Pagi berikutnya aku berlatih dengan nona Heliet di luar kota, dia dengan senang menunjukkan beberapa hal yang belum pernah kulihat, khususnya sihir yang kebanyakan tidak pernah dipikirkan orang lain.
Selama menjadi muridnya dia terus menekanku untuk menghafal berbagai formula sihir dari yang sederhana sampai yang tersulit dan sekarang merupakan ujian yang terbesar.
"Sekarang muridku yang tersayang, coba munculkan lingkaran sihirmu."
"Baik."
Ketika aku mengeluarkan lingkaran sihir dari telapak tanganku, dengan hanya sekali jentikkan jari itu hancur. Bagaimana bisa?
"Setelah mempelajari formula lingkaran sihir kau bisa mengaplikasikannya di lingkaran sihir musuhmu, setiap formula memiliki titik lemah mereka sendiri misal formula untuk sihir air."
Lingkaran sihir berwarna biru muncul di depan nona Heliet, lingkaran sihir adalah bentuk lain dari sebuah mana yang disinkronisasikan ke dalam 7 element berbeda, beberapa orang mengaktifkannya dengan sebuah rapalan tapi bagi kami berdua kami menggunakan Magic Script ke dalamnya, magic Script adalah penambahan formula dengan memasukan unsur roh ke dalamnya memungkinkan kami tidak perlu merapalkan sihir.. namun unsur roh yang dibuat oleh guruku salah jadi itu hancur segera mungkin.
"Apa kau sudah mengerti."
"Aah, meletakan magic Script di lingkaran sihir musuhmu secara salah dapat menghancurkannya dalam sekejap."
"Benar sekali, ini hanya salah satu cara yang dapat digunakan, kau juga bisa secara asal-asalan mencoret-coret formula orang lain," katanya lembut lalu melanjutkan.
"Lingkaran sihir adalah bagian terpenting dari semuanya... ketika musuhmu masih perlu merapal sihir, kita bisa langsung menghancurkannya."
Ket : empat lingkaran sihir kecil disebut unsur roh dari ke empat roh agung api, bumi, angin dan air, dengan menempelkan unsur ke empat ini secara berurutan pada formula sihir maka bisa membuat sihir keluar tanpa rapalan, tapi sebaiknya jika tidak sesuai urutan itu akan hancur.
Aku mulai mencoba melakukannya meski begitu sulit untuk menempelkan pada musuhnya, apalagi jika dia terus bergerak.
Jika menggunakan coretan asal memerlukan waktu lama.
"Kau harus lebih cepat lagi."
Kami melakukannya dengan cara terbang.
Guruku menggunakan sapu terbang sementara aku hanya berdiri di atas tongkatku.
Sejam kemudian aku membaringkan tubuhku di rumput selagi mengatur nafasku yang terengah-engah.
"Bukannya curang jika guru terus bergerak?"
"Itulah kesulitan yang harus kau lalui, jika musuhmu tidak bergerak aku yakin kau sudah bisa menggunakannya," balasnya dengan jahil.
Sebelum aku bangun nona Heliet mendorongku jatuh kembali, tepatnya dia berada di atasku.
"Posisi seperti ini disukai pria, bagaimana menurutmu?"
Aku hanya menatapnya datar.
"Berhentilah menggodaku guru, bukannya saatnya membuka tokomu sekarang."
"Ah benar."
Kami berdua bangun dan guruku merangkul lenganku selagi berjalan kembali ke kota.
"Ngomong-ngomong guru, kenapa ramuan buatanmu rasanya selalu pahit?"
"Bukannya obat rasanya selalu pahit."
"Karena itulah tokomu tidak terlalu diminati banyak orang."
"Benarkah?"
Aku mengeluarkan potion dari dalam topiku lalu memberikannya pada guruku.
"Ini..."
"Aku membeli satu dari kota sebelah, aku hanya ingin guru merasakannya juga."
"Dasar pengkhianat."
"Aku bukan pengkhianat, aku hanya ingin membuat toko guru banyak dikunjungi orang, dengan membandingkan produk dari toko lain kita bisa menentukan bagaimana kualitas kita dibuat."
"Begitukah, aku akan mencobanya."
Aku hanya memperhatikannya dari samping.
"Rasanya manis."
"Benarkan, semua toko yang aku kunjungi semuanya memiliki rasa seperti ini."
"Dalam 900 tahun banyak hal yang berubah ternyata."
Aku lebih terkejut karena selama ini dia baru menyadarinya.
"Nah Aksa, apa resep mereka?"
Aku menarik pipinya.
"'Uwah... sakit, sakit."
"Sebaiknya pikirkan sendiri apa yang harus ditambahkan dan jangan berpikir untuk mencuri resep dari orang lain."
"Aku tahu."
"Sebagai permulaan bagaimana kalau guru masukan sari buah-buahan saja."
"Aku akan mencobanya, kalau begitu aku jalan ke sini."
"Aah, sampai nanti."
Kami berpisah di persimpangan jalan selagi melambaikan tangan satu sama lain. Walau berumur 900 tahun terkadang guruku bertingkah kekanak-kanakan.
"..."
Aku harus mengambil quest berikutnya dari guild.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 369 Episodes
Comments
Sak. Lim
bnererrrr2 goblokkkk idioooooot mc nya lebay naiiif
2023-12-28
2
arfan
252
2022-12-10
0
Juanda✨
lanjutt
2021-12-28
0