pesona keibuan

" Buugghhh... " Adit terlempar bebas ke lantai dengan bibir yang sudah sobek. Darah mengalir dari sudut bibirnya. Ia memegangi perutnya meringis kesakitan.

Badan tegap dengan punggung lebar, Asih sangat tau siapa pemilik tubuh itu, ia Hendak menghajar Adit yang terbaring tak berdaya di lantai.

.............

" Bapak... " Teriak Asih dari kejauhan. Bukan hanya pak praman yang menoleh, semua orang menoleh ke arah sumber suara. Tak terkecuali Adit.

Asih berjalan cepat bahkan berlari menuju kerumunan. Ia menarik tangan pak praman menjauhi Adit yang sudah tidak berdaya. Para suster yang melihat segera mengambil tindakan, mereka memapah Adit dan membawanya ke ruangan lain untuk di obati.

" Bapak.. " Panggil Asih pelan.

Pak praman menoleh ke jendela, enggan menatap wajah Asih. " Maaf, bapak khilaf ", bisiknya pelan. Ia memejamkam matanya, menarik nafas kemudian menghembuskannya.

Asih keluar dari ruangan tiara. Sontak membuat pak praman terkejut akan reaksi nya. Berbagai pikiran memenuhi kepala pak praman. Membuatnya sedikit merasa bersalah dan tak tenang.

Di lain sisi, Adit yang sudah di obati mengepalkan tangan nya.

....

Flashback on.

Adit berjalan masuk ke salah satu ruang perawat, ia mendapat telpon dari suami Ratna jika saat ini tiara sudah dalam keadaan normal dan di pindahkan ke ruang perawatan biasa. Hatinya sedikit senang dan tenang mendengar kabar bahagia itu.

" Maaf Sus, nomor kamar xx ini ada di sebelah mana ya? " Tanya Adit kepada salah satu suster yang duduk di konter perawat.

Suster berdiri dan tersenyum ramah " Oh kamar xx, ada di sebelah ujung sana pak, bapak lurus dari sini belok ke kanan. Kamarnya persis di sebelah belokan , " Jelas suster dengan gerakan tangan kesana kemari.

Adit menggangguk sopan " Terimakasih Sus, ". Dengan uang hasil meminjam teman kantornya Adit membawa sekantong buah serta mainan untuk tiara. Ia mengangkat sekantong jeruk itu dengan bangga.

Tiba di belokan kamar, Adit meneliti satu persatu nomor ruangan tersebut. " Itu dia, " Bsisiknya dalam hati.

Tok.. Tok...

Pak praman membuka pintu kamar rawat inap tiara, karna saat ini hanya dirinya serta tiara yang ada di dalam kamar rawat inap itu.

Adit terkejut sekaligus takut namun masih dengan wibawanya dan predikatnya sebagai ayah tiara ia memasuki kamar rawat inap tiara tanpa permisi kepada pak praman.

Pak praman sedikit meradang namun ia tak ingin ada keributan di kamar tiara yang akan menyebabkan Asih bertambah sedih. Tak ada satu kata pun keluar dari mulut pak praman, ia hanya melihat kemudian memantau apa yang di lakukan Adit.

Adit meletakkan bungkusan yang di bawa nya ke atas meja, ia memandangi putrinya yang masih dalam pengaruh obat bius.

" Aku menceraikan Asih bukan karna kesalahan ku sendiri, tapi karna dirinya yang tak pandai mengurus diri. " Adit mengeluarkan kalimat pertamanya yang tepat menusuk jantung pak praman. Membuat darahnya mendidih, ia mengepalkan tangannya. Matanya memerah memandang Adit yang masih setia melihat wajah putrinya.

" Keluar. " Sentak pak praman masih amarah yang tertahan.

Adit menoleh, dengan santai ia menarik kursi dan duduk di samping tempat tidur tiara " Saya ayah kandung tiara, saya juga punya hak atas dirinya dan keselamatanya. " Balas Adit tak kalah sengit.

Bukan lagi kata kata yang keluar dari mulut pak praman, sebuah bogem mentah melayang ke wajah Adit. " Keselamatan kau bilang, dasar bajingan kamu. Semua ini terjadi karena keluarga kalian, " . Bug bug bug.... Semua bogem melayang dengan cepat di wajah mulus Adit.

Pak praman adalah petani sejati, cangkul dan alat berat merupakan teman sejatinya setiap hari, karna itu postur maupun tubuhnya bisa di kategorikan tegap layaknya anggota negara.

Adit yang di serang dadakan tak mampu mengelak, keributan terjadi. Perkelahian

" Tak pandai mengurus diri kata mu , menyesal aku menikahkan Asih kepada lelaki biadab macam sampah seperti dirimu, jangan pernah muncul lagi di kehidupan anak ku. Tiara memang anak mu, tapi tak pantas dirimu di sebut sebagai seorang ayah , " Maki pak praman seraya menendang perut Adit yang sudah terkapar hingga terlempar keluar ruangan.

Adit tak mampu membalas caci maki pak praman, lantaran ia menahan sakit di rahang serta di perutnya. Jangankan untuk melawan dan membalas perkataan pak praman, bangkit berdiri pun dirinya tak mampu lagi.

....

Flashback off.

Adit pulang dalam kondisi yang mengenaskan, mata biru bibir sobek, rahang bergeser, plaster hampir memenuhi seluruh wajahnya, belum lagi perutnya masih nyeri jika ia berjalan atau berdiri terlalu lama.

.....

Suara ketukan pintu, menghamburkan pikiran jelek pak praman. Lantas ia menoleh saat knop pintu berputar, Asih berdiri disana dengan sekotak perlengkapan p3k yang di pinjamnya pada konter perawat.

Asih duduk di samping pak praman, mengusap pelan darah yang telah mengering di tangan sang ayah.

" Pak, Asih tau bapak gak mungkin kepancing emosi kalo Adit gak mulai duluan. Maafin Asih ya pak, " Bulir bening itu jatuh perlahan.

" Bapak gak Terima nduk, bajingan itu mengatai mu, menelantarkan kalian. Sudahlah yang penting kalian sekarang aman. Janji sama bapak, jangan menemuinya lagi ya nduk. " Manik mata pak praman menatap Asih yang mengangguk menandakan setuju.

Selang berapa waktu, pintu di ketuk kembali. Asih menyudahi aktifitas nya, dan berjalan membuka pintu. Dokter David berdiri disana, dengan sekeranjang buah di tangannya.

Flashback on.

Semenjakn Asih meninggalkan ruangan nya, David terus terbayang akan senyuman Asih yang tulus. Manis, baik hati, dan sifat keibuannya adalah pesona Asih di mata David.

Tok.. Tok... Tok..

" Masuk, " Teriak David dari dalam.

Seorang perempuan dengan balutan kemeja putih masuk ke dalam ruangan David.

" Maaf dok, ini data pasien tiara. " Ucap suster yang membawa berkas tiara.

David berdecak " Dok, dak, dok, dak, dok... Santai aja vi. Kayak lagi ngomong sama orang lain lu. " Seru David yang bangkit dan mengambil berkas dari tangan vivian.

" Biar profesional vid, jadi mau ngapain lu sm berkas tu bocah. Bukannya kemaren dah lu baca ya. " Balas vivian bingung.

David bukan membaca hasil lab atau keterangan penyakitnya. Ia membaca dokumen lain, kartu keluarga. Desas desus ia mendengar gosip jika Asih adalah seorang janda, maka David berinisiatif menyelidiki lebih jauh.

Senyum mengambang tercetak jelas di wajah David, ia mengangkat sebelah alisnya, vivian sangat tau kegilaan teman seperjuangan nya itu. Tapi David bukan tipe pemain wanita, dia adalah pria yang sangat menghargai kaum hawa.

" Jadi beneran? ", pertanyaan ambigu yang hanya mereka berdua serta Tuhan yang tau.

David mengangguk tersenyum. " Kayak nya kali ini gw beneran jatuh cinta vi, senyum tulusnya beneran bikin gw gak bisa ngelupain nya. Tapi... "

" Tapi janda, " Potong vivian yang tak lagi sungkan. Ia duduk di sofa bersebelahan dengan David.

David menunduk dalam diam " Gimana ya vi, mama suka gak ya kalo gw sama Asih, " Celetuknya yang di balas jitakan oleh vivian.

" Aduh, gila lo atasan nih. Main jitak aja. " Seru David tak Terima.

" Yang gila itu lo, emang dia suka sama lo. Bisa bisanya mikir udah jauh, kayak dia suka aja sama lo. " Sindir vivian yang si balas cengiran lebar David.

David menangkupkan kedua tangannya " Vi, gue gak pernah minta apa pun selama jadi atasan lo. Kali ini tolong bantuin biar gw bisa deket sama Asih. Please. " Pintanya David.

Vivian menadahkan tangannya " Gak ada yang gratis, apalagi sama anak bos pemilik rumah sakit. Kaya raya masa minta minta, mana bayarannya, " Sarkas nya menyengir kuda.

David mengeluarkan sekeping card kegilaan wanita matre di luar sana. Black card no limits.

Vivian segera menarik tangannya kembali, " Gue ngetes doang. Jadi lo beneran? " Vivian segera membalik tubuhnya menghadap David, pertanyaan yang sama namun penuh penekanan.

David melempar black card ke kursi, ia tersenyum menganggukan kepalanya. " Beneran, jadi mau ya lo bantuin gue. " Pinta nya lagi.

" Okay, tapi ingat gue orang pertama yang bakal gebukin lo kalo lo main main sama perempuan, " Ancam Vivian

Bukan nya takut, David menyengir kuda " Kayak gak tau gue aj lo. kali ini gue beneran ngerasa ada yang beda di dirinya Asih. Makasi vi, lo sahabat baik gue. Pakai aja tu kartu, gue masih ada banyak. " Ucapnya seraya bangkit dari duduk masih dengan wajah bersemu merah layaknya abg labil yang sedang kasmaran.

" Sombong banget lo, entar gue datang lagi bawa persembahan. " Tukas Vivian sebelum menutup pintu ruangan David.

Flashback off.

Disinilah David dengan persembahan yang di siapkan oleh Vivian, sekeranjang buah plus pisau buah.

" Hai, " Sapa David kepada Asih.

" Pak dokter, silakan masuk pak, " Lantas Asih membuka pintu sedikit lebih lebar.

" pak, " Tegur David kepada pak praman.

Pak praman berdiri, tersenyum membalas sapaan dokter.

David menyerahkan bingkisan yang di bawa nya kepada Asih " Maaf hanya ada ini di kantin rumah sakit. " Ucapnya menyerahkan bingkisan tersebut.

" Loh, apa ini dok. Gak perlu repot repot dok. " Tolak Asih ketika David menyodorkan sekeranjang buah.

Akhirnya ia meletakan keranjang buah di meja samping tempat tidur tiara. Tubuh tiara sedikit demi sedikit bergerak. Asih yang menangkap pergerakan itu segera menghampiri putrinya.

" Sudah mau siuman ya, kebetulan sekali saya ada disini. Biar sekalian saya periksa, " Ucap David yang juga melihat pergerakan tubuh tiara.

" Terimakasih dok, " Balas Asih dengan raut sayu nya.

Dokter David meletakan diapghram stetoskop ke perut tiara, David memutar kesana kemari. Sembari memeriksa tiara ia menjelaskan keadaan tiara sekarang. Jika saat ini kondisinya hampir kembali normal. Hingga tak sengaja, David menabrak Asih yang sedang membetulkan pakaian tiara. Hingga tatapan keduanya bertemu.

.....

hello kk readers 🥰

Asih back to normal ya hehe...

diusahakan up tiap hr 😘😘

jangan lupa dukungannya ya kk 😭

+ favorite

tab love

comment hehe 😁😁😁

see you tomorrow 🤧🤧

Terpopuler

Comments

ciru

ciru

cakeep.

2023-07-30

0

Nyoman Sudarti

Nyoman Sudarti

dr David cinta sama asih lanjut Thor ceritanya makin seru n keren 🙏🙏👍👍👍❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️

2022-03-29

0

Niar Adam

Niar Adam

siip

2022-03-15

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!