Dari dulu aku tidak pernah berpikir ada pertemuan yang telah ditakdirkan namun, sekarang aku akan mempercayainya.
Kami telah meninggalkan kota sebelumnya dan sekarang kereta kami baru melewati padang rumput yang landai, kelopak bunga indah tampak berterbangan saat kami menyapunya dengan hembusan udara dari perjalanan ini.
Namaku Aksa umur 15 tahun berasal dari Bandung sebuah daerah di Indonesia yang terkenal dengan budaya sundanya, paling tidak itulah indentitasku sebelumya. Aku bukan seorang yang spesial ataupun memiliki banyak teman aku hanya pria biasa dari kebanyakan orang yang mudah ditemui dimana saja.
Berbicara soal nama Aksa itu memiliki dua arti yang berbeda, pertama adalah seorang yang suka berpetualang dan satu lagi adalah seorang yang berusaha melindungi orang lain, sesuai nama yang diberikan orang tuaku padaku itu mungkin sifat yang kumiliki.
Saat di sekolah menengah pertama demi melindungi teman-temanku yang ditindas, aku pernah mengikuti olah raga bernama Kendo hingga menjadi juara pertama, sampai semua orang mulai menjulukiku sebagai pendekar pedang. Meski begitu aku berakhir tanpa memiliki teman, karena itulah di kehidupan ke dua ini aku harap bisa menemukannya.
Aku bukanlah orang yang bereinkarnasi seperti kebanyakan yang terjadi di Lite Novel melainkan seseorang yang dipindahkan kemari, aku telah bertemu Dewi dan ia dengan senang hati mengirimku kemari.
Ia menawariku sebuah permintaan dan yang kuminta darinya adalah...
Ketika aku memikirkan hal itu, suara Vivia yang duduk di sampingku segera menyandarkanku.
"Kau baik-baik saja Aksa?"
"Ah, bukan apa-apa Vivia."
"Begitu... aku sangat berdebar-debar karena senang sekarang, ini pertama kalinya aku pergi bersama pria tampan."
Aku hanya tersenyum masam padanya.
"Maaf, aku tipe orang yang tidak bisa menyembunyikan perasaan, jika misal aku ingin bercinta denganmu aku pasti akan mengatakannya langsung."
Paling tidak dia orang yang baik.
"Setelah melewati gunung di sana, kita akan bisa melihat kota Antares dari kejauhan.. tapi ngomong-ngomong Aksa, boleh aku tahu kenapa kau ingin menjadi petualang, kupikir kau bisa menjadi seorang kesatria sepertiku juga."
"Aku ini cuma pria lemah, mana mungkin bisa menjadi kesatria... lagipula aku lebih suka hidup bebas berpetualang."
"Begitukah. Yah.. dulu juga aku seorang petualang, karena alasan tertentu aku malah jadi kesatria."
"Eh, benarkah?"
"Um... kehidupan petualang itu sangat bebas, kuharap kau tidak berakhir meniduri seseorang sampai hamil."
"Aku bukan seorang seperti itu juga."
Vivia tertawa lepas.
"Jika ada sesuatu masalah jangan sungkan untuk meminta bantuanku, aku akan senang jika kau mau melakukannya."
"Kenapa Vivia sampai pergi sejauh ini untukku?"
"Hmm, entahlah tapi kurasa aku pernah bertemu denganmu tapi dimana... mungkinkah dulu kau berkerja sebagai pemulung dan memunguti sampah di depan rumahku"
"Oi."
"Cuma bercanda, aku hanya ingin saja."
Kami akhirnya melewati gunung yang dikatakan Vivia sebelumnya, dari sini tampak sebuah kota dengan tembok tinggi di sekelilingnya menarik perhatianku.
"Jadi itu kota Antares."
"Benar sekali, di sana adalah surga bagi petualang pemula bahkan beberapa peringkat atas pun memilih tinggal di sana."
"Bukannya lebih baik mereka pergi ke kota yang jauh lebih besar?" kataku demikian.
"Walau mereka kuat tetap saja mereka itu penakut Aksa, kau tahu di luar sana itu ada banyak sekali ancaman termasuk ancaman dari raja iblis berserta pasukannya, bisa hidup santai di tempat seperti ini bukan pilihan buruk."
Aku bisa mengerti hal itu, kami tiba di gerbang kota yang mana menjadi tempat perpisahan kami.
"Terima kasih atas semuanya."
Sesudah aku turun dari kereta, Vivia menyerahkanku secarik kertas.
"Apa ini?"
"Itu alamat rumahku di sini, aku hanya tinggal sendirian akan lebih menyenangkan jika kita bisa tinggal bersama."
Aku hendak akan menolaknya akan tetapi dia malah langsung pergi. Aku hanya mendesah pelan selagi menatapnya dari kejauhan, apa ini takdir yang harus kuterima? Aku akan menceritakan hal ini pada Dewi nanti walaupun sebenarnya dia mungkin sudah tahu.
Benar juga, aku belum mengatakannya.
Ketika waktu pukul 06:00 aku bisa pergi ke alam Dewi untuk menemui Dewi yang telah mengirimku kemari, entah itu pagi ataupun malam.
Ini adalah hal yang kuminta darinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 369 Episodes
Comments
QueenDevil
Ini kok kayak ngawur banget gitu loh ceritanya
2023-12-23
4
muhadsa
padahal baru umur 14
2023-09-14
0
Danda Saputra
blak blakan sekali woman ini
2023-06-21
1