meluluhkan hati

Dokter David meletakan diapghram stetoskop ke perut tiara, David memutar kesana kemari. Sembari memeriksa tiara ia menjelaskan keadaan tiara sekarang. Jika saat ini kondisinya hampir kembali normal. Hingga tak sengaja, David menabrak Asih yang sedang membetulkan pakaian tiara. Hingga tatapan keduanya bertemu.

.............

Refleks David bergeser dan segera meminta maaf. Debaran jantung nya semakin tak terkontrol.

Tiara siuman, perlahan kelopak mata mungil nya terbuka. Ia mengedip kan matanya, mencari orang yang sangat di rindukannya. Asih tersenyum memandang buah hatinya,

" Tiara.. Hallo. Masih sakit ya leher nya? " Tanya David.

Tiara mengangguk tanpa menjawab.

" Dokter periksa ya. Jangan takut, " Seru David ramah,

David kembali memeriksa tiara, kali ini dirinya memeriksa dalam diam. " Well done, semuanya bagus. Efek obat bius nya akan hilang ya sebentar lagi. Tiara akan sedikit merasakan nyeri, tapi tenang saja. Kita akan memberikan obat pereda nyeri lewat infus. " Terang David.

Lantas ia menoleh ke arah Asih " Jika nanti tiara mengeluhkan sakitnya, kamu bisa menghubungi saya di nomer handphone ini, " Sembari menyerahkan secarik kertas.

Asih menerimanya begitu saja, tanpa memikirkan maksud lain dari keperluan tiara. " Terimakasih dok, " Balasnya.

Setelah menuntaskan tugas pertamanya yang di pantau oleh Vivian David undur diri " Baiklah saya permisi dulu, infusnya akan di ganti oleh perawat dua jam dari sekarang ya. Permisi pak, asih. Bye tiara. " Senyum David ramah.

Pak praman hanya tersenyum menanggapi, sedangkan Asih ikut mengantar David sampai ke pintu " Terimakasih ya dok, " Ucapnya sekali lagi sebelum pintu di tutup.

Sesampai di ruangan, David mengelus dada nya mengatur laju nafasnya, bayangan ketika mereka bersentuhan dan pandangan matanya membuat David sulit menelan slavina.

Gila gue beneran udah jatuh cinta nih. Bisik nya dalam hati.

....

Seminggu lebih tiara di rawat di rumah sakit ini. Dan lebih dari seminggu juga pak praman menemani buah hati serta cucunya yang di rawat.

" Bapak beneran mau pulang? " Tanya Asih sedikit tak percaya apa yang di katakan pak praman.

Pak praman mengangguk " Iya nduk, kasian ibu mu sudah berapa hari bapak tinggal. "

Asih yang meyuapi tiara bubur hanya bisa membuang nafas panjang " Iya, nanti Asih anter ya pak. Tolong jangan cerita ke buk e ya pak. " Ia menatap pak praman memohon terakhir kalinya.

" Iya, kamu itu. Bikin bapak pusing, gak perlu di anter. Nanti gak ada yang nungguin tiara di rumah sakit. Bapak naik bus aja. " Keputusan final pak praman.

" Kalo ada apa apa segera kabarin bapak ya, inget janji kamu Asih, bapak bisa tenang jika kamu pegang janji yang sudah kamu ucapkan kepada bapak. " Sambung pak praman tegas.

Asih meletakkan mangkuk bubur yang isinya telah berpindah ke perut tiara, di atas meja. Lantas ia mengambil segelas air putih, dan menyodorkan kepada anak satu satunya ini. Tiara sudah dalam kondisi yang pulih, ia kembali ceria. Namun kakinya masih dalam tahap fisioterapi. Dokter mengatakan jika hanya beberapa hari saja tiara sudah bisa kembali ke rumah.

" Eyang beneran pulang? " Tanya nya setelah menghabiskan segelas air mineral.

Pak praman berpindah duduk ke samping tempat tidur cucu tercintanya " Iya nak, eyang pulang dulu kasian uti sendirian di kampung. Nanti kalo tiara sudah sehat, ajak mama main ke kampung ya. Bisa ketemu sm uti, sm bude. " Jelas pak praman selembut mungkin.

" Ma... Kapan tiara bisa keluar dari sini. Tiara mau ketemu uti. " Pintanya memandang sang bunda.

Asih mengelus kepala putrinya " Nanti ya, tunggu kaki tiara sudah bisa jalan lagi. Mama janji bakalan bawa tiara ke rumah uti. Tapi tiara janji harus sembuh, harus banyak makan. Dan gak boleh nakal manjat manjat lagi oke? "

Tiara mengangguk puas mendengar perjanjian tak tertulis yang di ucapkan sang bunda.

" Kalo gitu, bapak berangkat sekarang ya. Bus nya 30 menit lagi datang. Kalian baik baik ya disini. Kalo ada apa apa kabari bapak sih, jangan kamu simpen sendiri lagi. " Ucap pak praman yang sudah siap dengan koper dan sedang memakai sepatu.

Asih mengangguk seraya mengambil tangan sang ayah, ia menyalimi tangan ayahnya, begitu juga dengan tiara, ia mengambil tangan eyang nya kemudian mencium takzim.

....

Selama beberapa hari di rumah sakit tak hentinya dokter David mengunjungi kamar rawat inap tiara. Dan tak lupa setiap ia berkunjung persembahan yang di siapkan Vivian selalu di bawa oleh David.

Nomor telpon yang pernah di berikan nya kepada Asih tak pernah mendapat sambutan balik, meluluhkan hati seorang wanita yang pernah tersakiti itulah perjuangan David sekarang.

Dan Siang ini seperti biasa, David berkunjung ke kamar rawat inap tiara. Setelah mengetuk pintu dan mendapat balasan David masuk ke dalamnya.

" Selamat siang, " Seru David yang sudah akrab dengan tiara.

" Oom dokter, hari ini bawa apa? " Tanya tiara polos melihat paper bag di tanggan David.

Asih yang baru keluar dari toilet melolot kearah tiara, " Gak boleh gitu nak, gak sopan. Ayo minta maaf sama oom dokter. " Tegas Asih

Tiara tertunduk sayu " Maaf oom. " Bisiknya pelan.

David tersenyum, " Udah jangan di marahi. Ini kue untuk tiara. Di habisin ya, nanti kalo mau lagi bilang aja sama oom. Oke, " David menyerahkan paper bag kepada tiara.

Raut sayu nya hilang tergantikan teriakan senang " Asyikkkk.... Makasi oom. Ma tiara mau makan kue, " Ia menyodorkan paper bag kepada Asih.

" Terimakasih ya dok, Jangan keseringan dok. Gak enak ngerepotin. " Ujar Asih menerima paper bag dari tiara.

David mengeluarkan selembaran dari dalam map yang di bawa nya. " Gak repot kok, oh iya saya kesini sekalian membawa kabar bahagia. Tiara sudah boleh pulang, yeee... Tapi masih harus tetap kontrol ya. Ini surat keterangan pulang nya dan yang ini surat kontrol nya. " David menyerahkan berkas berkas kepada Asih dengan hati yang sedikit tak rela.

Yah... Padahal baru aja deket. Professional vid, harus profesional. Bisik David dalam hati.

" Beneran oom.. Tiara udah boleh pulang? " . Pekik tiara kegirangan..

Baik David maupun Asih sama sama tertawa melihat reaksi lucu tiara. Pasalnya ia hanya mengangkat tangannya dan mengoyangkan tangannya di atas kasur tanpa bergerak sekali pun.

" terimakasih ya dok, tanpa bantuan dokter selama ini mungkin saya maupun tiara tidak akan mampu melewatinya. Sekali lagi terimakasih. " Ungkap Asih setulus mngkin.

Hatinya kembali gemetar melihat senyuman tulus Asih untuk kesekian kalinya.

Bagaimana bisa ada perempuan dengan senyuman setulus dirimu, bolehkah aku memiliki senyuman mu. Batinnya.

" Jangan lupa untuk kontrol ya, dan kalo ada apa apa tolong nomornya di hubungin. Masih di simpen kan nomor nya kemarin? " Tanya David curiga, pasalnya semenjak nomor itu diberikan tak ada satu pun panggilan ber atas nama kan Asih di layar handphone David.

" Dan satu lagi. Kaki tiara belum pulih seutuhnya. fisioterapi masih berjalan seperti biasa ya. Jadi di usahakan jadwal terapi nya jangan bolong. Kamu bisa hubungi saya kalo kamu gak sempet ajak tiara terapi gitu nanti biar saya yang temani tiara terapi. " Jelas David panjang lebar.

Beneran nih dokter, kok baik banget ya. Apa emang dokter rumah sakit ini semuanya baik ya, atau karna aku kelas teratas di rumah sakit ini jadi dapat servis spesial gitu. Pikir Asih dalam hati.

" Baik, terimakasih dok . " Balas Asih.

Asih mengeluarkan kue yang di bawa dokter David, sesekali ia melirik David yang bermain bersama tiara di atas kasur. Perasaan hangat menyelimuti hatinya, andai saja posisi itu di ganti oleh mas Adit, alangkah bahagianya keluarga ku. Benak Asih yang langsung di tepis nya menjauh.

Mereka menikmati kue sembari bercerita riang, David yang jelas menyukai Asih terang terangan selalu memberi kode, namun Asih hanya menganggapnya sebagai bentuk perhatian khusus rumah sakit tak lebih.

....

Asih dan tiara pulang di jemput oleh Ratna serta suaminya. Sesampai di rumah yang masih di kontrakan mbah mina, Asih di sambut oleh mbah mina, dewi, dan Reno suami dewi. Mereka membantu tiara turun dari mobil dan mendudukan nya di kursi roda. Saat semua beres, Ratna serta suami izin pulang setelah mendapat kabar jika sang mertua berkunjung ke rumah mereka.

Tak berselang lama,... Asih menerima telpon jika saat ini Adit tengah mengamuk di salon nya. Bahkan ia sampai memakai senjata tajam mengamcam seluruh karyawan maupun pengunjung salon.

🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾

hallo kk readers

author mau curhat sedikit.

akhir akhir ni, di daerah othor banyak banget yang sakit.

demam, flu, batuk. kayak nya hampir semua pelanggan othor ngeluh sakit itu.

sehat terus ya ka 🥰

jangan lupa pake masker,

selalu rajin cuci tangan.

jaga jarak juga.

kalo gak penting banget, please di rumah aja 😭😭😭.

oh jangan lupa vitamin nya di bnyakin 😁😁

othor juga rada rada gitu. tapi msih strong hehe... msih kuat update, walaupun di real life lemes banget.

stay healthy kk semua 😘

please like, vote and comment nya ya kk. + favorite juga .

Terpopuler

Comments

ciru

ciru

cakeep

2023-07-30

0

Uswatun Khasanah

Uswatun Khasanah

istri baru ga hamil tambah ga nurut kaya asih. kasihan loh berlian d buang lg

2022-03-24

0

Pertiwi Tiwi

Pertiwi Tiwi

Adit stress kali.mantan istriya cantik dan kaya

2022-02-26

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!