lulu mendekat.
"Ada apa Aksa?"
"Cepat ungsikan dulu meja dan kursinya ke tempat aman."
"Aku tidak tahu maksudmu tapi akan kulakukan."
Beberapa peralatan sudah dipindahkan saat Vivi legal muncul dengan pedang di tangannya.
"Akhirnya kau datang juga wanita kejam."
"Lesoria Floresta."
"Aku sudah mencarimu demi membalaskan dendam tempo hari."
Semua petualang segera menarik diri ke samping, Kazel berusaha menenangkan Vivia namun dia ditendang hingga menembus atap guild sampai sosoknya menghilang.
"Kenapa harus aku," teriaknya.
Lesoria mengambil pedangnya lalu berlari ke arah Vivia begitu pula sebaliknya, saat pedang keduanya bertubrukan itu menghasilkan ledakan besar yang mana menghembuskan kami semua secara serempak.
'Uwaaahh..."
Aku menangkap Lulu di udara lalu memeluknya untuk melindunginya.
"Guildku, tidak lagi."
Kami semua tidak bisa berbuat apapun lagi, pada akhirnya perlu waktu lama untuk memperbaiki guildnya kembali.
Vivia dan Lesoria lah yang bertanggung jawab dengan tempat ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 369 Episodes
Comments
Naysilla Oktaviani
yang sabar ya lulu
2024-06-06
1
arfan
205
2022-12-10
0
ilham aku
poor kazel (☞゚∀゚)☞
2022-05-14
1