aku harus cantik

" Mama... " Teriak tiara setelah melihat ku.

Wanita yang mendekati ku terkejut, dan menunduk malu. Ia tau diri untuk pergi dan tidak menanyakan apa pun lagi.

" Ayo sayang, sini mama gendong " Ku gendong tiara, kami berjalan kaki. Sepanjang jalan pulang ia menceritakan yang di pelajari nya di sekolah.

Setelah sampai kontrakan, aku mandi dan juga memandikan tiara, kami makan siang berdua siang ini. Priuk bekas mbah mina sangat berguna untuk ku memasak nasi. Aku memberitahu tiara jika saat ini kami harus hidup hemat, untunglah anak ku ini pintar dan menurut.

Tok.. Tok..

Aku mencuci tangan kemudian bergegas membuka pintu, mertua ku berdiri di depan rumah.

" Mana buku nikah anak saya? " Todong nya. Tatapannya melihat seluruh isi rumah ku.

" Untuk apa bu? " Tanya ku was was.

" Saya mau menikah kan anak saya dengan orang yang lebih cantik, lebih kaya dari kamu, untung si Adit itu menceraikan kamu. Miskin kan kamu sekarang, rasain. Gak pernah nurut sama suami, sudah bagus tinggal sama anak saya masih belagu. Mana sini buku nikahnya, saya mau urus perceraian Adit " Mertua ku masuk ke dalam rumah memakai sendal dan menggeleda seluruh isi rumah.

Aku langsung berlari ke dalam kamar, jangan sampai uang itu terlihat olehnya, ku ambil buku nikah kami dan memberikan nya kepada ibu mas Adit.

Ia merampas dari tangan ku " Gak perlu kamu simpan buku ini. kenapa, gak mau cerai dari anak ku. Jangan pikir Adit masih mau nerima kamu, udah jelek miskin lagi. Kamu gak usah hadir dalam sidang perceraian Adit, biar lebih cepet cerai nya " Ancam nya sebelum ia melangkah keluar.

Ya Tuhan, ku usap dada ini. Tiara yang semula asik makan, ikut terbengong melihat sang nenek melontarkan kalimat tidak enak di dengar itu.

Mbah mina muncul setelah ibu mas Adit pergi.

" Ya gusti sih, kamu gak di apa apain sama nenek lampir itu ? " Tanya nya khwatir.

Mbah mina mendekat ke arah ku yang sedang memeluk tiara. " Enggak mbah, ibu cuma minta buku nikah, mau di sidang " Jelas ku.

Mbah mina menggeleng kan kepalanya " Wajar anak nya gitu, loh induk nya juga gitu. Maaf ya sih. Mbah sudah kesel ". Ucapnya duduk di samping kami.

Aku melepaskan tiara yang sudah tidak takut lagi " Gak papa mbah, sudah bukan ibu ku lagi. Lagian selama nikah juga gak pernah di anggep anak " Jujur aku mengatakan kepada mbah mina.

" Bagus lah kalo mereka yang mau urus, kamu gak susah bayar biayanya. Gak bagus juga di tunda tunda, siapa tau jodoh baru kamu sudah dekat " Canda mbah mina.

Aku tersenyum mendengar kata jodoh " Asih mau fokus sama tiara aja mbah, belum kepikiran sampe kesana. Lagian gak ada yang mau juga sama asih, sudah janda anak satu penampilan juga gini, harta juga gak ada " Terang ku.

Miris memang, tapi itulah kenyataan hidup.

Mbah menepuk pelan kaki ku " Jangan pesimis, selagi masih bernapas nasip masih bisa berubah. Kalo kamu sudah sukses, sudah kaya jangan lupa sama mbah " Mbah mina tertawa setelah mengatakannya.

Aku pun ikut tertawa, " Amin mbah. Do'ain aja asih cepet sukses, tak bawa mbah ke mekah bareng ibu di kampung " Ucap ku. Di amin kan oleh mbah mina dan tiara.

" Mbah, asih sudah dapat pekerjaan. Di salon, maaf mbah baru bilang sekarang. Aku tak enak merepotkan mas Reno, pasti sulit mencari kerja buat asih. Gajinya lumayan mbah, nanti kalo sudah dapet asih bisa bayar kontrakan " Jelas ku pada akhirnya. Tak ingin lagi aku merepotkan keluarga mbah mina, tak enak hati lebih tepatnya.

" Baguslah kalo sudah dapet, kamu harus buktiin sama mereka kamu bisa hidup Walaupun gak sama mantan suami gendeng kamu itu lagi. Bayar kontrakan nanti aja, kalo keuangan kamu sudah stabil, mbah ini sudah tua, anak ya cuma mas Reno pekerjaan udah ada, gak begitu butuh uang " Beribu ribu syukur aku ucapkan kepada Tuhan, yang memberiku tetangga sebaik mbah mina. Semoga saja Tuhan melancarkan setiap jalan ku sehingga aku bisa membalas kebaikan yang beliau berikan.

" Nanti kalo kamu kerja, tiara titip sama mbah saja. Kasian dodi gak punya temen main " Sambung nya lagi.

Aku mengangguk mengiyakan ucapan mbah, dari pada tiara bosan di salon lebih baik ia membantu mbah mina di rumah sekalian bermain bersama dodi.

" Mbah pulang dulu ya, mau tidur siang. Kalo mertua mu datang lagi, panggil mbah aja, tak tempeleng mulut nya itu, kok masih mencaci maki. Ngasih kehidupan yang layak juga nggak " Cercar mbah mina.

" Iya mbah, siap " Jawab ku. Kemudian menyalimi tangan mbah, tiara juga mengikuti yang ku lakukan.

Selesai makan, tiara berlajar menggambar, dan aku melakukan olaraga yang ku tonton di youtube semalam. Aku melompat lompat di halaman belakang, kebetulan halaman itu cukup rindang karna ada pohon ceri yang besar di sudut halaman. Aku berlari melompat dan mengikuti semua gerakan di youtube. Badan ku berkeringat basah, hingga baju ini bisa di peras. Tiga jam lebih aku merenggangkan badan.

Selain olaraga aku mengatur pola makan, saat menjelang sore, ku titipkan tiara di rumah mbah mina. Aku joging keliling lapangan di lorong sebelah. Aku berlari lima putaran, kemudian istirahat. Aku duduk berteduh di bawah pohon rindang.

Dari jauh kulihat mas Adit membonceng wanita yang menertawakan aku pagi tadi berhenti di ujung lapangan ini. Ternyata mereka membeli bakso yang di jual di ujung lapangan dan membungkusnya membawa pulang untung saja tidak makan di tempat.

Dulu sekali awal menikah mas Adit juga sering membawakan makanan dari luar, dengan senyuman tulus aku menyambut apapun yang di belinya.

.

" Mas.. !" Pekik ku bahagia kala suara motor mas Adit berhenti di depan rumah.

" Dek, mas beliin bakso. Ayo kita masuk " Aku tersenyum menerima bungkusan bakso dari tangannya. Mas Adit menggandeng tangan ku masuk ke dalam rumah.

.

Ah sudahlah buat apa mikirin lelaki biadab itu, lebih baik aku lanjutkan joging sore ntar keburu malam.

Ku paksa badan ini untuk berkeliling sepuluh putaran lagi. Langgit sudah gelap, jadilah hari ini bisa lari lima belas putaran. Aku bergegas ke rumah mbah mina menjemput tiara.

Setelah sampai aku berterima kasih dan berpamitan pulang. Aku memandikan tiara uga mandi. Kami sholat maghrib bersama. Kemudian menyantap makan malam, aku hanya makan sayur sedikit nasi dan minum air putih.

Jam delapan malam tiara tertidur lelap. Sebenarnya gaji sejuta tidak cukup untuk biaya kami sebulan, aku harus memikirkan cara lain.

Sebelum tidur aku memakai serangkaian skincare pemberian mbak dewi, walaupun baru dua hari muka mu memang terasa lebih segar. Semoga saja krim krim ini bisa membantu ku. Doa ku dalam hati.

Pagi sekali aku telah bangun, dan membuat beberapa jenis gorengan. Untuk ku titipkan di tukang kue depan gang. Walaupun uang receh, jika menghasilkan tak akan ku sia siakan. Jika dulu mas Adit akan memakan semua gorengan yang aku buat bahkan dibagikan ke ibu dan saudaranya. Sekarang gorengan ini bisa menghasilkan sedikit rupiah. Sebelum melempem segera ku antar gorengan ini. Sepulang nya aku memandikan anak ku, dan menyuapi nya makan.

Seperti biasa kami berjalan kaki pergi ke sekolah tiara. Setelah mengantar tiara aku langsung bekerja di salon. mbak Ratna sangat baik padaku, ia mengajari ku cara merawat diri, dan cara menggunakan masker.

Mbak Ratna memaksa ku menceritakan tentang mas Adit. Sebagai wanita ia membara, lantas aku di kasih perawatan gratis dengan syarat perawatan yang kujalani di upload ke vlog youtube, dan penghasilan youtube di bagi dua.

Alhamdulillah, baru semalam aku merencanakan menambah penghasilan , dan Tuhan menjabah doa ku. Pengikut mbak Ratna ternyata banyak, wajar beliau tidak pusing salon nya sepi, ternyata pemasukannya dari youtube sudah lebih dari cukup, dan salon ini mbak Ratna menjalankanya karna hobi.

Terimakasih Tuhan, kau memberikan orang baik di setiap jalan yang aku ambil. Syukur ku dalam hati.

Jam menunjukan pukul sebelas tiga puluh, aku meminta izin kepada mbak Ratna menjemput tiara , setelah mengoleskan tabir surya ku buka payung hitam yang setia menemaniku berjalan di bawah terik panas matahari.

Malaikat kecil ku berlari senang melihat ku, setelah mengantarnya pulang. Aku kembali ke salon untuk memulai rencana kami.

" Sudah siap kamu asih, " Semangat mbak Ratna.

Aku mengangguk mantap, " Siap mbak, "

" Baiklah, ayo kita buat kamu menjadi cantik. Biar lelaki biad*b itu ngences liat perubahan mu "

Kilatan membara terpancar jelas di mata mbak Ratna.

Mohon dukungannya kakak 😘

Dan jangan lupa untuk meninggalkan jejak

Tab love and comment

Biar author semangat update 🙏🏻😁

Terpopuler

Comments

Bhebz

Bhebz

aku juga harus cantik hehehe

2022-03-13

3

Sholikah Mahrus

Sholikah Mahrus

Langsung favorit thor,,,,aq pling suka novel kya gni wanita pemberani

2022-03-07

2

Sukarmi Iskandar

Sukarmi Iskandar

jangan lupa untuk yakin diantara puluhan derita yg di torehkan akan datang ratusan tangan melapangkan jalan

2021-11-17

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!