"Iya kebetulan sekali, aku kesini untuk urusan bisnis. Tidak ku sangka, aku bisa ketemu dengan mu. Orang yang selama ini aku cari, Kelly kenapa kau menghilang begitu saja dari ku. Apa aku melakukan kesalahan atau menyingung mu Kelly?" Cecar Ziko dengan pertanyaan pada Kelly sambil b\erusaha mengengam tangan Kelly.
"Maafkan aku Ziko, mari kita bicarakan pekerjaan saja. Jangan membahas mengenai hal pribadi kita, setelah urusan pekerjaan barulah kita bisa membicarakan masalah pribadi kita. Apakah kau setuju Ziko, kumohon?"
"Baiklah, aku setuju. Aku akan menjelaskan padamu mengenai rincian proyek ini dan anggaran dana yang dibutuhkan untuk proyek ini."
"Kelly dan Ziko mendiskusikan masalah pekerjaan dengan serius, sehingga mereka lupa waktu setelah asyik sendiri membahas pekerjaan."
"Kelly, sepertinya ini sudah larut malam. Apakah kau ingin aku antar pulang, sepertinya kita terlalu asik membahas pekerjaan ini."
"Tidak, terimakasih Ziko. Aku kesini membawa mobil ku sendiri, lain kali saja. Jangan bersedih, lagian juga aku masih berhutang penjelasan dengan mu."
"Baiklah, kau berhati-hatilah di jalan. Jangan mengemudi dengan ugal-ugalan."
"Iya, kau juga. Aku pulang duluan Ziko, sampai bertemu kembali."
€€€€€€
"Kelly pulang pa,... apakah semua orang sudah tidur? kenapa mansion sepi sekali. Dimana semua orang berada, bahkan tidak terlihat satu orang pun di dalam mansion ini."
Kelly sudah berteriak-teriak mencari keberadaan semua orang di dalam mansion, tapi dia tidak menemukan siapapun di dalam mansion.
"Baiklah entah kemana semua orang berada, aku sudah sangat cukup lelah seharian ini. Energi ku cukup terkuras hari ini, lebih baik aku segera membersihkan diriku dan segera bersiap tidur di kamarku."
Kelly beranjak pergi menuju kamarnya di mansion, akan tetapi seinggat Kelly card sekaligus kunci kamar miliknya ia tidak melupakan membawanya selalu di dalam tas kerja Kelly. Kamar Kelly dirancang menggunakan teknologi yang sedikit canggih mirip seperti sistem keamanan hotel. Pintu dan lampu akan menyala secara otomatis cukup dengan hanya menempelkan card saja.
"Siapa yang sedang berada di dalam kamarku, apakah itu seorang penjahat. Sepertinya tidak mungkin, mansion ini selalu dijaga kemanannya hingga 24 jam. Berpikir positif saja, mungkin papa sedang berada dalam kamarku."
"Pa... aku sudah pulang, tolong buka pintunya aku sungguh lelah seharian ini. Papa kenapa masuk ke dalam kamarku tanpa izin, tumben sekali papa seperti ini." Kelly mengetuk pintu kamarnya sambil berteriak meminta bukakkan pintu.
"Kau berisik sekali, kenapa kau baru pulang tengah malam begini nona tidak tahu diri!. Sekalian saja tidak usah pulang, kau menganggu tidurku." Tegur Bryan pada Kelly yang pulang larut malam melampaui jam kerja normal
"Apa yang sedang kau lakukan di kamarku, Sejak kapan kau ada di mansion ku. Dan yah bagaimana bisa kau berada di kamarku, yang punya kuncinya hanya aku dan papa saja."
"Masukklah, jika kau mau mengajak ku berdebat nanti saja. Besok kau masih punya waktu mengajak ku beradu argumen, aku sungguh lelah. Bisakah kau menjadi wanita normal yang baik pada umumnya hanya malam ini saja tidak akan lama juga, aku sangat lelah. Lakukanlah apa yang kau mau lakukan aku tidak peduli." kesal Bryan dan segera kembali melanjutkan tidurnya yang terganggu.
"Kau selalu saja membuat ku kesal, baiklah kali ini aku yang akan mengalah karena ini sudah malam. Tentu aku boleh melakukan semua hal yang aku suka, ini kamarku tidak ada aturan dan peraturan di dalam kamar pribadi ku."
Kelly segera masuk kekamarnya untuk membersihkan dirinya yang sudah sangat kotor seharian berada di luar rumah. Tidak lupa menggambil perlengkapan mandinya dikarenakan ada Bryan dalam kamarnya membuat Kelly tidak leluasa dalam melakukan ritual membersihkan diri seperti biasanya.
"Apakah aku harus ikhlas berbagi tempat tidurku dengan pria arogan ini, aku sungguh tidak ikhlas jika harus berbagi tempat dengan dia. Ya sudahlah ini sudah larut, anggap saja tidak ada seorangpun di kamarku ini."
Sedangkan Bryan, ia telah kembali lagi di negara Z setelah urusan businessnya selesai. Bryan sempat pulang ke mansion pribadinya sendiri meletakan koper dan barang-barangnya. Sebenarnya Bryan telah memiliki sebuah agenda tersendiri ketika ia menyelesaikan urusan pekerjaannya, dia memutuskan untuk pulang dulu ke mansion pribadinya sendiri. Tapi, ketika ia tiba di mansion, papi dan mami Bryan tidak hanya tinggal diam dengan membiarkan putranya itu kembali ke mansion tanpa membawa ikut serta menantu baru kesayangan papi dan maminya itu. Sehingga, mengakibatkan Bryan di usir paksa oleh orang tuanya dan diminta untuk segera membawa pulang Kelly ke kediaman mansion keluarga Wilern.
€€€€€€
Pagi mulai menyapa, cahaya matahari perlahan masuk melalui kisi-kisi jendela memenuhi sudut-sudut kamar. Tebalnya gordeng bewarna silver tak bisa menghalangi cahaya masuk ke dalam kamar.
"Akhh...astaga matahari telah muncul dari tempat persembunyiannya... rasanya aku masih ingin tetap berada di dalam mimpiku yang sangat manis dengan Ziko di Swiss." gerutu Kelly yang belum sepenuhnya sadarkan diri.
"Ups... what the....? kenapa dia ada di kamarku dan apa yang dia lakukan di ruang pribadi ku..." Umpat Kelly terlonjak kaget ketika menyadari keberadaan pria asing berada di kamarnya.
"Yaiyalah Kelly, tentu saja dia berhak berada di kamarmu. Kelly kau sungguh bodoh, status mu sudah resmi berubah menjadi seorang istri pria itu."ujarnya menggumpat pada dirinya sendiri sambil menepuk pelan dahinya.
"Betapa beruntungnya kamu Kelly memiliki seorang suami yang sangat tampan dan juga keren, lihatlah di dalam tidurnya pun dia tetap memiliki aura kharismatik yang luar biasa."Sisi baik pada diri Kelly mengatakan masih dalam posisi tidur menyamping sambil memperhatikan wajah tampan pria yang telah menjadi suaminya.
"Apa yang kamu pikirkan Kelly, sadarlah... pria angkuh itu tidak layak untuk mendapatkan simpati dan empati dari mu. Kau harus ingat dengan penghinaan yang pernah dia lakukan padamu, percuma saja memiliki paras yang tampan tetapi angkuh dan dingin dengan siapapun." pikiran buruk kembali menguasai diri Kelly.
Tanpa Kelly sadari, Bryan sudah sadar dari alam bawah sadarnya beberapa menit sebelum Kelly terbangun. Akan tetapi, Bryan merasa malas untuk membuka matanya dan melakukan aktivitasnya.
"Sudah puas memandangi wajah tampan ku?, atau jangan-jangan Lo udah mulai suka sama gue ya?" Ujar Bryan pada Kelly dengan mata yang masih tertutup
"Apaan sih ngaco deh lo kalau ngomong jangan melantur, percaya diri banget.... Suka-suka gue dong mau lihat dan memandangi apa aja, ini kan kamar gua. Udah aah malas gua debat sama lo pagi-pagi gini." ujar Kelly acuh tak acuh menutupi rasa malunya setelah kepergok basah secara langsung oleh orang yang bersangkutan.
"Mau kemana lo, kabur ya habis ketangkep basah sama gue."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 20 Episodes
Comments