Part 5

"Jika anda ingin berbicara masalah pribadi denganku, cukup temui saya secara pribadi. Saya rasa bukanlah hal yang sulit untuk orang seperti anda Tuan Amico. Cara seperti ini membuatku muak atas sikapmu pak tua, lupakan saja pertemuan hari ini aku tidak akan mengingatnya atas kejadian hari ini dan jangan libatkan orang asing mengenai masalah kau dan aku." jawab Kelly penuh Emosi kepada papanya, sambil beranjak berdiri untuk meninggalkan ruang meeting.

"Berhenti berbicara dengan tidak sopan putriku, suka tidak suka aku adalah ayahmu. Aku hanya perlu berbicara denganmu dengan leluasa tanpa paksaan tapi kau selalau saja memaksa ku untuk bertindak diluar batas Kelly. Silakkan saja kau berusaha kabur Putriku jika kau bisa, aku sudah memperkirakan apa yang akan kau lakukan ketika kau mengetahui maksudku untuk berbicara dengan mu." seringai licik tuan Amico kepada putrinya.

"Bodohnya aku, meremehkan pak tua licik ini. Kumohon lepaskan aku, dan kau tuan Bryan bukan kah kau pemilik bangunan jelek ini tolong aku bukakkan pintunya. Kau pasti tahu dimana letak kuncinya karena kau pemilik bangunan jelek ini kan? " perintah Kelly pada Bryan dengan mata melotot

"Maafkan aku nona tidak tahu diri, kali ini aku hanya berperan sebagai penonton dramanya saja antara ayah dan anak. Lupakan statusku sebagai pemiliknya, lanjutkan saja drama kau dengan ayahmu yang kau sombongkan tadi nona asal kau lupa. Aku akan ingatkan nona."

"Dasar kedua pria licik ini, benar-benar menguji kesabaranku dan mempermainkan emosiku saja. Baiklah aku akan ikuti permainan kalian tuan-tuan licik."

"Baiklah apa yang kau inginkan dari ku pak tua?"

"Hei nona bisakah kau menjaga tutur katamu saat berbicara dengan orang tua, sungguh tidak sopan sekali."

"Berhenti ikut campur urusan pribadiku dengan ayahku tuan Bryan, kau tak memiliki hak apapun untuk ikut campur. Urusin saja urusan mu, tidak usah repot mengurusi kehidupan orang lain."

"Apa kau gila nona, aku tidak akan mau datang kesini dan melihat drama keluarga yang konyol ini kalau saja papi dan mamiku tidak mengancam dan memaksaku."

"Papa yang memintanya menemaniku karena ini juga berhubungan dengannya juga. Kelly duduk lah, aku hanya ingin berbicara dengan mu bukan untuk berdebat dengan mu. Kumohon duduk dengan tenanglah"

"Baiklah aku akan duduk tenang, aku menyerah katakan apa yang ingin kau katakan pah. Maafkan sikapku barusan yang tidak sopan pada mu, sejujurnya aku masih kesal karena papa tega mengusirku dari mansion." ucap Kelly pasrah tak tega melihat raut sedih papanya dan mengabaikan kehadiran Bryan di ruangan itu. Masa bodoh bagi Kelly jika Bryan mengetahui konflik ia dengan ayahnya, toh sudah terlanjur basah juga sesuai prinsip Kelly sekalian aja basah dari pada masuk angin.

"Ini tentang mama kamu Kelly, bacalah diary mama dibagian halaman ini. Setelah kau membacanya ku harap kau akan tetap tenang dan mengerti, berbicaralah dengan kepala dingin."

"Pa, apakah ini tipuan mu saja untuk menghalangi kepergian ku meninggalkan negara Z?"

"Tidak aku hanya mengatakan yang sebenarnya saja" jawab tuan Amico sambil menggerutu "Tapi aku hanya sedikit mendramatisir keadaannya saja, dan memaksa mu untuk setuju.

"Lalu siapa laki-laki yang akan menjadi calon suamiku pah?, aku berhak mengetahuinya sebelum memutuskannya."

"Pria itu ada di ruangan ini Kelly, dia Bryan anaknya tuan Wilern"

"Apakah kau bercanda pah?" tanya Kelly yang hampir saja pingsan mendengar perkataan papahnya"

" Yang benar saja, aku tidak akan pernah mau menikah dengannya pah. Papa tahu aku sudah mempunyai kekasih di Amerika, kami sudah lama berpacaran pah."

"Aku tidak akan pernah merestui mu dengan pria Amerika itu"

"Kumohon pah, jangan memaksaku aku tidak ingin menikah dengan pria brengsek ini pah. Jika kau membantuku pah aku janji akan berbaikan dengan mu dan kembali ke mansion dan juga melupakan masalah kita antara kau dan aku pah. Kumohon pah kali ini saja bantu aku,..... " tolak Kelly sambil bergelayut manja seperti anak kecil yang mengemis permen dengan memasang mata yang berkaca-kasa di hadapan sang papanya tanpa rasa malu sedikit pun dihadapan Bryan untuk bisa mendapatkan belas kasih sang papa.

"Sudah ku duga dia pasti akan bersikap seperti ini, ketika keinginannya tidak tercapai salah satu caranya ialah dengan mengemis minta apunan kepada ku. Untuk kali ini aku harus kuat dan tegas padanya, aku tidak ingin kehilangan putriku selamanya bersama pria Amerika itu."

"Waw kemampuan akting kucing oren ini sangatlah baik, dia terlihat seperti seorang actres film yang memainkan peran dengan sempurnya. Sungguh wanita yang licik, ternyata benar pepatah buah tidak jauh jatuh dari pohonnya. Aku harus berhati-hati dengan keluarga terkonyol ini, untuk tidak terlibat jauh dalam drama mereka" gumam Bryan pada dirinya ketika melihat tingkah sepasang ayah dan anak teraneh yang pernah ditemuinya seumur hidup.

"Kau putriku, kau tahu betul keputusan aku Kelly,. Jika aku telah mengatakan harus. Maka kau harus menerimanya suka tidak suka dan mau tidak mau. Aku tidak meminta pendapatmu nak, aku hanya memberi tahu mu saja."

"Baiklah jika itu keinginanmu pah, aku sudah pernah mengatakannya kepadamu kalau tidak ada seorang pun yang boleh mencampuri urusan pribadi ku termasuk papaku sendiri. Kurasa urusanku mengenai pekerjaan sudah selesai, kumohon lepaskan aku tuan-tuan."

"Oh ya? Kurasa aku berhak atas dirimu putriku, kau adalah putri ku dan aku ayah mu. Aku berhak atas dirimu, jangan coba-coba kabur kau, aku peringatkan kepadamu."

"Tuan Bryan aku tahu kau memiliki kendali terbukanya pintu itu, urusanku telah selesai dan juga sesuai dengan perkataanmu jika kau lupa aku akan ingatkan. Aku harus segera pergi dari sini ketika urusanku telah selesai, jadi kau tidak ada alasan apapun untuk menahan ku."

Bryan membuka pintu meeting dengan remote kontrol yang dipegangnya sedari awal ketika tuan Amico memintanya untuk membantu menghandle pintu agar tetap tertup selama proses pendekatan dengan putrinya.

"Oh ya pak tua, aku punya hak atas diriku sendiri dan akan pergi kemana aku bukan urusanmu. Selamat tinggal papa ku tersayang"

"Kau jangan gila Kelly, kau pikir aku bodoh. Aku tahu betul isi kepalamu itu, kartu kredit dan debitmu sudah aku blokir. Kau tidak bisa melarikan diri nak, oh ya dan juga passport mu sudah aku amankan ditempat yang tidak bisa kau jangkau nak. Jadi cukup persiapkan saja diri mu untuk 2 minggu kedepan, pernikahan mu dengan Bryan akan segera berlangsung. "

"Dasar pak tua licik, kau sungguh melewati batasan mu. Aku akan mengadukanmu kepada komnas perlindungan HAM."

"Silakkan saja jika kau punya uang untuk mengurus berkas serta dokumennya, oh ya sekedar mengingatkan anakku jika kontrakmu 3 bulan harus kau selesaikan. Kau tidak punya cukup uang untuk membayar biaya penaltinya, jadi bersikaplah layaknya putri yang baik jika kau tidak ingin menyusahkan dirimu sendiri."

"Kau pak tua selalu saja mempermainkan hidup ku dengan kekuasaan mu"

Kelly meninggalkan gedung Duvanovsky dengan emosi yang sedang menguasainya, sehingga ia melupakan rasa phobianya dari ketinggian. Berjalan lurus dengan tatapan kosong seperti orang yang sedang putus asa akan kehidupannya.

"Maaf paman bukankah 2 minggu itu terlalu cepat, bahkan aku belum mengiyakan permintaan konyol itu dan kalian semua seolah mewakili keinginanku. Aku tidak mau menikahi putrimu yang angkuh dan keras kepala itu paman. Kepribadiannya sangatlah rumit, ketika bertemu dengannya selalu saja membuat tekanan darah ku meninggi dengan sendirinya. Aku membantumu hari ini karena papi dan mamiku yang memintanya dan tentunya karana acamannya  yang akan memberhentikan aliran danah serta menarik investasi saham mereka berdua di perusahaan ku."

"Setelah kau mengenalnya dia gadis yang baik, dia terlihat sangat arogan dan angkuh jika kau melihat kepribadiannya dari luar saja. Untuk sifat keras kepalanya itu tugas kau untuk menjinakkannya Bryan, kumohon jangan kecewakan putriku. Dia tidak seburuk yang terlihat, aku hanya ingin dia tinggal dekat dengan ku dan setiap hari aku bisa melihatnya saja sudah menjadi suatu hal yang membahagian bagiku."

"Baiklah paman lakukan apa yang membuat mu dan kedua orang tua ku bahagia saja, kalian tinggal hubungin aku saja di bagian mana aku harus berperan. Sebenarnya aku sudah putus asa atas tekanan kalian semua kepada ku dengan susah payah aku mengembangkan perusahaan ini dan kalian dengan mudah mengancamku akan menghancurkan perusahaanku tanpa sisa." balas Bryan frustrasi dengan para presdir yang setiap hari selalu mengancamnya dan parahnya diprovokasi sendiri oleh maminya.

"Apa yang menarik dari gadis tidak tahu diri itu, sampai-sampai ketiga tuan presdir itu sangat mencintai dan menyayanginya bahkan mamiku juga ikut-ijutan memaksa ku untuk segera melakukan pendekatan. Benar-benar di luar nalar, hal sekecil ini sangat mengganggu ku bekerja saja. " Bryan mengerutu atas masalah pribadinya belakangan ini

€€€€€

Terpopuler

Comments

juju

juju

Hai kak aku mampir nih udah aku kasih like juga

yuk mampir dan like juga karya aku judulnya "Lelaki Pilihan Elena" dan tinggalkan jejak disana

ditunggu ya kak

2020-05-26

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!