Dengan perasaan gugup aku masuk ke dalam guild ini, tak seperti sebelumnya semua orang di sini terlihat memperhatikanku, misalnya seorang pria plontos yang bersandar pada dinding di dekat pintu.
"Yo kawan, kau datang untuk menjadi petualang."
"Ah iya."
"Kalau begitu semoga kau dapat apa yang kau butuhkan di sini, namaku Kazel salam kenal."
Aku menjabat tangannya.
"Aku Aksa."
"Aksa kah, sebaiknya kau segera pergi mendaftar di sana, jangan khawatir sekecil apapun statistikmu guild ini menerima siapapun yang mau bekerja keras."
Itu jelas sesuatu yang kubutuhkan sekarang, aku menghadap receptionis berambut pirang yang diikat sanggul ke atas, dilihat dari umurnya mungkin dia berada dua tahun lebih tua dariku.
"Namaku Lulu, apa ada yang kau butuhkan di sini? Dilihat dari pedang di punggungmu mungkinkah kau ingin bergabung dengan guild kami?"
Aku mengangguk sebagai jawaban.
"Baguslah, pertama kita harus melihat statistikmu dulu.. sebelum menentukan job untukmu."
Jadi seperti ini cara mendaftar di guild di sini.
"Kalau boleh tahu siapa namamu?"
Aku lupa mengatakannya.
"Aska."
"Aska kah? Akan kutulis di kartu petualangmu, setelah itu tolong pegang kartunya dan lihat statistik seperti apa yang kau miliki."
Aku menerima kartunya dan seketika angka-angka mirip pada sebuah game tertera di dalamnya, semua statistikku tidak terlalu istimewa.
Ketika aku kembali menunjukannya pada receptionis dia menaruh minat padaku.
"Semuanya terlihat rata-rata tapi kepintaranmu serta manamu luar biasa, baru kali ini aku melihat yang seperti ini.. kau cocok menjadi seorang mage atau Alchemist."
"Alchemist?
Aku balik bertanya, aku sebenarnya tidak terlalu akrab dengan video game.
"Alchemist adalah seorang yang bertarung dengan sebuah ramuan, biasanya mereka melawan para monster setelah membuat berbagai obat-obatan terlebih dahulu, terkadang mereka memilih membuka toko juga sih."
Aku memikirkannya sesaat sebelum akhirnya pilihan jatuh pada mage.
"Kalau begitu aku tulis mage saja, kami sangat berharap atas pencapaian yang terbaik darimu."
Aku hanya orang lemah, tidak mungkin bisa membuat sebuah prestasi tinggi.
Aku menerima kembali kartu guild milikku, di sana tampak wajahku ditampilkan apa adanya. Jika diperhatikan ini mirip sebuah SIM berkendara atau kartu pelajar pada umumnya.
Aku berjalan ke papan quest dimana semua pekerjaan dipajang di sana, aku benar-benar perlu uang untuk menyewa penginapan sekarang lagipula uangku hanya cukup untuk makan.
Aku memang diberi tawaran tinggal bersama Vivia namun, aku tidak yakin bisa hidup bersama seorang wanita yang baru kukenal. Karenanya, hidup mandiri sesuatu yang kubutuhkan.
Aku mengambil satu quest untuk melenyapkan slime, mereka makhluk lemah namun uang yang bisa dihasilkannya lumayan. Aku di suruh untuk memasukkan cairan slime ke 10 toples dengan harga 5 koin tembaga satunya, jika 10 berarti aku akan mendapatkan 50 koin tembaga yang berarti itu sama dengan 1 koin perak.
1 koin perak \= 50 koin tembaga.
1 koin emas \= 50 koin perak.
1 koin platinum \= 50 koin emas.
Begitulah kisaran yang dipakai dunia ini.
Aku sebaiknya berhati-hati dengan uang, untuk sekarang aku akan menjual pedangku untuk ditukar menjadi sebuah tongkat, bagaimanapun kurasa mage memang lebih cocok untukku.
Aku pergi ke sebuah toko peralatan sihir, di sana aku bertemu dengan seorang wanita dewasa berambut hitam dengan sebelah poni menutup mata kirinya.
Dia mengenakan topi runcing serta long dress hitam.
"Selamat datang di tokoku bocah manis, apa ada yang kau butuhkan?"
Nada suaranya sangat lembut dan agak menggoda.
"Aku ingin menjual pedang ini untuk ditukar tongkat sihir."
"Mari kulihat."
Aku memberikan pedang padanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 369 Episodes
Comments
erik wibowo
pengalaman thor y,ko bhsany aku
2024-10-31
0
arfan
376
2022-12-10
2
Balqis : IG Balqis 7850
keren
2022-10-05
0