Di bawah sinar matahari yang tidak terlalu panas sebuah sosok melintas di atas kepala mereka bertiga, sosok itu memiliki tubuh besar yang dilapisi sisik biru memukau serta panjang tubuh yang sulit diukur dengan apapun.
Jika harus menebaknya itu mungkin 10 km jauhnya, seperti itulah yang dipikirkan Aksa, bagi dua orang di sisinya mereka sudah tidak heran lagi akan sosok tersebut lagipula sosok ular naga itu adalah sosok yang disembah oleh ras naga sejak dulu, dia adalah Freya.
Naga itu terbang menebus awan kemudian menuju bagian atas sebuah menara putih yang yang menjulang tinggi menembus langit.
Vivia menjelaskan.
"Dewi naga memang tinggal di sana, menurut legendanya jika seseorang bisa menaiki menara itu sampai ke bagian atas, dia akan bisa menikahinya dan Dewi naga akan mengabulkan satu permintaanmu."
"Apa untungnya menikah dengan seekor naga, kau mungkin malah akan berakhir dimakan olehnya," tambah Heliet mengembungkan pipinya.
Heliet hanya mengkhawatirkan bahwa Aksa akan mencoba untuk menaiki menara itu dan meninggalkannya sendirian namun, Aksa sejujurnya tidak memperdulikan legenda seperti itu.
Alasan dia berada di sini yaitu untuk menjalani hidup santai selagi berpetualang, jika soal menikah dia akan memikirkannya nanti saja.
Setelah memakan olahan ikan yang dia buatnya, Aksa berdiri dari tempat duduknya.
"Aku ingin pulang sekarang. Bagaimana dengan kalian berdua?" tanya Aksa.
"Masih ada yang harus kulakukan nanti, kau duluan saja."
"Kalau begitu aku yang akan memasak makan malam."
"Tentu, tolong buatkan aku daging yang enak."
"Aku juga harus berkeliling dulu untuk memeriksa sekitar, sampai nanti di kota."
Aksa hanya berjalan tanpa menoleh lagi ke belakang, di saat dirinya menghilang Vivia menghembuskan nafas panjang lalu menatap Heliet dan berkata.
"Kau belum mengatakan hal sebenarnya padanya?"
"Aku tidak ingin membuatnya khawatir, lagipula aku merasa senang bersamanya."
Heliet tersenyum kecil yang mana membuat Vivia harus menggelengkan kepalanya beberapa kali, ini adalah pertama kalinya Vivia melihat senyuman yang setulus itu darinya.
"Lambat laun hal itu akan terjadi... alasan aku tinggal di kota Antares juga, karena kau sudah tidak bisa melindungi tempat ini."
Vivia berdiri untuk berjalan pergi, baru beberapa meter Heliet memanggilnya.
"Terima kasih untuk waktu itu, jika kau tidak datang, kota Antares pasti sudah tidak ada lagi sekarang."
"Bukan masalah, anggap saja ini pelayanan dari temanmu. Sayangnya aku gagal menghabisi naga kehancuran itu, suatu hari mungkin dia akan datang lagi kemari."
Setelahnya mereka berdua berpisah.
Angin lembut membelai rambut Heliet saat rumput dan bunga-bunga berterbangan di sekitarnya.
"Aku sudah hidup selama 900 tahun, kurasa aku sudah tidak memiliki penyesalan lagi."
***
Aku kembali ke guild untuk mendapatkan uang dari hasil penangkapan ikan, Lulu dengan senang memberikan kantung uang yang menurutku jumlahnya terlalu banyak.
"Lima puluh koin perak."
"Nona Lulu?" aku memanggilnya dengan nada heran.
"Ini termasuk bonus... Aksa selama ini sudah bekerja keras mengalahkan para slime karena itu pihak guild memberikannya secara percuma."
"Aku hanya mengalahkan slime loh, bukan sesuatu yang hebat."
Lulu mengibaskan tangannya mengutarakan penolakan.
"Sejujurnya slime di dekat kota jumlahnya semakin banyak, alasannya karena tidak ada petualang lagi yang memburunya, sejak ada Aksa itu bukan masalah lagi, dengan ini keberadaan slime masih bisa dikendalikan."
Aku masih kebingungan namun, aku memutuskan untuk menerimanya.
"Terima kasih."
"Jika kau begitu berterima kasih bagaimana kalau kita sesekali berkencan?" kata Lulu selagi menutup satu matanya dengan jahil.
"Aku akan memikirkannya," jawabku demikian hingga dia hanya mengembungkan pipinya cemberut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 369 Episodes
Comments
arfan
287
2022-12-10
2
Haruki Efendi
slime slayer
2022-04-07
0
Bagus Cah Blitar
agak bingung
2022-03-16
0