"Oh yaudah kalau gitu, mami juga seneng banget ada temen buat ngurusin kebun anggrek ini. Iya mami suka banget sama anggrek tapi Bryan selalu nggak mau nemenin mami ngurusin kebun ini, tapi sekarang mami bahagia ada kamu yang bisa mami ajakin merawat kebun Anggrek"
"Mami jangan sedih dong, Kelly janji akan berusaha meluangkan waktu untuk temenin mami merawat kebun anggrek ini. Mami mirip banget sama almarhuma mama sama-sama suka bunga, tapi kalau mama paling suka bunga lili."
"Oh yeah,.. kamu bisa anggap mami sebagai ibu kandung kamu kok, jangan sungkan ya sama mami. Kalau ada masalah kamu bisa curhat ke mami, ntar akan mami usahan membantu semaksimal mami." ujar Mami Bryan sambil memeluk Kelly dengan penuh kasih sayang.
"Nyonya dan nona maafkan saya mengganggu aktivitas kalian, tuan besar meminta Nyonya dan nona segera masuk ke dalam untuk bersiap makan malam" ujar Bi Nelly menyampaikan instruksi papi Bryan.
"Bik bi Nelly, terimakasih atas informasinya. Oh iya bi perkenalkan ini menantu saya yang sering saya ceritakan."
"Bi Nelly non, salam kenal kalau butuh apapun monggo hubungin bibi ya non."
"Halo Bi Nelly, salam kenal juga. Siap bi kalau Kelly butuh bantuan, akan segera meminta tolong Bibi. Oh iya bi, barang-barang Kelly bawa tadi diletakkan dimana ya bi?"
"Iya non, sudah bibi letakan dan susun di kamarnya tuan muda."
"Hahh, maaf bi tuan muda siapa ya?"
"Siapa lagi kalau bukan Bryan, Kelly. Kamu ada-ada aja sih, lagian anak mami kan cuman satu."
"Hahaha, iya juga ya mi. Kenapa Kelly nggak berpikir sejauh itu."
"Yaudah bi Nelly tolong kamu antarkan Kelly ke kamar Bryan."
"Baik nyonya, mari non saya antarkan."
"Mi, Kelly permisi keatas dulu ya. Mau bersih-bersih dulu sampai ketemu di ruang makan mami." Pamit Kelly kepada maminya dengan suasana hati yang bahagia.
"Iya, sana gih buruan mandi, mami juga mau bersih-bersih juga."
€€€€€
"Bi Nelly, sekalian temenin aku mandi sampai selesai ya bik... untuk hari ini aja doang please... mau ya bik. Aku janji sebagai imbalannya bakal aku kasih hadiah buat bibi, gimana mau nggak bi?"
"Haduh non sebenarnya bibi mau-mau aja non walaupun nggak ada hadiahnya, tapi ya gitu bibi sedikit takut sama tuan muda non."
"Yeah bibi mah sama aja kalau gitu sama Kelly"
"Maaf non, kalau bibi boleh tahu kenapa non mau bibi temenin? Non takut sendiri atau gimana non, sok atuh cerita aja ke bibi. Anggap aja kita ini teman non, bibi janji nggak akan cerita ke siapa-siapa."
"Bener ya bi janji,...janji pertemanan."
"Sebenarnya, Kelly itu bukannya takut si bik lebih dominan ke sungkan dan malu aja Bi. Belum terbiasa berbagi ruangan dengan orang asing."
"Oh gitu non, nanti juga akan terbiasa non. Lagian juga tuan muda juga bukan orang asing kok, beliau kan suami non Kelly saat ini. Jangan khawatir non, nggak bakalan terjadi apa-apa kok percaya deh sama bibi."
"Iya sih bi, bi Nelly bener juga. Tapi kasus kali ini berbeda bi, Bryan dan aku baru kenal dalam waktu yang sangat singkat hingga takdir membawa kami ke ikatan yang lebih serius lagi ke pernikahan. Kenapa Kelly jadinya curhat sendiri ya bi,... Kelly mohon temenin ya kali ini aja ya bik... Ntar Kelly deh yang bakalan tanggung jawab kalau Bryan tanya-tanya, mau ya bi?" ujar Kelly mengobrol dengan bi Nelly di dalam lift
"Baik non, bibi mau kalau begitu"
"Terimakasih bi."
Sampai dengan lift terbuka di lantai 5 kamar Bryan berada dengan pintu bewarna silver yang terlihat sangat mewah dan elegant.
"Haduh bi, dikunci nih kamarnya... gimana kita masuk ya bi. Bibi tahu nggak passwordnya apa nih pintu?"
"Maaf non, bibi kurang tahu non. Tuan muda sangat menjaga privasinya termasuk kode kunci kamarnya non. Tadi aja bibi bisa masuk karena sepapasan sama tuan di lift non"
"Yah... gitu ya bi, yaudahlah Kelly nggak usah mandi aja kalau gitu."
"Jangan non, ntar nyonya tanya gimana kenapa non belum juga beres-beres."
"Iya juga ya bi, kalau mami dan papi tahu alasannya bisa masalah nih. Yaudah kalau gitu Kelly mandinya di kamar bibi aja sekalin pinjem baju bibi ya bi, boleh ya."
"Boleh aja sih non, tapi baju bibi nggak ada yang bagus non. Semua model baju bibi gamis semua, ntar non terlihat aneh kalau pakai baju bibi."
"Iya juga ya bi,... pusing nih kepala Kelly. Kalau boleh Kelly pulang aja deh ke mansion, ntar kesini lagi."
"Yaelah si non kenapa pikirannya jadi kemana-mana ya,.. mana sempat non kesini lagi keburu tengah malam non, yang ada ntar nyonya dan tuan besar panik cariin non dimana."
"Ya gimana lagi dong bi, bantuin Kelly mikir dong. Kenapa juga nih pikiran gua bisa jadi begok tiba-tiba gini. Nggak pernah-pernah gua sebodoh ini, pusing dah gua." tanya Kelly frustrasi sambil mengumpati dirinya sendiri
"Kunci cardnya sebenarnya ada tiga unit non yang bibi tahu. Card kunci yang pertama itu milik tuan muda, yang kedua ada di tuan dan nyonya besar dan card kunci yang ketiga ada di lemari berangkasnya tuan muda non. Kalau kode password kunciny yang tahu hanya tuan muda saja non. Kenapa nggak non ketok aja pintunya atau kalau nggak ditelepon aja non, tuan mudanya."
"Bisa sih bi ditelepon menggunakan ponsel, tapi ya bi sebenernya aku nggak punya nomor ponselnya dia."
"Yaudah non nggak ada pilihan lain diketok aja pintunya non."
"Aku nggak mau bi, gengsi banget seolah aku lagi membutuhkan bantuan dia. Malu bibi,....nggak mau. Bibi aja deh yang ketok kali aja dia bakalan buka pintunya, kalaupun Kelly yang ketok pintunya nggak akan dibuka juga bi sama dia. Sekalipun dibuka pasti lama bukanya."
"Yaudah kalau gitu, bibi aja yang ketok pintunya. Maaf ya non sejujurnya bibi sedikit binggung dengan hubungan apa yang non sedang jalanin sekarang dengan tuan muda"
"Terimakasih bi Nelly, aku janji akan balas budi. Kalau jawaban atas pertanyaan bibi itu, ya begitulah bi seperti yang bibi lihat. Aku aja binggung dengan semuanya ini." ujar Kelly sambil memeluk bibi Nelly antusias.
"Iya sama-sama non... "
€€€€€€
Bi Nelly menggambil ponselnya di dalam saku, untuk menelepon majikannya di dalam kamar. Karena kamar Bryan di setting kedap suara, meskipun sekeras apapun suara ketokkan pintu yang berada dari dalam ataupun berasal dari luar tidak akan terdengar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 20 Episodes
Comments