Rahim Pengganti

Rahim Pengganti

Menjadi Yang Kedua

"Lahirkan anak untukku, maka aku akan memenuhi segala kebutuhanmu dan menanggung biaya ibumu selama beliau di rawat di rumah sakit. Semua akan aku berikan, namun bukan cinta dan hatiku. Karena itu semua hanya untuk istriku, Annisa" ucap Arka tegas pada Melati. Lalu dia pergi meninggalkan Melati di kamar pengantinnya seorang diri dan membanting pintu kamarnya dengar keras.

Brakk!!

Melati memejamkan matanya bersamaan dengan turunnya air mata di pipinya. Ada rasa sakit di hati Melati ketika mendengar setiap kalimat yang di ucapkan suaminya. Meskipun mereka terpaksa melakukan perkawinan sirih ini, namun alangkah baiknya jika sang suami juga memperlakukan dia dengan manusiawi. 

Karena dia juga terpaksa dan terdesak karena keadaan. Karena sedang membutuhkan biaya rumah sakit untuk sang Ibu yang sedang mengalami koma karena mengalami kecelakaan beberapa waktu yang lalu.

Melati yang saat itu sangat membutuhkan biaya untuk ibunya, bertemu dengan dokter Irawan yang kebetulan menangani sang ibu. 

"Dok, apakah rumah sakit ini tak memberikan penangguhan biaya untuk pasien yang kurang mampu? Saya harus mencari kemana uang segitu banyaknya, dok?" Tanya Melati seraya berderai air mata di pipinya. Dia bingung harus mencari kemana biaya yang segitu banyaknya untuk ibunya.

Dokter Irawan itu menggelengkan kepalanya lemah, bertanda tak ada jalan lain untuk itu. Jika saja dia mempunyai banyak uang, bukan hal yang sulit untuk membantu Melati dalam urusan biaya rumah sakit. Karena dia juga pernah merasakan bagaimana sulitnya ketika berada di posisi Melati.

Melati menangis, menutup wajahnya sambil terus terisak dalam tangisnya. Mungkin terbesit di pikirannya untuk menyerah pada takdir dan melepaskan alat yang menopang hidup sang ibu. Dan itu artinya dia harus rela kehilangan sang ibu untuk selamanya.

Mereka saling diam. Dokter Irawan pun hanya menatap Melati yang masih menangis itu. Dia ragu saat akan mengatakan sesuatu yang mungkin bisa membantu Melati untuk melewati masalah ini.

"Mel,"

Melati mengalihkan pandangan pada dokter Irawan. Menunggu apa yang akan di katakan dokter itu selanjutnya.

"Ada satu jalan Mel yang mungkin bisa menyelamatkan ibumu. Apa kamu mau mengambil itu sebagai jalan untuk ibumu?"

Sontak Melati menatap tak percaya ke arah dokter muda tersebut, "Apa dok?" Tanya Melati. Ada semburat semangat di mata Melati saat mendengar penuturan dokter Irawan.

"Mau kah kamu menghasilkan anak untuk teman saya?"

"Ma__maksud dokter?!" Ucap Melati tak mengerti dengan apa yang barusan dia dengar.

"Jadilah istri kedua untuk menghasilkan anak untuk sahabat saya,"

Duarr!!!

Bagai di sambar petir rasanya. Dia yang sama sekali tak ada pikiran untuk menikah, harus menikah dengan pria yang tak di kenal. Yang lebih parahnya harus menjadi yang kedua.

Rasanya lututnya lemas seketika, membayangkan saja sudah membuatnya takut dan bagaimana dia bisa menjalani pernikahan konyol ini dan hanya menjadi alat pencetak anak untuk suaminya. Sungguh dia tak sanggup untuk membayangkannya.

Awalnya Melati enggan menjadi gundik penghasil anak, namun karena keadaan yang terus mendesak, akhirnya Melati menyetujui penawaran itu.

Setelah mengucapkan ijab qabul, akhirnya Melati dan Arka telah sah menjadi suami istri. Hanya beberapa orang yang menghadiri pernikahan mereka termasuk dokter Irawan sendiri yang menjadi jalan mereka berdua.

"Silahkan mbak Melati, di cium tangan Mas Arkanya," ucap penghulu pada Melati.

Dengan tangan gemetar Melati meraih tangan suaminya. Ada setitik lara yang keluar dari ekor matanya. Ibu, keluarga satu-satunya yang dia punya sedang tergolek bagai mayat hidup di rumah sakit. Sedangkan pernikahannya yang dia lakukan saat ini bukanlah pernikahan impian yang selama ini dia idamkan. Justru pernikahan ini lah yang mungkin akan membuatnya jatuh ke lubang kenastapaan yang tiada berujung. 

Yang lebih parah lagi, dia telah menyakiti hati seorang wanita dengan menikahi suaminya. Wanita mana yang akan menerima semua kedustaan ini. Sesabarnya seorang wanita, dia akan berubah menjadi sosok yang mengerikan jika miliknya di renggut oleh wanita lain. Dan mungkin dia akan pasrah jika istri pertama suaminya akan menolaknya, bahkan bisa saja membunuhnya. Mungkin itulah salah satu resiko menjadi duri dalam daging rumah tangga seseorang.

Melati memejamkan matanya, bukanya dia tak paham. Namun dia berusaha menerima garis tangan yang sudah Tuhan tentukan untuknya. Jika boleh memilih nasibnya sendiri, dia tak akan mau menjalani hidup susah seperti sekarang ini. Namun apa mau di kata, dia hanya bisa berpasrah.

***

Brakk..

Pintu terbanting dengan kerasnya. Membuat Melati yang sudah hampir terlelap berjengkit terkejut. Dia segera beranjak duduk dan melihat sang suami yang berdiri di depan ranjang dalam keadaan berantakan.

"Cepat, buka bajumu!!" perintah Arka dengan tiba-tiba.

"Hah!! U__untuk apa?!" Tanya Melati gugup. Tangannya meremas kancing piyamanya dengan erat.

Arka menatap sinis ke arah Melati. 

"Bukankah kita suami istri sekarang? Jadi sudah sewajarnya jika kita melakukannya. Karena kita juga sudah sah di mata agama. Apa kamu lupa, Melati."

Melati segera memundurkan tubuhnya takut ketika Arka mulai mendekatinya.

"Jangan. Aku mohon!!" Ucap Melati dengan gemetar. Ia ketakutan setengah mati ketika melihat Arka yang sudah mulai menanggalkan setiap pakaiannya dam melemparnya ke sembarang arah.

"Apakah aku harus melakukan pemaksaan pada istriku sendiri. Hem??" Tanya Arka dengan pandangan tajamnya. 

Dia mendekati Melati yang sudah tidak bisa bergerak lagi. Dengan segera dia meraih dagu wanita itu dan mendekatkan wajahnya. 

Cukup lama Arka menatap wajah istri barunya itu dengan dekat. Tapi yang ada hanya kebencian di mata Arka. Benci karena takdir memaksanya untuk menikahi wanita lain untuk bisa melahirkan keturunannya. Karena istri yang sangat di cintainya tak mampu untuk melahirkan buah cintanya.

Arka melahap bibir itu dengan brutal, meskipun beberapa kali Melati menolak ciuman itu, namun Arka mengabaikannya. Tangannya pun tak henti memukul dada Arka untuk melepas pagutan mereka. 

"Aakkhh!!!" Pekik melati karena rasa sakit dan perih menghantam inti tubuhnya. Dia mencengkram sprei dengan kuat hingga kukunya berubah memutih.

"Sakiit!!! Hentikan!!" Pinta Melati. Ia merintih kesakitan karena ulah Arka yang tiada kelembutan menjamah tubuhnya.

Namun Arka tak menggubrisnya. Dia masih menggoyangkan tubuhnya di atas tubuh Melati. Tiada kenikmatan yang terasa, hanya rasa terpaksa yang mendominasi hati Arka saat ini.

Wajah cantik Melati pun tak mampu menggoyangkan imannya. Dan hanya wajah Annisa lah yang tergambar jelas di pelupuk matanya saat ini.

"Annisa, aku mencintaimu!!" Erang Arka ketika mencapai puncak kenikmatannya. Tanpa sadar bibirnya berucap demikian. 

Hati Melati mencolos, merasakan pilu sang amat sangat karena suaminya menyebut wanita lain ketika bercumbu bersamanya. Tak terasa air matanya tumpah kepermukaan.

Melati dengan cepat menutupi tubuhnya setelah Arka bangkit dari tubuhnya. Dia meringkuk, air matanya deras mengaliri pipinya. 

"Kenapa rasanya sesakit ini?" Tanyanya dalam pilu. Yang bisa dia lakukan sekarang hanya lah menangis, meratapi nasibnya yang entah bagaimana kelanjutannya. 

Brukk..

Sebuah handuk dengan sengaja Arka lempar ke arah Melati. "Cepat bersihkan tubuhmu. Aku tak ingin jejak kepemilikanku menempel di tubuhmu," ketus Azka. 

Kemudian dia berjalan keluar, menuju dapur lebih tepatnya. Mengisi tenggorokannya yang sudah kering karena pergulatan hambarnya dengan Melati.

"Maafkan aku, Annissa. Aku berdosa sama kamu, aku terpaksa melakukan ini agar aku tak kehilangan dirimu," lirih Arka dengan sorot mata yang penuh dengan penyesalan.

***

Ayo silahkan di baca. Bagi yang sudah baca sebelumnya jangan lupa like dan komen ya....Karena itu membuatku semangat...

Terpopuler

Comments

Eka 'aina

Eka 'aina

di sini harusnya yg terpaksa adalah melati, seterpaksanya arka dia yg butuh dia butuh anak harusnya jngn sekasar itu sama melati

2024-07-19

2

Sena Fiana

Sena Fiana

mudah mudahan seru ceritanya

2023-07-13

0

Vivi Bidadari

Vivi Bidadari

Sok sok an kamu Arka berbuat kasar yg ada hanya penyesalan

2023-03-14

0

lihat semua
Episodes
1 Menjadi Yang Kedua
2 Hinaan Arka
3 Lagi Dan Lagi
4 Sadarnya Sang Ibu
5 Rahasia Annisa
6 Duka Melati
7 Tamu Tak Di Undang
8 Pilihan Sulit
9 Mempertahankan Atau Merelakan
10 Bicara Dari Hati Ke Hati
11 Buah Simalakama
12 Kepanikan Arka
13 Menanyakan Kabar
14 Datang Kembali
15 Luapan Emosi
16 Tak Hentinya Mengusik
17 Sahabat
18 Jujur Pada Tia
19 Penawar Rindu
20 Firasat Seorang Istri
21 Syukuran Pernikahan
22 Kejutan Menakutkan
23 Melepas Rindu
24 Kegamangan Hati
25 Ungkapan Hati
26 Gemesnya Arka
27 Rencana Jalan-jalan
28 Kaki Keseleo
29 Dobel Date
30 Julukan Dokter Cabul
31 Balas Dendam
32 Cemburu Menguras Hati
33 Terpesona
34 Kekonyolan Tia
35 Bertemu Keluarga Baru
36 Cinta Pada Pandangan Pertama
37 Cinta Pertama
38 Memutuskan Untuk Pulang
39 Pejuang Cilik
40 Ujian Terindah
41 Galau
42 Cemburu Buta
43 Hukuman Dari Annisa
44 Penjaga Dadakan
45 Pasrah
46 Nyidamnya Melati
47 Keceplosan
48 Bawaan Orok
49 Ketahuan
50 Melepas Rindu
51 Mantan Terindah
52 Salah Paham
53 Mulai Bucin
54 Jawaban Dari Pertanyaan
55 Amit-amit Jabang Bayi
56 Kejutan Pagi Hari
57 Bukan Rahim Pengganti
58 Hormon Kehamilan
59 Sahabat Tidak Ada Akhlak
60 Sakit Tak Berdarah
61 Ngidamnya Melati
62 Gara-gara Nasi Goreng
63 Keong Racun
64 Peringatan Mertua
65 Rencana Annisa
66 Detik-Detik..
67 Maafkan Aku
68 Izinkan Aku Pergi
69 Kapal Kehilangan Nahkoda
70 Melarikan Diri
71 Pengorbanan Annisa
72 Kehilangan
73 Hukuman Dari Sang Ayah
74 Karma
75 bab 75. Provokasi Soraya
76 Mencintai Tapi Menyakiti
77 Calon Janda
78 Akhirnya Bertemu Annisa
79 Demi Cinta
80 Luapan Emosi
81 Masa Lalu
82 Alasan Membenci Annisa
83 Keputusan Final
84 Mencoba Menolak
85 Berubah Pikiran
86 Berdamai Dengan Masa Lalu
87 Rasa Asing
88 Takut Kehilangan
89 Sama-sama Terluka
90 Baby Blues
91 Jomplang Rasa
92 Ending
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Menjadi Yang Kedua
2
Hinaan Arka
3
Lagi Dan Lagi
4
Sadarnya Sang Ibu
5
Rahasia Annisa
6
Duka Melati
7
Tamu Tak Di Undang
8
Pilihan Sulit
9
Mempertahankan Atau Merelakan
10
Bicara Dari Hati Ke Hati
11
Buah Simalakama
12
Kepanikan Arka
13
Menanyakan Kabar
14
Datang Kembali
15
Luapan Emosi
16
Tak Hentinya Mengusik
17
Sahabat
18
Jujur Pada Tia
19
Penawar Rindu
20
Firasat Seorang Istri
21
Syukuran Pernikahan
22
Kejutan Menakutkan
23
Melepas Rindu
24
Kegamangan Hati
25
Ungkapan Hati
26
Gemesnya Arka
27
Rencana Jalan-jalan
28
Kaki Keseleo
29
Dobel Date
30
Julukan Dokter Cabul
31
Balas Dendam
32
Cemburu Menguras Hati
33
Terpesona
34
Kekonyolan Tia
35
Bertemu Keluarga Baru
36
Cinta Pada Pandangan Pertama
37
Cinta Pertama
38
Memutuskan Untuk Pulang
39
Pejuang Cilik
40
Ujian Terindah
41
Galau
42
Cemburu Buta
43
Hukuman Dari Annisa
44
Penjaga Dadakan
45
Pasrah
46
Nyidamnya Melati
47
Keceplosan
48
Bawaan Orok
49
Ketahuan
50
Melepas Rindu
51
Mantan Terindah
52
Salah Paham
53
Mulai Bucin
54
Jawaban Dari Pertanyaan
55
Amit-amit Jabang Bayi
56
Kejutan Pagi Hari
57
Bukan Rahim Pengganti
58
Hormon Kehamilan
59
Sahabat Tidak Ada Akhlak
60
Sakit Tak Berdarah
61
Ngidamnya Melati
62
Gara-gara Nasi Goreng
63
Keong Racun
64
Peringatan Mertua
65
Rencana Annisa
66
Detik-Detik..
67
Maafkan Aku
68
Izinkan Aku Pergi
69
Kapal Kehilangan Nahkoda
70
Melarikan Diri
71
Pengorbanan Annisa
72
Kehilangan
73
Hukuman Dari Sang Ayah
74
Karma
75
bab 75. Provokasi Soraya
76
Mencintai Tapi Menyakiti
77
Calon Janda
78
Akhirnya Bertemu Annisa
79
Demi Cinta
80
Luapan Emosi
81
Masa Lalu
82
Alasan Membenci Annisa
83
Keputusan Final
84
Mencoba Menolak
85
Berubah Pikiran
86
Berdamai Dengan Masa Lalu
87
Rasa Asing
88
Takut Kehilangan
89
Sama-sama Terluka
90
Baby Blues
91
Jomplang Rasa
92
Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!