"Habislah aku malam ini, dia pasti akan murka padaku. Mengenai Azura yang bekerja dikantor ku tanpa sepengetahuan dan izin dari Bryan bakalan jadi ribet nih urusannya. Tapi,kenapa ya Bryan menatapku seperti itu. Lebih baik aku melarikan diri segera dari sini." pikir Kelly sibuk pada asumsinya
"Ayo Azura kita sebaiknya kembali kemeja kita, abaikan saja dia." ajak Kelly menarik tangan Azura.
"Waw, sopan santun anda sangat bagus sekali nona Kelly. Meninggalkan lawan bicara mu tanpa pamit terlebih dahulu, sungguh bagus sekali etika yang anda pelajari sejak bangku sekolah." sindir Bryan kesal kepada Kelly.
"Maafkan saya tuan Bryan, saya kira anda tidak ingin berbicara dengan saya ataupun Azura. Jadi kami berasumsi sebaiknya kembali saja ke meja kami. Tidak ada hal penting yang ingin dibahas, jadi kami pamit undur diri tuan" balas Kelly kesal dengan Bryan.
"Ayo,...Azura kita kembali kemeja kita." ajak Kelly menggandeng tangan Azura kembali ke tempatnya semula.
"Kelly maafkan aku, aku tidak menyangka kalau akan menciptakan suasana yang tidak mengenakkan seperti ini."
"Jangan merasa bertanggungjawab Azura, abaikan dan lupakan saja yang barusan terjadi. Dia memang seperti itu, menyebalkan dan angkuh"
"Baiklah Kelly, aku akan berusaha melupakan kejadian buruk hari ini dan mengingat yang baik-baiknya saja."
"Maafkan aku Azura sepertinya kita harus mempercepat pesta malam ini, aku sedikit tidak enak badan saat ini. Mari kita temui Mr, & Mrs Roberto untuk mengucapkan selamat atas anniversary mereka." Ajak Kelly kepada Azura dengan suasana hati yang sedang gelisah.
"Iya Kelly, kau benar sebaiknya kita segera saja mengakhiri pesta malam ini. Aku juga sudah sangat lelah seharian bekerja."
Setelah memberikan ucapan selamat pada pemilik acara pesta malam ini. Kelly dan Azura memutuskan untuk menyudahi pesta dan segera pulang ke rumah untuk beristirahat.
"Azura, maafkan aku tidak bisa menghantar mu sampai ke depan rumahmu. Kau akan diantar pulang oleh supir kantor, aku masih ada sedikit urusan. Berhati-hatilah dijalan dan selamat beristirahat."
"Kau juga Kelly, berhati-hatilah dan selesaikanlah segera urusanmu. Aku akan memberitahu mu jika aku sudah sampai rumah dan juga terimakasih sekali lagi sudah menghantarkan ku pulang dengan aman bersama supir kantor."
€€€€€€€€
Setelah menghantarkan Azura pulang diantar oleh supir kantor, Kelly segera bersiap pulang ke mansion bersama sopir pribadinya yang telah berada dilokasi beberapa menit yang lalu.
"Dia bilang sudah sampai dilokasi, lalu kenapa sampai saat ini belum juga sampai?." gumam Kelly sambil sibuk menelepon supirnya.
"Kelly, ikutlah dengan ku sekarang. Kita perlu berbicara, menurutlah jika kau tidak mau membuat diri mu menjadi bahan gosip murahan." Bisik Bryan pelan di telinga Kelly yang sudah berada disampingnya.
"Kau,... sejak kapan kau berada disampingku?. Aku tidak mau keduanya, sopir ku yang akan menjemputku sudah tiba. Tidak ada yang perlu kita bicarakan, pergilah."
"Oh ya? sopir mana yang akan menjemputmu. Aku sudah memintanya untuk pulang kembali ke mansion, tanpa persetujuanmu pun kau harus tetap ikut dengan ku." Jawab Bryan sambil menarik pergelangan tangan Kelly dengan kasar.
"Kau benar-benar menjengkelkan sekali, aku tidak mau ikut dengan mu. Tolong lepaskan tangan mu dari tangan ku. Aku bisa pulang sendiri, kumohon Bryan lepaskan aku. Semua orang akan melihat kita, tidak akan baik kedepannya."
"Aku tidak peduli dengan pandangan orang, menurutlah jika kau tidak mau dalam kondisi yang lebih rumit."
Bryan mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi hingga membuat Kelly ketakutan yang sedang duduk di kursi bangku pengemudi.
"Bryan, bisakah kau mengemudi dengan normal?. Kepala ku terasa pusing dan mual, kau menggemudi seperti sedang kesetanan. Aku belum mau mati saat ini apalagi bersama mu."
Bryan tidak menggubris perkataan Kelly, ia tetap mengemudikan mobilnya dengan kecepatan yang sangat cepat hingga tiba di kawasan apartemen mewah yang berada tidak begitu jauh dari kantor Bryan.
"Ini pakailah kau boleh meminjam tuxedo milik ku. Jangan besar kepala, aku hanya melakukan tugas ku saja."
"Tidak mau, terimakasih banyak aku tidak membutuhkannya. Yang aku butuhkan saat ini adalah kamar mandi, aku sungguh mual dan pusing karena kau mengemudikan mobil seperti orang yang sedang kesetanan."
"Jangan keras kepala disaat seperti ini, atau kau mau aku menyeret mu secara paksa?"
"Kau bertindak seperti orang gila, tidak waras, dan sungguh menakutkan malam ini."
"Aku seperti ini juga karena kau penyebabnya, jika tidak mau melihat sisi terburuk ku. Jangan memaksa memancing kemarahan ku, kau mengerti?"
Bryan menyeret Kelly masuk ke dalam apartemen mewahnya secara paksa sambil mengengam kasar tangan Kelly.
"Bryan, tolong lepaskan genggaman tangan mu sakit sekali." Tangan Kelly sedikit memerah akibat genggaman kasar Bryan.
Emosi Bryan pun berangsur mulai padam setelah melihat tangan Kelly yang memang sedikit memerah karena ulahnya.
"Duduklah, aku ingin berbicara secara pribadi dengan mu secara leluasa tanpa adanya campur tangan pihak luar."
"Bicaralah cepat dan aku akan bersikap koperatif, karena aku sungguh lelah untuk mengeluarkan tenaga ku lagi beradu argumen dengan mu."
"Baguslah kalau begitu, kau memang harus bersikap seperti ini. Bisakah kau jelaskan mengapa seorang wanita yang bersamamu dipesta tadi mengaku sudah resign dari kantor ku tanpa izin dari ku Kelly"?." Tanya Bryan langsung pada intinya tanpa basa-basi.
"Mengenai Azura, aku minta maaf dan mengaku salah. Aku butuh seorang sekertaris yang cerdas,jujur dan gampang beradaptasi dengan sistem kerja ku, oh ya kau bisa tanyakan hal ini pada papi karena aku sudah mendapatkan izinnya."
"Kau melibatkan orang tua ku dalam masalah kantor seperti ini!, sungguh kekanak-kanakan sekali."
"Paling tidak aku sudah mengantongi izin dari papi,jika aku mau bertindak lancang mudah saja dilakukan cukup dengan membayar biaya penaltinya saja bukanlah masalah yang besar."
"Kau sungguh menyebalkan Kelly....., kita lihat saja nanti apakah kau masih bisa menyombongkan kekuasaan mu lagi dihadapan ku. Dan apa ini! pergi ke pesta menggunakan gaun yang kekurangan bahan seperti ini, apakah kau kekurangan uang untuk membeli gaun yang lebih sopan?. Sungguh merusak pemandangan sekali, awas saja kau kalau masih berani memakai busana yang kekurangan bahan seperti ini kembali." Omel Bryan panjang lebar pada Kelly seperti seorang ibu yang sedang mengomeli anaknya jika sedang melakukan suatu kesalahan.
"Yang menyebalkan bukan aku tapi kau Bryan..., dan yah kau tidak memiliki hak apapun untuk mengatur gaya fashion ku. Karena aku tidak butuh pendapat mu mengenai selera fashionku, jika kau tidak suka diamlah dan aku tidak peduli penilaian mu atas diriku." Jawab Kelly tak mau kalah dengan nada yang sedikit meninggi.
"Kau bodoh sekali ternyata, tentu saja aku berhak melakukan apapun yang aku mau padamu. Statusku adalah suamimu dan aku bertanggung jawab atas apapun yang terjadi pada dirimu. Orang tua mu dan papi mami pasti akan menyalahkan ku jika sesuatu yang buruk terjadi padamu." balas Bryan dengan tegas disamping telinga Kelly sambil tersenyum kecut kecewa atas sikap Kelly.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 20 Episodes
Comments