Sedia payung sebelum hujan

( Author pov )

Adit membanting kunci motor nya saat sampai di rumah. Dahlia yang melihat suami nya murka tak berani mengatakan apapun, sepanjang jalan menuju rumah dahlia hanya bungkam.

Dahlia sedikit syok mendengar perkataan tiara, yang mengatakan jika suami serta mertua nya jahat.

' Bukan kah anak kecil selalu mengatakan kejujuran, tapi mas Adit dan bu sumi selalu mengatakan jika yang salah itu mbak Asih karna tak pandai merawat diri, jika aku gembrot akan kah mas Adit juga memperlakukan hal yang sama padaku, apakah ibu sumi tidak akan baik lagi padaku. Mulai hari ini, aku akan rajin merawat diri ' batin dahlia.

Dahlia melangkahkan kaki ke arah dapur, hendak membuatkan suaminya kopi. Setelah selesai ia menuju ruang tengah, mengantarkan kopi buatannya.

" Mas, minum dulu kopinya. " Ucap dahlia pelan.

" Maaf dek, harus nya mas tadi nggak ngajak kamu jemput tiara. Kamu pasti syok, tapi Asih itu bener bener kelewatan. Masa aku mau ambil tiara gak boleh, kan itu juga anak ku, darah daging ku. " Gerutu Adit yang tak kunjung habis.

Dahlia memegang tangan suaminya dan meletakan di perut nya " Kita bisa buat sendiri mas, adek siap jadi ibu dari anak anak mu mas ". Adit tersenyum senang mendengar penuturan dahlia, ia merangkul istri baru nya itu.

" Tapi mas jadi gak bisa ngasih pelajaran sama Asih dek, " Adit mendengus menatap nyalang pada dinding tembok rumah nya.

" Kenapa gak di biarain aja mas, kita juga gak bakalan menang ngelawan mbak Asih, mas gak liat tadi suami temennya kayaknya anggota mas, " Dahlia berusaha menyadarkan Adit, dirinya pun sedikit takut melihat suami Ratna dengan postur badan besar mirip bodyguard.

Adit membuang tatapan nya, " Tapi mas masih gak Terima dek " Keluhnya tanpa kesudahan.

Dahlia memegang tangan suami nya " Sudah lah mas, kalo mas memang mau anak adek juga bisa ngasih mas, " Adit mengangguk mengiyakan perkataan dahlia.

" Biarlah untuk saat ini, kubiarkan Asih hidup tenang. Ayo dek kita buat anak, kapan adek siap? " Adit menoleh menatap dahlia.

" Kapan pun mas mau, tapi... " Dahlia sengaja menjedah ucapannya.

" Tapi apa dek? "

" Kalo adek hamil, adek pasti gembrot. Apa mas tak masalah? " Tanya dahlia memastikan.

Adit tersenyum " Setelah adek melahirkan kan bisa diet dek. Emang adek mau jadi gembrot? "

Dahlia menggeleng dengan cepat " Adek gak mau lah mas. Tapi kan gak bisa instan mas, mas gak masalah? " Dahlia menatap mata Adit kembali memastikan.

Adit menoel pipi dahlia " Asal adek mau diet, mas mau nunggu dek " .

" Tapi mas .... " Dahlia menggantung ucapannya.

" Tapi apa lagi dek, banyak sekali tapi nya, " Ujar Adit yang sangat tidak sabaran.

" Adek mau minta uang, adek mau perawatan di salon mas. " Dahlia menadahkan tangannya.

" Mas belum gajian sayang, nanti saja ya kalo sudah gajian, kita pergi ke salon ". Adit menarik tangan dahlia, menuju ruang peperangan.

................................................................

( Asih pov)

" Ma, tiara gak mau lagi sekolah disana? " Perkataan tiara membuat ku terkejut. Lantas ku dekati tiara yang main ayunan di belakang rumah.

" Loh kenapa tiara gak mau sekolah disana lagi? " Tanya ku sambil menyuapi nya makan siang.

Tiara menguyah makanan nya kemudian menjawab, " Tiara takut papa culik tiara ma, nanti tiara gak ketemu mama lagi. Tiara gak mau " Ia menangis dan memeluk ku.

Ku usap perlahan punggung anak ku " Jadi tiara mau pindah sekolah dimana? "

Ia menganggkat kepalanya " Sekolah yang jauh, tiara cuma mau sama mama. Tiara takut sama papa. " Ku usap air matanya.

' terimakasih mas, selain melukai hati ku. Kau telah berhasil melukai hati anak mu sendiri. Biarlah ini menjadi senjata untuk mu mas, Semoga kau bisa sadar akan kelakuan mu '.

Aku mengangguk " Iya nanti kita pindah sekolah ya nak " Ia tersenyum senang dan kembali bermain ayunan.

" Ma.. " Panggil tiara saat aku hendak mencuci tangan.

Aku menoleh sebentar " Apa nak? "

" Kapan tiara bisa ketemu eyang ma, tiara kangen sama eyang, " Dengan wajah yang di tekuk, tiara mengoyang goyangkan kakinya.

Tiara memang dekat sekali dengan orang tua ku, dulu kami sering mengunjungi ibu dan bapak di kampung. Bapak memang tidak begitu suka hubungan ku dengan mas Adit, sulit sekali meminta restunya saat itu. Tapi semenjak kelahiran tiara perlahan bapak mulai menerima mas Adit, karna bapak sangat menyayangi tiara. Paras tiara lebih mirip ke arah ku, hanya bola mata dan rambut tiara saja yang mirip mas Adit. Mungkin karna itu bapak sangat menyayangi tiara.

Sudah dua tahun ini kami jarang pulang ke kampung, karna aku mulai sibuk membantu mas Adit mencari nafkah. Semenjak ibu mulai ikut arisan, gaji mas Adit di ambilnya lebih dari tujuh puluh persen. Jadi aku yang harus membayar kontrakan rumah, bayar sekolah tiara bahkan kadang mas Adit meminta bayar cicilan motornya. Semakin aku membantu, mas Adit semakin melunjak. Belum lagi caci maki yang setiap hari aku Terima. Mulai dari itu aku berinisiatif untuk menyimpan uang sendiri, karna rumah tangga ini sudah tidak sehat.

" Nanti ya nak, mama mau cari rumah dulu. Kalo kita sudah punya rumah, nanti eyang sama uti dan tante Ratih bisa tinggal sama kita. Tiara bisa main seharian sama eyang, uti, dan tante Ratih. " Jelas ku mendekat ke arah tiara.

Ia menatap ku dengan mata berbinar " Beneran ma? " Aku menggangguk mantap menjawab pertanyaan malaikat kecil ku.

Ia berhamburan memeluk ku " tiara sayang sama mama, " Usap punggung kecil tiara dan mengangkat nya.

" Mama juga sayang tiara, " Ku ciumi wajah tiara.

Kami bermain kejar kejaran, memetik buah ceri.

Sekarang hidup ku seribu kali lebih baik dari semenjak jabatan istri ku Terima. Hanya tiara hidup ku saat ini, aku akan membimbing nya menjadi wanita yang sholehah dan pintar memilih suami. Agar pengalaman pahit yang ibu nya rasakan tidak akan tercicip olehnya.

Tok.. Tok. Tok..

Ketukan pintu menghentikan keseruan kami, bergegas aku ke ruang depan, mengintip dari balik jendela. Semenjak kejadian di sekolah tiara, aku sedikit was was bila ada yang mengetuk pintu rumah ku. Sedia payung sebelum hujan apa salahnya.

Ternyata mantan mertua ku ibu mas Adit, si julid berdiri di depan rumah. Aku bukan lagi wanita lemah yang pantas kalian injak injak, mau berperang. Oke tunggu, ku siapkan dulu senjata perang. Berlari aku ke dapur mengambil golok yang ku pinjam dua hari yang lalu untuk menebang ranting pohon ceri, untung saja aku lupa mengembalikannya pada mbah mina.

Ku dekati tiara yang asik bermain ayunan " Nak, kamu jangan keluar ya. Tunggu disini, oke ? " Tiara yang bingung hanya mengangguk setuju.

Ayo bu sumi, tak ladeni.

Gedoran pintu semakin menjadi jadi, seperti renternir menagih hutang, seperti itulah keseruan bu sumi menggedor pintu rumah ku.

Crek, ku putar knop pintu perlahan, ku sembunyikan golok di belakang badan ku.

" Mau apa lagi ibu datang kesini? " Tanya ku menatap tajam matanya.

🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸

terimakasih atas dukungan nya kk 🙏

komentar lucu kakak semua buat author semangat ngetik hehe 😁

terimakasih atas masukannya.. bisa jadi inspirasi kalo author kusut tapi harus update demi kk tercinta , ela gaya author wkwk 🤣

salam cinta dari Asih dan keluarga kk 😍

we love you all ( peluk sambil guling guling 🤭🤭🥰 )

mbah mina be like " ayo jangan lupa vote, tab love and comment. kalo gak nanti author nya mbah gulai 👿 🍲 )

author " oh TIDAAAKKKK 😖😵😳😱😱😱😱😱😱😰, "

sereeeeeemmmmm.

author kabuuuurrr dulu 🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️

" author kamu lupa bilang + favorit, " teriak Asih di samping mbah mina setelah puas tertawa 🤣🤣.

ckkiiittt author ngerem mendadak menoleh ke arah kamera di mana pun berada. " oh iya jangan lupa + favorit kk, udah ah author takut 😱. author masih banyak cita cita gak mau di jadiin gulai 😵😱. bye bye kk readers author kabuuuurrrr dulu, jangan lupa pesan mbah mina kk , author mohon, author masih harus update buat besok 😭😭😭😳😰 . "

🤣🤣😘

Terpopuler

Comments

Uswatun Khasanah

Uswatun Khasanah

aku suka2.seru kerenn wanita hebat ibu hebat asih tuh. mandiri baik sopan cantik lg.

2022-03-24

2

Sarah

Sarah

serem juga ampe bawa golok

2022-02-22

1

Sukarmi Iskandar

Sukarmi Iskandar

ku tinggalkan jejak like setiap part Thor juga fovorite

2021-11-17

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!