"Apa yang ingin kau bicarakan padaku, tidak bisa kah di rumah saja jika ingin membahas masalah pribadi. Sepertinya kau memiliki banyak waktu sekali untuk selalu beradu argumen dengan ku Bryan, lain kali saja kalau ingin ribut, aku ada urusan mendesak di kampus."
"Sudah selesai mengomelnya, kamu masih ingin menyelesaikan study kamu?" tanya Bryan penasaran.
"Tentu saja, itu salah satu dari impian ku sejak kecil, bisa melanjutkan pendidikan hingga S3 di luar negeri. Aku tidak akan membiarkan seorang pun termasuk kamu untuk ikut campur." kata Kelly mewanti-wanti Bryan untuk tidak ikut campur urusan pendidikannya seperti yang Bryan lakukan sebelumnya pada karir Kelly.
"Percaya diri sekali, siapa juga yang akan mencampuri urusan pendidikan kamu." balas Bryan menanggapi ucapan Kelly sambil mengemudikan mobilnya meninggalkan kawasan mall tersebut.
"Bryan, apa ada masalah dengan kemampuan kamu mendengar?"
"Tidak, aku baik-baik saja."
"Lalu jika kau baik-baik saja, kau tidak mendengar perkataanku sebelumnya jika aku ada urusan di kampus, kenapa kau malah membawa ku bersama mu. Aku tadi pergi ke mall membawa mobil sendiri, bagaimana dengan nasib mobilku?"
"Aku tahu kau ada urusan di kampus, tujuan kita searah jadi sekalian saja kamu ikut aku. Masalah mobilmu, jangan khawatir aku sudah meminta orang menghantarkannya ke kampus."
"Tumben sekali bersikap baik seperti ini, pasti ada sesuatu yang tidak beres." pikir Kelly curiga atas sikap Bryan yang aneh tidak seperti biasanya.
"Kau tidak sedang sakit kan?, kenapa kamu bersikap sangat aneh, sungguh menyeramkan sekali."
"Tidak aku sangat sehat, tidak ada yang aneh hanya jalan pikiran kamu saja yang selalu berpikir buruk tentang aku."
"Baiklah, terserah kau saja. Aku sangat mengantuk sekali, tolong bangunkan aku jika sudah sampai di kampus." minta Kelly sambil menguap lalu tertidur lelap tak sadarkan diri disamping bangku kemudi Bryan.
"Mami benar, sudah seharusnya aku bersikap baik padanya. Mau sampai kapan hubungan kami terus seperti ini, tidak menunjukkan progres yang baik sama sekali. Aku akan membuat kamu jatuh cinta pada ku Kelly, walaupun aku sendiri masih berusaha belajar menerima kenyataan yang rumit ini." batin Bryan berbicara pada dirinya sambil melirik Kelly sekilas yang sedang tertidur pulas dan merapikan rambut Kelly yang menutupi sebagian wajahnya dengan hati-hati.
"Dia terlihat sangat manis sekali jika sedang tidur seperti ini, tidak seperti saat sedang sadar. Sangat galak sekali jika berbicara dengan ku, tapi jika sedang berbicara dengan orang lain dia akan berubah 360° menjadi seorang yang anggun dan terlihat sangat lembut, menyebalkan sekali memang."
Bryan mengemudikan mobilnya dengan santai dan berhati-hati agar Kelly tidak terbangun dari tidurnya.
"Bangunlah, kita sudah sampai. Rapikan dulu penampilanmu sebelum kau turun, dan mobil kamu akan segera menyusul ke sini. Aku akan pergi ke ruang rektor kampus dulu, selesaikanlah urusan kamu."
"Iya, terimakasih banyak. Tunggu, ada perlu apa kamu di ruang rektor?".
"Tenanglah, aku hanya ada sedikit urusan business dengan rektor kampus."
"Baiklah, awas saja kalau kamu berani mengusik mengenai pendidikan ku. Aku tidak akan memaafkan kamu, jangan coba-coba bertindak seperti yang pernah papa lakukan." Ancam Kelly pada Bryan untuk tidak bersikap di luar batas.
"Sana pergilah dan selesaikanlah urusan mu, kamu mau kita menjadi bahan pergunjingan semua orang jika kita memiliki hubungan khusus. Kemungkinan terburuknya pasti akan menjadi bahan gosip para wartawan, aku akan keluar beberapa saat setelah kamu keluar." kata Bryan mempersilakkan Kelly untuk turun duluan.
Setelah dirasa cukup merapikan penampilannya yang sedikit berantakan akibat tertidur di bangku kemudi penumpang, Kelly segera bersiap keluar dari mobil Bryan dan segera berlalu masuk ke dalam kampusnya.
"Tunggu, ini tidak gratis Kelly." ujar Bryan sambil menarik tangan Kelly yang akan bersiap membuka pintu mobil.
"Maksudnya, aku harus membayar dengan uang begitu?, bukannya kamu sudah memiliki banyak uang.
"Tentu saja aku tidak membutuhkan uang, tapi kamu sendiri yang harus membayarnya. Aku akan tunggu kamu di mansion papi-mami pukul 7 malam,jangan sampai terlambat. Lihat saja apa yang nanti aku lakukan padamu jika berani mencoba terlambat pulang."
"Baiklah, aku akan berusaha pulang tidak terlambat." Jawab Kelly mengakhiri pembicaraan dengan Bryan.
€€€€€
Setelah menyelesaikan urusannya di kampus, Kelly segera bergegas pulang ke mansion papi dan maminya Bryan. Sesuai dengan janjinya dengan Bryan yang akan pulang tepat waktu.
Setelah sampai dimansion, Kelly segera masuk ke dalam kamarnya untuk membersihkan diri setelah padatnya aktivitas yang ia kerjakan di luar seharian.
"Bi Nelly, kenapa mansion sepi sekali, dimana semua orang berada?. Mami dan papi ada dimana bi?." tanya Kelly kepada Bi Nelly di dapur mansion dengan menggunakan pakaian santai saat berada di rumah.
"Eh ada non Kelly, kirain bibi siapa ngagetin aja si non mah. Anu non tuan dan nyonya besar barusan aja tadi pergi, kalau nggak salah menghadiri pesta pernikahan anaknya temen nyonya besar non. Tapi kalau tuan muda, bibi kurang tahu non. Dari pagi tuan muda belum juga kelihatan di mansion."
"Oh gitu ya bi, terimakasih ya bi atas informasinya"
"Iya sama-sama non, Non mau bibi buatkan makan malam apa?." tawar Bi Nelly pada Kelly ramah.
"Boleh deh bi masakin Kelly mie rebus dicampur sayur-sayuran, dan mie instannya dua bungkus ya bi tolong, soalnya Kelly lagi laper banget nih belum sempet makan malem di luar." Jawab Kelly meminta tolong dimasakkan mie instant sambil duduk di sofa ruang keluarga menunggu mienya matang.
"Okay non siap, akan segera bibi siapkan."
"Bibi sudah makan malam belum?, kalau belum sekalian aja makan bareng Kelly." tanya Kelly pada bi Nelly menawarkan.
"Bibi sudah makan malam non bareng sama temen-temen lainnya juga, bibi pamit ke dapur dulu ya non."
"Oke bi"
Setelah menunggu beberapa saat, mie yang dibuat oleh bi Nelly telah siap dihidangkan sesuai dengan permintaan Kelly sebelumnya.
"Non, mie rebusnya sudah matang. Mie nya mau bibi antar kesini atau non mau makan dimeja makan?" tanya Bi Nelly sopan pada Kelly yang sedang fokus dengan ponselnya.
"Di meja makan aja bi, bentar lagi Kelly kesana. Terimakasih ya bi, maaf sudah merepotkan bibi."
"Iya non sama-sama, sudah seharusnya bibi melayani non Kelly. Kalau begitu bibi pamit kembali bekerja dulu ya non, kalau ada perlu lagi panggil aja bibi di belakang ya non."
"Oke deh bi, siap."
Kelly beranjak pindah menuju ruang makan mansion keluarga Bryan untuk menyantap mie rebusnya yang telah ia tunggu beberapa saat yang lalu.
"Waw, mie rebus buatan bi Nelly sangat menggoda sekali, pasti rasanya sangat lezat. Sudah lama sekali aku tidak memakan mie instan, jika papa tahu dia pasti akan memarahiku" gumam Kelly melihat mie instan yang berada di atas meja dengan pandangan mata yang berbinar sambil segera mendudukkan bokongnya di kursi meja makan.
Kelly sangat menikmati mie rebus miliknya itu dengan sangat khusuk, sampai-sampai dia tidak menyadari kedatangan Bryan di mansion yang saat ini sedang berdiri tepat dibelakang Kelly.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 20 Episodes
Comments
Evan Gunawan
lanjut dong .
2020-09-11
1